Anda di halaman 1dari 14

DEPRESI pasca STROKE

Apa itu STROKE?


 Stroke adalah gangguan fungsi otak yang dapat terjadi
akibat gangguan aliran darah ke otak.
Mengapa?
 sumbatan pada pembuluh darah otak ( Stroke Non
Hemoragic)
 pecahnya pembuluh darah di otak (Stroke Hemoragic)
Siapa? dan Kapan?
 Siapapun dapat terkena stroke.

 Stroke dapat terjadi kapan saja secara


mendadak, baik saat beraktifitas
maupun saat beristirahat.
Fakta – fakta tentang stroke
 Angka kejadian stroke setiap tahun semakin
meningkat terutama di negara berkembang
seperti indonesia

 Apabila menyerang pada usia muda dapat


menyebabkan penurunan produktifitas akibat
kecacatan yang biasanya muncul akibat stroke

 Di Indonesia merupakan Penyakit nomor 3


mematikan setelah kanker dan Jantung
Fakta – fakta tentang stroke
 Penyebab terjadinya kecacatan

 Diperkirakan ada 500.000 penduduk menderita


stroke dan dari 500.000, 1/3 sembuh, 1/3
mengalami gangguan fungsional dan 1/3 sisanya
meninggal.

80% stroke DAPAT DICEGAH dengan mengatasi


faktor resiko yang dimiliki
Depresi pasca Stroke

Epidemiologi
 Prevalensi depresi pasca stroke berkisar antara 11 – 68%
setelah terjadinya serangan stroke.
 Prevalensi semakin meningkat dengan meningkatnya
umur penderita.
 Laki – laki lebih beresiko terkena stroke
Faktor Resiko Depresi Pasca Stroke
 Riwayat depresi sebelumnya pada pasien dan keluarga
 Gangguan fungsional
 Menurunnya mobilitas
 Disfungsi bicara dan bahasa, apraksia
 Gangguan kognitif
 Ketergantungan berat pada fungsi activity daily living
(ADL)
 Dukungan sosial buruk (isolasi sosial)
 Lokasi lesi
 Jenis kelamin
Mekanisme Terjadinya
Depresi Pasca Stroke

Denial & Anger & Post Stroke


STROKE rejection frustration Depression
Gejala Klinis
 Perubahan mood depresi, apatis, penurunan berat
badan, perubahan tidur, kelelahan, berkurangnya
rasa berguna dan tidak merasa kesenangan

a. Gejala somatik : berkurangnya nafsu makan,


kelelahan, melambatnya psikomotor,
b. Gejala psikologi : mood yang depresi.
Diagnosis
1) Mood yang depresif sepanjang hari
2) Kehilangan minat atau kesenangan
3) Penurunan berat badan
4) Insomia atau Hipersomnia hampir setiap hari
5) kegelisahan atau retardari psikomotor hampir setiap hari

6) Lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari

7) Perasaan tidakberharga atau perasaan bersalah yang berlebihan

8) Kehilangan kemampuan untuk berfikir dan berkonsentrasi

9) Pikiran berulang tentang kematian, pikiran bunuh diri, atau


rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri
Penatalaksanaan
 PENGOBATAN
SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors)
contoh : sertraline, paroxetine, fluvoxamine, duloxetine,
citalopram
 TANPA OBAT
• Psikoterapi
• ECT (electroconvulsive theraphy)
• Transcranial magnetic stimulation (TMS)
• cognitive behavioral theraphy (CBT)
• Akupuntur
• Latihan /exercise
• Rehabilitasi stroke

Anda mungkin juga menyukai