Anda di halaman 1dari 20

Pembimbing : dr.

Ayesha Devina SpKJ


Stephanie Yohanna Tania
Mohammad Rizki
Diaz Rahmadi
• Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi
yang terandalkan dalam tatalaksana pasien
psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik.

• Dalam praktek, psikoterapi dilakukan dengan 2


cara:
1) Percakapan / wawancara
2) Observasi
PSIKOTERAPI
 Terapi atau pengobatan yang menggunakan car-cara
psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih
khusus, menjalin hubungan kerjasama secara
profesional dengan seorang pasien dengan tujuan
untuk menghilangkan, mengubah, atau menghambat
gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit

 Cara-cara atau pendekatan yang menggunakan


teknik-teknik psikologik untuk menghadapi
ketidakserasian atau gangguan mental
Wawancara

Apa yang
Prinsip umum terjadi pada
pasien
psikoterapi
Apa yang
Observasi terjadi pada
terapis sendiri

Apa yang
terjadi antara
pasien dan
terapis
Pengetahuan ilmu
psikologi & psikopatologi

Dapat menarik kesimpulan


tentang keadaan mental
pasien yang telah diperiksa

Terampil &
berpengalaman

Kepribadian

Pengalaman
 Berdasarkan motivasi & perilaku
 Berdasarkan tujuan
 Berdasarkan dalamnya
 Berdasarkan tehnik yang digunakan
 Berdasarkan “setting”nya
 Berdasarkan teknik tambahan khusus yang
digabung dengan psikoterapi
Memperluas
Perbaikan ke suatu bimbingan,
mekanisme
keadaan hipnosis,manipulasi
pengendalian yang
keseimbangan yang lingkungan, terapi
dimiliki dengan yang
lebih adaptif. kelompok.
baru dan lebih baik.
Mengubah pola perilaku dengan
meniadakan kebiasaan (habits)
Terapi perilaku, terapi kelompok,
tertentu dan membentuk
terapi keluarga.
kebiasaan yang lebih
menguntungkan.
Dicapainya tilikan (insight) akan - Psikoanalisis klasik dan Neo-
konflik-konflik yang tidak Freudian (Adler, Jung, Sullivan,
disadari, dengan usaha untuk Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.)
mencapai perubahan luas struktur - Psikoterapi berorientasi
kepribadian seseorang. psikoanalitik atau dinamik.
“Superfisial”
“Mendalam”
menyentuh hanya kondisi
atau proses pada permukaan menangani hal atau proses
tidak menyentuh hal-hal yang tersimpan dalam alam
nirsadar atau materi yang nirsadar atau materi yang
direpresi represi
• memberikan kebebasan kepada pasien untuk mengemukakan
isi hatinya.
Ventilasi • kekhawatiran, kecemasan, masalah keluarga.

•menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala


penyakit klien yang timbul akibat cara berpikir, perasaan,
Persuasi dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.

• komentar yang halus atau sambil lalu dan pertanyaan yang hati-
hati, bahwa pasien mampu berfungsi secara adekuat.
Reassurance
•Menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa
gangguannya akan hilang.
Sugestif

• Memberi nasehat-nasehat yang praktis dan khusus (spesifik)


yang berhubungan dengan masalah kesehatan (jiwa) pasien
Bimbingan

• membantu pasien untuk memahami dirinya


Penyuluhan secara lebih baik.
Terapi Terapi Marital Terapi
Individual / pasangan Keluarga
 Narkoterapi
Injeksi penthotal /amitalnatrium (IV). Dalam keadaan
setengah tidur, pasien diwawancarai sehingga dokter
dapat menganalisi konflik yang sedang dialami pasien.

 Hipnoterapi
terapi pikiran yang dilakukan dalam kondisi hipnosis
(kondisi relaksasi pikiran yang disertai relaksasi tubuh).
1. Fase Awal
Tujuannya membentuk hubungan kerja dengan pasien. Tugas
terapeutik:
 Memotivasi pasien untuk menerima terapi
 Menjelaskan dan menjernihkan salah pengertian mengenai
terapi (bila ada)
 Menyakinkan pasien bahwa terapis mengerti penderitaannya
dan terapis mampu membantunya
 Menetapkan secara tentatif mengenai tujuan terapi
Resistensi pada pasien dapat Masalah kontratransferensi
dalam bentuk dalam diri terapis
*Tidak ada motivasi terapi &  Tidak mampu bersimpati,

tidak dapat menerima fakta bahwa berkomunikasi, dan saling


mengerti secara timbal balik
ia dapat dibantu
 Timbul iritabilitas terhadap
*Penolakan terhadap arti & situasi penolakan pasien untuk terapi
terapi, dan terhadap terapis
* Tidak dapat diperbaharui,
 Tidak mampu memberi
terdapat hostilitas dan agresi, kehangatan pada pasien
dependensi yang mendalam
 Tidak dapat menunjukan
* Berbagai resistensi lain yang penerimaan dan pengertian
menghambat terjalinnya hubungan terhadap pasien dan
yang sehat dan hangat masalahnya
2. Fase pertengahan
 Tujuannya menentukan perkiraan sebab dan dinamik
gangguan yang dialami pasien, menerjemahkan tilikan dan
pengertian, menentukan langkah korelatif.

** Tugas terapeutik :
 Mengeksplorasi berbagai frustasi terhadap lingkungan dan
hubungan interpersonal yang menimbulkan ansietas
 Membantu pasien dalam mengatasi ansietas yang
berhubungan dengan problem kehidupan
Resitensi pada pasien dapat tampil dalam bentuk :
 Rasa berslah terhadap pernyataan dan pengakuan adanya
gangguan dan kesulitan dalam hubungan interpersonal dengan
lingkungan
 Tidak mau / tidak mampu menghadapi/ mengatasi ansietas yang
berhubungan dengan konflik, keinginan dan ketakutan

Masalah kontratransferensi dalam diri terapis dapat berupa :


 Terapis mengelak dari problem pasien yang menimbulkan
ansietas dalam dirinya
 Ingin menyelidiki terlalu dalam dan cepat pada fase permulaan

 Merasa jengkel terhadap resistensi pasien


3. Fase akhir :
Tujuannya yaitu terminasi terapi. Tugas terapeutik antara
lain:
 Menganalisis elemen-elemen dependensi hubungan terapis-
pasien
 Mendefinisikan kembali situasi terapi untuk mendorong pasien
membuat keputusan, menentukan nilai dan cita-cita sendiri
 Membantu pasien mencapai kemandirian dan ketegasan diri
yang setinggi-tingginya
 Perbaikan terapeutik yang dicapai, ditentukan oleh
faktor-faktor :

**Tujuan yang ingin dicapai


** Motivasi pasien
** Kepribadian dan keterampilan terapis
** Teknik yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai