A. Neuralgia Trigeminal
• Wanita 28 tahun
• Nyeri seperti diiris pada wajah sisi kanan
• saat sikat gigi, mengunyah,
• Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
• Diagnosa?
Neuralgia Trigeminal (Tic
Dolouroux)
• Serangan berulang nyeri
di area distribusi N
Trigeminal
• Serangan sebentar dipicu
mengunyah, sikat gigi,
menyukur, sentuhan,
• Unilateral
• Biasa disertai spasme
wajah à Tic doloroux
• DOC: Carbamazepin
• 2nd line :Baclofen,
gabapentin,
Distribusi Neuralgia Trigeminal
Pilihan lain
• B. Nyeri post herpetik à riwayat infeks VZV
• C. Migrain à nyeri kepala unilateral
• D. TTH à nyeri kepala seperti terikat
• E. Cluster headache à nyeri unilatera, lakrimasi,
injeksi
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
A. Neuralgia trigeminal
2. C. Abses Serebri
3. E. Antibiotik intravena dan
konsultasi bedah saraf untuk drainase
• Anak, 8 tahun
• penurunan kesadaran
• demam disertai nyeri kepala seminggu
• Kepala semain sakit à progresif
• kejang kelojotan kanan à lateralisasi
• riwayat keluar cairan dari telinga sejak 3 tahun à
OMSK
• Diagnosis?
Abses Otak
• Biasanya disebabkan oleh fokus
infeksi di sekitar otak yang
menyebar ke parenkim otak (mis.
otitis, mastoiditis, atau sinusitis)
• Trias: demam, nyeri kepala
(terutama di sisi kepala yang
terdapat abses) dan defisit
neurologis fokal
Gejala klinis lain:
• Kejang
• Mual, muntah proyektil (gejala
peningatan TIK)
• Perubahan status mental
• Papilledema Penunjang:
CT-Scan dengan kontras à lesi
Faktor Risiko : PJB sianotik hipodens bundar tunggal dengan ring
Tatlaksana: Antibiotik + enhancement
drainase
Sumber: eMedicine, bagian Brain Abscess
Pilihan Lainnya
• A. Epilepsi à kejang berulang
• B. Tetanus à kejang, kaku, riw luka
• D. Meningoenchepalitis à komplikasi TB/malaria
• E. Toxoplasmosis cerebri à komplikasi toxo, pasien
imunosupresi
Pilihan Lainnya
• A. Antiepilepsi profilaksis à bukan
penatalaksanaan utama
• B. Antifungal à untuk infeksi kriptokokosis atau
kandidiasis
• C. Antibiotik à perlu ditambahkan drainase karena
abses
• D. IVIG à tatalaksana GBS
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
2. C. Abses Serebri
3. E. Antibiotik dan konsultasi bedah saraf untuk
drainase
4. C. Hidrops endolimfatik
• Laki-laki 60 tahun
• pusing berputar 3 hari
• Penurunan pendengaran
• Tuli sensorineural.
• Riwayat keluar cairan dari telinga disangkal à
eksklusi labirinitis
• Mekanisme?
Meniere Disease
• Kelainan telinga dalam
• Hidrops endolimf idiopatik
• Peningkatan tekanan hydraulic dalam sistem endolimfatik
• Gejala
• Tuli sensorineural
• Vertigo
• Tinitus
• Rasa penuh ditelinga
Tatalaksana
• Diuretik (Tiazid)
• Vestibulosupresan
Pilihan lain
• A. lepasnya otolith dari kanal semisirkuralis à
BPPV
• B. Infeksi telinga bagian dalam à Labirinitis
• D. Peradangan sel rambut à labirinitis
• E. Tumor di area sudut serebellopontine à
Neuroma akustik
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
4. C. Hidrops Endolimph
5. A. Tes tensilon
• Wanita 40 tahun
• Sulit bernafas
• Sejak satu tahun, setiap sore kelopak matanya sulit
membuka à bangun tidur membaik.
JAWABANNYA ADALAH
5. A. Tes Tensilon
6. B. Huntington Disease
• Laki - laki 20 tahun
• tangan yang tidak bisa diam àgerak involunter
• Gerak tangan seperti seorang penari à choreiform.
• Sejak 6 bulan suka lupa dengan nama orang-orang
yang ada di lingkungannya. à gangguan kognitif
• Diagnosis?
Huntington Disease
• Penyakit autosomal dominan
• Mutasi GEN à atrofi striatum (nucleus caudatus)
• Penurunan GABA
• Gejala
• Progresif gerakan choreiformis semua ekstremitas
• Ataksia
• Demensia dapat menyertai kondisi penyakit
Huntington
• Tatalaksana suportif
Pilihan lain
• A. Dementia à penurnan fungsi kognitif disertai
apraksia, agonosia dan penurunan fungsi eksekutif
• C. Alzheimer àbentuk demensia tersering
• D. Cerebral palsy à gangguan motorik non
progresif
• E. Parkinson à tremor, rigidity, akinesia,paralysis
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
6. B. Huntington Disease
7. C. Afasia sensorik
• Wanita usia 20 tahun
• sulit berkomunikasi.
• sulit untuk memahami apa yang dibicarakan lawan
bicaranya à perseptif
• Pasien bisa berkata – kata dengan jelas. à motorik
baik
Afasia
• Gangguan komunikasi karena kerusakan bagian
otak yang mengatur fungsi bahasa
• Fungsi bahasa
• Perseptif : sensorik
• Ekspresif : motorik
• Tipe afasia
• Motorik
• Sensorik
• Konduktif : tidak mampu repetisi
Pilihan lain
• A. Afasia motorik à kesulitan dalam berkata kata
• B. Amnesia
• D. Agnosia àketidakmampuan mengenali objek
meski indera baik
• E. Apraksia à ketidakmampuan melakukan gerakan
dengan tujuan tertentu
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
C. Afasia sensorik
8. A. rTPA
• Wanita 70 tahun
• kelemahan ekstremitas sebelah kanan, onset 1,5
jam
• Pasien juga terdengar pelo.
• Pada pemeriksaan ditemukan TD 180/110.
• Terapi definitif?
Stroke iskemik Vs Stroke hemoragik
• Etiologi: trombus/emboli
• Etiologi: perdarahan intraserebral
• Klinis: • Klinis:
• Anamnesis: defisit neurologis – Anamnesis: defisit neurologis akut +
akut (seringnya hemiparesis) penurunan kesadaran
• PF: kesadaran umumnya tidak – nyeri kepala
menurun – muntah proyektil
• tanda lesi UMN (hiperrefleks, – PF: tanda lesi UMN, hipertensi
ada refleks patologis)
• Penunjang (CT Scan): area
hipodens serebrum
– Penunjang (CT Scan): area
hiperdens di serebrum
JAWABANNYA ADALAH
8. A. rTPA
9. B. Arteri Serebri Media
• Wanita 70 tahun
• kelemahan ekstremitas sebelah kanan.
• Pasien juga terdengar pelo.
• Pada pemeriksaan ditemukan TD 180/110.
JAWABANNYA ADALAH
9. B. Arteri Serebri Media
10. D. Asam Valproat
• Anak 12 bulan
• Demam 3 hari
• Kejang
• Kejang sebagian à seluruh tubuh à fokal
• kaku kuduk (-)
• Pengobatan rumatan?
Kejang Demam
Bangkitan kejang saat kenaikan suhu tubuh (rektal > 38oC),
disebabkan proses ekstrakranial
• Pengobatan
• Fenobarbital (3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis)
• Asam Valproat (15-40 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis)
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
10. D. Asam Valproat
11. B. Cervical radiculopathy
• Laki –laki
• nyeri di area leher hingga bahu.
• Nyeri terasa hilang timbul.
• Spurling test (+) à cervical radiculopaty
• Diagnosis
Cervical Radiculopathy
• Nyeri dan gejala neurologis karena
terjepitnya saraf yang keluar dari
vertebra servikal
• Sebab
• Herniasi diskus atau bone spur
• paling sering
•C7 dan C6
• Pemeriksaan
•X Ray
•CT scan
•MRI
Spurling test
Pilihan lain
• A. Erb Palsy
• B. Cervical Radiculopathy
• C. Cervical myelopathi à disertai tanda tanda UMN
(R fisiologis meningkat)
• D. Klumpke palsy
• E. HNP
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
11. B. Cervical radiculopathy
12. C. Pleksus Brakhialis
• Bayi baru lahir
• kala dua memanjang.
• lengan kanan tidak dapat bergerak.
• Pada pemeriksaan tampak lengan aduksi,
endorotasi, dan tangan pronasi.
Cedera pleksus brachialis
• Upper plexus (c5-c6)
• Erb palsy
• Adduksi, internal rotasi, pronasi lengan bawah, tangan
mengepal
• Lower plexus (C8-T1)
• Klumpke
• Tangan supinasi, siku membengkok, pergelangan tangan
ekstensi
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
12. C. Pleksus brakhialis
13. B. Carpal tunnel syndrome
• Wanita 40 tahun
• Nyeri pergelangan tangan kanan,
• kebas hingga jari jari tangan
• pembuat rujak à Risiko fleksi carpal
• pada penekukan pergelangan tangan selama 60
detik dirasa kebas dan nyeri pergelangan tangan
• Diagnosis
Carpal Tunnel Syndrome
Manifestasi Klinis
CTS
• Kumpulan tanda dan
• Gejala lain: kadang
gejala akibat penekanan pasien menjatuhkan
nervus medianus dalam barang yang digenggam
terowongan karpal tanpa terasa, gejala
intermiten.
(carpal tunnel)
• Gejala malam hari
• Gejala umum: biasanya cukup spesifik
kesemutan, kebas, nyeri untuk CTS terutama bila
gejala berkurang jika
pada lokasi yang menggerak-gerakkan
dipersarafi nervus tangan.
medianus (terutama pada
malam hari)
Sumber: eMedicine bagian Carpal Tunnel Syndrome
Pemeriksaan
Fisis pada CTS
Tinnel Sign
• Pemeriksaan dengan
cara perkusi ringan
pada N. medianus
• Hasil positif à sensasi
baal/kesemutan/nyeri
pada regio distribusi N.
medianus
Sumber: Urbano FL. Review of Clinical
Signs: Tinnel Sign and Phalen’s Maneuver
Pemeriksaan Fisis pada CTS
Phalen’s Maneuver
• Prosedur: pasien diminta
menekuk tangan hingga
fleksi maksimum ke arah
telapak tangan dan
mempertahankan posisi
tersebut selama sekitar 1
menit
• Hasil positif à sensasi
baal/kesemutan/nyeri
pada regio distribusi N.
medianus
Sumber: Urbano FL. Review of Clinical
Signs: Tinnel Sign and Phalen’s Maneuver
CTS
• Diagnosis Tatalaksana
• Studi Konduksi Saraf Medikamentosa
Suntikan lokal
analgetik
Nonmedikamentosa
hindari trauma
splint
Bedah
6 bulan terapi
konservatif atau nyeri
memberat dan akut
Pilihan lain
A. Tarsal tunnel syndrome :Akibat kompresi nervus tibialis à
Nyeri yang menjalar dari pergelangan kaki medial ke arah
distal
(musculus brachioradialis)
E. N. ulnaris: MCP IV-V tidak bisa fleksi, PIP dan DIP IV-V tidak
bisa ekstensi
Sumber: eMedicine
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
13. B. Carpal tunnel syndrome
14. D. Mononeuropati
• Wanita 40 tahun
• Nyeri pergelangan tangan kanan,
• kebas hingga jari jari tangan
• pembuat rujak à Risiko fleksi carpal
• pada penekukan pergelangan tangan selama 60
detik dirasa kebas dan nyeri pergelangan tangan
• Diagnosis CTS
• Tipe kerusakan saraf
Neuropati
• Mononeuropati: hanya mengenai
satu saraf
• CTS : Nervus medianus
• Mononeuropati multiplex:
• Beberapa saraf yang tidak
berdekatan
• Polineuropati
• Beberapa saraf yang berdekatan
Pilihan lain
• A. Distal neuropati simetris à contohnya pada
neuropati DM
• B. Polineuropati à contohnya pada neuropati DM,
atau cedera saraf multipel
• C. Radikulopati à nyeri terkait radiks, dengan
sensasi “penjalaran”
• E. Mielopati à mengenai Medula spinalis à ada
gejala UMN
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
14. d. Mononeuropati
15. A. Normal pressure
hydrocephalus
• Laki laki, 65 tahun
• Terdapat gejala demensia
• Gangguan gait (ataksia)
• Inkontinensia urin
• Diagnosis?
Normal pressure hydrocephalus
(NPH)
• = communicating hyrdocehaplus / malresoprtive
hydrocephalus
• Sering terjadi pada usia >40 tahun (primer) atau
kondisi lain (seperti perdarahan subarakhnoid)
• Triad Hakim (3 tanda kardinal: gait disturbance,
cognitive impairment, urinary frequency)
• Diagnostik MRI (terpilih): pembesaran ventrikel
lateral yang tidak proporsional (tidak sebanding
dengan atrofi serebral), terutama bagian ventrikel
lateral (temporal horns)
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
15. A. Normal pressure hydrocephalus
16. B. Ibuprofen
• Wanita, 25 tahun
• nyeri kepala kanan seperti ditusuk tusuk.
• Mual dan muntah disangkal.
• Nyeri terasa seperti terikat.
• Diagnosis à TTH
• Terapi
Tension type headache
• Disebut juga Muscle contraction headace
• Nyeri seperti tertekan, atau diikat
• Bisa menjalar ke leher
• Tanpa gejala migrain (unilateral, thribbing, nausea,
fotofobia)
JAWABANNYA ADALAH
16. B. Ibuprofen
17. C. DMD
• An 2 tahun
• kelemahan badan.
• Kelemahan terutama tampak saat berjalan.
• Saat hendak berdiri anak menopang badan dengan
menggunakan kedua tangannya à gower sign
• Diagnosis ?
Duchene Muscular Dystrophy
• Kelainan genetik à otot digantikan oleh jaringan
lemak
• Onset 2-5 tahun
• Gejala
• Betis pseudohipertrofi à terisi dengan lemak
• Kesulitan berdiri dan berjalan
• Tatalaksana
• Pemberian agen imunosupresan
Gower sign
• Menggunakan
tangan untuk
bertumpu pada
lutut supaya bisa
berdiri -> gower
sign
Pilihan lain
• A. Polio à acute flaccid paralysis
• B. ALS à kelainan UMN dan LMN di ekstremitas
dan slurred speech
• C. DMD
• D. GBS à ascending paralysis
• E. MG à kelemahan progresif memburuk dengan
aktivitas
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
17. C. DMD
18. C. Bisfosfonat
• Wanita 20 tahun
• Menderita SLE.
• Prednison selama 6 bulan.
• Saat ini pasien mengkonsumsi pil KB dan kalsium.
• tidak mau terkena matahari
• tidak mau minum susu
• Cara mencegah osteoporosis?
Pencegahan Steroid induced
Osteoporosis
• Penggunaan KS dengan dosis terendah yang mungkin
• Agen anti osteoporosis
• First line: Bifosfonat oral
• Secondline
• IV bifosfonat
• Vitamin D / Metabolit vitamin D (kalsitriol)
• Hormon therapy
• Calcitonin à masih diragukan
• Calcium à adjunctive therapy
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
18. C. Bisfosfonat
19. A. Greenstick fracture
• An 5 tahun
• Jatuh saat bermain bola.
• Nyeri di tangan
• Tidak didapatkan deformitas
• X ray : garis fraktur tidak komplit.
• Diagnosis ?
Greenstick fracture
• Patah tulang engan garis
fraktur inkomplet
Seperti mematahkan ranting
yang hijau
• Terjadi pada anak
• Karena Tekstur tulang anak
lebih fleksible
• Tatalaksana
• Reduksi
• Immobilisasi : Cast
Pilihan lain
• B. Stress Fracture à fraktur
terjadi karena akumulasi stres
kronik, bentuk berupa helai
rambut
• C. Hairline facture à Stress
fracture
• D. Transverse fracture
• E. Comminute fracture
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
19. A. Greenstick fracture
20. E. Jaga Airway
• Wanita
• Seelah kecelakaan dibawa ke UGD.
• GCS 13.
• Tampak faktur humerus dengan luka robek terbuka.
• Tindakan pertama?
Primary Survey
• Airway
• Bersihkan dari obsruksi
• Headtilt dan Chin lift, Jaw Thrust, intubasi
• Breathing
• Amati tanda asmmetri, shift trachea,
• Oksigen, mask
• Circulation
• Cari tanda syok
• Hentikan perdarahan, resusitasi cairan
• Disability : GCS dan pemeriksaan neurologi
Secondary survey
• Identifkasi Major Injury
• Pemeriksaan fisik lengakap seluruh tubuh dan
radiografi
• Anamnesis trauma
• A : Allergies
• M : Medication
• P : Past Medical history
• L : Last meal
• E : Events related injuries
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
20. A. Jaga airway
21. E. Draniase, kultur cairan
sendi, dan antibiotik IV
• Laki – laki 35 tahun
• nyeri lutut sejak 3 hari disertai demam
• lutut kanan bengkak, merah dan teraba panas à
inflamasi lutut.
• Seminggu lalu kencing nanah.
• Tatalaksana
Artritis Septik (= artritis supuratif
/artritis infeksius)
• Infeksi sendi oleh mikroorganisme, paling sering bakteri
• Stap aureus
• N Gonorrhea
• S epidermidis (prosthese)
• Paling sering lutut melaui penyebaran hematogen
• Analisa cairan sendi
• WBC > 50.000
• Neutrofil> 75%
• Glukosa rendah
• Tatalaksana antibiotik
Artritis reaktif
• Post exposure
• Salmonella, clamidya
• Faktor risiko: HLA-B27
• STERIL !!
• Terapi simtomatik
Pilihan lain
• A. Injeksi steroid à OA
• B. Acetaminofen à penghilang nyeri
• C. Allopurinol à bila disebabkan gout
• D. Celecoxib à untuk artritis reaktif
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
21. E. Drainase, kultur cairan sendi, antibiotik IV
22. D. Moderate peripheral
arterial disease
• Wanita 65 tahun
• Luka tidak sembuh 3 minggu yang lalu.
• Diujung kaki dan berwarna pucat.
• Denyut arteri dorsalis pedis sulit ditemukan.
• ABI 0,6.
Ankle Brachial Index
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
22. D. Moderate peripheral arterial disease
23. E. Lumbosacral
• Wanita 30 tahun
• Kecelakan lalu lintas.
• TD 120/80 mmHg, N 80x menit, dan RR 20 x/menit.
• Pasien mengeluhkan sukar menggerakan
kaki,kesulitan BAK, dan BAB.
JAWABANNYA ADALAH
23. E. Lumbosakral
24. D. Ruptur ACL
• Laki laki 19 tahun
• Nyeri di lutut bagian
• Pasca terjatuh
• Lutut mtidak stabil.
• Sendi lutut di fleksikan, pemeirksa menarik
proksimal tibia ke arah pemeriksaan, terasa “plop”
à anterior drawer test (+)
• Diagnosis?
Pilihan lain
• A.Ruptur tendhon achilles è Thomson tes (+)
• B. Ruptur meniscus medial à Mc Murray test (+)
• C. Ruptur meniscus lateral à McMurray test
• E. Ruptur PCL à Posterior drawer test (+)
Jadi kesimpulannya...
JAWABANNYA ADALAH
24. D. Ruptur ACL
25. B. Rawan Sendi
• Wanita 55 tahun
• Nyeri lutut 1 bulan
• bangun pagi kaku à menghilang setelah 20 menit.
• TV normal.
• Asam urat 5mg/dl
• Rhematoid faktor (-)
JAWABANNYA ADALAH
25. B. Rawan Sendi
26. C. Metilfenidat
Keywords :
• An. Anto, 7 tahun
• tidak bisa diam, di sekolah selalu berlarian kesana-
kemari, jika disuruh baris tidak bisa antri dan jika
dikasih tugas tidak pernah menyelesaikan sehingga
anak terancam tidak naik kelas.
Dx : ADHD
• Tatalaksana farmakologi yang tepat pada pasien
ini adalah...
Klasifikasi DSM IV
• Inattention (harus ada 6 gejala, bertahan 6 bulan)
• Sulit memperhatikan detil, sering ceroboh
• Sulit memusatkan perhatian
• Tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara
• Tidak mengikuti instruksi dengan baik, tidak menyelesaikan tugas hingga tuntas
• Memiliki kesulitan mengorganisir kegiatan
• Sering menhindari dan tidak suka diberi tugas (seperti PR)
• Sering kehilangan barang
• Mudah terdistraksi pada stmulus eksternal
• Mudah lupa
http://emedicine.medscape.com/article/28935
0-overview
• Other
• Onset tidak lebih dari usia 12 tahun
• Gejala harus ada di 2 situasi atau lebih
• Gangguan menimbulkan distress pada fungsi sehari-hari
• Penyakit tidak terjadi akibat skizofrenia atau penyakit
psikotik lainnya
Tatalaksana ADHD
• Terapi tingkah laku (Behavioural therapy)
• Psikoedukasi
• Terapi medikamentosa :
• Stimulan (metilfenidat, dexamfetamine, lisdexamfetamin
mesilat)
• Non-stimulan (atomoxetine, guanfacine)
Adhd-institute.com
Pilihan lainnya
• A. Etosuksimid à terapi bangkitan lena
• B. Diazepam à tranquilizer, untuk kejang
• D. Gabapentin à nyeri neuropatik
• E. Donepezil à obat paliatif alzheimer
Dengan demikian jawabannya C.Metilfenidat
27. C. Menghambat reseptor
dopamin
Keywords
• Oleh dokter, pasien diberikan obat haloperidol.
Apa mekanisme kerja obat tersebut?
Haloperidol
• Merupakan antipsikotik generasi 1 turunan
butyrophenone
• Bekerja dengan cara menghambat reseptor
dopaminergik D1 dan D2 di otak
• Mempengaruhi metabolisme basal, suhu tubuh,
tonus vasomotor
• Memiliki insidensi EPS yang tinggi namun risiko
hipotensi dan efek samping otonomnya minimal
• Amenorea primer
– Belum pernah mens sampai usia 16 tahun,
dengan status tumbuh kembang baik
– Amenorea sekunder: sudah pernah mens, tapi
kemudian tidak mens selama 6 bulan (kecuali
kalau sudah menopause)
– Tatalaksana: tergantung etiologi
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
Dengan demikian jawabannya adalah B. Anoreksia
Nervosa
29. A. Low-Flow priapism
Keywords:
• Pria, 30 tahun
• Kemaluan nyeri sejak 5 jam yang lalu
• Disertai penis tegang dan keras
• Tidak ada riwayat berhubungan seksual sebelumnya
dan riwayat trauma disangkal
• PF à penis terlihat kaku dan berwarna gelap
• Aspirasi darah à darah gelap
Low-Flow High-Flow
• Penis kaku dan nyeri • Tidak nyeri, gejala episodik
• Aliran darah cukup
• Iskemik pada badan
penis (darah gelap di • Badan penis teroksigenasi
dengan baik
area tersebut)
• Terdapat riwayat trauma
• Tidak ada riwayat pada penis atau perineum
trauma (straddle injury paling
sering)
• Tatalaksana à aspirasi • Tatalaksana à observasi,
embolisasi arteri bila perlu
Pilihan lainnya
B. High-Flow priapism à tidak nyeri, tidak iskemia
C. Fimosis à prepusium tidak bisa ditarik ke
belakang
D. Parafimosis à prepusium tidak bisa ditarik ke
depan
E. Infeksi H. Ducreyi à ulkus mole, nyeri dan ulkus
kotor
Jadi jawabannya adalah
A. Low-Flow priapism
30. E. Gangguan Kepribadian
Avoidant (menghindar)
Keywords:
• Sering menyendiri dan menyibukkan diri dengan
pekerjaannya.
• Pasien tidak memiliki teman dekat di kantor
barunya. Pasien sebenarnya mau menyanggupi
ajakan teman-teman kantornya, tetapi ia merasa
potongan rambutnya kurang menarik sehingga ia
takut menjadi bahan ledekan.
Diagnosis: Gangguan kepribadian cemas menghindar
(avoidant)
Gangguan Kepribadian
Kluster A
• Skizoid: lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
• Paranoid: penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
• Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku
yang aneh
Keywords :
• sulit memulai tidur dan sering terbangun saat
sudah tertidur dan sulit untuk kembali tertidur.
• pikiran bahwa dirinya adalah orang yang gagal.
Tidak ada yang menyukainya.
• Diagnosis yang paling tepat adalah...
Jenis – Jenis Insomnia
• Early insomnia, insomnia Pedoman Diagnosis:
pada awal tidur à sulit
untuk memulai tidur • Kesulitan masuk,
• Middle insomnia, insomnia mepertahankan tidur atau
pada pertengahan tidurà kualitas tidur buruk;
berulang kali bangun dari
tidur • Minimal terjadi 3 kali
• Late insomnia, insomnia dalam 1 minggu,
pada akhir tidur à berlangsung minimal 1
terbangun dari tidur dan bulan;
sulit untuk tidur kembali
vInsomnia primer à • Preokupasi dengan tidak
idiopatik, tidak ada bisa tidur dan akibatnya
penyebab dasar pada malam dan siang hari
vInsomnia sekunder à ada • Mempengaruhi fungsi
penyebab dasar : depresi,
excessive worrying, stroke, dalam sosial dan pekerjaan
drugs, kafein
Keywords :
• Anak tidak bisa duduk lama
• sering berlarian kesana kemari
• sering memanjat
• tidak mau mengantri/berbaris
• tidak mau mendengarkan guru dan sering menjawab
pertanyaan sebelum guru selesai berbicara
• IQ = 105 à kognitif bagus tidak retardasi mental
• Apa diagnosis anak tersebut?
Klasifikasi DSM IV
• Inattention (harus ada 6 gejala, bertahan 6 bulan)
• Sulit memperhatikan detil, sering ceroboh
• Sulit memusatkan perhatian
• Tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara
• Tidak mengikuti instruksi dengan baik, tidak menyelesaikan tugas hingga tuntas
• Memiliki kesulitan mengorganisir kegiatan
• Sering menhindari dan tidak suka diberi tugas (seperti PR)
• Sering kehilangan barang
• Mudah terdistraksi pada stmulus eksternal
• Mudah lupa
http://emedicine.medscape.com/article/28935
0-overview
• Other
• Onset tidak lebih dari usia 12 tahun
• Gejala harus ada di 2 situasi atau lebih
• Gangguan menimbulkan distress pada fungsi sehari-hari
• Penyakit tidak terjadi akibat skizofrenia atau penyakit
psikotik lainnya
Dengan demikian jawabannya adalah D. ADHD tipe
Hiperaktif
33. E. Oral
Keywords :
• anak laki-laki, usia 4 tahun
• sering berbicara kasar dan marah-marah jika
keinginannya tidak dipenuhi
• Sejak usia 3 bulan hingga 2 tahun ibunya sibuk
bekerja dan ia hanya diasuh oleh pengasuh yang
berganti-ganti
Gangguan pada anak tersebut terdapat pada fase?
Tahapan Psikoseksual
Teori Sigmund Freud
Ada 5 Fase
1. Fase oral
2. Fase anal
3. Fase phalic
4. Fase laten
5. Fase Genital
Allpsych.com
• Fase Oral (birth – 18 bulan) : fase dimana kesenangan
anak berfokus pada kegiatan oral seperti menghisap.
Adanya gangguan/konflik pada fase ini, menurut Freud,
individu akan mengalami masalah ketergantungan/agresi
seperti berbicara kasar, mudah marah dsb. Atau
mengalami fiksasi oral yang bermanifestasi sebagai
kebiasaan merokok, minum alkohol dsb.
• Fase Anal (18 bulan – 3 tahun) : fase dimana kesenangan
anak berfokus pada pengendalian dan eliminasi feses.
Keberhasilan toilet training akan menimbulkan
kepribadian yang baik. Bila respon orang tua tidak sesuai
saat toilet training, dapat memunculkan kepribadian yang
berantakan, jorok atau justru sebaliknya malah terobsesi
dengan kebersihan atau keteraturan.
Allpsych.com
• Fase Phallic (3 tahun-6 tahun) : fokus kesenangan
berpindah ke area genital. Menurut Freud, pada fase
ini anak laki-laki menganggap ayahnya adalah saingan
dalam berebut kasih sayang (sexual attraction) ibu
(oediphus complex) dan anak perempuan
menganggap ibunya adalah saingan dalam berebut
kasih sayang (sexual attraction) ayah (electra
complex). Adanya fiksasi pada tahap ini akan
memunculkan sexual deviancies (overindulging
ataupun avoidance) dan bisa memunculkan
kebingungan terhadap identitas seksualnya.
Allpsych.com
• Fase laten (6 tahun-pubertas) : sexual urges ter
represi dan anak-anak berinteraksi serta bermain
bersama teman-teman seumuran yang umumnya
berjenis kelamin sama.
• Fase Genital (puberty on) : final stage. Sexual urge
muncul kembali. Fokus primer kesenangan berada
pada genital.
Allpsych.com
Dengan demikian jawabannya adalah E. Oral
34. B. Raptus
Keywords :
• marah, mengamuk, dan hendak membunuh atasannya à Raptus
(marah/perilaku impulsif dan agresif)
• mendengar dari berita yang dibawa angin bahwa atasannya
berselingkuh dengan istrinya à halusinasi
• curiga teman-teman sekantornya bersekongkolàwaham curiga
• sejak 6 bulan yang lalu pasien terlihat sering termangu, gelisah, tidak
bisa tidur, dan tidak mau ke kantor
Kemungkinan skizofrenia paranoid
Apakah gejala klinis yang paling tepat pada kasus di atas sebagai indikasi
rawat inap?
Tatalaksana
• Antipsikotik gen. 1: chlorpromazine, haloperidol
• Antipsikotik gen. 2: aripiprazole, clozapine, olanzapine, risperidone
• Litium dalam
kadar tinggi (>1,5
mEq/L) dapat
mengakibatkan
ataksia, diartria,
delirium, hingga
gagal ginjal akut
36. B. Sadisme
Keywords :
• suaminya yang selalu memukul pada saat orgasme.
• Apakah jenis kelainan dari suami wanita tersebut
?
Gangguan Seksual (Parafilia)
• Pedofilia: preferensi seksual pada anak-anak
• Fetihisme: kepuasan seksual dengan mengandalkan
benda2 tertentu sebagai objek fantasi à partner seksual
yang memakainya.
• Bedakan dengan transvestisme à kepuasan seksual
dengan memakai pakaian lawan jenis untuk menghayatinya
(riasan lengkap, rambut palsu).
• Masokisme: preferensi seksual untuk menjadi korban
disiksa
• Sadisme: preferensi seksual untuk menjadi pelaku yang
menyiksa
• Nekrofilia: preferensi seksual pada mayat.
Keywords :
• Perempuan, 50 tahun
• lengan kanan lumpuh sejak mengetahui bahwa
anak perempuan tunggalnya menggunakan
narkoba, sehingga pasien tampak sangat kecewa
dan marah.
• Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan defisit
neurologis. Apakah diagnosis yang paling tepat?
Gangguan Konversi
• Menurut DSM IV : gangguan dengan karakteristik
munculnya satu atau beberapa gejala neurologis
(buta, lumpuh, dll) yang tidak dapat dijelaskan
dengan penjelasan medis ataupun neurologis yang
ada.
Pilihan lainnya
• B. Hipokondriasis à yakin terkena penyakit
tertentu
• C. Malingering à berpura-pura sakit untuk tujuan
tertentu mis. bolos kerja
• D. Factitious disorder à berpura-pura sakit untuk
cari perhatian
• E. Gangguan somatisasi à banyak keluhan fisik tapi
hasil pemeriksaan normal
Dengan demikian jawabannya adalah A.Gangguan
Konversi
38. B. Skizofrenia residual
Keywords :
• menarik diri dari pergaulan, menyendiri dan
pendiam.
• menjalani pengobatan skizofrenia
• sudah tidak melihat bayangan aneh dan mendengar
suara-suara yang menakutkan
Kemungkinan diagnosis pasien saat ini adalah...
Skizofrenia
Kriteria Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak teratur,
perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala negatif (afek datar,
kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi auditorik dimana
suara mengkomentari perilaku pasien terus, atau halusinasi
auditorik dimana dua atau lebih suara berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Tatalaksana
• Antipsikotik gen. 1: chlorpromazine, haloperidol
• Antipsikotik gen. 2: aripiprazole, clozapine, olanzapine,
risperidone
Keywords
• nyeri pada buah zakar sebelah kiri
• testis sebelah kiri lebih tinggi,refleks kremaster (-)
• Apa tatalaksana yang paling tepat?
Torsio Testis
• Merupakan satu
kegawatan dalam bidang
urologi
• Insidens tertinggi saat
baru lahir dan usia
pubertas
• Dapat disertai gejala
mual dan muntah
• Posisi testis cenderung
horizontal (dibandingkan
vertikal pada kondisi
normal)
Pemeriksaan Fisik terkait Nyeri
Testis Akut
• Phren sign
• Refleks Kremaster
• Elevasi testis akan
mengurangi nyeri pada • Positif pada epididimitis
epididimitis, tidak pada • Negatif pada torsio
torsio testis testis
PILIHAN JAWABAN LAINNYA
• Injeksi morfin sulfat à hanya meringankan nyeri
(bukan definitif)
• Antibiotik à epididimitis
• Kortikosteroid à bukan pilihan
• Aspirasi cairan semonalis à tatalaksana hidrokel
Dengan demikian jawabannya adalah C.Bedah
detorsio
44. B. Balanitis
Keywords
• Anak laki-laki berusia 4 tahun
• kencingnya sedikit-sedikit, dan selalu menangis
setiap ingin BAK
• PF : preputium menggembung, nyeri, edema, dan
kadang keluar nanah, namun tidak ada darah.
• Diagnosis yang paling tepat adalah?
Balanitis
• Balanitis : peradangan pada glans
penis; bila mencakup foreskin dan
preputium disebut balanoposthitis
• Gejala dan tanda : penile discharge,
nyeri, kesulitan retraksi foreskin,
impotensi, sulit BAK, bengkak, eritem,
demam dan mual (namun jarang)
• Penyebab : DM, higienitas buruk,
belum sirkumsisi, banyak smegma à
fimosis, iritasi zat kimia, obesitas,
alergi obat, infeksi candida (biasanya
pada pasien DM), streptokokus grup
B dan A, N. Gonorrhoeae, Chlamydia,
HPV, gardnerella vaginalis, treponema
pallidum, trichomonas, borrelia
• Jenis : balanitis xerotica obliterans
(lichen sclerosus), zoon balanitis,
reiter disease Sumber : emedicine.medscape.com
Pilihan lainnya
• A. Fimosis à preputium tidak bisa ditarik ke
belakang
• C. Infeksi saluran kemih à nyeri saat BAK,
leukosituria
• D. Gagal ginjal akut àBAK sedikit atau anuria,
onset tiba-tiba biasanya ada penyakit dasar seperti
diare akut atau kejengkolan
• E. Orkitis à peradangan pada testis
Dengan demikian jawabannya adalah B. Balanitis
45. B. Infertilitas
• Laki-laki 34 tahun
• nyeri di kantung kemaluan hilang timbul 1 tahun
• tidak terlalu menusuk
• tidak disertai demam
• ukuran testis normal
• perabaan seperti kantung cacing pada testis kiri.
Hidrokel Varikokel
• Biasanya asimptomatik, • Asimptomatik, namun
hanya teraba testis berhubungan dengan
membesar dan tidak infertilitas dan
simetris terkadang bisa nyeri
• Testis teraba skrotal
• Tes transiluminasi (+) • Teraba kantong cacing
• Tes transiluminasi (-)
Varikokel
Dengan demikian jawabannya adalah B. Infertilitas
46. A. Siprofloksasin 2 x 500 mg
selama 3 hari
• Laki-laki 36 tahun
• Luka kemaluan 3 hari
• Awalnya kecil kemudian membesar
• sangat nyeri
• Promiskuitas (+)
• PF à pada penis terdapat ulkus multipel 1-2 cm dasar
kotor, bergaung dan tidak ada indurasi
• Keywords
• Pria, 35 tahun
• Nyeri pinggang, disuria, BAK berkurang
• orangtua dan kakak pasien mengalami hal yang sama
à genetik?
• PF : nyeri ketok CVA kanan dan kiri dan teraba massa di
kuadran lumbal abdomen kanan dan kiri
• Hasil laboratorium : peningkatan ureum dan kreatinin
à gagal ginjal
• USG : kista multipel di kedua ginjal à polikistik
• Apa diagnosis yang paling tepat pada kasus ini...
Ginjal Polikistik
• Kondisi herediter dimana
ginjal ditumbuhi banyak kista
berujung pada pembesaran
ginjal, kelainan struktur dan
akhirnya gangguan fungsi
ginjal à ESRD
• Gejala : nyeri pinggang, sakit
kepala, hematuria, gejala
gagal ginjal
• Diagnosis : pencitraan
(USG/CT scan/MRI) bila
didapati 2 atau lebih + riwayat
keluarga dengan kejadian
serupa sudah hampir
memastikan diagnosis
medscape.
Pilihan lainnya
• A. Hidronefrosis à kaliks ginjal melebar
• C. Pyelonefritis à nyeri ketok CVA +, demam,
mengigil
• D. Abses ginjal à massa ginjal, air fluid level dalam
kavitas, demam
• E. Tumor wilms à tumor ginjal pada anak
• Dengan demikian jawabannya adalah B. Ginjal
Polikistik
51. E. Perimetri
Keywords:
• 54 tahun à lapang pandang yang semakin sempit, ia
mengaku seperti melihat lubang kunci.
• Mata merah, nyeri à disangkal
• Visus ODS 6/6, kesan kelihangan penglihatan perifer.
• Kornea, lensa dan COA dalam batas normal.
• TIO 25 mmHg.
E. Perimetri
52. A. Edema kornea
Keywords:
• 28 tahun à mata kanan merah, nyeri dan
pandangan buram.
• terkena shuttlecock à trauma tumpul
• PF mata kanan : visus menurun, injeksi silier
kornea tampak keruh, fluorescein test (-), COA
tidak ada kelainan.
• diagnosis?
Trauma Mata
• Trauma Mekanik
• Trauma Tumpul
• Trauma Tajam
• Trauma Kimia
• Trauma Asam
• Trauma Basa
• Trauma Fisika
• Trauma radiasi sinar inframerah
• Trauma radiasi ultraviolet
• Trauma radiasi sinar X
Trauma Mata
1. Trauma tumpul
Benda-benda yang dapat menyebabkan trauma tumpul pada
mata misalnya : Bola tenis, bola sepak, bola pingpong,
shuttlecock.
Yang dapat mengakibatkan: ( gambar sesuai dengan urutam)
• Hematoma palpebral à timbunan darah di palpebra
• edema konjungtiva à chemosis konjungtiva
• hematom subkonjungtiva / subconjunctival hemorrhage à darah di
konjungtiva
• edema kornea à visus menurun, kekeruhan kornea
• erosi kornea à visus menurun, defek kornea (+), fluorescein test (+)
• Iridoplegia à pupil midriasis
• Hifema à darah di COA
• dislokasi dan subluksasi lensa à lensa tidak pada tempatnya
• katarak trauma à stellate (+)
• Edema retina dan koroid
• ablasio retima à lepasnya lapisan retina
• Avulsi papil saraf, optik neuropati traumatic à saraf optik terlepas
A. Edema kornea
53. D. Pinhole
Keywords:
• 33 tahun à pandangan kabur pada mata kanan.
• Visus OD 20/30, OS 20/20.
• Segmen mata anterior tampak tenang.
D. Pinhole
54. C. Hipermetropia manifes
Keywords:
• 29 tahun à pusing jika lama membaca.
• Visus ODS 6/20.
• S +3.00D visus menjadi 6/6.
• S +3.50D visus menjadi 6/6.
• S +4.00D visus menjadi 6/7.5.
• Hipermetropia absolut:
• hipermetrop yang dikoreksi dengan kacamata positif minimal yang memberikan
tajam penglihatan normal, penderita masih memiliki “cadangan” kemampuan
akomodasi
Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004
• Hipermetropia fakultatif:
• kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan
akomodasi atau dengan kacamata positif.
• Penderita yang hanya memiliki hipermetropia fakultatif,
penglihatannya normal walau tidak memakai kacamata positif,
namun apabila diberi kacamata positif, otot akomodasinya
dapat beristirahat.
• Hipermetropia laten:
• hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat
diimbangi dengan akomodasi
• Hipermetropia total:
• hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah pemberian
siklopegia
Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004
CONTOH PASIEN HIPERMETROPIA
• Tajam penglihatan 6/20
• Dikoreksi dengan sferis +3.00 D à 6/6
• Dikoreksi dengan sferis +3.50 D à 6/6
• Diberikan siklopegia, dikoreksi +5.00 D à 6/6
• Maka pasien ini memiliki:
• Hipermetropia absolut sferis +3.00 D
• Hipermetropia manifes sferis +3.50 D
• Hipermetropia fakultatif (manifes- absolut) +3.50 - (+3.0)
= + 0.50 D
• Hipermetropia total sferis +5.00 D
• Hipermetropia laten sferis +5.00 -(+3.50) = +1.50 D
Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004
Skema Hipermeteropia
HIPERMETEROPIA TOTAL
HIPERMETEROPIA MANIFES
HIPERMETEROPIA
LATEN
HIPERMETEROPIA HIPERMETEROPIA
ABSOLUT FAKULTATIF
C. Hipermetropia manifes
55. D. Pewarnaan Giemsa
Keywrods:
• 27 tahun à mata kiri merah sejak tiga hari yang
lalu.
• PF : injeksi konjungtiva (+), sekret mukopurulen,
banyak ditemukan folikel dan papil di konjungtiva
tarsal.
• Diagnosis : konjungtivitis klamidia
Virus Adenovirus Mata berair unilateral, merah, rasa tidak Memburuk pada hari 3-5, sembuh
herpes simplex nyaman, fotofobia, edema kelopak mata, sendiri dalam 7-14 hari
virus or limfadenopati preaurikular, Air mata buatan: mencegah
varicella-zoster konjungtivitis folikular, pseudomembran kekeringan dan mengurangi
virus (+/-) inflamasi
Antiviral àherpes simplex virus
atau varicella-zoster virus
http://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/treatment.html
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida spp. can Jarang, biasanya pd pasien Antijamur topikal
cause conjunctivitis imunokompromais, pasien yg
Blastomyces memakai kortikosteroid, pasien yang
dermatitidis mendapat terapi antibiotik
Sporothrix schenckii
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg bid
trachomatis beberapa minggu/bulan, sekret for 21 hari atau
mukopurulen, lengket, sensasi benda Erythromycin 250 mg PO
asing, mata berair, kelopak mata qid 21 days
bengkak,kemosis,Folikel Antibiotik topikal
Pada pemeriksaan Giemsa
ditemukan badan inklusi
• A. Pewarnaan gram à Konjungtivitis Gonorrea
• B. Pewarnaan KOH à jamur
• C. Pewarnaan tinta india à untuk kriptokokkus
• E. Pewarnaan tahan asam à untuk TB/ morbus
hanses
Jadi jawabannya adalah
D. Pewarnaan Giemsa
56. E. Dislokasi lensa
E. Dislokasi lensa
57. C. Ulkus kornea sentral
Keywords:
• 31 tahun à mata kiri merah, nyeri dan disertai
pandangan buram.
• Riwayat trauma (+) 2 hari yang lalu
• PF: injeksi silier, luka yang menggaung di kornea
dengan visus 3/60.
• Diagnosis?
Lokasi
• Sentral : akibat infeksi, trauma
Bila mencapai stroma membran
descement à descemetokel à risiko
perforasi kornea.
Perforasi kornea dideteksi dengan tes
seidel (tes fistel).
• Perifer : akibat penyakit inflamasi
maupun autoimun (Rheumatoid arthritis
paling sering)
• Inflamasi stroma kornea mengakibatkan
progresif nekrosis, perforasi dan kebutaan
Pilihan Lain
• A. Glaukoma Akut à Mata merah, Visus menurun, TIO
Meningkat, kornea edem, pupil dilatasi, Nyeri (+)
• B. Glaukoma Kronis à Mata tenang, “tunnel
vision”, CDR > 0.5
• D. Ulkus kornea perifer à akibat penyakit inflamasi
maupun autoimun
• E. Konjungtivitis à mata merah, visus normal
Jadi jawabannya adalah
• diagnosis?
Hifema
• Biasanya didahului oleh trauma tumpul (misal
jatuh/ terkena lemparan)
• Kerusakan pada pembuluh darah koroid à darah
mengalir mengisi COA
• Gejala lain à penurunan visus, nyeri kepala
MEDSCAPE
Yang perlu diwaspadai dalam
kasus Hifema
• Peningkatan Tekanan Intraokular à glaukoma
traumatika
• Atrofi optic à akibat glaukoma traumatika
• Perdarahan ulang
• Sinekia anterior dan posterior
• Glaukoma kronik
Tatalaksana
• Suportif :
• Acetaminophen à kurangi nyeri
• Antifibrinolytic / As.tranexamat à mencegah perdarahan
sekunder
• Antiglaukoma topikalà menurunkan TIO
• Antiglaukoma oral (Acetozolamid) à direkomendasikan
bila topikal gagal
• Tirah baring total
• Posisi tidur tegak dengan sudut minimal 45◦
MEDSCAPE
• Terapi surgical digunakan untuk hifema grade >2
• B. Hifema Grade II à 33%-50%
• C. Hifema Grade III à >50%
• D. Hifema Grade IV à 100%
• E. Hifema Grade V
Jadi jawabannya adalah
A. Hifema grade I
59. D. Retinopati DM proliferatif
dini
Keywords:
• 49 tahun à penurunan penglihatan sejak 4 tahun
• semakin lama semakin memberat, nyeri mata (-)
• Riwayat Diabetes (+) dan tidak konsumsi obat.
• Funduskopi : ditemukan cotton wool spot, hard
exudate dan neovaskularisasi. Perdarahan vitreous
(-).
• Diagnosis?
Retinopati
Diabetik
Komplikasi DM pada
mata:
• Abnormalitas kornea
• Glaukoma
• Neovaskularisasi iris
• Katarak
• Retinopati diabetikà paling sering dan Pemeriksaan :
paling potensial menyebabkan kebutaan
Tanda dan gejala: • Tajam penglihatan
• Funduskopi dalam keadaan pupil dilatasi :
• Melihat titik atau floaters direk/indirek
• Penurunan tajam penglihatan • Foto Fundus
• Terdapat titik hitam di tengah lapang pandang • USG bila ada perdarahan vitreus
Tatalaksana :
• Sulit melihat dalam gelap
• Pada pemeriksaan funduskopi: cotton wool • Fotokoagulasi laser
spot, flame hemorrhages, dot-blot
hemorrhages, hard exudates
Retinopati diabetik
• Stadium
• Nonproliferatif: mikroaneurisma,
dot and blot hemorage, flame
hemorage, cotton wool spot
• Preproliferatif: NONPROLIFERATIF +
soft and hard exsudate
• Proliferatif stadium dini:
PREPROLIFERATIF +
neovaskularisasi
• Proliferatif stadium lanjut:
PROLIFERATIF DINI + perdarahan
vitreous
Retinop
ati
Hiperte
• nsi
Termasuk mata Copper wire
tenang visus
turun perlahan
• Gejala klinis
retinopati HT:
pada funduskopi
ditemukan
fenomena cotton
wool spot + av
crossing +
copper wire
Jadi diagnosis pada pasien ini
adalah
http://emedicine.medscape.com/article/1174890-overview
Methanol-Induced Optic
Neuropathy
• Gejala awal intoksikasi terhadap okular: fotofobia,
pandangan kabur, nyeir saat pergerakan bola mata,
pupil tidak reaktif
Right (A) and left (B) optic discs of the patient with
pseudoglaucomatous optic neuropathy secondary to
methanol intoxication (optic disc area both eyes: 2.6
mm2; neuroretinal rim area right eye: 1.1 mm2; left eye:
0.92 mm2). Note intensely pale appearance of the optic
disc with alteration of neuroretinal rim configuration and
(most likely) pre-existing peripapillary atrophy zone.
Note also the “washboard-like” pattern of the internal
limiting membrane (arrow) secondary to acute loss of
retinal nerve fibres.
D. Asam format
61. A. Retinitis pigmentosa
• Keywords
• 38 tahun à pandangan kabur, terjadi secara perlahan
sejak 6 bulan yang lalu.
• Riwayat serupa juga dialami oleh ibu dan saudara
perempuannya
• Pemeriksaan visus OD dan OS 1/60.
• Funduskopi : bone spicule formation
• diagnosis?
Retinitis pigmentosa
A. Retinitis pigmentosa
62. C. Miopia berat
• 33 tahun à mata kanan buram, diawali dari bagian
bawah mata yang selanjutnya tertutup seluruhnya
seperti tirai.
• Riwayat trauma disangkal.
• TD 120/80 mmHg, GDS 115 mg/dl. Mata kanan
memakai kacamata S -8.00 D.
C. Miopia berat
63. A. Buta warna monokromasi
Keywords:
• 10 tahun à belum dapat membedakan warna.
• Pasien hanya dapat melihat warna hitam dan putih.
• Tatalaksana Awal?
Corpus Alineum
• Mata merah
• Berair
• Terlihat benda asing
• Disertai lingkaran berwarna
putih sekitarnya
Terapi
• Terapi :
• Topikal anestetik à Tetes mata tetrakain
• Cara ekstrasi benda asing
• Irigasi dan swab à berguna untuk benda asing yang
banyak dan superficial (contohnya pasir)
• Jika tidak berhasil dengan irigasi dan swab à 25G
needle
• Topikal antibiotik, pain control (NSAID)
Sumber : uptodate
Jadi tatalaksana awal adalah
Keywords:
• 32 tahun à hidung tersumbat dan sulit membuang
ingus.
• Rhinoskopi anterior didapatkan benjolan dengan
permukaan licin, mengkilat, tidak nyeri, dan mudah
digerakkan yang keluar dari meatus medius.
• Diagnosis à polip nasal
B. Steroid topikal
66. E. Anak didudukkan dan cuping
hidung ditekan
Keywords:
• 11 tahun à Keluar darah spontan dari lubang hidung
• Saat tiba di IGD à stop
• Pemeriksaan : tidak ada perdarahan aktif, hanya sisa
darah kering.
Edukasi?
Pertolongan Pertama Epistaksis
Jadi edukasi yang paling tepat
adalah
B. 88 dB selama 4 jam
68. C. Pasien disarankan untuk tidak
berenang lagi
• 29 tahun à keluar cairan dari telinga setelah
berenang.
• PF : ditemukan perforasi membran timpani sentral.
• Tatalaksana?
Serumen Prop
IMPAKSI SERUMEN: ADANYA SUMBATAN LIANG TELINGA OLEH
SERUMEN (KASUS TERSERING)
• FAKTOR RISIKO: manipulasi mekanik liang telinga kronik
• GEJALA DAN TANDA: gangguan pendengaran tipe konduktif
• DIAGNOSIS: ditemukan serumen dengan otoskop
• Kemungkinan Etiologi?
Otitis media supuratif kronik
Sumber : UpToDate
Jadi jawabannya adalah
C. Pseudomonas
71. C. Sinusitis kronis
Keywords:
• 38 tahun nyeri sekitar pipi dan dahi sejak 4 bulan
yang lalu.
• Nyeri semakin lama semakin memberat dan tidak
kunjung sembuh.
• Batuk dan pilek (+)
• PF : post nasal drip (+), nyeri tekan sinus frontal dan
maksilla (+).
• diagnosis?
SINUSITIS
• KUMAN TERSERING: STREPTOCOCCUS
PNEUMONIA, HAEMOPHILUS INFLUENSA
• PENUNJANG:
• FOTO POLOS (OPASIFIKASI PADA
SINUS)
• WATERS (MAXILA, FRONTALIS)
• CALDWELL (ETMOID, FRONTAL)
• Sinusitis akut < 4 minggu
• LATERAL (SPHENOID)
• CT-SCAN à GOLD STANDAR • Sinusitis Subakut (4-12 minggu)
• Sinusitis Kronik (>3 bulan)
TATALAKSANA
• SINUSITIS AKUT • SINUSITIS KRONIK
- Simpomatis - Antibiotik
(dekongestan, - Irigasi sinus
analgetik, mukolitik)
- Steroid
- Antibiotik
- Amoxicillin - Pembedahan
- Amoxicillin-clavulanat
Pilihan lain
• A. Sinusitis Akut à <4 minggu
• B. Sinusitis Subakut à 4-12 minggu
• C. Sinusitis Kronis
• D. Sinusitis rekuren
• E. Rinitis Akut à common cold” = salesma, kavum
nasi edema, merah
Jadi jawabannya adalah
C. Sinusitis kronis
72. E. Mastoidektomi +
Timpanoplasti
Keywords :
• 34 tahun penurunan pendengaran sejak 6 bulan
• Telinga kanan terdapat krusta dan berbau
• MT tak jelas dan terdapat massa keputihan
• CT scan ada lesi opak dengan lesi litik tulang pada
cavum timpani
• Diagnosa : OMSK maligna
• tatalaksana?
Otitis Media Supuratif Kronis
E. Mastoidektomi + Timpanoplasti
73. B. BERA
Keywords
• 2 tahun datang diantar orangtuanya karena tidak
respon jika diajak berbicara oleh orangtuanya sejak
lahir.
• Riwayat ibu demam saat hamil (+) à rubella, tuli
sensorineural
• PF : membran timpani intak.
Pemeriksaan lanjutan?
BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry)
B. BERA
74. D. Timpanoplasti
Keywords:
• 14 tahun à telinganya terasa penuh sejak 2 hari
yang lalu.
• demam & keluar cairan dari telinganya à tidak ada
• Sejak 1 minggu yang lalu pasien batuk pilek dan
tidak sembuh-sembuh.
D. Timpanoplasti
75. E. Antibiotik + analgetik +
dekongestan topikal
Keywords:
• 11 tahun nyeri pada telinga kanan.
• batuk, pilek dan demam (+)
• Suhu 38,20C. Pemeriksaan otoskopi kanalis akustikus
eksternus normal, tampak membran timpani
hiperemis, pulsasi (-).
• OMA Hiperemis
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Klasifikasi
• Berdasar klinis dan epidemiologis
• CAP
• Pneumonia nosokomial
• Pneumonia aspirasi
• Pneumonia pada imunokompromais
• Berdasar bakteri penyebab
• Pneumonia bakterial / tipikal
• Pneumonia atipikal
• Pneumonia virus
• Pneumonia jamur
• Berdasar predileksi infeksi
• Pneumonia lobaris
• Bronkopneumonia
• Pneumonia interstisial
Pewarnaan gram Flora normal atau spesifik Gram (+) atau (-)
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Skor PORT
Indikasi rawat inap:
Indikasi rawat intensif : paling sedikit 1 dari 2 gejala mayor (membutuhkan ventalasi
mekanik dan membutuhkan vasopressor > 4 jam [syok sptik]) atau 2 dari 3 gejala minor
(Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg, foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral, dan
tekanan sistolik < 90 mmHg).
Faktor Modifikasi
Jadi, jawabannya adalah…..
E. Koamoksiklav
77.C. 2RHZE / 4R3H3
• Keywords
• Laki2 30 tahun
• Batuk sejak 2 bulan, batuk darah +
• Demam + keringat malam
• Nafsu makan dan BB turun
• BTA +/-/-
• X ray : fibroinfiltrat di apex paru
• Terapi?
TB Paru – Tatalaksana
Paduan OAT lini pertama
• Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
• Kasus baru
• Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
• Pasien kambuh
• Pasien gagal
• Pasien putus berobat (loss to follow up)
• Kategori Anak (2RHZ/4RH)
C. 2RHZE / 4R3H3
78.D. Obstructive sleep apneu
• Keywords:
• Laki2, 45 tahun
• Mudah lelah dan mengantuk
• Suka mendengkur à suka terbangun lalu tidur lagi
• BB 85 TB 160
• TD 150/90
• Diagnosis?
OSA
• Gejala nocturnal
• Gangguan tidur yang melibatkan • Mengorok, biasanya sangat keras
penurunan aliran udara secara dan mengganggu orang
signifikan meskipun ada usaha napas disekitarnya
yang adekuat
• Apnea , seringkali menginterupsi
dengkuran
• Gejala daytime : • Gasping dan choking sensation
• Non restorative sleep (lelah di yang membangunkan pasien dari
pagi hari) tidur
• Morning headache • Nocturia
• Mengantuk berlebihan disiang • Insomnia
hari
• Penurunan kognitif, gangguan • Berkaitan dengan kejadian
memori dan intelektual desaturasi oksihemoglobin dan
• Gangguan mood terbangun dari tidur
• Hipertensi
• Reflux gastroesofageal
OSA
Sumber : Emedicine
• Jawaban lain:
A. Hipersomnia à ngantuk yang berlebihan saat
siang hari, tidur malam >10 jam
B. Narkolepsi à kantuk berlebihan, sleep paralisis,
halusinasi, katapleksi
C. Fibromialgia à nyeri muskuloskeletal, fatigue,
gangguan memori, gangguan mood, gangguan tidur
E. Hipotiroid à ada gejala lain: intoleransi dingin,
depresi, konstipasi; ft4 turun, TSH naik
Jadi, jawabannya adalah…..
E. Streptomisin
80. A. Sindroma aspirasi
mekonium
• Keywords:
• Bayi baru lahir sesak napas
• Lahir aterm
• Ketuban hijau
• Diagnosis?
Sindrom aspirasi mekonium
• Diagnosis • Pemeriksaan penunjang
• Tanda postmaturitas: • DPL dan septic workup:
KMK, kuku panjang, kulit singkirkan infeksi
terkelupas, pewarnaan • AGD: hipoksemia,
kuning-hijau pada kulit alkalosis / asidosis
• Adanya mekonium pada respiratorik
ketuban • Foto toraks: hiperinflasi,
• Obstruksi jalan napas: diafragma mendatar,
gasping, apnoe, sianosis infiltrat kasar / bercak
• Distress napas: takipnoe, ireguler, pneumotoraks,
napas cuping hidung, pneumomediastinum
retraksi dada, sianosis
Tatalaksana
• Di ruang persalinan • Sindrom aspirasi
• Nilai konsistensi mekonium:
mekoneum • Koreksi abnormalitas
• Bila ketuban bercampur metabolik
mekonium; nilai keadaan • Pemantauan saturasi
bayi oksigen
• Bugar: perawatan rutin • Awasi tanda obstruksi
tanpa memandang napas
konsistensi mekoneum
• Distress: laringoskopi • Awasi hipoksemia
direk dan pengisapan • AGD
intratrakeal • Terapi oksigen
• VTP dihindari sampai • Ventilasi mekanik: PaCO2
pengisapan trakea selesai > 60mmHg atau PaO2 <
50mmHg
PPM Anak, IDAI 2011
• Jawaban lain:
B. Transient tachypneu of newborn à lahir SC
C. Penyakit membran hialin à preterm
D. Pneumonia à demam, sesak, batuk, retraksi,
infeksi intrauterin
E. Asfiksia à tidak spesifik untuk gangguan napas
Jadi, jawabannya adalah…..
• Gejala:
• Akibat sumbatan koana à bernapas melalui mulut, fasies adenoid (hidung
kecil, gigi insisivus ke depan, arkus faring tinggi yang menyebabkan kesan
wajah seperti orang bodoh), faringitis dan bronkitis, gangguan ventilasi dan
drainase sinus paranasal à sinusistis kronik
• Akibat sumbatan tuba eustachius à OMA berulang, otitis media kronik,
OMSK
• Gangguan tidur, tidur mengorok à secara kronis menurunkan asupan
oksigen SETIAP HARI à gangguan perkembangan kognitif otak, retardasi
mental, dan pertumbuhan fisik berkurang
Indikasi Adenoidektomi
1. Sumbatan
• Sumbatan hidung yg menyebabkan bernapas melalui mulut
• Sleep apnea
• Gangguan menelan
• Gangguan berbicara
• Adenoid face
2. Infeksi
• Adenoiditis berulang/kronik
• OME berulang/kronik
• OMA berulang
3. Kecurigaan neoplasma jinak/ganas
Buku THT FKUI
• Jawaban lain:
A. Tonsilitis kronik à kripta melebar
C. Polip nasi à hidung tersumbat, ada massa
bertangaki
D. Deviasi septum nasi à hidung tersumbat, sinusitis
berulang
E. OMSK à keluar cairan hilang timbul selama 6
minggu
Jadi, jawabannya adalah…..
B. Hipertrofi adenoid
84. D. Pursed-lip breathing
• Keywords:
• Pasien PPOK
D. Pursed-lip breathing
85. A. Round pneumonia
• Keywords
• Laki2 42 thn
• Batuk, sesak, demam sejak 4 hari
• Rontgen : di paru kanan lobus tengah terlihat bayangan
lusen berbentuk bulat batas tegas
• Diagnosis?
Round pneumonia
• Salah tipe pneumonia yang biasanya terjadi pada
pediatrik
• Pada anak-anak belum terbentuk kanal interalveolar yang
sempurna (pores of Kohn dan canal of Lambert) sehingga
penyebaran kuman terjadi secara regional à sehingga
bermanifestasi sebagai round atau lobar pneumonia
• Dikenal dengan pneumonia yang berbentuk seperti
coin lession à selalu ingat untuk rule out keganasan
• Penyebab dan tatalaksana sama dengan pneumonia
pada umumnya
• Jawaban lain:
B. Fungus ball /aspergilloma à air cresent shaped
C. Bronchogenic carcinoma à bentuk lesi sama
tetapi ada tanda-tanda keganasan lain
D. Alveolar sarcoidosis à opasifikasi di sebagai besar
lapang paru
E. TB miler à bercak halus nodular di seluruh lapang
paru
Sarcoidosis
Jadi, jawabannya adalah…..
A. Round pneumonia
86. E. Foto top lordotik
• Keywords
• Perempuan 20thn
• Batuk sejak 1 bulan
• Demam + keringat malam
• Ronki basah kasar di apeks paru kanan
• Rontgen : curiga infiltrat di apex
• Pemeriksaan lanjutan?
Foto top lordotik
• Top lordotic / apical lordotic view merupakan salah
satu tenik x-ray untuk memvisualisasi lobux apex paru
secara lebih baik (apical = lobus apex , lordotic =
posisis pasien lordosis)
• Lobus apex seringkali tertutup oleh struktur klavikula
à sehingga prinsip top lordotic view adalah
membuat struktur klavikula mengarah ke superior
sehingga bagian apex paru menjadi jelas
• Biasa diuntuk memvisualisasi kelainan di apex à
salah satunya TB paru
Normal view Top lordotic view
Sumber : AAFP
D. Amlodipine
89. C. Kardioversi 100J
• Keywords:
• Laki2 45 tahun
• Penurunan kesadaran
• TD 80/50
• Nadi cepat dan lemah
• EKG : QRS lebar reguler
• Tatalaksana?
Ventrikular ekstrasistol /
Ventricular
Supraventrikular takikardi premature ventricle
fibrillation
contraction
• Jawaban lain:
A. Manuver vagal à SVT stabil
B. Resusitasi cairan à syok
D. Beta blocker à tidak untuk acls
E. Amiodarone à VT stabil
Jadi, jawabannya adalah…..
C. Kardioversi 100J
90. B. NSTEMI
• Keywords:
• Laki2 60 thn
• Nyeri dada khas angina
• EKG st depresi
• Troponin meningkat
• Diagnosis?
Penyakit Jantung Koroner
• Angina pektoris stabil à nyeri terjadi saat aktivitas,
berkurang bila diberi nitrat atau istirahat, nyeri berlangsung
< 15 menit, EKG normal bila istirahat à Stress test /
Treadmill test
• Acute coronary syndrome à nyeri bisa terjadi mendadak
dan lama, tidak membaik dengan istirahat
• Unstable angina à ACS tanpa peningkatan enzim
jantung, EKG tidak spesifik
• NSTEMI à No ST elevasi, peningkatan enzim jantung
• STEMI à ST elevasi, peningkatan enzim jantung
Pathophysiology of Heart
Disease Lily
• Jawaban lain:
A. STEMI à ST elevasi
C. Angina pectoris stabil à tidak ada perubahan ekg
yang menetap
D. Unstable angina pectoris à st depresi, enzim
jantung normal
E. Gagal jantung kongestif eksaserbasi akutà tidak
ada gejala HF pada pasien
Jadi, jawabannya adalah…..
B. NSTEMI
91. C. Regurgitasi katup trikuspid
• Keywords:
• Laki2, 20 tahun
• Penggunan narkoba suntik
• Mumur sistolik IC IV parasternal kiri
• Diagnosis?
PSL : Parasternal Line
MCL : Midclavicular Line
Pendekatan diagnosis kelainan
katup
1. Lihat lokasinya
2. Tentukan katup apa yang bermasalah
3. Tentukan apa fase murmurnya?
(sistolik/diastolik/continuous)
4. Ingat :
• Pada sistolik à aorta dan pulmonal membuka, mitral dan
trikuspid menutup
• Diastolik : saat menutup àaorta dan pulmonal menutup,
mitral dan trikuspid membuka
5. Ingat:
• Gangguan saat katup harusnya membuka à stenosis
• Gangguan saat katup harusnya menutup à regurgitasi
Pada kasus tersebut:
1. Lokasi à ICS IV kanan
2. Katup yang terlibat à trikuspid
3. Jenis murmur à diastolik
4. Pada sistolik harusnya katup triksupid tertutup
5. Gangguan saat katup harusnya menutup -->
regurgitasi
Jadi, jawabannya adalah…..
D. HCT
93. B. Acute limb ischemia
• Keywords:
• Laki2 60 thn
• Nyeri hebat di tungkai kanan sejak 30 menit lalu
• Riw nyeri hilang timbul à klaudikasio
• PF tungkai kanan : terbaba dingin, lebih pucat, A.
dorsalis pedis dan tibialis posterior tidak teraba pulsasi
• Diagnosis?
Acute limb ischemia
• Iskemia akut pada ekstrimitas akibat trombus atau emboli
• Gejala 6P (pain, pallor, paresthesia, poikilotermia,
paralysis, pulseless)
• Riwayat klaudikasio intermiten à nyeri pada ekstrimitas
saat aktivitas dan berkurang dengan istirahat
• Diagnosis dengan USG duplex, CTA, MRA, atau angiogram
• Terapi
• Revaskularisasi dalam 6 jam
• Heparin
• Embolectomy / intra-arterial trombolysis
• Medscape
• Jawaban lain:
A. Buerger disease à usia muda, perokok, ujung kaki
hitam kebiruan
C. Insufisiensi vena kronik à edema,
hiperpigmentasi, ulserasi di maleolus medialis
D. Tromboflebitis à trombus pada vena superfisial
E. DVT à trombosis vena dalam : edema tungkai,
hiperemis, teraba hangat
Jadi, jawabannya adalah…..
B. Periocardiosentesis
95. E. Menghambat aktivitas
HMGCoA reductase
• Keywords:
• Peningkatan LDL
• Mendapat terapi oral untuk menurunkan LDL à efek
samping nyeri otot
• Mekanisme kerja obat?
Jadi, jawabannya adalah…..
C. 30 : 2
97. D. Batas jantung 2/3
hemitoraks kiri, apeks tertanam
• Keywords:
• Laki2 50 thn
• Riwayat hipertensi 10 tahun
• Kontrol tidak teratur
• Gambaran x-ray?
Pembesaran ventrikel kiri
A. Aspirin
99. C. Syok neurogenik
• Laki, 30 tahun
• Trauma (terjatuh), di daerah punggung
• Tetraparesis
• TV: TD syok, bradikardia
• Medscape
• Jawaban lain:
A. Hipertensi pulmonal à peningkatan tekanan
pulmonal, biasa pada penyakit paru/gagal jantung
kiri
B. Hipertensi sekunder à hipertensi dengan
penyebab yang dapat diindentifikasi
C. Hipertensi porta à pada kasus sirosis hepar
D. Hipertensi esensial à hipertensi tanpa penyebab
yang dapat diindentifikasi
Jadi, jawabannya adalah…..
• Diagnosis:
• Rasa nyeri/ tidak nyaman di abdomen yang rekuren minimal 3 hari
dalam 1 bulan dalam 3 bulan terakhir disertai 2/ lebih keadaan berikut
• Perbaikan setelah defekasi
• Awitan diasosiasi dengan perubahan frekuensi feses
• Awitan diasosiasi dengan perubahan konsistensi feses
• Gejala sudah pernah dialami 6 bln sebelum diagnosis
• Terapi
• Edukasi: belum ada terapi definitif, bina hubungan baik dengan pasien
• Modifikasi diet
• Medikamentosa: antibiotik rifaximin, probiotik
• Psikoterapi
• Kriteria diagnosis untuk kasus iritabel bowel syndrome (IBS), dispepsia fungsional,
maupun konstipasi fungsional
Tatalaksa
na IBS
JADI JAWABANNYA ADALAH
E. Karsinoma pankreas
103. D. Labiopalatoschisis
• Keywords:
• Celah bibir dan langit-langit mulut
• Minum susu merembes
Palatoschisis Labio-gnato-palatoschisis
JADI JAWABANNYA ADALAH
D. Labiopalatoschisis
104. B. Mallory-Weiss tear
• Keywords:
• Muntah darah setelah muntah-muntah hebat
• Jamu/Pereda nyeri (-)
• Anak 6
• Sering mual, muntah, nyeri dada setelah banyak
makan
• TB 150, BB 80, JVP normal, hepatosplenomegaly (-)
B. Mallory-Weiss tear
105. B. Clostridium difficile
• Keywords:
• Diare, demam, kram perut bawah
• Mual, malas makan
• Minum beberapa jenis antibiotik tidak tuntas
• Bakteri batang gram positif membentuk spora
B. Clostridium difficile
106. D. Penykit yang tidak terkait
imunisasi
• Keywords:
• Bengkak pipi kanan
• Demam, tampak lemas
• Nyeri saat buka rahang
• Kakak dan tetangga pernah bengkak serupa
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan pelayanan medis
PERDOSKI 2011
Oral thrush
• Infeksi candida di mukosa oral
• Umum terjadi pada anak-anak, usia tua dengan gigi
palsu, kemoterapi, gangguan imun, mulut kering,
steroid inhalasi
• Diagnosis melalui kerokan lesi dan diperiksa dengan
gram atau KOH
• Tatalaksana: terapi antifungal
• Pilihan terapi: nystatin suspensi oral atau tablet
fluconazole
• Obat lain: amfoterisin B, klotrimazol, itrakonazol
• Ketokonazol dihindari kecuali infeksi persisten
Medscape, uptodate
JADI JAWABANNYA ADALAH
B. Fluconazole
108. D. Divertikulitis
• Keywords:
• Turis dari Belanda
• Nyeri perut kiri bawah memberat sejak 2 hari
• Mual, BAB keras
• Nyeri LLQ (+), defans (-), leukosit 4.000, trombosit
280.000
D. Divertikulitis
109. A. Edukasi untuk menghentikan
konsumsi alkohol dan mengonsumsi
makanan bergizi
• Keywords:
• Kembung tidak nyaman di perut
• Mudah lelah
• Sebotol besar alkohol habis dalam 3-4 hari
• Konjungtiva pucat, sklera ikterik, JVP normal,
hepatomegaly, nyeri
Sumber : emedicine
Fatty Liver Disease -
Steatohepatitis
• Dibagi menjadi alkoholik FLD atau nonalkoholik FLD
• Pada alkoholik, akibat minum alkohol > 30 g/hari
• Gejala muncul dalam 2 minggu minum alkohol,
cepat resolusi jika berhenti minum alkohol
• Inflamasi terjadi jika tetap minum alkohol setelah
FLD à steatohepatitis
• Gejala hepatitis: kuning, malas makan, demam,
nyeri RUQ/epigastrium, ascites, wasting otot
• Lab: SGOT:SGPT > 2:1, GGT, bilirubin meningkat
Fatty Liver Disease -
Steatohepatitis
• Manajemen:
• ABSTINENCE rokok
• Terapi nutrisi
• Mencegah infeksi superimposed oleh virus
hepatitis
• Jika terjadi sirosis, manajemen sama dengan gagal
liver tahap akhir: tangani ascites, varises,
ensefalopati
• Tanpa gejala hepatitis, tidak perlu tirah baring
• Menurunkan berat badan
Jawaban Lainnya
• Tirah baring di RS: tidak dibutuhkan jika tidak
hepatitis, tidak terbukti lebih baik dibanding
beraktivitas biasa
• Suplemen zat besi, multivitamin, asam folat à
untuk anemia, pada pasien masalah utama adalah
konsumsi alkohol, suplementasi tanpa abstinence
menghambat pemanfaatan asam folat
• Antiviral: tidak relevan
• Antibiotik: tidak dibutuhkan saat ini, mungkin
digunakan sebagai profilaksis dari spontaneous
bacterial peritonitis jika terjadi ascites pada sirosis
JADI JAWABANNYA ADALAH
Batu à
Koledokolitiasis
Inflamasi à
Kolangitis
Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis
Ikterus - + - +
Kolelitiasis à Kolesistitis
Koledokolitiasis à Kolangitis
Tanda dan Gejala
• Nyeri perut berawal di
ulu hati kemudian
terlokalisir di kanan atas
• Nyeri dapat menjalar ke
bahu kanan / skapula
• Mual muntah
• Demam
• Kantung empedu teraba
(~30-40% pasien)
Medscape.com
• Ikterik (~15% pasien)
Penunjang
• Laboratorium tidak
terlalu mendukung
• Pencitraan : USG
disarankan sebagai
pemeriksaan awal
USG Kolesistitis
Terdapat 5 kelainan patologis mayor yang dapat
ditemukan pada hasil USG kolesistitis akut
1. Batu empedu/sludge à hyperechoic acoustic shadow
2. Sonographic murphy sign à maksimal tenderness
teridentifikasi di right upper quadrant sementara
kandung empedu terlihat di monitor
3. Penebalan dinding kandung empedu > 4 mm
4. Cairan perikolesistik (pericholecystic fluid)
5. Pelebaran duktus biliaris komunis > 4 mm
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1774131/
Jawaban Lain
• Cuci tangan dengan sabun sebelum makan:
mencegah penularan cacing
• Mencuci tangan dan kaki setelah selesai bekerja:
tidak relevan
• Mandi setelah pulang dari sawat/pabrik: tidak
relevan
• Menyarankan pasien rutin berolahraga untuk
meningkatkan ketahanan jantung paru: tidak
relevan
JADI JAWABANNYA ADALAH
D. Menjelaskan perjalanan
penyakit dan pengobatan yang
akan diberikan kepada pasien
113. C. Mengambil sampel cairan
ascites untuk dianalisis
• Keywords:
• Perut membuncit, tungkai membengkak
• Alkoholik
• Sklera subikterik, ginekomastia, limpa scf II, spider
nevi, shifting dullness, pitting edema
• Keywords:
• Nyeri hebat di perut kanan atas, menjalar ke punggung
• Berkeringat banyak
• Sklera ikterik, abdomen cembung, nyeri tekan RUQ (+)
• HBsAg (+), Hb 12,2, leukosit 11.300, bilirubin direk 8,6,
bilirubin total 12,8, urine bilirubin +3, urobilin +
Batu à
Koledokolitiasis
Inflamasi à
Kolangitis
Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis
Ikterus - + - +
Kolelitiasis à Kolesistitis
Koledokolitiasis à Kolangitis
Tanda dan Gejala Kolelitiasis
• Gejala berupa kolik bilier
• Nyeri cenderung konstan, tumpul, menyebar ke
punggung
• Gejala lain: berkeringat banyak, mual, muntah,
nyeri dada, perut tidak nyaman
• Tanpa komplikasi: pf normal, lab normal, diagnosis
melalui USG
• Komplikasi paling umum: kolesistitis
Tanda dan Gejala Kolesistitis
• Nyeri perut berawal di
ulu hati kemudian
terlokalisir di kanan atas
• Nyeri dapat menjalar ke
bahu kanan / skapula
• Mual muntah
• Demam
• Kantung empedu teraba
(~30-40% pasien)
Medscape.com
• Ikterik (~15% pasien)
Jawaban Lainnya
• Batu empedu: benar, mendasari terjadinya
kolesistitis, tidak adanya urobilinogen dan
peningkatan bilirubin di urine menandakan proses
kolestasis
• Pankreatitis: sensasi nyeri berbeda, gangguan
pencernaan, steatorrhea
• Abses hepar: Ludwig sign, riwayat disentri amoeba
• Hepatitis: pasien ini memang terinfeksi hepatitis B
dan ditemukan peningkatan bilirubin, tidak
menyebabkan nyeri kolik bilier dengan persebaran
ke punggung
JADI JAWABANNYA ADALAH
E. Kolangitis
115. D. HBV DNA (+)
• Keywords:
• Pasien tidak ada keluhan
• Anti HAV (-)
• HBsAg (-), antiHBs (-), IgM antiHBc (-) à 6 bulan
menjadi HBsAg (+), HBV DNA (+)
• Anti HCV (+) à anti HCV (+) , HCV RNA (-)
E. Dipylidiasis
117. B. Giardiasis
• Keywords:
• BAB cair sejak 2 hari
• Kembung, sering buang angin
• BAB berbau busuk, berlendir/berlemak
• Mikroskopik ditemukan kista bulat dan tropozoit
berinti 2, 4 pasang flagella
B. Giardiasis
118. D. Ulkus duodenum
• Keywords:
• Ulu hati terasa perih
• Keluhan membaik dengan mengonsumsi makanan
• Penderita asam urat sering minum obat antiradang
• Nyeri tekan epigastrium (+), defans (-)
D. Ulkus duodenum
119. E. Hidroklorotiazid
• Keywords:
• Ny, 25 th, nyeri sendi berpindah-pindah
• Kemerahan di wajah, sensitif terhadap sinar
matahari
• ANA test (+)
E. Hidroklorotiazid
120. D. Multiple myeloma
• Keywords:
• Lemas, nyeri tulang dada
• Tidak tampak deformitas pada persendian
• Hb 9 g/dl, peningkatan kalsium serum, protein
Bence Jones di urine
D. Multiple myeloma
121. A. ASI diberikan secara penuh,
tidak diberikan susu formula
• Keywords:
• Sejak setahun terinfeksi HIV
• Rutin meminum obat
• Ibu ingin memberikan ASI bagi anaknya
TATA LAKSANA
• Inisial: NSAID dan/atau glukokortikoid
• DMARD diberikan dalam tiga bulan bila peradangan terus menerus
Rheumatoid Arthritis - PF
Rheumatoid Arthritis
• Juvenile rheumatoid arthritis (JRA) is the most common chronic rheumatologic disease in
children
• The etiology is unknown, and the genetic component is complex
D. Juvenile arthritis
rheumatoid
124. D. Anafilaktik
• Keywords:
• 15 menit sesudah minum obat
• Wajah membengkak, kemerahan di seluruh tubuh,
sesak napas
D. Anafilaktik
125. C. Eritropoietin
• Keywords:
• Lemas mudah lelah
• Tidur 2-3 bantal
• Riwayat DM 10 th
• TD 150/100, anemis, pitting edema
• Hb 8, Ur 70, Cr 2,8
C. Eritropoietin
126. B. Kuretase hisap
• Keywords:
• Ny. Kara usia 32 tahun G3P1A1 hamil 12 minggu
• Perdarahan banyak sekali dari jalan lahir sejak
kurang lebih 30 menit yang lalu.
• keluarnya jaringan bulat bulat.
• USG honey comb appearance.
• Gambaran klinis:
• Uterus lebih besar dari usia
kehamilan
• Perdarahan minggu ke 12-14
• Diagnosis?
Solusio Plasenta
• Terlepas sebagian/ seluruh permukaan maternal plasenta
dari tempat implantasi
• Diagnosis definitif: hematoma pd permukaan maternal
pascasalin
• Gambaran klinis
• Perdarahan warna tua
• Nyeri perut
• Uterus tegang
• Tatalaksana
• Rawat inap
• Belum ada tanda persalinan à SC emergensi
• Kematian janin à persalinan pervaginam
PERDARAHAN ANTEPARTUM
(Perdarahan usia gestasi > 20
minggu)
KLASIFIKASI DEFINISI KLINIS TATA LAKSANA
PLASENTA PREVIA Implantasi plasenta Perdarahan Sectio Caesaria
menutupi jalan lahir pervaginam tanpa
nyeri.
VT tidak boleh
dilakukan.
USG untuk
diagnosis pasti.
SOLUSIO PLASENTA Plasenta lepas dari Perdarahan Stabilisasi
uterus sebelum pervaginam, nyeri hemodinamik + SC
waktunya. perut (+)
Penunjang: USG
VASA PREVIA Pembuluh darah Perdarahan berat Stabilisasi
janin menutupi ketika ketuban hemodinamik + SC
jalan lahir pecah.
A. Plasenta previa à plasenta menutupi jalan lahir
B. Vasa previa à pembuluh darah janin berada dlm
selaput ketuban dan melewati OUI untuk mencapai
tempat insersi
C. Ruptur uteri à “bagian janin mudah teraba”
D. Kehamilan ektopik à kehamilan di luar uterus
Jadi, jawabannya adalah
E. Solusio plasenta
131. C. Ampisilin IV + Gentamisin
IV
• Keywords:
• Ny. Kiki, G2P1A0 hamil 28 minggu
• Demam menggigil sejak 1 minggu, nyeri pinggang
dan buang air kecil sedikit.
• Suhu 38.7C, nyeri ketok CVA (+)
• Urinalisis: leukosituria dengan biakan bakteri.
• Diagnosis à Pielonefritis pada kehamilan
• Kehamilan dengan pielonefritis perlu dirawat di rumah sakit untuk observasi dan deteksi
komplikasi pielonefritis, termasuk insufisiensi ginjal, insufisiensi pernafasan dan sepsis.
• Bila setelah 72 jam gagal atau tidak ada respon klinis perlu dilakukan renal sonografi untuk
memeriksa adanya obstruksi karena nephrolithiasis.
• Kriteria diagnosis :
Ø Usia kehamilan > 20 minggu
Ø Keluar cairan ketuban dari vagina
Ø Inspekulo : terlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum
Ø Kertas nitrazin merah à biru (untuk memastikan ketuban)
Ø Mikroskopis : terlihat lanugo dan verniks kaseosa
WHO Pedoman
diagnosis dan
tatalaksana
Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri RSHS
Pilihan lain
• A. Terminasi dengan induksi à KPD >34 minggu,
bila tidak ada gawat janin
• B. Terminasi dengan ekstraksi vakum à bila
pembukaan lengkap, kepala sulit lahir
• C. Terminasi dengan ekstraksi forceps à bila
pembukaan lengkap, HIS kurang baik
• E. Pemberian kortikosteroid à diberikan pada KPD
pre term
Jadi, jawabannya adalah
D. Terminasi dengan seksio cesarea
133. C. Salbutamol nebulisasi 1.25mg/2
cc
• Keywords:
• Ny. Wina 30 tahun sesak nafas disertai bunyi mengi
Hamil 28 minggu
• Pernafasan 23 x/menit, pemanjangan suara
ekspirasi dan wheezing.
Abortus Terbuka Lebih kecil dari usia Uterus lunak Dilatasi dan
inkomplit kehamilan Keluar jaringan Kuretase
• Diagnosis
• Mual muntah pada kehamilan derajat ringan
• Tatalaksana?
Mual Muntah pada Kehamilan
• Terjadi hingga usia 16 minggu; keadaan yang berat
dapat membuat dehidrasi, gangguan asam basa dan
elektrolit, ketosis à hiperemis gravidarum
• Diagnosis hiperemesis gravidarum
• Mual dan muntah hebat
• BB turun >5% dari BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Pilihan Lain
Vitamin B6 + metoklopramid
à hiperemesis gravidarum derajat sedang
Vitamin B6 + ondansentron
à hiperemesis gravidarum derajat sedang
Vitamin B6 + prometazin
à hiperemesis gravidarum derajat sedang
Nutrisi parenteral
à hiperemesis gravidarum derajat berat yang tidak
dapat masuk makanan
Jadi, jawabannya adalah
A. Vitamin B6 + difenhidramin
136. B. Presentasi bokong
sempurna
• Keywords:
• Ny. Unyil, G1P0A0, umur kehamilan 38 minggu
• Hasil pemeriksaan: Leopold I teraba keras, ballotement
(+), Leopold II teraba punggung di sebelah kanan.
Leopold III teraba lunak, ballotement (-)
• USG kepala di fundus, ekstremitas superior fleksi ke arah
kepala, panggul dan kedua tungkai dalam keadaan
fleksi.
• Presentasi jani?
Malpresentasi
• Infertilitas Primer
• Belum pernah hamil walaupun bersanggama tanpa kontrasepsi selama
minimal 1 tahun
• Infertilitas sekunder
• Pernah hamil, namun kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun
bersanggama tanpa kontrasepsi selama minimal 1 tahun
• Penyebab: usia, faktor gaya hidup, masalah reproduksi (ovulasi tidak teratur,
gangguan pada kelenjar pituitary dan penyumbatan saluran sperma)
HSG
• HSG à pemeriksaan
radiologis fluoroskopi untuk
mengetahui patensi tuba
fallopi dan bentuk uterus
• Dilakukan setelah
menntruasi selesai,
sebelum ovulasi
• Prosedur:
• Pasien tidur di bawah
fluoroskop
• Dokter memasukkan kanla
ke dalam serviks dan
masukkan kontrast iodine
• Kontrast akan memasuki
uterus dan kedua tuba http://www.reproductivefacts.org/uploaded
fallopi hingga ada spill Files/ASRM_Content/Resources/Patient_Res
ources/Fact_Sheets_and_Info_Booklets/hsg.
pdf
Etiology Problems
Other • Endometriosis
PRIMARY LEVEL INFERTILITY CARE
History taking and
physical exams to
find any risk that
lead to sub-fertility
condition
Early referral
www.gp-training.net/protocol/gynaecology/infertility/rcog.htm
Jadi, jawabannya adalah
C. Abnormalitas ovulatori
139. A. Koloni pseudohifa dan blastospora
• Keywords:
• Ny. Gigi usia 29 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu
• Keputihan bergumpal, gatal, panas
• PF: vulva hiperemis, sekret putih bergumpal
KANDIDIASIS VULVOVAGINAL
Pilihan lain
• B. Clue cells à BV
• C. Diplokok intrasel gram negatif à GO
• D. Parasit berflagel à Trikomonas
• E. Coccus à Streptococcus
Jadi, jawabannya adalah
A. Koloni pseudohifa dan blastospora
140. C. Teratoma ovarium
• Keywords:
• Ny. Tania 28 tahun, nyeri perut terus menerus
• PF: massa adneksa kanan
• USG: massa berambut
Kista Tumor serosa dapat membesar sehingga memenuhi ruang abdomen, tetapi lebih kecil
ovarium dibanding dengan ukuran kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin,
serosa tetapi dapat juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur,
meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan. Ciri khas dari kista ini
adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista sebesar 50% dan keluar
pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat
karena bercampur darah.
Teratoma cystic tumors composed of well-differentiated derivations from at least two of the
ovarium three germ cell layers (ectoderm, mesoderm, and endoderm). The gross pathologic
appearance of mature cystic teratomas is characteristic. The tumors are unilocular and
are filled with sebaceous material, Squamous epithelium lines the wall of the cyst, and
compressed, often hyalinized ovarian stroma covers the external surface. Hair follicles,
skin glands, muscle, and other tissues lie within the wall.
Mioma uteri Tumor jinak otot rahim. Tampak massa hipoekoik di dalam dinding rahim
Ca jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim. USG:shows a central
endometriu mass replacing the endometrial stripe, with hyperechoic and hypoechoic regions.
m
Jadi, jawabannya adalah
C. Teratoma endometrium
141. A. Melakukan biopsi untuk
mendiagnosis pasti
• Keywords:
• Ny. Buya 42 tahun, keputihan warna abu-abu, berbau,
kental
• Papsmear: sel high transition neoplasia
Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. New York: McGraw-
Hill’s. 2008.
Jadi, jawabannya adalah
C. Peningkatan FSH
143. E. Abortus Septik
• Keywords:
• Nn. Dini 21 tahun
• Nyeri perut hebat di bagian bawah. Pasien sudah
tidak menstruasi sejak 2 bulan lalu.
• Takut hamil, minum obat sendiri, memasukkan alat-
alat tajam ke dalam vaginanya.
• PF suhu 38C, perineum tampak kebiruan, OUE
terbuka dan tampak stolsel (bekuan darah).
• Diagnosis?
Abortus Septik
• Abortus disertai infeksi berat dengan penyebaran
kuman atau toksinnya ke dalam peredaran darah atau
peritoneum.
• Etiologi
• Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Proteus vulgaris,
Hemolytic streptococci dan Staphylococci
Abortus Septik
• Manifestasi klinis
• Adanya abortus : amenore, perdarahan, keluar jaringan yang telah
ditolong di luar rumah sakit.
• Pemeriksaan : kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan,
perdarahan dan sebagainya.
• Tanda-tanda infeksi alat genital : demam, nadi cepat, perdarahan,
nyeri tekan dan leukositosis.
• Pada abortus septik dapat terjadi: kelihatan sakit berat, panas
tinggi, menggigil, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun
sampai syok.
• Tatalaksana
• Kuretase + antibiotik
Abortus lainnya
Diagnosis Serviks Besar uterus Gejala lain Tatalaksana
Abortus Terbuka Lebih kecil dari usia Uterus lunak Dilatasi dan
inkomplit kehamilan Keluar jaringan Kuretase
• Diagnosis?
• Yang terjadi pada janin?
Mekanisme Pengaturan Cairan Amnion
Penyebab utama
oligohidramnion
karena janin tidak
berkemih saat dalam
kandungan
Jadi, jawabannya adalah
B. Oligohidramnion
E. Sindrom Potter
147 E. Ampula
• Keywords:
- Ny. Tia 23 tahun perdarahan dari jalan lahir
- TD 100/80 N 100 R 20 S 36,5. Cavum douglas
menonjol. Nyeri goyang portio +
• Penunjang
• USG
• Kuldosintesis à pungsi kavum
douglas
Lokasi tersering:
Tuba (95%) à ampula (55%), ismus
(25%), fimbria (17%), interstitialis (2%)
Ektopik lain (5%) à serviks, abdomen,
ovarium
Jadi, jawabannya adalah
E. Ampula
148. D. USG transvaginal
• Keywords:
• Ny. Tuti 28 tahun hamil 38 minggu
• Perdarahan berwarna merah segar dari
kemaluannya
• Masih merasakan adanya gerakan bayi
• Nyeri perabaan abdomen (-), OUE tertutup.
TATALAKSANA :
1. Stabilisasi hemodinamik
2. Pematangan paru pada bayi prematur
3. Operasi SC
Transvaginal sonography was compared with transabdominal sonography in 35
women with suspected placenta previa. The transvaginal sonographic technique
did not result in vaginal bleeding in any of the patients. The internal os and its
relationship to the location of the placenta were visualized by transvaginal
sonography in all patients, but only in 24 patients (69%) by transabdominal
sonography. Transvaginal sonography ruled out placenta previa in 13 cases
thought to be placenta previa by abdominal sonography. The transvaginal
diagnosis in these 13 patients was confirmed at delivery. Thirty-four of the 35
women have been delivered. The diagnosis at delivery confirmed the
transvaginal sonographic diagnosis in 29/34 cases and the transabdominal
diagnosis in 16/34. Transvaginal sonography did not predict the delivery diagnosis
in five patients who were erroneously believed to have placenta previa by both
sonographic techniques.
• Diagnosis
• Anamnesis: nyeri akut/ kronik, siklus menstruasi, gejala
mengarah pada kehmailan, pengunaan estrogen dan
progestin
• PF: perubahan kulit dan tanda infeksi
https://www.merckmanuals.com/professional/gynecology-and-obstetrics/breast-disorders/mastalgia
Pilihan Lain
A. Mastitis à peradangan pada mammae biasa
akibat putting lecet karena proses menyusui kurang
tepat
C. Abses mammae à terdapat pendulasi dan pus
D. Ca mammae à tidak nyeri, usia tua
E. FAM à terlokalisir, usia muda
Jadi, jawabannya adalah
B. Mastalgia
150. A. Mukus encer, suhu tubuh
naik
Keywords:
• Ny. Yasin usia 34 tahun sudah menikah selama 3
tahun dan belum memiliki keturunan.
• Dokternya meminta pasien memeriksa suhu tubuh
dan mukus vagina setiap pagi untuk mengetahui
masa subur.
As the follicle grows and ripens more estrogen is produced, and the cervical mucus
changes to a cloudy, thinner, and a slightly stretchy type mucus. Fertility is high at
this time. Right before ovulation, the follicle is at its largest and produces the most
estrogen, cervical mucus at this time is very clear, stretchy, watery, and slippery (like
egg white). The cervix is also very soft, and the opening widens. Cervical mucus
pours out from the cervical opening. The woman is at the peak of her fertility at
this time
http://nfp.marquette.edu/monitor_cervical_mucus.php
Jadi, jawabannya adalah
A. Mukus encer, suhu tubuh naik
151 E. Gandum dan beras merah
• Keywords:
- Sering terbangun malam hari untuk kencing
- Lingkar perut 106 cm, BB = 78 kg dengan TB= 160
cm.
- GDP 200 mg/ dl , kolestrol 280 mg/dL.
- Diet yg disarankan dokter adalah rendah kalori,
rendah lemak, dan karbohidrat komplex.
• Keywords:
- Berat badan berkurang drastis, jantung terasa
berdebar, dan produksi keringat berlebihan.
- Dokter memberikan resep obat berupa karbimazol.
• Tatalaksana ?
• Nama lain: sindrom X,
sindrom resistensi insulin
Sindrom Metabolik
• Merupakan kumpulan
abnormalitas metabolik
yang meningkatakan risiko
penyakit kardiovaskular
dan DM.
• Manifestasi utama:
• Obesitas sentral
• Dislipidemia berupa
hipertrigliseridemia dan
HDL rendah
• Hiperglikemia
• Hipertensi
Pada kolom sebelah kanan, cut off lingkar perut berbeda-beda antarras
Kadar Kategori
trigliserida
< 150 mg/dL Normal
150 – 199 Borderline
mg/dL high
200 – 499 High
mg/dL
> 500 mg/dL Very high
Sumber:
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/art
icle/003493.htm
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/magazin
e/issues/summer12/articles/summer12pg6-
7.html
Tatalaksana
• Keywords:
- Penurunan BB, berkeringat, berdebar-debar dan
nafsu makan meningkat
- Eksoftalmus, tremor, dan benjolan difus pada leher
yang bergerak saat menelan.
- TSH 0,02mIU/L dan T4 194 mcg/dL
• Keywords:
- penderita DM datang dengan penurunan kesadaran
- GDS 60 mg/dl
• Keywords:
- Pasien didiagnosis sebagai hipotiroid ringan dan
sudah diberi obat levotiroksin
- Saat ini sedang hamil
• Interaksi?
Kadar obat di plasma menurun
Levotiroksin diberikan saat perut
kosong untuk meningkatkan absorpsi.
Hamil à TBG meningkat à levotiroksin
banyak terikat à kadar fT4 <<
Maka, dosis perlu ditingkatkan
Pilihan Lain
• A. Ekskresi levotiroksin menjadi menurun
• B. Ekskresi levotiroksin menjadi meningkat
• C. Absorpsi levotiroksin menjadi berkurang à bila
diberikan bersama makanan, atau diberikan
bersama kedelai, kopi
• D. Absorpsi levotiroksin meningkat à bila diberikan
saat perut kosong.
Jadi, interaksinya adalah
E. Kadar obat di plasma
menurun
158 A. Defisiensi insulin absolut
• Keywords:
- Pasien 18 tahun sesak
- Nafas cepat dan dalam
- Nafas berbau aseton
- Riwayat DM sejak kecil.
Gejala Diagnosis
• Hiperglikemia: Glikosuria → Diuresis • Gula darah: GDS, GDP,
osmotic → polyuria + nokturia → HbA1c
dehidrasi → polydipsia dan rasa
haus
• Keton urin: starvation state,
jika + kemungkinan DKA ↑
• Penurunan BBe.c. ↑ gluconeogenesis
• Malaise nonspesifik
Sumber: Harrison’s 19th ed
• Tanda dan gejala ketoasidosis emedicine.medscape.com/article/919999-workup#c10
Diabetes Care. 2015;38(suppl 1):S1-S93
Tatalaksana KAD
• Segera: cairan IV NaCl 0,9% 1 • Kalium
L/jam • Pastikan fungsi ginjal baik:
diuresis min50ml/jam
• Tentukan status hidrasi • > 5,2 mEq/L → tidak perlu
• Dehidrasi berat: lanjutkan IV fluid kalium tambahan
sampai tertangani, tunda
pemeriksaan Na • > 3,3 – 5,2 mEq/L → 20 – 30
• Dehidrasi ringan: lanjutkan IV fluid,
mEq/L → target K+ 4 – 5 mEq/L
periksa Na → tentukan ulang • HCO3-
jenis cairan IV berdasarkan hasil
Na • pH > 6,9 : tidak perlu HCO3
• pH < 6,9 : larutkan 100 mEq
• Insulin: ditambahkan 1-2 jam HCO3 dalam 400 mL IV fluidyang
setelah IV fluid mengandung 20 mEq K+ → IV
• Bolus 0,1 U/kg, lanjutkan dengan drip 200 ml/jam
• IV drip 0,1 U/kg/jam Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM, Fisher JN.
• Target: kadar glukosa serum ↓ 10% Hyp erglycemiccrisis in adultpatientswithdiabetes.
Diabetes Care. 2009;32(7):1339. Copyright2009
dalam 1 jam pertama American DiabetesAssociation.
Pilihan Lain
• B. Resistensi insulin à mekanisme sindroma metabolik
dan DM tipe 2
• C. Peningkatan glukagon
• D. Peningkatan insulin à mekanisme
keganasan pankreas
• E. Penurunan glukoneogenesis
Jadi, etiologinya adalah
A. Defisiensi insulin
absolut
159 E. HSV tipe 2
• Keywords:
- Bintil-bintil berisi cairan di sekitar kemaluan.
- Vesikel multipel
- Riwayat seksual aktif (+)
Sumber: Panduan
pelayanan medis
PERDOSKI 2011
HG rekuren
HG asimptomatik
• Lesi dapat berupa: Vesikel à
erosi à ulkus • Tidak ada gejala
• Jumlah lbh sedikit, lbh ringan • Serologi antibodi herpes
• Lokasi = lesi primer positif
sebelumnya, unilateral
Predileksi: penis, vulva, anus,
bokong
• Menghilang dlm 5 hari
• Gejala tambahan:
Parestesia sblm lesi muncul
• Keywords:
- Demam sejak 3 hari
- Ruam kemerahan dengan batas tidak tegas di
belakang telinga disertai dengan konjungtivitis.
Bercak koplik (+).
• Keywords:
- Keluhan bercak kehitaman pada kaki kanan
- Gatal bertambah berat saat malam hari
- Lesi berukuran numular berupa papul
hiperpigmentasi multipel yang berkonfluensi,
disertai likenifikasi, skuama halus, dan ekskoriasi.
Relief kulit terlihat jelas.
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/lichen-simplex.html
Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI 2011
Pengobatak LSK
• Tujuan: menghambat siklus gatal-garuk
• Steroid topical potensi kuat à bisa ditambah penutup
yang impermeable utk ↑ penetrasi atau dikombinasi
tar/emolien
• Dilanjutkan sampai plak hilang à biasanya 4 –6 minggu
• Ditambah tar à “menipiskan kulit”
• Emolien à melembabkan kulit à ↓ gatal
• Injeksi kortikosteroid intralesi (Triamcinolone
acetonide) setiap 4 – 6 minggu
• Antihistamin sedative (hidroksizin) atau antidepresan
TCA (doxepin) pada malam hari à membantu tidur
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/lichen-simplex.html
Panduan Pelayanan Medis PERDOSKI 2011
Pilihan Lain
• A. Bedak salisil
• B. Krim hidrokortison à penetrasi lemah
• D. Kompres rivanol
• E. Fototerapi
Jadi, tatalaksananya adalah
C. Salep betametason
163 C. Brugia timori
• Keywords:
- Kaki kiri membengkak
- Keluhan serupa pada masyarakat sekitar
- Mikrofilaria dengan sarung berwarna pucat dan
ukuran ruang kepala 3 :1
C. Tinea unguium
B. Paronikia
E. Onikomikosis candida
Jadi, diagnosisnya adalah
A. Tinea pedis
165 B. 3240 cc RL dalam 6 jam
pertama + 3240 cc dalam 16 jam
berikutnya
• Keywords:
- Luka bakar pada seluruh lengan kanan dan kirinya dan
dada
- Bula dengan jaringan berwarna kemerahan, disertai
dengan nyeri yang hebat
- Berat badan pasien = 60 kg
- Onset terbakar hingga mendapat pertolongan medis: 2
jam
C. Dermatitis atopic
E. Tinea kruris
D. Eritrasma
Jadi, diagnosisnya adalah
B. Dermatitis numularis
167 A. Selenium sulfida
• Keywords:
- Gatal pada punggung yang bertambah ketika
berkeringat
- Makula hipopigmentasi multipel dengan skuama
halus di atasnya
- Gambaran meatball and spageti
• Keywords:
- Benjolan pada jari-jari tangannya setelah bermain
ikan
- Massa keabuan dan tidak rata
E. Kalus
A. Moluskum kontagiosum
B. Kondiloma akuminata
Jadi, diagnosisnya adalah
C. Veruka vulgaris
169 A. Tzank smear
• Keywords:
- Bintil-bintil berisi air di
seluruh badan, tangan,
dan kaki sejak 3 hari lalu
- Vesikel, pustul, multipel
tersebar generalisata,
gambaran vesikel
menyerupai tetesan
embun.
C. Pewarnaan KOH
B. Pewarnaan gram
E. Pewarnaan BTA
D. Pewarnaan tinta India
à Pada jamur kriptokokus
Jadi, penunjangnya adalah
A. Tzank smear
170 C. Benzatin Penisilin 2,4 juta
unit IM dosis tunggal
• Keywords:
• Luka muncul di kemaluan
• Hubungan seksual berganti pasangan
• Ulkus soliter berukuran antara 1-2 cm dengan dasar
yang bersih, indurasi (+)
• Keywords:
- Tungkai bawah kiri semakin bengkak
- Makula eritema soliter berukuran plakat, dengan
hiperpigmentasi di sekitarnya, nyeri tekan (+).
- Riwayat berdiri lama (+).
Emedicine.com
Jadi, diagnosisnya adalah
D. Dermatitis stasis
173 B. Eosinofilia
• Keywords:
- Keluhan gatal dan kemerahan pada tubuhnya.
- Lesi eritroskuamosa pada kedua pipi, lipat siku, dan
lipat paha.
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan pelayanan medis
PERDOSKI 2011
Jadi, hasil yang diharapkan
adalah
B. Eosinophilia
174 E. Nevus pigmentosus
• Keywords:
- Timbul bercak kecokelatan pada lengan bagian
bawah
- Makula kecokelatan tunggal, berukuran 0,5 cm,
distribusi warna merata, batas tegas dan reguler.
- Sel melanosit dalam jumlah banyak yang
terakumulasi di area tautan dermo-epidermal-
junction.
http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html
http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html
Junctional naevus Dermal naevus Compound naevus Combined naevus
Kelompok sel nevus Kelompok sel nevi di Kelompok sel nevi ada di Satu lesi terdiri dari dua
pada perbatasan antara lapisan dermis. Berupa perbatasan dermis- jenis nevus yang
dermis dan epidermis. papul, plak, atau nodul epidermis, juga di berbeda– biasanya blue
Permukaan rata. yang bertangkai. dermis. Di bagian tengah naevus dan compound
Permukaan dapat terdapat area yang naevus.
papilomatosa maupun menonjol, sementara
halus. sekitarnya rata dengan
kulit
http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html
A. Melasma à peningkatan jumlah melanin
• Tatalaksana? Griseofulvin
Tinea Kapitis - Klasifikasi
• Keywords :
• sempat mendengar teriakan
• adanya bercak-bercak perdarahan di konjungtiva
• tidak didapatkan adanya tanda-tanda trauma fisik.
• tidak adanya trauma internal, namun didapatkan
bendungan di beberapa organ dalam.à asfiksia
Asfiksia
Gangguan O2 darah ↓
pertukaran (hipoksia), Hipoksia
udara CO2 ↑ hipoksik
pernapasan (hiperkapnia)
Sumber : Ilmu
Kedokteran Forensik.
Jakarta : Bagian
Kedokteran Forensik
FKUI
Sebab
Alamiah (penyakit : difteri, fibrosis paru)
Asfiksia
Trauma mekanik: cekik, gantung
Keracunan: sianida
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI; Simpson Forensic Medicine
Asfiksia mekanik
• Penutupan lubang saluran napas atas :
• Pembekapan (smoothering)
• Penyumbatan (gagging/choking)
• Penekanan dinding saluran pernapasan :
• Penjeratan (strangulation)
• Pencekikan (manual strangulation)
• Gantung (hanging)
• Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)
• Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning) à namun tidak
semua penyebab kematian adalah asfiksia, sehingga beberapa ahli
memisahkan tenggelam dari kelompok asfiksia mekanik
Keywords :
• mayat di pinggir sungai dengan tangan terikat dan
luka bagian kepala.
• Pada hidung mayat terdapat gelembung-
gelembung udara yang mudah pecah.
• Didapatkan adanya lumpur dan air pada saluran
napas.
Tanda-Tanda Tenggelam
• Busa yang berasal dari hidung dan mulut dan distensi paru
hebat merupakan salah satu tanda klasik kasus tenggelam
• Bila sternum diangkat saat otopsi, paru-paru akan terlihat
memenuhi rongga mediastinum, sehingga “rongga kosong” di
atas jantung hilang
• Paru-paru menjadi pucat, spongiosa, dan dapat tertekan pada
bagian dalam thorax dengan sangat kuat sehingga tampak
indentasi costa pada permukaan paru
• Adanya air dalam mulut, saluran pernapasan, paru-paru,
esofagus dan perut bukan petunjuk tenggelam, karena dapat
timbul setelah kematian
Sumber:
1. Buku Ajar Forensik, FKUI.
2. Simpson Forensic Medicine
Jenis-jenis Kelim pada Luka Tembak
Jejas laras: cetakan laras di Kelim lecet: kehilangan kulit ari Kelim kesat: usapan zat yang melekat
sekitar lubang pada luka tembak yang mengelilingi lubang pada anak peluru (pelumas, jelaga, dan
tempel elemen mesiu) pada tepi lubang
Sumber:
1. Buku Ajar
Forensik,
FKUI.
2. Simpson
Kelim tato: butir-butir mesiu yang Kelim jelaga: penampilan Kelim api: daerah hiperemi atau Forensic
tidak habis terbakar yang tertanam jelaga/asap pada permukaan kulit jaringan yang terbakar yang Medicine
pada kulit di sekitar kelim lecet. di sekitar lubang luka tidak masuk terletak tepat di tepi lubang luka
• A. Pisauà benda tajam ; tepi dan dinding luka rata,
berbentuk garis, tidak terdapat jembatan jaringan
dan dasar luka berbentuk garis atau titik
• B. Celurit à benda tajam; tepi dan dinding luka
rata, berbentuk garis, tidak terdapat jembatan
jaringan dan dasar luka berbentuk garis atau titik
• C. Tombak à benda tajam ; tepi dan dinding luka
rata, berbentuk garis, tidak terdapat jembatan
jaringan dan dasar luka berbentuk garis atau titik
• E. Balok à benda tumpul, memar
Sehingga jawabannya adalah...
•D. Pistol
181. B. Abortus provokatus kriminalis
Keyword
• Pasien memberikan uang dan dokter akhirnya
melakukan aborsi untuk kehamilan diluar nikah. à
tindakan kriminal
Abortus
“Spontan” Abortus Medisinalis: ada
yang terjadi secara indikasi medis, demi
alamiah. keselamatan ibu,
mengorbankan janin.
Keywords :
• tanda jeratan di leher dengan jejas jerat 4 cm, jejas
serong dari depan dan naik ke atas belakang,
edema, bengkak dan jejas warna kecoklatan, kulit
dan mukosa sianosis, sklera hiperemis, ditemukan
bendungan pada organ dalam à kemungkinan
kasus gantung
• Mekanisme ?
Sebab
Alamiah (penyakit : difteri, fibrosis paru)
Asfiksia
Trauma mekanik: cekik, gantung, jerat
Keracunan: sianida
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI; Simpson Forensic Medicine
• Penyebab kematian: perlukaan • Mekanisme kematian:
atau penyakit yang menimbulkan
kekacauan fisik sehingga Kekacauan fisik yang
menghasilkan kematian dihasilkan oleh penyebab
– Contoh: luka tembak, luka kematian
tusuk, kanker – Contoh: perdarahan,
kerusakan jaringan otak
• Cara kematian: menjelaskan – Beberapa penyebab bisa
bagaimana penyebab kematian memiliki mekanisme yang
itu datang. Cara kematian bisa sama
dikelompokkan menjadi: wajar, – satu penyebab bisa
pembunuhan, bunuh diri, menghasilkan kematian
kecelakaan, atau tidak dapat melalui beberapa mekanisme
dijelaskan
Pilihan lainnya...
• A. Tidak wajar à cara kematian
• C. Gantung diri à cara kematian
• D. Sianosis pada kulit dan mukosa à tanda asfiksia
• E. Luka jerat à penyebab kematian
Sehingga jawabannya adalah...
•B. Mati lemas
183. C. Xerosis mortis
Keywords
• tanda tak pasti dari kematian ?
Tanda Kematian
• Tidak pasti : pernafasan berhenti, sirkulasi
berhenti, kulit pucat, tonus otot
menghilang dan relaksasi, pembuluh darah Mumifikasi
Keywords :
• Hal yang dilaporkan oleh dokter pada kesimpulan
visum?
Format VER
1. Kata ‘Pro Justitia’
2. Pendahuluan
tertulis nama dokter pembuat ver dan institusi kesehatan, instansi penyidik, nomor dan
tanggal surat permintaan, tempat dan waktu pemeriksaan serta identitas korban
3. Pemberitaan (diberi judul ‘hasil pemeriksaan’)
korban hidup : keadaan sakit/luka, tindakan medik yang dilakukan, keadaan stlh
pengobatan
korban meninggal : keadaan alat dalam
sifatnya objektif, pengganti barang bukti
4. Kesimpulan
Pendapat subjektif mengenai jenis luka/cedera, jenis kekerasan atau zat penyebab, derajat
perlukaan dan sebab kematian. Pada kejahatan susila juga dituliskan apakah terjadi
persetubuhan, perkiraan waktu kejadian dan usia atau kepantasan korban untuk dikawin
5. Penutup
tertulis kalimat baku : demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya
berdasarkan keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah sesuai dengah kitab undang-
undang hukum acara Pidana.
Keywords
• Dokter mendirikan dan menjual obat yang tidak
dijual apotik lain di daerahnya.
• Apa kaidah bioetik yang dilanggar dokter
tersebut?
Kaidah yang dilanggar? Justice
à Kaidah justice berkaitan dengan:
• Distribusi sumber daya kesehatan secara adil
(distributive justice)
• Menghargai hak orang lain & masyarakat (rights-based
justice)
• Menghargai hukum yang dapat diterima secara moral
(legal justice)
Kaidah Dasar Bioetik
KAIDAH DASAR BIOETIK DESKRIPSI
Beneficence • Setting: saat kondisi pasien wajar à dokter melakukan pelayanan yang
terbaik untuk pasien
• Dokter sudah menilai keuntungan/benefit untuk paien >>>> risiko
Non-maleficence • Konteks gawat darurat à safe life!
• Tidak merugikan dari sudut pandang pasien
• Prinsip “Do no harm”
Autonomy • Konteks pasien berpendidikan , dewasa, pecari nafkah
• Mejaga rahasia pasien (privacy)
• Menghargai hak menetukan nasib sendiri
• Melaksanakan informed consent
Justice • Konteks membahas hak orang lain selain pasien, ada unsur hak sosial
(masyarakat atu komunitas)
• Semua pasien memiliki hak yang sama tanpa memperhatikan status sosial
Sehingga jawabannya adalah...
•D. Justice
187. D. Respect for autonomy
Keywords :
• istri pasien mengatakan bahwa keluarga sudah
tidak memiliki biaya lagi untuk perawatan pasien
dan meminta dokter melepaskan ventilatornya.
Dokter melakukan tindakan tersebut.
• Termasuk kaidah bioetika apakah yang dokter
lakukan?
Kaidah Dasar Bioetik
KAIDAH DASAR BIOETIK DESKRIPSI
Beneficence • Setting: saat kondisi pasien wajar à dokter melakukan pelayanan yang
terbaik untuk pasien
• Dokter sudah menilai keuntungan/benefit untuk paien >>>> risiko
Non-maleficence • Konteks gawat darurat à safe life!
• Tidak merugikan dari sudut pandang pasien
• Prinsip “Do no harm”
Autonomy • Konteks pasien berpendidikan , dewasa, pecari nafkah
• Mejaga rahasia pasien (privacy)
• Menghargai hak menetukan nasib sendiri
• Melaksanakan informed consent
Justice • Konteks mebahas hak orang lain selain pasien, ada unsur hak sosial
(masyarakat atu komunitas)
• Semua pasien memiliki hak yang sama tanpa memperhatikan status sosial
• Pada kasus : pasien sudah tidak ada harapan hidup
dan tidak kompeten lagi untuk menentukan,
sehingga hak jatuh pada keluarga dalam hal ini
adalah istri sehingga ketika dokter mengabulkan
permintaan istri, hal itu termasuk dalam respect for
autonomy.
Sehingga jawabannya adalah...
•D. Respect for autonomy
188. B. Meminta pasien
menandatangani informed
refusal
Keywords :
• Pasien menolak tindakan medis
• Sudah dilakukan penjelasan ulang, tetap menolak
• Pasien sadar, kompeten dalam pengambilan
keputusan
Informed Refusal
Penolakan Tindakan Medis
• Pasien berhak menolak prosedur medik tertentu
• Jika setelah diberikan informasi lebih lanjut tetap menolak,
disebut sebagai informed refusal (refusal = penolakan yang
dilakukan setelah pasien informed, terinformasikan)
• Pasien seharusnya sudah memahami segala konsekuensi
yang timbul
• Penolakan WAJIB DIBUAT SECARA TERTULIS, baik prosedur
‘ringan’ apalagi prosedur yang ‘berat’
• Meskipun prosedur dinilai ringan (misal: pasien menolak ”dipasang
NGT” atau “dibersihkan luka-nya”, informed refusal wajib dibuat
secara tertulis (penting untuk pembuktian hukum jika suatu hari
muncul masalah meidkolegal)
• Informed consent masih dapat dilakukan secara tidak tertulis,
terutama pada prosedur ‘ringan’
Sehingga jawabannya adalah...
•B. Meminta pasien
menandatangani informed refusal
189. A. Tidak benar, karena menghalangi kemandirian
profesi dokter
Sumber : KAIDAH DASAR MORAL (Penuntun penerapan prima facie), bagian forensik dan medikolegal
FKUI
Kaidah Dasar Bioetik
KAIDAH DASAR BIOETIK DESKRIPSI
Beneficence • Setting: saat kondisi pasien wajar à dokter melakukan pelayanan yang
terbaik untuk pasien
• Dokter sudah menilai keuntungan/benefit untuk paien >>>> risiko
Non-maleficence • Konteks gawat darurat à safe life!
• Tidak merugikan dari sudut pandang pasien
• Prinsip “Do no harm”
Autonomy • Konteks pasien berpendidikan , dewasa, pecari nafkah
• Mejaga rahasia pasien (privacy)
• Menghargai hak menetukan nasib sendiri
• Melaksanakan informed consent
Justice • Konteks mebahas hak orang lain selain pasien, ada unsur hak sosial
(masyarakat atu komunitas)
• Semua pasien memiliki hak yang sama tanpa memperhatikan status sosial
Sehingga jawabannya adalah...
•B. Non-maleficence, dokter
melakukan operasi
191. D. Edukasi pola makan yang
baik dan benar
Keywords :
• peningkatan kasus kekurangan energi protein (KEP).
• primary prevention ?.
• Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan pada
kasus ini?
LEVEL OF PREVENTION
• Keywords :
• Dari RS dirujuk ke puskesmas di dekat rumahnya
untuk kontrol.
JENIS
RUJUKAN
ANTAR
INSTANSI
HORIZONTAL Puskesmas A ke puskesmas B dalam
satu strata
Keywords :
• Dokter meneliti jenis air apa saja yang digunakan
penduduk setempat.
• Dari hasil penelitian didapatkan penggunaan air
pam 50%, air sumur 40% dan air rawa 10%.
• Desain penelitian apakah yang digunakan?
Desain Penelitian
• Studi untuk mengetahui jenis air yang digunakanà tidak ada
perbandingan à DESKRIPTIF
DESIGN PENELITIAN
• LAPORAN KASUS
DESKRIPTIF
• CASE-SERIES
TIDAK ADA PERBANDINGAN
EKSPERIMENTAL OBSERVASIONAL ANTAR TIAP KELOMPOK
• KOHORT
ADA PERLAKUAN /INTERVENSI • CASE-CONTROL
ANALITIK / ETIOLOGI
• CROSS-
ADA PERBANDINGAN SECTIONAL/POTONG
ANTAR TIAP KELOMPOK LINTANG
Keywords :
• 5 kasus baru
• Jumlah populasi penduduk 20.000 jiwa.
• Berapa angka insidens per 100.000 populasi dari
tuberkulosis pada periode tersebut?
SENSITIVITY SPECIFICITY
A D
A B
+ +
C D
199. B. Cluster random sampling
• Keywords :
• Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi
wilayah Indonesia berdasarkan provinsi, kemudian
mengambil 30% dari kabupaten di masing-masing
provinsi dan 10% dari tiap-tiap kecamatan.
Riset > Probability Sampling
• Cluster Random
Sampling
• Dibagi menjadi
daerah (“cluster”)
• Pada setiap daerah
(“cluster”),
dilakukan
randomisasi
• Cocok untuk
populasi heterogen
Sehingga jawabannya adalah...
•B. Cluster random sampling
200. A. Uji T
• Keywords :
• Meneliti kadar gula darah sebelum dan setelah
pemberian obat oral antidiabetes (dua kelompok :
metformin dan acarbosa)
• Variabel bebas : dua jenis OHO
• Variabel tergantung : numerik berpasangan
Variabel tergantung