STROKE HEMORAGIK
Raissa Alfaathir Heri
Sumber:
Konsensus Nasional Neurointervensi PERDOSSI 2020
Pedoman Praktik Klinis PERDOSSI 2016
Pedoman Tatalaksana Stroke Hemoragik AHA/ASA 2015
Hai! Hari ini kita belajar apa?
• Memahami patofisiologi terjadinya stroke hemoragik
• Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan
pada pasien dengan curiga stroke hemoragik
• Melakukan tatalaksana awal pada kasus-kasus stroke hemoragik yang
mampu dilakukan oleh dokter umum
• Mengetahui tatalaksana lanjut pada kasus stroke hemoragik
• Mengenali red flags pada kasus stroke hemoragik yang memerlukan
tindak lanjut
!!
STROKE 10-15% dari
seluruh
HEMORAGIK kasus stroke
51-65%
Angka
Kematian
TES DIKIT GENG!
Seorang pria 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri
kepala hebat dialami tiba-tiba sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit, disertai kejang. Tekanan darah 200/100 mmHg.
Riwayat hipertensi sebelumnya tidak ada, Riwayat merokok 2
bungkus per hari sejak 5 tahun terakhir. Riwayat saudara
meninggal dengan stroke perdarahan.
DEFINISI
Perdarahan Perdarahan
intraparenkim subarakhnoid
Perdarahan
intraventrikel
HIPOTESIS
MONRO
KELLIE
ETIOLOGI
Pemeriksaan neurologi
• GCS
• Fungsi kortikal luhur
• Rangsang meninges
• Pupil dan Kornea
• Nervus kranialis
• Motorik
• Sensorik
• Autonom
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Sistem Skoring
4. Radiologi (CT-Scan kepala tanpa kontras/MRI Brain)
PEMERIKSAAN
TAMBAHAN
1. EKG
2. Foto Thoraks
3. Laboratorium:
• Hematologi rutin
• GDS
• Ureum/Kreatinin
• SGOT/SGPT
• Profil Lipid
• Elektrolit (Jika penurunan kesadaran)
JANGAN BOSAN! YOK GENG!
Seorang pria 80 tahun datang ke IGD dengan nyeri kepala tiba-
tiba sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, dialami sore hari
saat sedang menonton TV. Tekanan darah 240/100 mmHg.
Riwayat trauma kepala maupun demam tidak ada. Muntah
ada 3 kali, penurunan kesadaran tidak ada.
TATALAKSANA
Tatalaksana Umum :
• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
• Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
• Gastroprotektor, jika diperlukan
• Manajemen nutrisi
TATALAKSANA
Tatalaksana Khusus :
• Head up 300
• Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine Complex Concentrate, jika perdarahan
karena antikoagulan)
• Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist,
Beta blocker, Diuretik)
• Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
• Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor risiko)
• Neuroprotektor
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
TDS > 200 mmHg atau MAP > 150 mmHg, lakukan penurunan tekanan darah secara agresif
dengan infus kontinu, dan ukur tekanan darah setiap 5 menit.
TDS > 180 mmHg atau MAP > 130 dan ada bukti atau suspek peningkatan TIK,
pertimbangkan penurunan tekanan darah menggunakan pemberian intermiten atau
kontinu intravena, serta monitor TIK
TDS > 180 mmHg atau MAP > 130 mmHg dan tidak ada bukti atau suspek peningkatan
tekanan intrakranial, pertimbangkan penurunan tekanan darah sedang (misalnya MAP 110
mmHg atau target tekanan darah 160/90 mmHg) menggunakan pemberian intermiten
atau kontinu intravena untuk mengendalikan tekanan darah, dan periksa setiap 15 menit.
TATALAKSANA
Tindakan intervensi:
• Kraniotomi evakuasi hematom, sesuai indikasi
• Kraniotomi dekompresi, sesuai indikasi
• VP Shunt / external drainage, sesuai indikasi
• Cliping/Coiling aneurisma sesuai indikasi
INDIKASI
BEDAH
• Penjelasan Sebelum MRS (rencana rawat, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan
pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi)
• Penjelasan mengenai gejala stroke berulang, dan apa yang harus dilakukan sebelum dibawa ke RS
KEWENANGAN