Anda di halaman 1dari 32

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Agus Eko Iswahyudi, SKM, M.Si


TATA KELOLA KEUANGAN DI PUSKESMAS
DASAR HUKUM

UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

UU No. 1 tahun 2004 tentang Pebendaharaan Negara

UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3
DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Taca Cara


Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Daerah

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan

Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

4
DASAR HUKUM

Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 jo. No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri No. 54 Tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang
tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah

Peraturan Menteri Keuangan No. 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitalisasi Jaminan
Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatandan Dukungan Biaya Operasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional

Peraturan Menteri Kesehatan No. 17 tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2017

Permendagri No. 13 tahun 2006 jo No. 59 tahun 2007 jo No. 21 tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.

5
Struktur Organisasi
DINAS KESEHATAN

Kepala Dinas

Sekretaris

Kasubag

Kepala Kepala Kepala Kepala


bidang bidang bidang bidang

Kasi Kasi Kasi Kasi

6
Struktur Organisasi Puskesmas

Kepala
Puskesmas

Subag TU
Jabatan
Fungsional

Bagian Bagian Bagian Bagian


Bagian KIA Bagian P2P Bagian Gizi
Promkes kesling pengobatan spesifik lokal

PUSTU POLINDES

Sumber Data : Modul Pelatihan MP 7


Peran puskesmas menurut fungsinya

a. Pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat
primer
d. Pusat kesehatan perorangan
pelayanan
primer 8
Struktur Organisasi Pengelola Keuangan Daerah
UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Presiden
selaku Kepala Pemerintahan memegang
kekuasaan pengelolaan keuangan
negara
Menteri Keuangan
selaku pengelola fiskal dan
Wakil Pemerintah

Menteri/pimpinan lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang kementerian
negara/lembaga
Gubernur/Bupati/Walikota
selaku kepala pemerintahan daerah untuk
mengelola keuangan
Sumber Data : daerah dan mewakili pemerintah daerah 9
Mod
Pelimpahan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah
(PKD)
Gubernur/ Bupati/
Walikota

Sekretaris Daerah

SKPKD
SKPD/ OPD
PPKD/
Pengguna Anggaran
BUD

Kuasa Pengguna Kuasa Pengguna


Anggaran anggaran

9
Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah, selanjutnya melimpahkan sebagian
atau seluruh kekuasaannya kepada:
a. Sekretaris Daerah Selaku Koordinator Pengelola Keuangan
Daerah;
b. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)
Selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD); Dan
c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Selaku
Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

11
Tugas Pokok Dan Fungsi kepala SKPD
Bertindak Selaku
Pengguna Anggaran (PA)
1. Menyusun anggaran SKPD (RKA-SKPD)
2. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran (DPA)
3. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
4. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
5. Mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab
SKPD yang dipimpinnya
6. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang
dipimpinnya
7. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran lainnya berdasarkan
kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah
8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala
daerah melalui sekretaris daerah.
12
Wewenang Pejabat Pengguna
Anggaran

a Melakukan tindakan yang mengakibatkan


pengeluaran atas beban anggaran belanja
b. Melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran
c. Mengawasai pelaksanaan anggaran
d Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan
pihak lain dalam batas anggaran yangtelah
ditetapkan
e. Menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM).
13
Pelimpahan Kewenangan PA ke KPA
Dasar Pertimbangan :
Tingkatan Daerah

Besaran SKPD

Besaran Jumlah Uang Yang Di Kelola

Beban Kerja

Lokasi
Kompetensi

Rentang Kendali
14
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Meliputi
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja
b. melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya
c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
pembayaran
d. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan
e. menandatangani surat perintah membayar langsung (SPM-LS) dan
surat perintahmem bayar tambah uang persediaan (SPM-TU)
f.
g. mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya
melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna
anggaran.
15
DPA-SKPD PPK-SKPD
Kepala SKPD

Tugas PPK-SKPD (Pejabat Penatausahaan Keuangan )


a. meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran (SPP)
yang disampaikan olehbendahara pengeluaran
b. melakukan verifikasi SPP
c. menyiapkan surat perintah membayar (SPM)
d. melakukan verifikasi harian atas penerimaan
e. melaksanakan akuntansi SKPD
f. menyiapkan laporan keuangan SKPD
16
Pejabat PA
Program dan PPTK
Kegiatan

Tugas PPTK
a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan
c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

17
Hubungan Kerja Pengelola Keuangan Dalam Struktur SKPD berbentuk Dinas

KEPALA DINAS

PENGGUNA ANGGARAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN

SEKRETARIS

KASUBAG LAINNYA KASUBAG KEUANGAN


PPTK PPK-SKPD
BENDAHARA
KABID Staf PPK-SKPD
KUASA
BENDAHARA PENGGUNA
PEMBANTU ANGGARAN KASIE
PEJABAT PELAKSANA
PEMBANTU TEKNIS KEGIATAN
BENDAHARA (PPTK)
KA. UPTD
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada PPKD selaku BUD. Sedangkan secara administratif, keduanya 18
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada PA (kepala SKPD) atau KPA.
Tata Kelola Keuangan pada Puskesmas

PENATAUSAHAAN PAJAK LAPORAN AUDIT

PERENCANAAN PELAKSANAAN PELAPORAN EVALUASI

RKA PEMBUKUAN PENGAWASAN

MEKANISME MANJEMEN KEUANGAN

Proses pelaksanaan dan pelaporan,


khususnya terkait dengan aktivitas penatausahaan,
pembukuan, perhitungan pajak dan pelaporan keuangan.

19
1. Penerimaan Kas PENERIMAAN PENGELUARAN
2. Pengeluaran Kas
Beserta Belanja
Pembukuan Dan Pendapatan
(DAK non
Pertanggungjawa (Retribusi)
fisik/ BOK,
bannya. JKN, PAD,DAU)
penyetoran ke
pengeluaran dana
Rekening Kas
Daerah.
kegiatan Puskesmas

20
Kaidah Umum Penatausahaan Keuangan Daerah

Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan


perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
be.rtanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi


kewajiban daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBD

Penerimaan Kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah


tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran

21
Hubungan Pengelola Keuangan Antara Dinas Kesehatan Dengan Puskesmas

22
Tugas dan Peran Pengelola Keuangan puskesmas

1. Mengelola dan memverifikasi dana secara akuntabel dan


transparan.
2. Membuat mengumumkan dan melaporkan terkait
penggunaan dana.
3. Menyusun rencana keuangan dan rencana pengambilan dana
berdasarkan format baku sesuai aturan
4. Melakukan pembukuan semua transaksi keuangan
5. Menyusun laporan baik internal maupun eksternal
6. Mempertangungjawabkan semua pengelolaan keuangan
kepada pihak internal maupun eksternal termasuk auditor.

23
KEPALA PUSKESMAS BENDAHARA
a) Menyusun usulan rencana a) Membantu Kepala puskesmas dalam
kegiatan dan pendanaan menyusun usulan
b) Menyiapkan daftar penggunaan uang
b) Memverifikasi dan mengesahkan daftar
sehari-hari
penggunaan uang c) Melakukan pengecekan atas penerimaan
c) Melakukan pengecekan atas d) Melakukan verifikasi atas bukti-bukti
ketersediaan dana transaksi
d) Melaksanakan kegiatan serta e) Melakukan penyetoran / pembayaran
mengelola dana f) Menghitung, memungut dan menyetor
e) Melakukan pemeriksaan secara berkala PPh (pasal 21, 22, dan 23) dan PPN.
f) Memverifikasi dan menetapkan g) Membukukan seluruh transaksi
laporan periodik penerimaan dan penerimaan dan pengeluaran
h) Menyimpan bukti transaksi di tempat yang
pengeluaran dana
aman dan mudah dicari.
g) Mengumumkan laporan periodik i) Menyusun SPJ serta laporan periodik
penerimaan dan pengeluaran penerimaan dan pengeluaran dana yang
. dikelolanya.
24
Penatausahaan Pengeluaran Kas
• Penatausahaan pengeluaran kas di puskesmas
meliputi rangkaian prosedur dari mulai :
– usulan kebutuhan belanja puskesmas,
– penerimaan dana kebutuhan belanja puskesmas,
– sampai dengan pertanggungjawaban seluruh dana
kebutuhan belanja oleh pengelola keuangan puskesmas.

25
Sumber APBD Sumber : Permendag ri No. 55 / 2008

PUSKESMAS DINKES BUD


RKA- SKPD Perda APBD
Rek. Bend. Pengeluaran
Pembantu DPA- SKPD
Bend. Pengeluaran SP2D-UP, TU, GU, LS
SPM-UP, TU, GU, LS
Pembantu

BKU dan Buku Pembantu Rek. Bend. Pengeluaran


Rekening Kas
Akuntansi
Lap. Penutupan Kas
Bend. Pengeluaran PA PPKD
SPJ Fungsional Tgl. 5 SPJ Adminstratif
SPJ Fungsional

Keterangan:
• Dana Dinas Terkait merupakan dana yang berasal dari DPA Dinas Kesehatan yang dikelola oleh
bendahara puskesmas untuk belanja operasional puskesmas.
• Bendahara puskesmas pengelola dana tersebut merupakan bendahara pengeluaran pembantu
Dinas Kesehatan
• Atas penggunaan dana tersebut, Bendahara pengeluaran pembantu pada puskesmas
melakukan pembukuan dengan Buku Kas Umum beserta buku pembantu dan melaporkan SPJ
Bendahara Pengeluaran Pembantu ke Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan maksimal setiap
tanggal 5 bulan berikutnya.
26
Dana Kapitasi JKN

Keterangan:
• Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka kepada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan jumlah peserta
• Kepala Puskesmas menyusun Rencana Pendapatan dan Belanja Dana Kapitasi ke Dinas
Kesehatan untuk dimasukkan dalam RKA-Dinas Kesehatan.
• Dana Kapitasi dibayarkan langsung dari BPJS ke Rekening Dana Kapitasi Puskesmas.
• Atas penggunaan Dana Kapitasi, Bendahara Dana Kapitasi menyampaikan Laporan realisasi
pendapatan dan belanja Dana Kapitasi ke Kepala Puskesmas maksimal tanggal 5 bulan
berikutnya, disampaikan oleh Kepala Puskesmas ke Kepala Dinas Kesehatan tiap bulan dan SPTB
maksimal tanggal 10 bulan berikutnya.
27
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan

a. Paradigma dalam Pelaporan Keuangan UPTD


Puskesmas
▪ pengelolaan dan pelaporan dana tersebut disesuaikan
dengan petunjuk teknis (juknis) yang diberikan oleh tiap
pemberi dana
b. Pelaporan Keuangan Terpadu
▪ Tujuan Laporan Keuangan Terpadu:
▪ Transparansi
▪ Akuntabilitas

28
Prinsip Laporan Keuangan Terpadu
a. Mencatat Semua Pengeluaran untuk kegiatan di
Puskesmas
b. Pencatatan disertai dengan bukti yang sah
c. Mencatat kesesuaian antara anggaran dan realisasi.
d. Sederhana.
semua dana yang diterima dari berbagai sumber tersebut perlu
diintegrasikan dan disajikan menjadi satu dalam Laporan Keuangan.

Jangka Waktu dan Manfaat Pelaporan,dibuat dalam kurun waktu triwulanan

29
TERIMA KASIH

30
Penugasan

Tata Cara :
1.Peserta membagi kelompok, dibantu
2.Mempresentasikan hasil latihan kasus tersebut
panitia
selama 10 menit/ kelompok
3.Tanggapan dari kelompok lain
4.Diskusi
5.Rangkuman dan kesimpulan

31
LATIHAN KASUS
Kepala Puskesmas Galau, Dampak Perpres & Permenkes terkait Dana KapitasiJKN di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Telah ditetapkan peraturan Presiden No. 32 tahun 2014 tentang pengelolaan dana
kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama miik Pemerintah
Daerah. Kemudian disusul dengan keluarnya Peraturan Menteri Kesehatan No.19 tahun 2014
tentang penggunaan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk jasa pelayanan kesehatan
dan dukungan operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama milik Pemerintah Daerah.
Dari dua peraturan tersebut salah satunya akan membuat Kepala Puskesmas menjadi
galau seperti yang dialami Kepala Puskesmas di salah satu saerah di Jawa Tengah. Hal ini
dikarenakan puskesmas diberi pilihan untuk BLUD oleh Pemda. Menurut dr, Beti sulistyorini
(Puskesmas Pasundan), dengan puskesmas menjadi BLUD, kapitasi akan diturunkan langsung ke
puskesmas dan tidak lagi melalui kas daerah. Sehingga konsekwensinya puskesmas diberi
kewenangan untuk mengatur dana kapitasi sesuai dengan peraturan presiden. Namun untuk
mengelola dana sendiri dibutuhkan kompetensi yang sesuai, misalnya bendahara pemegang
keuangan harus mendapatkan pelatihan tertentu yang berkaitan dengan penggunaan dana.
Dengan BLUD, puskesmas akan lebih berkembang karena bias menggunakan dana sesuai
dengan kebutuhan dan tidak tergantung dari dinas kesehatan, sehingga BLUD puskesmas lebih
fleksibel mengelola keuangan. Namun dengan BLUD, tambahan penghasilan yang selama ini
diterima semua staf puskesmas dihapus.
32
Peraturan Presiden ini diperuntukkan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) milik pemerintah yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD. Untuk
penganggaran, kepada FKTP diminta menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi
tahun berjalan yang mana mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi
JKN kepada Kepala SKPD dinas kesehatan. Menurut contributor IHQN, Ilham Akhsanu Ridho, SKM.,
M.Kes, peraturan presiden ini semakin jauh dari upaya preventif dan promotif.
sedangkan, peraturan Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa dana kapitasi yang diterima
oleh FKTP dimanfaatkan seluruhnya untuk (1) pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan (2)
dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan ditetapkan sekurang kurangnya 60 % dari penerimaan dana kapitasi. Sedangkan alokasi
dana kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk (1) obat,
alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan (2) kegiatan operasional pelayanan kesehatan
lainnya.

Dari kasus di atas, sebutkan permasalahan apa saja dalam bidang pengelolaan keuangan di
puskesmas yang menyebabkan kegalauan para kepala puskesmas serta solusi apa saja yang akan
Saudara usulkan?

33

Anda mungkin juga menyukai