Anda di halaman 1dari 36

PENYUSUNAN

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA

BUDGETING and FINANCING

Deni Harbianto, SE, MEK


FKKMK-UGM
Maret 2022
TOPIK PEMBAHASAN

1. Konsep Pengelolaan Keuangan Negara


2. Konsep Rumusan Komponen Program dan Kegiatan
Prioritas sebagai dasar penyusunan Rencana
Anggaran dan Biaya Program Kesehatan
Konsep Pengelolaan Keuangan dan
Penganggaran (Budgeting) Negara
I. Konsep Keuangan Negara
1. Terminologi Keuangan Publik = Keuangan Negara =
keuangan pemerintah = aktifitas finansial pemerintahan
(kajian kita tidak termasuk aktifitas pemerintah dalam
perekonomian)
2. Secara teori, tidak selalu jelas subjek dari publik finance, karena
tergantung bentuk negara, sistem pemerintah dan konstitusi
yang mengatur kehidupan kenegaraan suatu negara
3. Keuangan negara menurut UU 17/2003: semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
Lingkup Keuangan Negara
1. Keuangan publik mencakup masalah-masalah kreasi memperoleh
penerimaan ataupun pendapatan yang dilakukan pemerintah (pusat dan
daerah)
 Penerimaan negara (UU 17/2003): uang yang masuk ke kas negara
 Pendapatan negara (UU 17/2003): hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
2. Keuangan publik mencakup aspek pengeluaran negara yang termasuk
didalamnya belanja publik/negara (pusat dan daerah)
 Pengeluaran negara (UU 17/2003): uang yang keluar dari kas negara
 Belanja negara (UU 17/2003): kewajiban pemerintah pusat yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
Lingkup Keuangan Negara
3. Keuangan publik juga mencakup aspek pembiayaan yang
dilakukan oleh pemerintah (pusat maupun daerah)
 Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.
 Terminologi lain dari utang dan/atau piutang negara
Kewenangan Pengelolaan APBN/Keuangan Negara
(ps 6-10 UU 17/2003)
 Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan KN yang didelegasikan kepada :
a. Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan;
b. Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga
yang dipimpinnya;
c. Diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala
peme rintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah
dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan.

7
8
 Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan merup pembantu Presiden dalam bidang
keuangan, berperan sebagai Chief Financial of Officer (CFO*)
Pemerintah Republik Indonesia.

 Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna


Anggaran/Pengguna Barang pada hakekatnya merup Chief
of Operational Officer (COO*) untuk suatu bidang tertentu
pemerintahan.

 Gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan


daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan.

9
PENGERTIAN APBN
Anggaran (budget) adalah suatu
daftar atau pernyataan yang terperinci
tentang penerimaan dan pengeluaran
negara yang diharapkan dalam jangka
waktu satu tahun

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun


2003 tentang Keuangan Negara Pasal 1 angka
7 disebutkan bahwa Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
I. Tahap Perencanaan dan Penganggaran
1. Perumusan Kebijakan Presiden : diguna kan sebagai
bahan acuan dan pertimbangan pada penyusunan arah,
prioritas, dan kebijakan tahun yang direncanakan dalam
APBN
2. Penyusunan Kebijakan & Kapasitas Fiskal RAPBN terdiri :
Penyusunan Proyeksi Asumsi Dasar Ek. Makro &
Parameter APBN, Proyeksi Pendapatan dan Hibah, Proyeksi
Belanja, Penyusunan Proyeksi Pembiayaan Anggaran dan
Penyusunan Postur RAPBN
I. Tahap Perencanaan dan Penganggaran (2)
3. Menyusun ancar-ancar pagu
anggaran yg diberikan kepada KL
sebagai pedoman dalam penyusunan
RenjaKL
4. Penyusunan RAPBN dimulai dari
pembicaraan pendahuluan denga
DPR, Penetapan pagu Anggran dan
penyusunan RAPBN serta Nota
Keuangan

12
II. Tahap Pembahasan APBN

RAPBN dan Nota Keuangan yang disampaikan oleh


Presiden kepada DPR kemudian dibahas:
1. Rapat Kerja Badan Anggaran dgn Pemerintah
(Menkeu dan Bappenas) dan Gubernur BI
2. Rapat kerja Komisi I-XI dengan mitra kerjanya
membahas RKAKL
3. Rapat paripurna : Penyampaian laporan hasil
tingkat I di Badan Anggaran, Pernyataan
persetujuan/penolakan dari setiap fraksi.
Penyampaian pendapat akhir pemerintah

13
III. Tahap Penetapan APBN
 Apabila Rancangan APBN disetujui dan
ditetapkan oleh DPR menjadi APBN, tugas
pemerintah selanjutnya adalah menetapkan
Alokasi Anggaran KL.
 Kementerian Keuangan menetapkan Alokasi
Anggaran yang dijadikan dasar menyusun
DIPA oleh K/L
IV. Tahap Pelaksanaan APBN
 Untuk melaksanakan APBN
harus berdasarkan DIPA yang
berisi rencana penerimaan dan
pengeluaran satuan kerja
tersebut
 Proses pelaksanaan APBN
dilaksanakan oleh satuan
kerja masing2 K/L dan
pencairan anggarannya
melalui KPPN (Ditjen.
Perbendaharaan) dengan
dokumen SP2D.
V. Pelaporan dan Pencatatan APBN
K/L dan Bendahara Umum
Negara melakukan
pelaporan dan pencatatan
sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
sehingga menghasilkan
Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP)
Konsep Rumusan Komponen
Program dan Kegiatan Prioritas
sebagai dasar penyusunan Rencana
Anggaran dan Biaya (Financing)
RUMUSAN PEMBIAYAAN DALAM PROGAM KESEHATAN

kegiatan menghitung kebutuhan biaya bagi terselenggaranya


program/pelayanan kesehatan tertentu dengan
mengidentifikasi kebutuhan, pelaksanaan program sampai
dengan sumber dana/daya yang digunakan
PENGHITUNGAN BIAYA KEGIATAN

kegiatan menghitung kebutuhan sumber daya bagi


terselenggaranya aktivitas pelayanan bagi masyarakat

PENGHITUNGAN BIAYA INDIKATOR

kegiatan menghitung kebutuhan biaya bagi terselenggaranya


capaian indikator tertentu
LANGKAH-LANGKAH
1) Identifikasi jenis pelayanan dan indikator-
indikatornya

2) Identifikasi langkah kegiatan pada setiap


indikator tersebut

3) Identifikasi variabel kegiatan untuk setiap


langkah kegiatan

4) Identifikasi komponen yang mempengaruhi


pembiayaan untuk setiap variabel kegiatan

5) Susun komponen tersebut dalam formula/rumus dan


dikalikan unit cost untuk setiap variabel/komponen
kegiatan
Peran Pemerintah
Berdasarkan UU No 23 tahun 2014

• Pemerintah Pusat: Program kesehatan


prioritas nasional (area lintas provinsi)
• Pemerintah Provinsi: Koordinasi, Supervisi,
Monitoring, Evaluasi, Bimtek, (area lintas
kabupaten)
• Pemerintah Kabupaten/Kota: Implementasi
dan Operasional (area lintas kecamatan/desa)
PENDANAAN KESEHATAN

APBN Pusat Kabupaten


dan APBD Provinsi
Kota
Pendanaan Kesehatan yang Pendanaan yang berkaitan
berkaitan dengan kegiatan dengan penerapan,
penyusunan, penetapan, pencapaian kinerja/target,
pelaporan, monitoring dan pelaporan, monitoring dan
evaluasi, pembinaan dan evaluasi, pembinaan dan
pengawasan, pembangunan pengawasan, pembangunan
sistem dan/atau subsistem subsistem informasi
informasi serta pengembangan manajemen, serta
kapasitas untuk mendukung pengembangan kapasitas
penyelenggaraan Program dan
Layanan Kesehatan
Sumber Pendanaan
Pemerintah Pusat
1. Dana Pemerintah Pusat termasuk JKN-BPJS
Kesehatan
2. Dana Transfer Daerah
1. Dana Perimbangan (DTU, DTK Fisik dan
NonFisik)
2. Dana Otonomi Khusus, Dana Desa, Hibah dll
3. Dana Pemerintah Daerah
4. Kemitraan dan Dana Masyarakat
SUMBER PEMBIAYAAN
PEMERINTAH PROPINSI
1. Dana APBD Propinsi (PAD propinsi)
2. Dana Transfer
3. Hibah dan Bantuan Gubernur
SUMBER PEMBIAYAAN
KABUPATEN/KOTA
1. Dana APBD kabupaten/kota (PAD)
2. Dana Transfer
3. Dana Hibah dan Bantuan
Penggunaan Dana Kesehatan
Keterlibatan Lintas Sektor Dalam
Eliminasi Malaria
Dinas
Kesehatan
Kabupaten +
Provinsi
Pemb.
DPRD Wanita

Rumah
Balai
Pelatihan
Sakit
Daerah
Pemerintah
Daerah

Akademisi
Dinas
Sosial

OPD Asosiasi
Lain Profesi
Proses Inkorporasi Strategi Ke
Dalam Perencanaan Daerah
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

INTEGRASI IC KE DALAM MUSRENBANG

DOKUMEN
MUSRENBANG MUSRENBANG RENCANA KERJA
RAPBD APBD
FORUM SKPD TINGKAT YANG MEMUAT ANGGARAN DINKES
KABUPATEN STRATEGI IC

PRA-MUSRENBANG PROSES ADVOKASI


WORKSHOP
BAGAIMANA MENYUSUN DOKUMEN PERENCANAAN
DAN PENGANGGARAN
PROGRAM KESEHATAN?

Penyusunan
Rencana Anggaran dan Biaya
I. PENDAHULUAN
1) Gambaran Umum Wilayah Lintas
Kabupaten/Kota
2) Permasalahan Kesehatan sesuai dengan Isu
Utama
3) Kebijakan dan Strategi Kabupaten/Kota
Berkaitan Kesehatan
4) Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
II. SITUASI DAN MASALAH
KESEHATAN

Hasil Analisis Masalah


a. Analisis Masalah Kesehatan
b. Narasi Hasil Analisis Situasi Masalah
Kesehatan
c. Hasil Penentuan Prioritas
Masalah Kesehatan
III. PROGRAM DAN KEGIATAN

Rumusan Solusi Strategi Program Kesehatan


a) Rumusan Prioritas Penyebab Masalah,
Solusi dan Kegiatan serta Kebutuhan
Dukungan Lintas Program
b) Rumusan Prioritas Penyebab Masalah,
Solusi dan Kegiatan serta Kebutuhan
Dukungan Lintas Sektor
c) Rumusan Prioritas Penyebab Masalah,
Solusi dan Kegiatan serta Kebutuhan
Dukungan Lintas Batas dan Lintas Wilayah
BAB IV. RENCANA ANGGARAN

Rumusan Anggaran Kegiatan


a) Rumusan Rencana Anggaran Kegiatan
serta Kebutuhan Dukungan Lintas
Program
b) Rumusan Rencana Anggaran Kegiatan
serta Kebutuhan Dukungan Lintas Sektor
c) Rumusan Rencana Anggaran Kegiatan
serta Kebutuhan Dukungan Lintas Batas
dan Lintas Wilayah
BAB V. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Rumusan Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan


a) Rumusan Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
serta Kebutuhan Dukungan Lintas
Program
b) Rumusan Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
serta Kebutuhan Dukungan Lintas Sektor
c) Rumusan Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
serta Kebutuhan Dukungan Lintas Batas
dan Lintas Wilayah
PENUTUP
• RENCANA TINDAK LANJUT
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai