NIM : 1922044
MK : ANGGARAN DAN PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
I. Penjelasan Umum
Kebijakan Umum APBD merupakan dokumen yang memuat kondisi ekonomi makro daerah
meliputi kondisi pada tahun sebelumnya dan tahun berjalan, asumsi dasar penyusunan RAPBD
meliputi laju inflansi, pertumbuhan PDRB dan asumsi lainnya terkait dengan indikator ekonomi
makro daerah, kebijakan pendapatan daerah yang menggambarkan perkiraan rencana sumber dan
besaran pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah yang mencerminkan program utama atau
prioritas pembangunan dan langkah kebijakan dalam upaya peningkatan pembangunan daerah
yang merupakan sinkronisasi kebijakan pusat dan kondisi riil di daerah, kebijakan pembiayaan
daerah yang menggambarkan sisi defisit dan surplus daerah sebagai antisipasi terhadap kondisi
pembiayaan daerah dalam rangka menyikapi tuntutan pembangunan daerah.
Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat
kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk
periode 1 (satu) tahun.
II. Tujuan
I. Penjelasan Umum
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan
program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk
setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD
II. Tujuan
1. Menyesuaikan asumsi dalam KUA , baik yang menyangkut proyeksi pendapatan daerah,
alokasi belanja daerah, serta sumber dan penggunaan pembiayaan pembangunan.
2. Pedoman bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam menelaah kesesuaian antara
Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dengan PPAS.
3. Sebagai pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah
program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada
Perangkat Daerah untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan
rencana kerja dan anggaran satuan kerja Perangkat Daerah.
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS),
atau yang biasa disingkat KUA-PPAS adalah dokumen anggaran yang dibuat oleh
Sekertaris Daerah untuk disampaikan kepada Kepala Daerah sebagai pedoman dalam
penyusunan APBD.
Pengaturan umum yang menjadi acuan Pemerintah Daerah dalam menyusun PPAS adalah Pasal
35 PP Nomor 58 Tahun 2005, dan Pasal 86 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 terakhir diubah
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD
membahas rancangan PPAS yang disampaikan oleh kepala daerah. Pembahasan PPAS dilakukan
paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran sebelumnya. Rancangan PPAS disusun
dengan tahapan sebagai berikut:
a. menentukan skala prioritas pembangunan daerah dalam urusan wajib dan urusan pilihan
b. menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan yang disinkronisasikan
dengan prioritas dan program nasional yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah
setiap tahun; dan
c. menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan.
Demikian pula, di dalam Permendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan
APBD TA 2015 (contoh untuk PPAS 2015), “Substansi PPAS mencerminkan prioritas
pembangunan daerah yang dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai termasuk program
prioritas dari SKPD terkait. Prioritas program dari masing-masing SKPD provinsi disesuaikan
dengan urusan pemerintahan daerah yang ditangani dan telah disinkronisasikan dengan 9
(sembilan) bidang-bidang pembangunan, yaitu:
PPAS selain menggambarkan pagu anggaran sementara untuk belanja pegawai, bunga, subsidi,
hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga, serta
pembiayaan, juga menggambarkan pagu anggaran sementara di masing-masing SKPD
berdasarkan program dan kegiatan prioritas dalam RKPD. Pagu sementara tersebut akan menjadi
pagu definitif setelah rancangan peraturan daerah tentang APBD disetujui bersama antara kepala
daerah dengan DPRD serta rancangan Peraturan Daerah tentang APBD tersebut ditetapkan oleh
kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD.
Meliputi
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan. Terdapat beberapa perubahan pada
struktur pendapatan, struktur belanja daerah, dan struktur pembiayaan. Perubahan
struktur ini mengubah perencanaan, substansi, dan mekanisme evaluasi, termasuk soal
sistem pelaporan.
STRUKTUR APBD DAN KODE REKENING SERTA TEKNIS PENYUSUNAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH (RKA-SKPD)
WAKTU PEMBELANJARAN
Jengka waktu yang diperlukan untuk memberikan materi ini adalah 480 menit.
WAKTU PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Paparan
3. Diskusi dan Tanya jawab
4. Praktek dan latihan
REFERENSI
9. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas 3 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574)
11. .Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576)
13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4577)
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578)
15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan penerapan
Standar Pelayanan Minimal(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585)
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;