Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nazwa Aulia Rusli

Kelas : XI Mipa 1

1. Mencari informasi terkait penyusunan mekanisme APBD


2. Identifikasi perbedaan antara mekanisme penyusunan APBN dengan APBD
Jawaban :
1. Siklus adalah suatu proses yang terus menerus, berputar, dan berkesinambungan.dalam arti luas
anggaran daerah berbicara mengenai suatu siklus mulai perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban. SIKLUS ANGGARAN APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan
daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan
dan kemampuan pendapatan daerah.
Terdapat 4 tujuan proses penyusunan anggaran menurut Mardiasmo (2002) yaitu:
1) Membantu pemerintah pusat dan daerah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan
koordinasi antar SKPD dalam lingkungan pemerintah.
2) Membantu menciptakan efisiensi dan pemerataan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui skala prioritas pembangunan.
3) Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja pengadaan
barang/jasa.
4) Sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD
dan masyarakat luas.
Dalam penyusunan APBD para stakeholders harus tetap beorientasi pada anggaran bebasis
kinerja/prestasi kerja. Dalam hal ini, setiap dana yang dianggarkan harus mengutamakan
keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai. Setiap program/kegiatan yang
akan diimplementasikan melalui pengadaan barang/jasa pemerintah (PBJP) harus terukur secara
jelas indikator kinerjanya yang direpresentasikan kedalam tolak ukur kinerja serta target/sasaran
yang diharapkan.
Selain itu penyusunan APBD juga harus mengacu pada penyusunan anggaran yang terpadu
(unified budgeting) dimana dalam penyusunan rencana keuangan tahunan dilakukan secara
terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang
didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana. Penyusunan APBD secara terpadu
(unified budgeting) ini selaras dengan penyusunan anggaran yang berorientasi pada anggaran
berbasi kinerja/prestasi kerja.
Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan APBD yang dilakukan oleh pemerintah daerah
dan para stakeholders yang terkait dalam menyusun APBD:
1) Penyusunan dan penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)
2) Pemerintah Daerah dan DPRD melakukan pembahasan dan penetapan kesepakatan
bersama mengenai KUA.
3) Penyusunan dan penyampaian Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
4) Pemerintah Daerah dan DPRD melakukan pembahasan dan penetapan kesepakatan
bersama mengenai Prioritas Plafon Anggaran (PPA).
5) Penyusunan dan penyampaian surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan
RKA-SKPD kepada seluruh SKPD.
6) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan SKPD melakukan pembahasan
mengenai RKA-SKPD.
7) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD.
8) Penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

2. Mekanisme penyusunan APBN terdiri 4 tahapan yaitu :

1) Pemerintah di wakili presiden merancang anggaran dari segi pemasukan dan hal apa saja
yang akan dibelanjakan. Rencana ini dinamakan sebagai RAPBN. Rancangan ini
kemudian difinalkan dalam bentuk nota keuangan terutama setelah melalui rapat sidang
kabinet.
2) Finalisasi nota keuangan yang dituangkan dalam RAPBN ini kemudian diajukan
pemerintah ke DPR untuk dibahas.
3) Apabila RAPBN tadi tidak mendapatkan pertentangan maka akan disetujui dan menjadi
APBN.
4) Apabila RAPBN pada tahun yang bersangkutan tidak disetujui oleh DPR maka APBN
yang digunakan mengacu pada APBN pada tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk penyusunan APBD hampir sama dengan proses penyusunan APBN, yang
membedakan adalah pihak pihak yang mengesahkannya, yaitu :

1) Pemerintah daerah atau Pemda selaku lembaga eksekutif di level daerah merancang
pendapatan daerah dan pengeluaran ke dapam bentuk RAPBD atau Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana ini dibuat dari masukan perangkat daerah dan
dinamakan Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK).
2) Sama halnya seperti di pemerintah pusat, Pemda kemudian mengusulkan RAPBD ke
DPRD, yang membedakan adalah DPRD umumnya akan memberikan sosialisasi poin
poin di RAPBD ini ke masyarakat untuk mendapatkan masukan.
3) DPRD kemudian mensahkan RAPBD dan menjadikannya APBD.
4) Apabila rancangan APBD ini tolak, maka yang digunakan adalah APBD tahun
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai