Judul
1. APBN dapat didefinisikan sebagai suatu daftar yang sistematis tentang rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang memuat Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan telah disetujui oleh DPR untuk masa waktu satu tahun. Definisi
ini sesuai UUD 1945.
2. Periode APBN ini pada masa orde baru dimulai dari tanggal 1 April sampai dengan
31 Maret tahun berikutnya. Sedangkan di era pemerintahan saat ini, periode APBN
berawal dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
3. Sesuai pasal 23 ayat 1 UUD 1945, apabila DPR RI menolak APBN yang diajukan
pemerintah maka untuk menjalankan fungsinya, pemerintah bisa melakukan
pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun sebelumnya
Fungsi APBN
APBN memiliki beberapa fungsi. Sejumlah fungsi APBN adalah :
a. fungsi otorisasi
b. fungsi perencanaan
c. fungsi pengorganisasian
d. fungsi pengawasan
e. fungsi alokasi
f. fungsi distribusi
g. fungsi stabilisasi
1. Lantas apa pengertian APBD? Merujuk UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Pasal 1 ayat 8, pengertian APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
2. APBD juga bisa didefinisikan sebagai suatu daftar sistematis tentang rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang isinya memuat anggaran pendapatan dan
pengeluran daerah dan telah disetujui oleh DPRD untuk masa waktu satu tahun.
3. Adpaun tujuan penyusunan APBD adalah menyediakan pedoman yang mengatur
pendapatan dan pengeluaran dalam kegiatan pemerintah daerah, supaya terjadi
peningkatan produksi, kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan
masyarakat.
Penyusunan APBN
1. RAPBN yang telah ditetapkan kemudian diajukan untuk melalui proses pembahasan
oleh menteri keuangan (Menkeu), Panitia Anggaran DPR, dan mempertimbangkan
masukan dari DPD.
2. Hasil dari pembahasan RAPBN akan menjadi UU APBN yang memuat satuan
anggaran. Satuan anggaran merupakan dokumen yang berisi pedoman alokasi dana
setiap departemen atau lembaga, sektor, subsektor, program, dan berbagai macam
proyek.
3. Pembahasan dan penetapan APBN idealnya berlangsung selama bulan Agustus-
Oktober pada tahun sebelum pelaksanaan anggaran.
4. Jangka waktu penetapan APBN tidak boleh lebih dari dua bulan sebelum tahun
anggaran dilaksanakan.
Pelaksanaan APBN akan diawasi pengawas fungsional dari eksternal maupun internal
pemerintah.
Tahap Pertanggungjawaban dan Pelaksanaan APBN
a. perencanaan
b. pembahasan
c. pelaksanaan
d. pengawasan
1. Rancangan APBD (RAPBD) akan dibahas oleh pemerintah daerah dengan usulan dari
DPRD.
2. Selain itu, DPRD juga akan memutuskan untuk setuju atau tidak mengenai RAPBD
tersebut.
3. Keputusan harus diambil selambat-lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran
yang dibahas dilaksanakan.
4. Jika rancangan disetujui DPRD, RAPBD akan ditetapkan sebagai APBD melalui
peraturan daerah (Perda).
5. Namun, apabila RAPBD tidak disetujui, pemerintah dapat melaksanakan pengeluaran
tidak lebih besar daripada anggaran APBD di tahun sebelumnya.
Tahap Pelaksanaan
Wilayah Kerja
Mengenai fungsi APBN dan APBD, disebutkan dalam Pasal 3 Ayat 4 UU No 17 Tahun 2003.
a. otorisasi
b. perencanaan
c. pengawasan
d. alokasi
e. distribusi
f. stabilisasi
Kesimpulan
Anggaran adalah perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara
kuantitatif dan lebih spesifik memperlihatkan bagaimana sumber daya didapat dan digunakan
pada periode tertentu dengan mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapainya.