Mengelola Kualitas
Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang diberikan
sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “ Mengelola Kualitas ” yang
dalam makalah ini akan membahas tentang kualitas dari sumber daya manusia
dalam manajemen kinerja dalam melakukan pelayanan publik.
Makalah ini terdiri dari Bab I sampai dengan Bab III. Bab I yakni latar
belakang membahas tentang latar belakang atau alasan-alasan yang
melatarbelakangi kualitas dari sumber daya manusianya itu sendiri yang diikuti
dengan tujuan serta rumusan masalah yang nantinya akan dibahas pada bab
selanjutnya. Bab II yakni pembahasan yang membahas tentang apa itu kualitas,
manajemen, kinerja, pelayanan publik, dan kepuasan pelanggan. Pada Bab III
yakni penutup memberikan kesimpulan dari keseluruhan isi makalah atau inti dari
makalah ini disertai dengan saran yang berisikan harapan dari penulis.
Melalui makalah ini, penulis berharap bahwa tulisan ini dapat menambah
wawasan bagi teman-teman yang membaca makalah ini, penulis juga mengetahui
bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu,
penulis ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala bentuk kesalahan
yang ada dalam makalah ini. Dan karena itu, pembuatan makalah ini juga
merupakan bagian dari penugasan yang didapatkan oleh penulis dalam memenuhi
mata kuliah Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Sektor Publik.
Dan demikian, penulis mengucapkan rasa Terima Kasih yang Sebesar-Besarnya
kepada pihak-pihak yang memberikan kesempatan kepada penulis sehingga
penulis dapat mengerjakan makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Kualitas......................................................................................................6
2.2 Manajemen……………………………………. ……..…………………7
2.3. Kinerja…………………………………………………………….……..7
2.4 Pelayanan publik……………………….......……………………………8
2.5 Kepuasan Pelanggan…..........………………………………………………9
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
5.1 Kesimpulan..............................................................................................10
5.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
Jaminan kualitas tentunya berasal dari bagaimana atau berproses dalam mengatur
(manajemen) dan bagaimana kinerja kita selama proses bekerja.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kualitas dari sumber daya manusia khususnya dalam
manajemen kinerja yang dibutuhkan dalam pelayanan di perusahaan sehingga
kualitas nya sesuai dengan ekspektasi publik dan kepuasan konsumen/pelanggan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kualitas
Kualitas merupakan merupakan bentuk pembuktian kepada publik yang
hasilnya memenuhi bahkan melebihi harapan. Heizer dan Render (2001)
mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi
kebutuhan pelanggan. Dari sisi perspektif kualitas pelayanan, Garvin (Tjiptono
dan Chandra, 2007) mengklasifikasikan lima pendekatan, yaitu: 1)
Transcendental approach, 2) Product-based approach, 3) User-based approach,
4) Manufacturing-based approach, 5) Value-based approach.
Dalam pendekatan transendental (Transcendental approach), kualitas
dipandang sebagai innate excellence, yaitu sesuatu yang bisa dirasakan namun
sukar didefinisikan atau dirumuskan. Berdasarkan pendekatan ini, setiap orang
hanya bisa memahami kualitas melalui pengalamannya yang berulang. Sedangkan
dalam pendekatan Product-based approach, diasumsikan bahwa kualitas
merupakan karakteristik atau atribut objek yang dapat diukur. Dengan kata lain,
kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa atribut yang dimiliki
suatu produk atau jasa. Dalam pendekatan User-based approach, kualitas
didasarkan pada bagaimana pengguna menilai sehingga produk/jasa yang paling
memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling
tinggi. Sementara itu, dalam pendekatan Manufacturing-based approach,
perspektif ini menekankan kualitas pada standar-standar yang ditetapkan oleh
suatu organisasi, bukan oleh pengguna. Hal tersebut sering disebabkan oleh
adanya keinginan organisasi untuk meningkatkan produktivitas tapi dengan biaya
yang seminimal mungkin. Pada pendekatan Value-based approach, kualitas
dipandang dari aspek value and price. Kualitas dalam perspektif ini bersifat
relatif, yang memiliki kualitas tertinggi belum tentu yang paling bernilai, namun
yang paling bernilai adalah yang paling tepat dibeli (best-buy).
Sedangkan menurut Tjiptono (2007), terdapat lima kelompok karakteristik
yang digunakan oleh konsumen dalam mengevaluasi ataupun menilai suatu
7
kualitas pelayanan jasa yaitu sebagai berikut: keandalan (reliability) adalah
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan fungsi yang
ditawarkan, ketanggapan atau daya tanggap (responsivenes)adalah kesigapan
karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan informasi
dengan cepat, jaminan (assurance) adalah untuk mengukur kemampuan dan
kesopanan karyawan serta sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh
karyawan, bukti langsung (tangibles) yang meliputi penampilan fisik, kebersihan
dan kerapian karyawan serta kelengkapan komunikasi, Empathy adalah tatacara
yang digunakan penyelenggara pelayanan untuk menunjukkan rasa peduli dan
perhatian kepada konsumen.
2.2 Manajemen
Menurut George R Terry dalam bukunya principles of Management,
Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni
dalam menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang dilengkapi
oleh sumber daya/factor produksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut John R Schermerhom Jr dalam
bukunya management, manajemen merupakan suatu proses yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap
penggunaan sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material dalam
mencapai tujuan. Dari beberapa definisi manajemen yang diberikan oleh para ahli,
dapat disimpulkan bahwa manajemen mencakup tiga aspek, yaitu sebagai berikut:
1. Manajemen sebagai proses
2. Adanya tujuan yang telah ditetapkan
3. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien
2.3 Kinerja
Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas pencapaian tugas-tugas baik yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok (Hunt and Osbom, 1996).
8
Kinerja pegawai merupakan hasil kerja perseorangan dalam organisasi.
Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang telah dicapai oleh
suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi tidak dapat dilepaskan
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan atau dijalankan oleh
pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
9
h. Indeks kepuasan masyarakat merupakan tingkat kepuasan masyarakat
dalam memperoleh pelayanan yang diperoleh oleh penyelenggara.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul maka dibutuhkan
pengembangan sumber daya manusia menggunakan metode-metode tertentu
sehingga menjadikannya sumber daya manusia yang berkualitas. Hubungan
kualitas SDM dan Manajemen didapatkan melalui SDM yang ada pada
perusahaan yang harus dikelola dengan cara yang baik dan benar sehingga dapat
menggunakan SDM secara maksimal dan menciptakan hasil yang maksimal serta
optimal bagi perusahaan tersebut. manajemen mencakup tiga aspek, yaitu sebagai
berikut :
4. Manajemen sebagai proses
5. Adanya tujuan yang telah ditetapkan
Mencapai tujuan secara efektif dan efisien
Kinerja pegawai tidak terlepas dari sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi (perusahaan) yang digunakan yang berperan aktif sebagai pelaku dalam
upaya mencapai tujuan. Terdapat lima kelompok karakteristik yang digunakan
oleh konsumen dalam mengevaluasi ataupun menilai suatu kualitas pelayanan jasa
yaitu sebagai berikut: keandalan (reliability), ketanggapan atau daya tanggap
(responsivenes), jaminan (assurance), bukti langsung (tangibles) dan Empathy.
Selain itu, pengaruh kepuasan pelanggan bergantung kepada tujuh variabel yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Variabel-variabel tersebut adalah strategi
produk, harga, promosi, lokasi, pelayanan karyawan, fasilitas dan suasana yang
merupakan bagian dari atribut-atribut perusahaan
3.2 Saran
Berdasarkan penjelasan mengenai pentingnya suatu kualitas dalam
pekerjaan khususnya pada bidang yang dituntut untuk selalu memberikan kualitas
yang unggul, Maka penulis menyarankan untuk mencoba menyeimbangkan antara
permintaan publik dengan kebijakan yang dimiliki perusahaan dalam mewujudkan
11
kualitas yang sebenarnya. Serta perlunya untuk selalu melakukan evaluasi
terhadap masing-masing komoditas pekerjaan baik yang dilakukan karena
tuntutan secara pribadi (individual) ataupun secara kelompok.
12
DAFTAR PUSTAKA
13