Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA LANJUTAN

Dosen Pengampu:
Dra. Sudarsih, M.Si.

Oleh:

Sellynda Ariantiwi 200810201137


Camelia Febianora 200810201169
Dhava Alfarizy 200810201185

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan
rahmat, nikmat, serta karunia-Nya maka kami bisa menyusun dan menyelesaikan
makalah yang berjudul “Audit Sumber Daya Manusia” dengan baik. Makalah ini
kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sumber Daya Manusia Lanjutan
Kelas B.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sudarsih, M.Si yang telah
memberikan ilmu dan membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Selain
itu, ucapan terima kasih kami kepada teman-teman dan segala pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini memberikan gambaran kepada kita mengenai audit sumber
daya manusia yang menjadi salah satu faktor penting dalam perusahaan. Makalah
kami masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, kami memohon maaf atas
kekurangan yang ada dalam makalah ini. Penulis berharap pembaca makalah ini
dapat memberikan kritik dan sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami
bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Jember, 14 April 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia.......................................................3
2.1.1 Pengertian Audit SDM secara Umum.....................................................3
2.1.2 Pengertian Audit SDM menurut Ahli......................................................3
2.2 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia...............................................4
2.3 Tujuan Audit Sumber Daya Manusia.............................................................6
2.4 Manfaat Audit Sumber Daya Manusia...........................................................7
2.5 Tiga Bidang Utama yang difokuskan pada Audit Sumber Daya Manusia.....8
2.6 Instrumen Audit Sumber Daya Manusia........................................................9
2.7 Jenis Audit Sumber Daya Manusia..............................................................10
2.8 Proses Audit Sumber Daya Manusia............................................................11
BAB 3. PENUTUP................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan dan organisasi pasti memerlukan sumber daya manusia yang
mengelola. Hal ini bertujuan agar visi, misi, tujuan, dan hal lainnya dari
perusahaan maupun organisasi dapat tercapai. Pada perusahaan terdapat sumber
daya manusia pada aspek keuangan, operasional, pemasaran, dan masih banyak
lagi. Pada berbagai aspek tersebut perlu adanya audit untuk memantau dan
memeriksa mengani sejauh mana perkembangan tiap aspek tersebut. Adanya audit
maka apakah kinerja mereka sudah efektif dan efisien dalam rangka mencapai
tujuan organisasi dapat lebih mudah untuk diketahui.
Audit sumber daya manusia perlu dipelajari mulai dari pengertian hingga
bentuk laporan audit secara umum. Namun, pada makalah ini tidak akan
membahas hingga laporan audit. Tugas audit tidak hanya mencari kekurangan dan
kesalahan dari sumber daya manusia, tetapi audit juga mencari solusi untuk
menangani permasalahan tersebut. Audit akan memberikan inovasi dan
memotivasi sumber daya manusia agar mereka berkembang menjadi lebih baik
lagi dan tentu saja ini juga akan menguntungkan semua pihak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1.2.1 Apa pengertian audit sumber daya manusia secara umum?
1.2.2 Apa pengertian audit sumber daya manusia menurut ahli?
1.2.3 Apa saja ruang lingkup audit sumber daya manusia?
1.2.4 Apa tujuan audit sumber daya manusia?
1.2.5 Apa manfaat audit sumber daya manusia?
1.2.6 Apa saja bidang utama yang difokuskan pada Audit?
1.2.7 Apa saja instrumen audit sumber daya manusia?
1.2.8 Apa saja jenis audit sumber daya manusia?
1.2.9 Bagaimana proses audit sumber daya manusia?
1.3 Tujuan
Adanya rumusan masalah di atas maka berikut ini adalah tujuan dari makalah ini:
1.2.1 Mengetahui pengertian audit sumber daya manusia secara umum?
1.2.2 Memahami pengertian audit sumber daya manusia menurut ahli?
1.2.3 Mengetahui ruang lingkup audit sumber daya manusia?
1.2.4 Mengerti tentang tujuan audit sumber daya manusia?
1.2.5 Mengetahui manfaat audit sumber daya manusia?
1.2.6 Mengetahui berbagai bidang utama yang difokuskan pada Audit?
1.2.7 Memahami instrumen audit sumber daya manusia?
1.2.8 Mengetahui jenis audit sumber daya manusia?
1.2.9 Mengerti proses audit sumber daya manusia?

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia


2.1.1 Pengertian Audit SDM secara Umum
Audit Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan penilaian dan analisis
yang komprehensif terhadap program-program SDM. Walaupun secara khusus
audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi tidak terbatas hanya pada
aktivitas yang terjadi pada departemen ini. Audit termasuk studi terhadap fungsi
manajemen SDM pada organisasi secara keseluruhan termasuk yang dilaksanakan
oleh manajer dan para supervisor. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi)
terhadap berbagai aktivitas SDM yang terjadi pada perusahaan dalam rangka
memastikan apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan
efektif dalam mencapai tujuannya. Selain itu, untuk memberikan rekomendasi
perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas SDM yang
diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas tersebut. Audit bisa
dilakukan terhadap satu divisi atau departemen, atau mungkin juga dilakukan
terhadap keseluruhan organisasi.  Dari hasil audit akan diketahui apakah
kebutuhan potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal
aktivitas SDM yang masih bisa ditingkatkan kinerjanya.

2.1.2 Pengertian Audit SDM menurut Ahli


(Susilo, 2000) Mendefinisikan audit SDM sebagai pemeriksaan dan
penilaian secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi
organisasi yang terpengaruh oleh manajemen SDM dengan tujuan memastikan
dipenuhinya asas kesesuaian, efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan SDM
untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan jangka
organisasi secara keseluruhan, baik untuk jangka pendek, jangka menengah,
maupun jangka panjang.
Bayangkara (2008) mengatakan bahwa audit MSDM merupakan penilaian
dan analisis yang komprehensif terhadap program-program SDM. Audit termasuk

3
studi terhadap fungsi manajemen SDM pada organisasi secara keseluruhan
termasuk yang dilaksanakan oleh manajer dan para supervisor.
Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa
potensi SDM dikembangkan secara optimal (Rosari, 2008). Secara lebih terinci,
audit SDM juga memberi feedback dan kesempatan untuk:
1) Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM yang meliputi rekrutmen
dan seleksi, serta pelatihan dan penilaian kinerja.
2) Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan.
3) Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan
secara berkelanjutan.
4) Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif implementasi
fungsi SDM.
5) Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM.
6) Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan,
kebijakan, dan regulasi pemerintah.
7) Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM.
8) Mengukur dan menganalisis biaya serta manfaat setiap program dan
kegiatan SDM.
9) Memperbaiki kualitas staf SDM.
10) Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan
perubahan serta kreativitas.

2.2 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia


Menurut IBK. Bhayangkara (2008: 67) pembagian ruang lingkup audit
sumber daya manusia dibagi ke dalam tiga kelompok, sesuai dengan administrasi
aset tetap pada umumnya yaitu perolehan, penggunaan, dan penghentian
penggunaan.
Adapun penjelasan dari ruang lingkup di atas adalah sebagai berikut:
1) Perolehan sumber daya manusia, mulai dari awal proses perencanaan
kebutuhan sumber daya manusia hingga proses seleksi dan penempatan.

4
2) Pengelolaan (pemberdayaan sumber daya manusia) meliputi semua
aktivitas pengelolaan sumber daya manusia setelah ada di perusahaan,
mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja
karyawan.
3) Penghentian penggunaan adalah pengurangan sumber daya manusia yang
disebabkan karena pensiun, mengundurkan diri maupun pemecatan akibat
pelanggaran aturan perusahaan.
Menurut Veithzal Rivai (2010:1046) menjelaskan ruang lingkup audit
yaitu:
1) Ruang lingkup harus mencakup pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan dan kualitas
manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.
2) Tingkat kepercayaan dan informasi, auditor harus menelaah tingkat
kepercayaan, integritas informasi keuangan maupun operasional, sarana,
serta cara-cara yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah,
mengukur, menggolong-golongkan, dan melaporkan informasi tersebut.
3) Ditaatinya kebijakan-kebijakan, rencana-rencana, prosedur-prosedur,
ketentuan-ketentuan, dan peraturan-peraturan yang berlaku.
4) Perlindungan atas harta perusahaan, auditor harus menguji cara-cara
melindungi harta perusahaan dan sedapat mungkin menguji kebenaran
harta tersebut.
5) Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien, auditor harus menilai
tingkat efektif dan efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada.
6) Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atas kegiatan usaha
atau program perusahaan, auditor harus menguji setiap kegiatan atau
program untuk memastikan apakah hasil-hasil yang dicapai konsisten
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah kegiatan
usaha atau program-program yang dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan.

5
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ruang
lingkup audit sumber daya manusia, meliputi seluruh aspek yang berkenaan
dengan fungsi-fungsi manajemen dalam suatu perusahaan, yaitu dimulai dari
perolehan, pengelolaan dan penghentian penggunaan sumber daya manusia, agar
terdapat tujuan dan sasaran yang tepat dan produktif dalam penggunaan sumber
daya manusia pada perusahaan.
Beberapa ahli membatasi ruang lingkup audit hanya sampai pada
mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mendefinisikan masalah tersebut
dengan jelas, termasuk ruang lingkup masalah yang terjadi. Bagaimana usaha atau
tindakan yang perlu diambil untuk mengatasi masalah tersebut bukanlah ruang
lingkup audit, tetapi tanggung jawab manajemen atau konsultan untuk
merumuskannya. Namun, apabila kita memperhatikan jenis audit, khususnya audit
operasional maka jelas bahwa audit dilakukan memang tidak sekedar untuk
mengidentifikasi masalah yang terjadi, tetapi juga rekomendasi perbaikan yang
dibutuhkan.

2.3 Tujuan Audit Sumber Daya Manusia


Menurut Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia
(2009:30) mengemukakan tujuan audit sumber daya manusia yaitu :
a. Untuk mengetahui apakah dan hasil kerja karyawan sesuai dengan
rencana.
b. Untuk mengetahui apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job
description-nya dengan baik dan tepat waktu.
c. Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap
karyawan.
d. Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan/atau hukuman kepada
setiap karyawan.
e. Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal, horizontal,
dan/atau alih tugas bagi karyawan.
f. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan disiplin
karyawan.

6
g. Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan
perbaikan dapat dilakukan secepatnya.
h. Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan, mungkin
pengembangan (pelatihan dan pendidikan).
i. Untuk memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka
Sebagai pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan
karyawan di masa yang akan datang.
j. Sebagai dasar penilaian kembali rencana Sumber Daya Manusia apakah
sudah baik atau tidak, atau masih perlu disempurnakan.
Menurut Rivai dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan (2009:67), tujuan audit sumber daya manusia adalah untuk
mengevaluasi kegiatan SDM dengan maksud untuk:
a. Menilai efektivitas sumber daya manusia.
b. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki.
c. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam.
d. Menunjukkan kemungkinan perbaikan dan membuat rekomendasi untuk
melaksanakan perbaikan tersebut. Pelaksanaan audit ini hendaknya
mencakup evaluasi terhadap fungsi Sumber Daya Manusia.

2.4 Manfaat Audit Sumber Daya Manusia


Manfaat audit manajemen SDM bagi organisasi Manajemen Sumber Daya
Manusia atau perusahaan antara lain :
1) Mengidentifikasi kontribusi departemen SDM bagi organisasi dalam usaha
mencapai tujuan.
2) Meningkatkan citra profesional departemen sumber daya manusia.
3) Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di
antara anggota-anggota departemen sumber daya manusia.
4) Menjernihkan tugas dan tanggung jawab departemen sumber daya
manusia agar tidak terjadi tumpang tindih dalam hal tugas, wewenang, dan
tanggung jawab.
5) Merangsang keseragaman berbagai kebijakan dan praktik personalia.

7
6) Menemukan masalah sumber daya manusia yang kritis.
7) Memastikan ketaatan yang tepat waktu terhadap persyaratan legal.
8) Mengurangi biaya sumber daya manusia melalui prosedur personalia yang
efektif.
9) Menciptakan peningkatan penerimaan terhadap perubahan yang
dibutuhkan di dalam departemen sumber daya manusia.
Menurut Rivai (2004), audit SDM mengevaluasi aktivitas SDM yang
digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas
keseluruhan yang mengevaluasi aktivitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat
dari audit SDM ini antara lain yaitu:
1) Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap
perusahaan.
2) Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
3) Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di
antara karyawan departemen SDM.
4) Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
5) Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
6) Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
7) Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang
berlaku.
8) Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
9) Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan
di dalam departemen SDM.

2.5 Tiga Bidang Utama yang difokuskan pada Audit Sumber Daya Manusia
Tiga bidang utama yang difokuskan pada Audit Sumber Daya Manusia, di
antaranya sebagai berikut:
1) Policy/Management Audit
Penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independen,
berorientasi ke masa depan terhadap keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh
manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan

8
pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan, serta
pencapaian sosial objektif.
2) Performance/Operasional Audit
Suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang dilaksanakan secara objektif
dan independen berorientasi atas masa depan untuk semua kegiatan yang ada
dalam suatu perubahan yang utamanya dalam bidang SDM.
3) Financial Audit
Mempunyai orientasi pengujian/penilaian secara independen dan objektif
atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan
perlindungan keamanan aset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan
internal kontrol yang di tetapkan.

2.6 Instrumen Audit Sumber Daya Manusia


Terdapat enam instrumen audit sumber daya manusia (Werther dan
Davis:2003), yaitu:
1) Wawancara
Wawancara dengan karyawan dan manajer adalah suatu sumber informasi
mengenai aktivitas SDM. Hal ini digunakan untuk mendeteksi bidang yang
memerlukan perbaikan. Kritik dari karyawan dapat menunjukkan tindakan yang
harus diambil departemen untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2) Survei
Hasil wawancara dapat dilengkapi dengan menggunakan survei. Melalui
survei, gambaran tentang kegiatan SDM dapat dikembang kan secara lebih akurat.
3) Analisis Sejarah
Tidak semua masalah dapat dideteksi dari sikap karyawan. Banyak
masalah kadang-kadang lebih mudah ditemukan melalui analisis catatan. Hal ini
dilakukan untuk menjamin bahwa sebagian prosedur dan peraturan perusahaan
tidak dilanggar. Catatan yang di-review meliputi:
a. Catatan tentang keamanan dan kesehatan karyawan
b. Tingkat absensi dan perputaran
c. Rencana kegiatan yang telah disetujui

9
d. Pemberian kompensasi
e. Catatan tentang seleksi dan penempatan internal
f. Studi program dan kebijakan di bidang SDM
4) Informasi Eksternal
Informasi eksternal berguna sebagai bahan perbandingan dan untuk
mengungkap perspektif lain yang tidak diperoleh dari instrumen lainnya. Sumber
informasi eksternal dapat berasal dari departemen tenaga kerja, asosiasi industri
dan profesional, hasil survei perguruan tinggi dan konsultan, perusahaan-
perusahaan sejenis sebagai pesaing, kotak saran, dan serikat pekerja.
5) Eksperimen-Eksperimen Riset
Eksperimen yang digunakan terutama adalah eksperimen lapangan yang
membandingkan kelompok eksperimental dengan kelompok kendali di bawah
kondisi-kondisi realistis. Eksperimen ini digunakan untuk meneliti
ketidakhadiran, perputaran karyawan, kepuasan kerja, kompensasi, keselamatan
kerja, dan aktivitas-aktivitas lainnya.
6) Audit Internasional
Audit-audit SDM dari organisasi-organisasi internasional biasanya lebih
rumit. Kompleksitas pengauditan lebih sulit karena ada perbedaan bahasa, hukum,
kultur, praktik tradisional, dan harapan-harapan.

2.7 Jenis Audit Sumber Daya Manusia


Menurut Mulyadi (2013: 30-32) audit umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan auditor independen
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
2) Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah
yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit
kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat
kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerintahan.

10
3) Audit Operasional (Operational Audit) Audit operasional merupakan
review secara sistematik kegiatan organisasi, atau bagian dari padanya,
dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional yaitu
untuk:
a) Mengevaluasi kinerja.
b) Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan.
c) Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Pihak yang memerlukan audit operasional adalah manajemen atau pihak
ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta
dilaksanakannya audit tersebut

2.8 Proses Audit Sumber Daya Manusia


Proses Audit SDM, yakni:
1) Perencanaan Audit MSDM
Dalam perencanaan audit MSDM, ada beberapa hal yang harus
menjadi perhatian agar audit MSDM optimal, yaitu:
a. Kebijakan audit
Kebijakan audit secara keseluruhan harus menjadi dasar dalam
melakukan audit MSDM dalam perusahaan. Hal ini mengingat manajemen
SDM adalah bagian dari sistem manajemen yang saling terkait dengan
sistem lainnya dalam perusahaan, seperti manajemen operasi atau
produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan sebagainya.
Kebijakan audit ini umumnya dibuat oleh manajemen puncak yang akan
menjadi panduan dalam setiap pelaksanaan audit termasuk audit MSDM.
b. Audit roadmap
Pelaksanaan audit MSDM akan lebih mudah bila perusahaan sudah
memiliki audit roadmap. Audit roadmap merupakan visualisasi dari
strategi dan proses audit yang berlaku secara spesifik di suatu organisasi.
c. Perencanaan audit tahunan
Perusahaan umumnya memiliki rencana aktivitas dari semua
departemen yang sering disebut rencana kerja dan anggaran perusahaan

11
(RKAP), atau beberapa ada yang menyebut rencana kerja dan anggaran
tahunan (RKAT). Perusahaan yang sudah memiliki bagian satuan
pengawasan intern (SPI) juga akan memiliki rencana audit tahunan, yang
bisa dilakukan oleh internal auditor maupun eksternal auditor. Namun
demikian, audit MSDM bisa saja dilakukan di luar rencana audit yang
telah disusun apabila ada kebutuhan yang mendesak.
d. Permintaan audit
Perencanaan audit tahunan yang telah disusun bisa saja berubah
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan penentuan prioritas, bahkan
meskipun audit MSDM tersebut awalnya tidak direncanakan. Permintaan
audit MSDM dapat berasal dari manajemen puncak perusahaan, atau bisa
saja berasal dari departemen itu sendiri.
e. Penentuan ruang lingkup audit
Ruang lingkup audit harus dibatasi setelah adanya permintaan audit
mengingat ruang lingkup audit MSDM yang sangat luas. Ruang lingkup
audit MSDM dapat mencakup seluruh proses atau aktivitas manajemen
SDM atau bisa juga hanya satu atau beberapa aktivitas SDM seperti proses
rekrutmen dan seleksi atau pelatihan dan pengembangan karyawan.
2) Persiapan Audit MSDM
Dalam persiapan audit MSDM ini dilakukan beberapa kegiatan, antara
lain:
a. Perumusan tujuan
Tujuan audit MSDM harus dirumuskan secara spesifik, terukur,
realistis, relevan dalam koridor waktu yang jelas (smart: specific,
measurable, realistic, relevant, time bound).
b. Pembatasan ruang lingkup
Ruang lingkup audit yang sudah disusun dalam tahap perencanaan
kembali dirumuskan dan ditegaskan. Mungkin saja ada perubahan ruang
lingkup, apakah ruang lingkup audit MSDM makin luas atau dikurangi.
c. Perumusan program audit

12
Program audit MSDM merupakan turunan dari ruang lingkup audit
MSDM. Program audit MSDM akan memudahkan pelaksanaan audit
MSDM secara keseluruhan. Program audit MSDM ini kemudian
dituangkan dalam kertas kerja audit MSDM.
d. Penentuan metode audit
Audit MSDM memiliki beberapa pilihan metode yang masing-
masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Metode audit MSDM harus
dipilih sesuai dengan program audit sesuai dengan situasi atau kondisi
pada saat pelaksanaan audit.
e. Penyusunan jadwal dan tim audit
Audit MSDM akan menyita waktu baik auditor dan audit atau
pihak yang diaudit. Selain itu, pelaksanaan audit MSDM juga dibatasi oleh
waktu. Karena itu, jadwal audit MSDM harus disusun secara cermat dan
harus selesai sesuai dengan koridor waktu yang telah ditetapkan. Selain
jadwal, dalam pelaksanaan audit MSDM juga harus ditentukan personil
atau auditor yang akan melakukan audit, baik itu internal auditor maupun
eksternal auditor.
f. Investigasi awal
Investigasi awal mungkin saja dilakukan dalam tahap perencanaan,
seperti analisis awal dokumen atau wawancara awal. Investigasi awal ini
penting untuk dilakukan terutama apabila tujuan dan ruang lingkup audit
masih samar atau belum dirumuskan secara jelas.
g. Pengumuman audit
Ketika semua perencanaan audit sudah selesai dilakukan, maka
auditor akan memberi pengumuman kepada audit atau pihak yang akan
diaudit. Pengumuman ini antara lain berisi tujuan audit MSDM yang akan
dilakukan, ruang lingkup audit, dan jadwal audit MSDM.
3) Pelaksanaan Audit MSDM
Setelah pengumuman audit diinformasikan, maka audit MSDM akan
memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan. Dalam tahap pelaksanaan

13
audit MSDM ini akan dilakukan beberapa aktivitas, antara lain dengan
melakukan:
a. Analisis dokumen.
b. Wawancara.
c. Analisis historis.
d. Survei.
e. Eksperimen.
4) Pelaporan Audit MSDM
Penyusunan laporan audit, dapat dibuat dengan melakukan:
a. Diskusi
Hasil temuan dalam proses audit didiskusikan baik dengan sesama
auditor maupun dengan pihak yang diaudit. Diskusi ini diperlukan untuk
mempertajam temuan terutama yang bersifat material atau penting.
b. Klarifikasi
Temuan audit dapat diklarifikasi dengan pihak yang diaudit karena
bisa saja antara auditor dan audit memiliki persepsi yang berbeda atas
suatu temuan, terutama terkait dengan konteks pada saat temuan audit
MSDM tersebut terjadi.
c. Closing meeting
Setelah audit MSDM selesai dilakukan, maka etikanya adalah ada
pertemuan penutupan atau closing meeting. Hal ini dapat bermanfaat untuk
proses lebih lanjut dalam membina hubungan baik khususnya untuk
rencana tindak lanjut dari audit MSDM.
d. Penyusunan laporan
Laporan audit MSDM disusun sesuai dengan format yang
direncanakan atau sesuai dengan format yang telah disepakati sebelumnya.
5) Tindak Lanjut Audit MSDM
Hasil audit MSDM yang dituangkan dalam laporan perlu ditindaklanjuti
dengan:
a. Penyusunan rekomendasi

14
Rekomendasi ini bisa saja menjadi satu bagian dalam laporan audit
yang disusun oleh auditor, atau mungkin terpisah dari laporan audit.
b. Penyusunan program aksi
Rekomendasi akan ditindaklanjuti dengan penyusunan program
aksi yang dibuat oleh atau setidaknya bersama dengan pihak yang diaudit.
Program aksi merupakan penjabaran yang lebih detail dari rekomendasi
meskipun mungkin saja tidak semua rekomendasi dilakukan, atau
dilakukan secara bertahap.
c. Evaluasi
Program aksi yang sudah disusun dan dilaksanakan kemudian
dievaluasi kembali untuk melihat apakah sudah ada perbaikan atau belum
terkait dengan temuan audit MSDM sebelumnya.

15
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Audit sumber daya manusia merupakan penilaian dan analisis yang
komprehensif terhadap berbagai program yang dibuat oleh perusahaan
atau organisasi. Audit akan berguna sebagai evaluasi mengenai efektif
tidaknya kinerja sumber daya manusia di perusahaan atau organisasi
tertentu. Adanya audit sumber daya manusia maka dapat dicari
permasalahannya lalu mencari solusi mengenai permasalahan tersebut.
Keputusan yang diambil oleh audit sangat bermanfaat untuk
kemajuan perusahaan atau organisasi. Semua hasil audit akan dituangkan
dalam bentuk laporan untuk kemudian mulai menyusun program
perbaikan. Setelah program tersebut dilaksanakan maka tahap berikutnya
adalah evaluasi untuk melihat apakah sudah ada perbaikan atau belum
terkait dengan temuan audit SDM sebelumnya.

3.2 Saran
Adanya berbagai masalah yang dihadapi perusahaan atau
organisasi maka peran audit akan sangat membantu. Audit diharapkan juga
berperan dalam memberikan berbagai solusi terhadap segala permasalahan
yang ada. Tidak hanya memberikan solusi tetapi juga memberikan inovasi
terhadap berbagai program yang dibuat oleh perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Firmansah, Y. 2015. Pemahaman Kembali terhadap Audit Sumber Daya


Manusia (Studi Kasus di PT Sinar Baru Corporation). Al Tijarah: 1 (1): 73-96.
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/altijarah/article/viewFile/383/352.
[Diakses pada 11 April 2022].

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi


revisi cetakan ke tiga belas). Jakarta: PT Bumi Aksara. [Diakses pada 11 April
2022].

Kurni, U. 2017. Pengaruh Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia


terhadap Produktivitas Sumber Daya Manusia (Survey pada PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Kota Bandung). http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/15392.
[Diakses pada 11 April 2022].

Miranda. 2014. Pengertian, Sistem dan Proses Audit Sumber Daya


Manusia. http://repository.ut.ac.id/4833/1/EKMA4476-M1.pdf. [Diakses pada 10
April 2022].

Mulyadi. 2013. Auditing. Salemba empat. Bandung. [Diakses pada 11


April 2022].

Priyono dan Marnis. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo:


Zifatama Publisher. [Diakses pada 9 April 2022].

Ramli, M. Q. dan M. Stepanus. 2017. Konsep Dasar Audit dan Audit


Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/EKMA447602-M1.pdf. [Diakses pada 11 April 2022].

Ramli, Q. M. dan M. Stepanus. 2018. Konsep Dasar Audit dan Audit


Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/EKMA447602-M1.pdf. [Diakses pada 10 April 2022].

Syamsuddin. 2016. Audit Sumber Daya Manusia. https://spi.uin-


alauddin.ac.id/index.php/2016/12/13/audit-sumber-daya-manusia-sdm/. [Diakses
pada 11 April 2022].

17

Anda mungkin juga menyukai