Nama Penyusun:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-
Nya sehingga Makalah hasil yang berjudul "Audit SDM" dapat terselesaikan sesuai dengan
yang diharapkan. Kami juga bersyukur atas rezeki dan kesabaran yang telah diberikan,
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibu Pawestri Winahyu, S.Psi, M.M mata kuliah sumber daya manusia Yang telah
memberikan bimbingan dan kepercayaan, serta tidak lupa kepada kedua orang tua yang
selalu ada memberikan dukungan yang sangat berarti. Berkat bimbingan, kepercayaan, dan
dukungan tersebut, akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan hasil
observasi ini. Untuk itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
pihak. Semoga laporan hasil observasi ini memberikan informasi bagi pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi semua.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam suatu organisasi.
Sebagus apapun tujuan, visi, visi, dan strategi sebuah organisasi, tidak akan berguna
apabila sumberdaya manusia nya tidak diperhatikan dan dikelola dengan baik, apapun
bentuk dan tujuannya. Organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia,
dan pada implementasinya dikelola oleh manusia, oleh karena itu, SDM perlu juga
dengan baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan SDM
dengan tuntutan serta kemajuan bisnis perusahaan.
Audit SDM adalah salah satu cara untuk memeriksa fungsi-fungsi operasional dari
perusahaan, penerimaan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,
kompensasi, hubungan karyawan dengan organisasi sudah berjalan sebagaimana
mestinya. Audit sumber daya manusia sebagai suatu analisis dari semua faktor yang
menyangkut administrasi personalia diikuti dengan rekomendasi untuk memperbaiki
setiap penyimpanan dari standar yang diinginkan. Dengan dilakukannya audit SDM
dapat memberikan sumbangan penting dalam pemeliharaan hubungan antara bagian
SDM dengan bagian lainnya di perusahaan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Saja Pengertian Audit?
8. Apa saja instrument-instrumen audit SDM, laporan audit, rekomendasi hasil audit?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelunya, maka tujuan penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Menjelaskan Pengertian audit
2
BAB II
PEMBAHASAN
Audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara
menyeluruh dalam suatu departemen, divisi, perusahaan, dalam arti mengevaluasi
kegiatan – kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada
peningkatan atau perbaikan. Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk
menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan secara optimal.
Audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kinerja yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan (Betri, 2019: 5).
3
Menurut Sukrisno (2019: 4) audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas menurut Mulyadi (2014:9), (Betri, 2019: 5),
dan Sukrisno (2019: 4) dapat disimpulkan bahwa audit adalah suatu pemeriksaan untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
Jadi, pada kesimpulanya audit sumber daya manusia adalah proses pemeriksaan dan
penelitian secara sistematis, obyektif, komprehensif, dan terdokumentasi terhadap
fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh oleh manajement sumber daya manusia,
dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektifitas dan efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran
fungsional maupun tujuan organisasi. Secara keseluruhan untuk jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang, sesuai dengan standar lokal (pemda/pemprov),
standar internal (SOP/ company policy), atau regulasi (international standard/ standar
pemerintah).
4
aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas tersebut.
Audit bisa dilakukan terhadap satu divisi atau departemen, atau mungkin juga
dilakukan terhadap keseluruhan organisasi. Dari hasil audit akan diketahui apakah
kebutuhan potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal
aktivitas SDM yang masih bisa ditingkatkan kinerjanya.Susilo (2013:63)
mengungkapkan pengertian audit sumber daya manusia adalah : “Pemeriksaan dan
penilaian secara sistematis, objektif dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi
organisasi yang terpengaruh oleh manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dengan
tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi dalam
pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran
fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang” Menurut Bayangkara (2014: 60) audit
sumber daya manusia merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap
program-program SDM.
Penilaian kinerja adalah suatu evaluasi dan penilaian yang dilakukan kepada
karyawan untuk mengetahui seperti apa kemampuan yang dimilikinya dan mengukur
produktivitas selama bekerja. Penilaian kinerja tidak hanya akan membantu perusahaan
untuk meningkatkan produktivitas karyawannya saja, tetapi mjuga bisa bermanfaat
untuk pengembangan diri dari para karyawannya.
Penilaian Kinerja atau Performance Appraisal (PA) adalah sebuah sistem yang
formal digunakan dalam beberapa periode waktu tertentu untuk menilai prestasi kerja
seorang karyawan. Selain itu, penilaian kinerja dapat berfungsi untuk mengidentifikasi,
mengobservasi, mengukur, mendata, serta melihat kekuatan dan kelemahan dari
karyawan dalam melakukan pekerjaan. Penggunaan penilaian kinerja ini d a p a t
meningkatkan performa kerjakaryawan. Penilaian kinerja benar-benar didesain
sedemikian rupa untuk membantu perusahaan mencapai tujuan organisasi dan
memotivasi performa karyawan. Kegunaan dalam penggunaan penilaian kinerja ini
adalah untuk meningkatkan performa kerja dari karyawan. Penilaian kinerja benar-
benar didesain sedemikian rupa untukmembantu perusahaan mencapai tujuan organisasi
dan memotivasi performa karyawan.
5
Audit menelaah seberapa baik manajer mamatuhi kebijakan SDM. Jika manajer
mengabaikan kebijakan SDM atau melanggar peraturan hubungan karyawan, audit akan
mengungkapkan kesalahan-kesalahan ini sehingga tindakan korektif dapat segera
diambil. Ketaatan terhadap hukum sangatlah penting. Departemen SDM yang efektif
dapat memenuhi tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan, jika kebutuhan karyawan
tidak terpenuhi, maka frekuensi perputaran karyawan, ketidakhadiran dan aktivitas
serikat pekerja kemungkinan akan terjadi. Untuk mempelajari seberapa baik kebutuhan
karyawan, tim audit mengumpulkan informasi mengenai gaji, tunjangan, dll. Audit
SDM dapat dilaksanakan dalam beberapa situasi:
a. Ketika dirasa perlu oleh menejemen puncak.
d. Ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam dunia usaha yang memaksa
konsiderasi ulang sumber daya manusia (contoh; penurunan bisnis, ekspansi
yang gencar, ancaman sedikit pekerja, dan perputaran karyawan yang inggi
sekali).
Yang lebih penting adalah audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran juga terdapat beberapa kesalahan dan ini
dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan mencapai apa yang
dipandang sebagai praktek terbaik. Proses audit sumber daya manusia terdiri atas
enam langkah:
a. Mengkomunikasikan gagsan dan makna audit SDM dan menekankan
berbagai manfaat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukungan
manajemen puncak.
6
c. Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda
dalam organisasi.
d. Menyiapkan laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasi departemen
SDM.
Dalam dunia bisnis semua hasil pekerjaan manusia tidak ada yang sempurna,
dimana pekerjaan manusia sering mengalami kesalahan dan kegagalan atau terjadi
penyimpangan – penyimpangan, demikian halnya dengan departemen SDM, tidak
dapat mengansumsikan bahwa segala sesuatu telah mereka lakukan dengan benar,
dalam kenyataanya, manajemen SDM akan menghadapi kesalahan-kesalahan,
bahkan kebijakan-kebijakan yang tidak tepat atau ketinggalan zaman. Bila audit ini
dilakukan dengan benar maka departemen SDM akan terhindar dari masalah-
masalah yang lebih besar yang dapat merugikan karyawan ataupun perusahaan
dikemudian hari.
7
Ruang lingkup dan tanggung jawab departemen SDM sebagai sebah subsistem
atau depertemen dari perusahaan yang cukup luas, yaitu meliputi penilaian yang
komprehensif. Departemen SDM menguji seluruh model, akan tetapi suatu audit
yang efektif tidaklah hanya menguji subsistem, melainkan meyakinkan bahwa semua
subsistem yang ada harus membentuk sebuah pendekatan rasional terhadap
pembentukan dan pemberian pelayanan.
8
b. Sistem Pengendalian intern yang ada harus dipelajari dan dinilai dengan
secukupnya untuk menentukan dapat/tidaknya sistem tersebut diandalkan
sebagai dasar untuk menetapkan luasnya pengujian yang harus dilakukan
serta prosedur audit yang digunakan.
3. Norma pelaporan
Mengingat begitu pentingnya audit bagi organisasi, maka banyak norma yang
mengatur pelaksanaannya. Kasus Enron yang terjadi di Amerika beberapa tahun
yang lalu menunjukkan bahwa audit bisa disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.
Sejak itu pula, norma yang mengatur audit semakin banyak dan ketat. Norma audit
ini dapat berasal dari:
9
Secara umum, norma audit mengatur beberapa hal. Pertama adalah mengenai
kualifikasi atau karakteristik yang dibutuhkan untuk menjadi auditor. Hal ini sangat
penting karena kualitas audit yang dilakukan akan sangat ditentukan oleh kualifikasi
auditor yang melakukannya, tidak hanya kemampuan teknisnya tetapi juga sikap dan
perilakunya. Beberapa karakteristik personal yang penting dimiliki oleh seorang
auditor antara lain adalah:
1. Integritas.
2. Empati.
4. Bertanggung jawab.
5. Dapat dipercaya.
Selain itu, norma audit umumnya juga mengatur mengenai prinsip pelaksanaan
audit, antara lain adalah:
1. Independence: Auditor harus melakukan audit secara bebas dan tidak memiliki
kepentingan terhadap pihak yang diaudit.
2. Discretion and confidentiality: Data dan fakta yang didapatkan dalam proses
audit harus dijaga kerahasiaannya kecuali ada peraturan perundangan yang
mengharuskan, misalnya dalam pengadilan.
3. Objectivity: Audit harus dilakukan secara objektif berdasarkan data dan fakta
yang ditemukan, tidak dipengaruhi oleh perasaan auditor terhadap pihak yang
diaudit.
5. Diligence: Auditor harus berusaha keras untuk mencari temuan yang signifikan
dalam audit yang sangat mempengaruhi kualitas audit.
10
6. Social acceptability: Pelaksanaan audit dan implementasi dari hasil temuannya
harus dapat diterima secara sosial.
11
5. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja karyawan pada dasarnya adalah menghubungkankinerja karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnyadengan standar (ukuran)
keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tugas dan tanggung jawab
tersebut.
6. Perencanaan dan Pengembangan SDM
Perencanaan dan pengembangan karier merupakan program yang sangat membantu
dalam aktualisasi diri dan pencapaian kepuasan kerja. Oleh karena itu, setiap
karyawan berkepentingan terhadap program ini.
7. Sistem imbalan dan balas jasa
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti (imbalan)
atas kontribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan. Hal ini merupakan
salah satu bentuk pelaksanaan fungsi manajemen SDM yang berhubungan dengan
semua jenis pemberian penghargaan individual atas jasa, keahlian atau pekerjaan,
dan kesetiaan karyawan kepada bisnis perusahaan.
8. Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja mengacu pada fisiologis-fisik dan psikologis
karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan dan fasilitas kerja yang disediakan
perusahaan. Kondisi fisiologis-fisik merupakan berbagai akibat dalam bentuk
penyakit, cedera, atau meninggal karena pengelolaan keselamatan dan kesehatan
kerja yang kurang baik. Berbagai kecelakaan kerja bisa terjadi karena kurangnya
fasilitas atau intruksi keselamatan kerja yang seharusnya tersedia pada setiap fasilitas
kerja yang digunakan perusahaan. Selain akan menimbulkan biaya social yang
tinggi, hal ini juga berakibat pada rendahnya produktivitas karyawan.
9. Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang atas perasaaan sikapnya
senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Ciri perilaku pekerja
yang puas adalah mereka yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja,
mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang
kurang puas adalah mereka ynag malas berangkat kerja ke tempat bekerja, dan malas
dalam melakukan pekerjaannya.
12
10. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Bab XII melalui pasal-pasalnya
yang mengatur secara ketat hak-hak tenaga kerja yang harus dipenuhi perusahaan
yang melakukan PHK. Dengan demikian keputusan pengurangan karyawan (apa pun
bentuknya) harus dikelola dengan sebaik- baiknya. Tindakan PHK yang dilakukan
perusahaan akan membawa dampak baik finansial maupun nonfinansial. Dampak
finansial hubungan dengan kewajiban perusahaan untuk membayar pesangon dari
tenaga kerja yang di PHK sedangkan dampak nonfinansial lebih berhubungan
dengan citra perusahaan di mata masyarakat atau pelanggannya.
13
4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas
SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan. Merumuskan beberapa
langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan
efektivitas berbagai program/ aktivitas SDM
Neraca.
2. Bukti Transaksi :
4. Sistem Informasi :
Data dari sistem akuntansi atau perangkat lunak ERP (Enterprise Resource
Planning).
5. Surat Konfirmasi :
14
6. Dokumen Hukum :
Surat-surat perjanjian.
Kontrak hukum.
7. Dokumen Pajak :
Data dari sistem TI, seperti log transaksi atau catatan sistem.
15
karyawan dan kegiatan SDM lainnya, yang dapat menjadi efektif hanya jika mereka
memberikan kontribusi terhadap tujuan- tujuan strategis perusahaan.
Kecocokan antara lingkungan dan strategi tidak dapat diabaikan. Karyawan pada
departemen SDM dapat mempelajari strategi perusahaan melalui wawancara dengan
eksekutif utama, tinjauan rencana jangka panjang bisnis, dan pengamatan lingkungan
sistemik yang didesain untuk trend/kecenderungan. menemukan perubahan Mereka
memeriksa fungsi, kepatuhan terhadap manajerial dan penerimaan karyawan
terhadap kebijakan dan praktik SDM dalam hubungannya dengan rencana strategi
perusahaan.
Dengan demikian, melalui audit akan mengingatkan karyawan dari departemen
SDM dan yang lainnya tentang kontribusi tersebut dalam menciptakan sebuah image
yang lebih profesional dari departemen itu di antara para manajer dan para ahli.
Selain itu, dengan audit akan membantu menjelaskan tentang peranan departeman
SDM ini, khususnya mengenai fungsi desentralisasi dari perusahaan-perusahaan
besar. Barangkali hal yang lebih penting bahwa audit ini menemukan masalah-
masalah dan membuat rencana dari perusahaan.
16
3. Audit Fungsi SDM
Audit ini mengadakan evaluasi tentang seberapa jumlah para manajer yang mampu
melaksanakan segala kebijakan dan prosedur yang telah digariskan oleh departemen
SDM. Seandainya para manajer mengabaikan kebijakan-kebijakan yang ada atau
melanggar hukum ketenagakerjaan, selayaknya penilaian ini mampu
mengungkapkannya. Dengan demikian, tindakan-tindakan perbaikan segera dapat
dilakukan sebelum permasalahan berkembang terlalu jauh. Dalam pelaksanaan audit
fungsi SDM ini, auditor harus:
a. Mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas/kegiatan.
b. Menetapkan sasaran-sasaran yang dicari dari setiap kegiatan.
c. Meninjau kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-
sasaran tersebut.
d. Mengambil catatan-catatan dalam sistem informasi SDM untuk mempelajari
apabila kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur telah diikuti dengan tepat.
e. Menyiapkan laporan yang sebenarnya tentang sasaran, kebijakan dan prosedur.
f. Mengembangkan rencana tindakan untuk memperbaiki kesalahan dalam sasaran,
kebijakan dan prosedur.
g. Menindaklanjuti rencana tindakan untuk melihat jika sasaran, kebijakan dan
prosedur memecahkan masalah yang ditemukan dalam audit.
17
jauh ke depan, karena tanpa pandangan jauh ke depan bidang SDM hanyalah akan
menjadi "reaktif" dan tidak "proaktif".
18
perusahaan yang telah disepakati bersama. Dengan mengunakan pendekatan ini, tim
audit akan mengambil sampel elemen-elemen sistem informasi untuk memeriksa
pelanggaran terhadap berbagai hukum, kebijaksanaan atau prosedur perusahaan.
5. Pendekatan MBO ( Management By Objectives )
Jika menggunakan pendekatan ini maka tim audit harus membandingkan hasil-hasil
kegiatan sumber daya manusia dengan tujuan yang telah ditentukan sehingga bidang
pelaksanaan kerja yang jelak akan dapat dideteksi dan dilaporkan. Semua
pendekatan-pendekatan diatas dapat digunakan oleh tim audit tetapi pada dasarnnya
tergantung pada kegiatan sumber daya manusia tertentu yang dievaluasi.
a. Wawancara
Wawancara dengan karyawan dan manajer adalah suatu sumber informasi mengenai
aktivitas sumber daya manusia. Komentar mereka membantu tim audit mencari
bidang-bidang yang membutuhkan perbaikan. Kritik dari karyawan dapat
menunjukkan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh departemen untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Demikian juga, sumbang saran manajer dapat
mengungkapkan cara-cara untuk memberikan mereka servis yang lebih baik.
b. Kuisioner
Karena wawancara itu menyita waktu dan mahal serta kerap hanya terbatas pada
sedikit orang, banyak departemen sumber daya manusia yang menggunakan
kuisioner-kuisioner untuk memperluas lingkup riset mereka. Selain itu, kuisioner
jug dapat memberikan jawaban-jawaban yang lebih terbuka dibandingkan
wawancara tatap muka.
19
4. Menggunakan audit ketaatan untuk mengukur aktifitas SDM apakah sesuai
dengan kebijakan, prosedur dan peraturan.
5. Mengelola departemen SDM berdasarkan sasaran.
Adapun sumber data yang bisa digunakan untuk audit SDM adalah:
SOP, aturan, dan prosedur yang ada.
Pimpinan departemen SDM atau personalia.
Pimpinan departemen lain.
Informasi Eksternal
Informasi adalah alat sentral dari tim audit. Perbandingan-perbandingan luar
memberikan kepada tim audit suatu perspektif terhadapnya aktivitas-aktivitas
perusahaan dapat dinilai.
Eksperimen-eksperimen Riset
Cara ini sebagai cara terakhir, terutama eksperimen lapangan, yang membandingkan
kelompok eksperimen dengan kelompok control di bawah kondisi nyata. Cara ini
dipakai untuk penelitian ketidakhadiran, pergantian, kepuasan kerja, kompensasi,
keselamatan kerja karyawan dan kegiatan lainnya.
Contoh departemen SDM mengimplementasikan program latihan
keselamatan kerja untuk sebagian supervisor. Kelompok ini disebut sebagai
kelompok eksperimen, kelompok control terdiri dari supervisor yang tidak diberi
latihan. Lalu dibandingkan dari sisi biaya dan benefitnya dari perusahaan.
Eksperimen ini memiliki kelemahan, karena kemungkinan ada karyawan yang
kecewa karena tidak terpilih untuk mengikuti eksperimen.
Analisis sejarah
Terkadang informasi dapat berisi catatan analisis historis yang seringkali dilakukan
untuk memastikan kepatuhan pada aturan dan prosedur perusahaan, sebagai contoh
audit terhadap keselamatan kerja. Dimana auditor harus mencari keterangan atau
catatan tentang semua pelanggaran keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
Audit Internasional
Audit internasional lebih kompleks dan lebih penting. Kompleksitasnya mengaudit
kegiatan SDM lintas batas luar negeri dipersulit dengan perbedaan dalam hal hukum,
kebudayaan, tradisi, sikap dan harapan. Kesulitan bagi auditor terletak pada masalah
20
pengidentifikasian bidang-bidang yang berbeda dari praktik-prakrik perusahaan
yang tidak sesuai dengan keadaan negara asing. Di satu sisi fungsi SDM mencari
keseragaman pada praktik dan prosedur semua kegiatan untuk memastikan
kepatuhan pada kebijakan perusahaan dan menjamin keseragaman budaya
perusahaan. Di pihak lain, kompetisi, hukum, kebudayaan dan kepuasan karyawan
dapat menuntut perbedaaan dari kebijakan, praktik dan prosedur perusahaan.
2. Laporan Audit
Laporan audit merupakan deskripsi komprehensif aktivitas-aktivitas sumber daya
manusia yang meliputi rekomendasi-rekomendasi untuk praktik-praktik yang efektif
dan rekomendasi-rekomendasi untuk memperbaiki praktik-praktik yang tidak
efektif.
a. Laporan untuk manajer-manajer lini
Laporan ini digunakan untuk manajer-manajer lini meringkas tugas,
tujuan, dan tanggung jawab sumber daya manusia yang ada.
b. Laporan untuk spesialis sumber daya manusia.
Spesialis yang menangani kepegawaian, pelatihan, kompensasi, dan
aktivitas personalia lainnya juga memerlukan umpan balik.
c. Laporan untuk manajer sumber daya manusia
Biasanya berisi semua informasi yang diberikan kepada manajer lini dan
spesialis di dalam departemen sumber daya manusia. Di samping itu,
manajer sumber daya manusia memperoleh umpan balik
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan SDM memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian
keunggulan bersaing perusahaan, dukungan SDM sangat berkualitas tinggi dan memiliki
korelasi positif dengan penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang
diambil dalam perusahaan.
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-
program SDM. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas
SDM yang terjadi di dalam perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas-
akivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif dalam mencapai
tujuannya, serta memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang
terjadi pada aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari
program/aktvitas tersebut.
Audit SDM dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Artinya audit SDM
mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi
signifikan hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah
dihadapi oleh departemen. Hasil audit SDM dapat menjadi masukan berharga untuk
referensi dalam membuat keputusan atau mengambil kebijakan tentang SDM sehingga
pengelolaan SDM dapat lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
3.2 Saran
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai
konsep Audit SDM karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-
kegiatan SDM yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan
umpan balik tentang fungsi SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM.
Ini juga mengemukakan seberapa baik paramanajer mengelola tugas-tugas SDM.
22
DAFTAR PUSTAKA
Stefani Lily Indarto Theresia Dwi Hastuti, Juli 2015. “Audit dan pengukuran kinerja
sumber daya manusia suatu pendekatan konseptual” http://repository.unika.ac.id/23977/1/buku
audit SDM lengkap.pdf
23