Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN LANGKAH – LANGKAH AUDIT

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Audit Manajemen


Dosen Pengampu
Diah Ayu Susantise, AK, M.ACC

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Heri Setyo P (201512140)
2. Dewi Sundari (201612023)
3. Frisca Meilani (201612024)
4. Indah Safitri (201612013)

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah Kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, penyusunan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Dan Langkah –
Langkah Audit” dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi tugas kelompok Audit
Manajemen.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini banyak mengalami kendala,
namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT
sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, sehingga kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 27 Februari 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................6

1.3 TUJUAN MAKALAH..................................................................................................6

1.4 MANFAAT MAKALAH..............................................................................................6

BAB II.......................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.......................................................................................................................7

2.1 KONSEP DAN DEFINISI AUDIT MANAJEMEN...................................................7

2.2 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN...............................................................................8

2.3 RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN.............................................................8

2.4 PRINSIP DASAR AUDIT MANAJEMEN.................................................................9

2.5 PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DAN AUDIT KEUANGAN.....................10

2.6 EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS..............................................11

2.7 FUNGSI BISNIS AUDIT MANAJEMEN.....................................................................12

BAB III....................................................................................................................................14

PENUTUP...............................................................................................................................15

3.1 KESIMPULAN............................................................................................................15

3.2 SARAN.........................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Setiap
fungsi/divisi/departemen yang ada di perusahaan harus bekerja sama dalam rangka
pencapaian tujuan perusahaan. Tantangan yang sering dihadapi perusahaan adalah
memastikan koordinasi antar fungsi/divisi/departemen berjalan dengan baik. Dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan tersebut, manajemen perusahaan juga selalu dihadapkan pada
situasi adanya kelangkaan sumber daya (scare of resources). Oleh karena itu, tantangan yang
dihadapi oleh semua perusahaandalam menyelenggarakan berbagai kegiatan usahanya adalah
bagaimana caranya memastikan semua fungsi/divisi/departemen yang ada di perusahaan
beroperasi dengan optimal untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi dari
perusahaan, dalam situasi adanya kelangkaan sumber daya tersebut. Salah satu cara untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi tersebut adalah dengan melakukan audit
atas berbagai aspek di perusahaan.

Perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam mengalokasikan sumber


daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan yang dibuat mencakup batas-batas operasional
yang akan dilakukan, baik luasnya cakupan operasi (volume produksi, promosi, pelayanan
pelanggan, dan sebagainya), maupun konsumsi sumber daya (perolehan kapasitas produksi,
pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta penyelesaian kewajiban jangka pendek
lainnya). Perencanaan yang disusun secara tepat dapat memberikan arahan berjalannya
operasi yang efisien dan efektif mampu mencapai tujuan perusahaan. Hal ini yang
mendorong perlu adanya audit manajemen untuk mendukung jalannya suatu usaha.

Ada 2 jenis audit yang sering digunakan perusahaan dalam menjalankan


perusahaannya, yaitu audit keuangan dan audit manajemen. Audit keuangan umumnya
dimaksudkan sebagai alat untuk memverifikasi kewajaran laporan keuangan perusahaan
dalam kurun waktu tertentu, sedangkan audit manajemen merupakan penelaahan atas suatu
bagian manapun dari prosedur dan metode operasi dari suatu organisasi untuk menilai
efektivitas, efisiensi dan ekonomisasinya. Pengendalian manajemen adalah konsep paling
penting dan paling mendasar yang harus dipahami auditor manajemen. Hal ini disebabkan
karena semua prosedur pengendalian manajemen berfokus pada evaluasi pengendalian
manajemen. Auditor manajemen berhadapan dengan 2 tantangan dalam me-review
pengendalian dalam organisasi. Pertama, auditor harus memahami definisi sistem
pengendalian. Kedua, auditor harus memahami secara keseluruhan tipe dan sifat dari
pengendalian dalam organisasi.

Audit adalah kegiatan mengumpulkan informasi aktual (bukti-bukti) dan signifikan


melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta penarikan kesimpulan) secara
sistematis, objektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas nilai manfaat. Audit juga
merupakan proses sistematik dalam pengumpulan dan penilaian secara objektif atas bukti-
bukti yang berkenaan dengan pernyataan tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria
standar, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak pengguna yang
berkepentingan. Audit dapat dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya, yaitu audit internal dan
audit eksternal. Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi
dalam hal ini Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang juga karyawan sendiri.
Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang
dilakukannya dan dilaporkannya sebagai temuan. Hasil kerja auditor internal bukan untuk
masyarakat umum, melainkan untuk kepentingan internal organisasi sendiri. Audit eksternal
adallah audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari institusi
independen. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar kriteria tertentu yang
digunaka sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian dikeluarkan oleh institusi independen
tersebut berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari proses audit. Pernyataan auditor
eksternal itu adalah kesimpulan yang dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal adalah akuntan publik. Audit eksternal
juga bisa dilakukan oleh konsultan yang dimita Dewan Audit untuk melakukan audit sesuai
lingkup permasalahan tertentu.

Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi


perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang
digunakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan
yang ditetapkan perusahaan. Audit manajemen digunakan untuk memastikan seberapa baik
manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi
internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas
sampai level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan
rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana konsep dan definisi audit manajemen.
2. Apakah tujuan pelaksanaan audit manajemen.
3. Bagaimana ruang lingkup audit manajemen.
4. Apakah prinsip dasar audit manajemen.
5. Apakah perbedaan antara audit manajemen dan audit keuangan.
6. Bagaimana proses ekonomisasi, efisiensi dan efektifitas pada audit manajemen.
7. Bagaimana fungsi bisnis pada audit manajemen.

1.3 TUJUAN MAKALAH


Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dan definisi audit manajemen.
2. Untuk mengidentifikasi tujuan pelaksanaan audit manajemen.
3. Untuk mengidentifikasi ruang lingkup audit manajemen.
4. Untuk mengetahui prinsip dasar audit manajemen.
5. Untuk mengetahui perbedaan antara audit manajemen dan audit keuangan.
6. Untuk mengidentifikasi proses ekonomisasi, efisiensi dan efektifitas pada audit
manajemen.
7. Untuk mengetahui fungsi bisnis pada audit manajemen

1.4 MANFAAT MAKALAH

Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Pengenalan Teori.
2. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta
generasi yang akan datang
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DAN DEFINISI AUDIT MANAJEMEN


Dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan bisnis pada suatu perusahaan, salah satu
faktor yang harus diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan efektifitas, efisiensi dan
ekonomisasi perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat terus ditingkatkan. Oleh karena
itu, manajemen puncak dari suatu perusahaan harus mengetahui apakah perusahaannya telah
mencapai efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen puncak tesebut maka diperlukan suatu instrumen
yang disebut audit manajemen.
Audit manajemen (management audit) adalah evaluasi terhadap efisien dan efektivitas
operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas,
progam- progam yang diselenggarakan atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk
menilai dan melaporkan apakah sumberdaya dan dana telah digunakan secara efisien serta
apakah tujuan dari progam dan aktivitas yang dirncanakan dapat tercpai dan tidak melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Istilah audit manajemen
untuk menghindari terjadinya penyempitan makna operasional yang identik dengan
produksi, karena saat ini berkembang paradigma baru tentang manajemen produksi menjadi
manajemen operasional. Sementara makna operasional dalam audit operasional memiliki
cakupan pengertian yang lebih luas setiap progam/aktivitasdan atau entitas yang bisa diaudit.

Audit keuangan (financial audit) adalah audit yang paling tua dan yang paling
popular. Audit ini dilaksanakan dengan cara melakukan pengkajian dan penilaian terhadap
sistem pelaporan akuntansi dan keuangan. Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit
keuangan, keseluruhan audit memiliki tujuan yang hampir sama yakni menilai bagaimana
manajemen mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki,
meningkatkan efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.
2.2 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program dan aktivitas
yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya
dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan
tersebut. Menurut Hamilton (1986: 1) tujuan dari management audit secara keseluruhan
adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas dari organisasi. Evaluasi ini bisa
dilakukan pada perusahaan secara keseluruhan atau dibatasi pada lingkup departemen atau
fungsi tertentu dalam organisasi. Evaluasi terhadap kinerja perusahaan ini dilakukan terhadap
standar yang dibuat oleh manajemen atas dan pada saat yang sama digunakan untuk menilai
keefektifan dari standar-standar dan kebijakan-kebijakan tersebut.
Tujuan audit manajemen menurut Agoes (1996: 173) adalah sebagai berikut:
a. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam
perusahaan.
b. Untuk menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta dan
lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
c. Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yang teah
ditetapkan oleh top management.
d. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan struktur pengendalian internal
sistem pengendalian manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka
meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi
perusahaan.

Apabila audit manajemen dilakukan secara berkala maka audit manajemen bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan demikian audit
manajemen merupakan alat manajemen yang membantu manajemen dalam mencapai tujuan
karena tindakan korektif dapat dilakukan untuk pemecahan masalah apabila ditemukan
inefisiensi dan inefektifitas.

2.3 RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN


Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu
dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa untuk jangka waktu
satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas,
program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas.
Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit:

a. Kriteria
Kriteria merupakan standar (pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam
perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
b. Penyebab
Penyebab merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan
tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative,
program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah
dari standar yang telah ditetapkan.
c. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan criteria yang berhubungan
dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan
dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan
akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terslenggara secara baik
dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.

   Ruang Lingkup Audit Manajemen sesuai dengan tujuannya, audit manajemen


dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk
menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis
perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.4 PRINSIP DASAR AUDIT MANAJEMEN


Ada tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar manajemen dapat
mencapai tujuan dengan baik, meliputi:
1) Audit dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen baik dalam
bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak
efektif maupun kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan
peraturan serta kebijakan yang ditetapkan.
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
Audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian dilakukan.
3) Pengungkapan dalam laporan mengenai temuan-temuan yang bersifat positif.
Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.
4) Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang
terjadi.
Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut, akan lebih
dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan tersebut,
sehingga tindakan koreksi yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat dan tepat.
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor dapat
memberikan pertimbangan sanksi yang tepat yang akan diberikan pada pihak yang
bertanggung jawab.
6) Pelanggaran hukum.
Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan terhadap
pelanggaran hkum, auditor harus segera melaporkan temuan pelanggaran.
7) Penyelidikan atau pencegahan kecurangan.
Apabila terjadi kecurangan atau fraud, maka auditor harus memberi perhatian dan
penyelidikan yang lebih dalam terhadap hal tersebut, diharapkan kecurangan tidak
terjadi lagi.

2.5 PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DAN AUDIT KEUANGAN


Audit manajemen dirancang untuk penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh
kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan rekomendasi yang berkaitan dengan
kelemahan tersebut agar mencapai perbaikan pengelolaan yang akan datang. Ada beberapa
hal yang membedakan antara audit keuangan dengan audit manajemen, yaitu sebagai berikut:

No Keterangan Audit Manajemen Audit Keuangan


1. Tujuan audit Perbaikan atas progam/aktivitas Mendapatkan opini
pengelolaan perusahaan yang masih
memerlukan perbaikan.
2. Ruang lingkup audit Keseluruhan fungsi manajemen dan Data –data akuntansi
unit-unit terkait yang ada perusahaan dan proses
didalamnya pemyajian laporan
keuangan
3. Dasar Yuridis Opsional Wajib
4. Pelaksana audit Auditor internal/eksternal Auditor eksternal
5. Frekuensi audit Opsional Minimal satu kalidalam satu
tahun
6. Orientasi hasil audit Anticipatory Bersifat historis
7. Bentuk laporan audit Laporan yang bersifat komprehensif Laporan bentukpendek
8. Pengguna Laporan Pihak internal Pihak eksternal

2.6 EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS

1. EKONOMISASI

Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber


daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Sumber daya adalah kapasitas aktivitas
yang harus dimiliki perusahaan sehingga berbagai program yang telah ditetapkan berjalan
dengan baik.

Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang
dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan
dalam operasi perusahaan dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan telah
mampu memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis.

2. EFISIENSI

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya,


sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan
dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan kosep input-proses-output,
efisiennsi adalah rasio antara output dan input. Seberapa besar output yang dihasilkan dengan
menggunakan sejumlah input yang dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik akan dapat
memandu proses operasi berjalan dengan mengoptimalkan penggunaaan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Jadi, efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara
input dan output dalam operasi perusahaan.

3.EFEKTIVITAS
Efektivitas merupakan tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/aktivitas telah mencapai tujuannya.
Efektivitas merupakan ukuran dari output. 

Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa harus sadar bahwa sebenarnya
penghasilan yang diperoleh merupakan akibat dari kemampuannya untuk memberikan
kepuasan kepada para pelanggannya. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sangat
ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut memaksimalkan nilai pelanggannya
(customer value). Nilai pelanggan merupakan selisih antara manfaat yang dapat dinikmati
pelanggan (customer realization) dengan apa yang dikorbankannya (customer sacrifice)
untuk memperoleh manfaat tersebut. Jadi dengan demikian perusahaan yang mampu bersaing
(memenangkan persaingan) adalah perusahaan yang mampu memaksimalkan manfaat yang
diperoleh dan pengorbanan yang dilakukan oleh pelanggan. 
Dua hal penting yang bisa dilakukan perusahaan untuk memaksimalkan nilai pelanggan
adalah melalui:

a. Meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati dengan pengorbanan yang sama


dan/atau memperkecil pengorbanan pelanggan untuk memperoleh manfaat yang
minimal sama.
b. Kedua-duanya sekaligus, yaitu meningkatkan manfaat yang diperoleh dengan
menurunkan pengorbanannya.

Meskipun terdapat perbedaan definisi mengenai management audit pada inti terdapat


kesamaan tujuan yaitu untuk mengevaluasi efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi organisasi.
Efisiensi adalah ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran, efektifitas adalah
ukuran dari keluaran dan ekonomisasi merupakan ukuran masukan.

2.7 FUNGSI BISNIS AUDIT MANAJEMEN


a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan
sumber daya yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen
pemasaran meliputi :

1. Lingkup Pemasaran;
2. Strategi Pemasaran;
3. Organisasi Pemasaran;
4. Produktivitas Pemasaran;
5. Fungsi Pemasaran

b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi  

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap
ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai
ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:

1. Perencanaan produksi;
2. Pengendalian kualitas (quality control);
3. Produktivitas dan efisiensi;
4. Metode dan standar kerja;
5. Pemeliharaan peralatan;
6. Organisasi manajemen produksi dan operasi;
7. Plant and layout.

c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini
mencakup :

1. Perencanaan tenaga kerja;


2. Penerimaan karyawan;
3. Seleksi;
4. Orientasi dan penempatan;
5. Pelatihan dan pengembangan;
6. Penilaian kerja;
7. Pengembangan karir;
8. Sistem imbalan dan kompensasi;
9. Perlindungan karyawan;
10. Hubungan karyawan
11. PHK

d. Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi

Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap
keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Dengan berkembangnya teknologi saat ini,
sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi yang
berbasis komputer (Electronic Data Processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :

1. Dukungan satuan pengolah data;


2. Perencanaan pengolahan data;
3. Organisasi pengolahan data;
4. Pengendalian pengolahan data

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Audit manajemen adalah suatu teknik yang meliputi berbagai bidang yang luas tentang
prosedur, metode penilaian, kelayakan dan pendekatan-pendekatan. Pemeriksaan manajemen
dirancang untuk menganalisis, menilai, meninjau ulang dan menimbang hasil kerja
perusahaan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan atau pedoman yang
ditentukan oleh perusahaan.

Tujuan dari audit manajemen adalah penilaian atas pengendalian, penilaian atas


pelaksanaan dan memberikan bantuan kepada manajemen. Tujuan atau sasaran dalam audit
manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang dalam perusahaan yang
diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi
ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Tiga elemen pokok dalam tujuan audit  adalah Kriteria
(criteria), Penyebab (cause) dan Akibat (effect).

Ruang lingkup audit manajemen meliputi Audit Manajemen Pada Fungsi Pemasaran,
Audit Manajemen Pada Fungsi Produksi dan Operasi, Audit Manajemen Pada Fungsi Sumber
Daya Manusia dan Audit Manajemen Pada Fungsi Sistem Informasi.

3.2 SARAN
1. Dalam suatu perusahaan perlu adanya pengawasan dan pengendalian manajemen
yang menimbulkan aktivitas audit (pemeriksaan) manajemen.
2. Ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas perlu dilakukan agar sebuah perusahaan
dapat mencapai dan meningkatkan kemampuan daya saingnya.
3. Perusahaan harus menyusun perencanaan secara tepat sehingga dapat memberikan
arahan berjalannya operasional yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai