Oleh :
Dosen Pengampu :
PRODI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Pengukuran Kinerja Keuangan Dan
Pengaruhnya” guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen sehingga
makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Tidak lupa juga shalawat serta salam kami haturkan untuk junjungan Nabi agung
kami, yaitu Nabi Muhammmad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT
untuk kami semua. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Irwansyah , SE, M.Si.,
Ak., CA., CFrA. selaku dosen mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya serta membagi sebagian pengetahuannya selama proses penyelesaian
makalah ini sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun makalah ini. Sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan................................................................................................................................4
1.2 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II Pembahasan................................................................................................................................6
2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan dan Pengaruhnya........................................................................6
2.2 Penciptaan Nilai...........................................................................................................................6
2.3 Kinerja Tindakan Pasar................................................................................................................7
2.4 Pengukuran Akuntansi Kinerja....................................................................................................7
2.5 Investasi dan Myopia Operasional...............................................................................................9
2.6 Ukuran Kinerja Return On Investment.......................................................................................10
2.7 Pengukuran Laba Residual Sebagai Solusi yang Tepat untuk Masalah Pengukuran ROI......10
BAB III Kesimpulan...............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan di kaji dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Pengukuran Kinerja Keuangan ?
1.3 Tujuan
Dengan adanya rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah:
Kategori pertama dari ringkasan pengaturan yang berisi pengukuran pasar yang
menggambarkan perubahan harga saham atau return pemegang saham.
Kategori kedua berisi pengukuran akuntansi yang didefinisikan baik dalam istilah
residual (seperti pendapatan bersih setelah pajak, laba operasi, laba residu, atau
tambahan nilai ekonomis) maupun rasio seperti ROI, ROE, atau RONA.
Kategori ketiga terdiri dari kombinasi pengukuran. Kombinasi ini dapat
melibatkan penggunaan baik tipe ringkasan ukuran maupun keduanya, ditambah
beberapa pengukuran keuangan yang terpisah dan atau pengukuran nonkeuangan.
1. Laba akuntansi dan return dapat diukur tepat waktu (dalam periode jangka pendek)
relative dengan tepat objektif aturan akuntansi untuk penugasan aliran kas masuk dan
keluar meskipun pada periode pengukuran yang sangat pendek telah diatur dan
dijelaskan lebih detail oleh pembuat aturan akuntansi. Presisi bersumber dari
kebaradaan aturan akuntansi sehingga orang yang berbeda ditugaskan untuk
mengukur laba dari sebuah entitas pada periode waktu tertentu akan mencapai hasil
dalam jumlah yang kisarannya sama.
2. Apabila dibandingkan kuantitas lain dapat diukur secara tepat dan objektif
berdasarkan dasar ketepatan waktu, seperti aliran kas, pengiriman atau penjualan,
pengukuran akutansi paling tidak secara konseptual sesuai dengan tujuan organisasi
untuk memaksimalkan laba. Dalam hal ini, laba akuntansi menyediakan keunggulan
melebihi aliran kas karena akuntansi berbasis akrual didesain untuk menyediakan
kesesuaian yang lebih baik dari aliran kas masuk dan keluar sepanjang waktu.
3. Pengukuran akuntasi biasanya dapat dikendalikan secara penuh oleh manajer yang
kinerjanya sedang dievaluasi. Pengukuran dapat disesuaikan dengan keterbatasan
otoritas pada beberapa level manajer, mulai dari CEO hingga turun sampai manajer
lebih rendah.
4. Pengukuran akuntansi adalah sebuah hal yang dapat dimengerti. Akuntansi adalah
standar dalam setiap sekolah bisnis, manajer telah menggunakan pengukuran selama
ini dan mereka telah sangat mengenal dengan apa yang dihasilkan oleh pengukuran
serta bagaimana mereka dapat terpengaruh.
1. sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang berorientasi pada transaksi. Laba
akuntansi terutama perjumlahan dari pengaruh transaksinya terjadi pada periode
tertentu. Sebagian besar perubahan pada nilai yang tidak dihasilkan dalam transaksi
tidak diakui pada akuntansi laba.
2. laba akuntansi sangat tergantung pada pilihan metode pengukuran. Berbagai metode
pengukuran sering kali tersedia untuk menghitung kegiatan ekonomi yang sama.
Pilihan akuntansi depresiasi (metode garis lurus bilangan dengan akselerasi) adalah
salah satu contoh.
3. laba akuntansi diturunkan dari aturan pengukuran yang sering kali memiliki bias
konservatif. Aturan akuntansi memerlukan pengakuan keuntungan dan pendapatan
yang lambat tetapi pengakuan biaya dan kerugian yang cepat.
4. perhitungan laba mengabaikan beberapa nilai ekonomis dan nilai perubahan yang
dirasa oleh akuntan tidak dapat diukur secara akurat objektif. Investasi pada kategori
utama dari asset yang tidak berwujud milik perusahaan. Konsekuensinya, jenis asset
tersebut tidak terliahat dalam laporan posisi keuangan. Kelalaian dari asset tidak
berwujud terjadi meskipun untuk beberapa perusahaan, tipe aset ini lebih penting
dibandingkan denga tipe aset pabrik era industri yang digunakan sebelumnya.
5. laba merefleksikan biaya modal yang dipinjam (melalaui pengurangan bunga) tetapi
mengabaikan biaya dari modal ekuitas. Perusahaan memperoleh pendaftaran riil
hanya ketika return dari modal lebih besar dibandingkan dengan biaya modal lebih
besar dibandingkan dengan biaya modal ekuitas melebihi perbedaan antara return dan
biaya.
6. laba akutansi mengabaikan risiko dan perubahan pada risiko. Perusahaan atau entitas
dalam perusahaan tidak mengubah pola dan waktu untuk aliran kas masa depan yang
diharapkan, tetapi membuat aliran kas lebih pasti (mengurangi risiko) sehingga
meningkatkan nilai ekonomi mereka dan sebaliknya.
1. Conservative bias
2. Mengabaikan aset tak berwujud dengan manfaat di masa depan
2.7 Pengukuran Laba Residual Sebagai Solusi yang Tepat untuk Masalah Pengukuran
ROI
Laba residual dihitung dengan
mengurangkan laba dari perubahan modal untuk aset
bersih yang ada pada pusat investasi. Modal
dibebankan pada tingkat yang sama untuk rata-rata
biaya modal perusahaan yang tertimbang. Secara
konseptual, sebuah argumen dapat dibuat untuk
menyesuaikan tingkat biaya modal untuk masing
masing risiko pusat investasi sehingga membuat
system pengukuran kinerja konsisten dengan sistem
penganggaran modal.
3.1 Kesimpulan
Tujuan utama dari manajer perusahaan yang berorientasi laba seharusnya
memaksimalkan nilai pemegang saham atau nilai perusahaan. Pada konsep jangka
panjang yang berorientasi masa depan. Laba akuntansi jangka pendek dan pengukuran
return menyediakan indicator pengganti yang tidak sempurna dari peubahan nilai
perusahaan. Myopia manajemen, sebuah fokus yang berlebihan pada kinerja jangka
pendek merupakan efek samping dari penggunaan sistem pengendalian hasil keuangan
yang tek terelakan dibangun pada pengukuran akuntansi dan kinerja.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
Daftar Pustaka
This translation of Kenneth A. Merchant, Wim A. Van der stede : Management Control
Systems,3 Edition is published by arrangement with Pearson Education Limited