KELOMPOK 3:
Junaedi :220901601044
Nur Asifa:22091602015
Musdalifa:220901602003
Maghfirah:220901601035
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat rahmat dan
hidayahnyalah yang telah memberi kami kesehatan, kekuatan dan kenyamanan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "ANGARAN PRODUKSI DAN BIAYA"
dengan dasar pemahaman ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk
memahaminya. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para pengumpul dan sumber yang
telah membantu dan menjunjung tinggi cara yang paling umum dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang
Bagaimana cara memahami Hukum Perikatan kepada pembaca. Kami sadar betul bahwa
makalah ini jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu kami menerima kritik dan saran
dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami
mengucapkan terimah kasih banyak, dan harapan kami semoga makalah ini dapat
membantu proses perkuliahan serta dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan untuk kami semua.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 6
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 12
B. SARAN ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya produksi
merupakan salah satu variabel yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya biaya
produksi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara
keseluruhan. Di dalam pelaksanaan proses produksi meskipun seluruh aspek
pelaksanaan produksi dapat dikendalikan cukup baik, namun apabila masalah biaya
produksi terlupakan, maka pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat
mencapai sasaran dari pengendalian produksi di dalam perusahaan tersebut.
Hal ini disebabkan karena biaya produksi belum dapat ditekan serendah mungkin
sehingga perusahaan menetapkan harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam keadaan
demikian, perusahaan akan mengaami kesulitan di dalam melaksanakan pemasaran
dari produk yang diproduksinya. Kondisi seperti ini akan mengancam kelangsungan
hidup perusahaan. Untuk dapat melaksanakan pengendalian produksi dengan baik,
maka manajemen pada umumnya akan menggunakan anggaran sebagai alat untuk
pengendalian produksi tersebut. Pada dasarnya, anggaran yang dipergunakan di dalam
perusahaan-perusahaan pada umumnya akan dipergunakan untuk melakukan
pengendalian terhadap seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Berikut akan
dijelaskan beberapa bentuk anggaran yang terkait dengan biaya produksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari anggaran produksi
PEMBAHASAN
Ahmad (2007: 18) anggaran merupakan proyeksi bukan prediksi, tetapi suatu
estimasi mengenai apa yang akan terjadi jika berbagai situasi dan kondisi yang
timbul.
Anthony dan Govindarajan (2005:74) menambahkan anggaran berbeda
dengan prediksi. Suatu anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan
asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat
anggaran, manajer pembuat anggaran, guna membuat kegiatan nyata sesuai
dengan rencana, sedangkan prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa
yang mungkin akan terjadi, tidak mengandung implikasi bahwa pembuat
prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan
terealisasi. Perusahaan industri yang memproduksi terus menerus pada
dasarnya mangarah pada sumber daya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, pihak
manajemen perlu menyusun anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengawasan kegiatan operasional perusahaan pada masa yang akan datang.
Setiap kegiatan operasional perlu adanya anggaran, termasuk dalam proses
produksi, agar hasil akhir produksi dapat tercapai sesui dengan rencana.
Sedangkan produksi merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan
dan merupakan salah satu kegiatan pokok untuk mempertahankan
kelansungan hidup perusahaan. Produksi itu sendiri dapat diartikan sebagai
kegiatan menghasilkan atau menambahkan guna suatu barang atau jasa.
Haruman dan Rahayu (2007:57) anggaran produksi dalam arti luas penyebaran
rencana penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang
volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan kapasitas
mesin. Sedangkan anggaran produksi dalam arti sempit adalah suatu
perencanaan volume barang yang harus diproduksi perusahaan agar resume
dengan volume penjualan yang telah direncanakan. Selanjutnya anggaran
produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit
produksi yang akan di produksi selama periode yang akan datang yang
tindakannya mencakup rencana mengenai jenis (kuantitas), jumlah (kualitas),
waktu (kapan) produksi akan dilakukan.
B. Fungsi anggaran produksi
Anggaran produksi sangat berguna untuk koordinasi kerja, pedoman kerja, dan juga
pengendalian kerja produksi., seluruh level manajer di tim produksi harus bisa bekerja
berdasarkan dengan anggaran produksi.
Selain itu, anggaran produksi juga sangat berguna untuk menunjang penjualan perusahaan,
menjaga tingkat persediaan barang, serta dengan mengendalikan kegiatan produksi.
Jadi, secara umum fungsi anggaran produksi ini adalah sebagai pedoman kerja,
pengkoordinasian pekerjaan, dan juga pengawasan pekerjaan. Sedangkan fungsi anggaran
produksi secara khusus adalah sebagai berikut:
Menunjang aktivitas penjualan, dengan begitu produk bisa disediakan sesuai dengan
waktu yang sebelumnya sudah direncanakan.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara membuat persediaan yang
tidak banyak dan juga tidak sedikit.
Mengatur kegiatan produksi agar bisa ditekan seminimal mungkin.
Seluruh perencanaan dan juga penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang didalamnya
menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan juga penentuan pada waktu
produksi.
Untuk itu, terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi pembuatan anggaran
produksi, yaitu:
1. Faktor Internal
Dalam hal ini, faktor internal adalah berbagai faktor yang berada di dalam perusahaan dan
memiliki pengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.
Berbagai faktor tersebut adalah penjualan tahun lalu, kebijakan perusahaan tentang harga
jual, syarat pembayaran barang, pemilihan saluran penyaluran, tenaga kerja yang dimiliki,
modal kerja, fasilitas milik perusahaan, dan juga kebijakan perusahaan itu sendiri.
2. Faktor Eksternal
Sedangkan beberapa faktor eksternal atau faktor luar perusahaan, yang diantaranya
adalah persaingan, tingkat perkembangan penduduk, tingkat penghasilan penduduk,
tingkat pendidikan, tingkat penyebaran, adat istiadat, agama, dan kebijakan masyarakat
setempat, kebijakan pemerintah, dan juga keadaan perekonomian dalam dan luar negeri.
1. Guna mencapai tingkat keuntungan khusus, seperti berapa hasil yang diproduksi agar
bisa diperoleh tingkat keuntungan dengan menggunakan persentase tertentu dari
keuntungan setahun pada penjualan yang saat itu diinginkan.
2. Agar bisa menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai
pangsa pasar tertentu.
3. Agar perusahaan pabrik ini bisa bekerja pada tingkatan efisiensi tertentu
4. Agar bisa mempertahankan dan juga mengusahakan supaya pekerjaan dan juga
kesempatan kerja yang sudah tersedia bisa semakin berkembang lagi.
Metode produksi stabil adalah suatu metode yang mana perusahaan harus
menetapkan volume produksi yang di dalamnya relatif sama setiap bulannya. Cara ini
digunakan oleh perusahaan atau manajemen yang di dalamnya sangat memperhatikan
kestabilan produksi. Berbagai langkah penyusunan anggaran produksi dengan
stabilitas produksi di dalamnya.
Metode Persediaan Stabil
Metode persediaan stabil adalah metode produksi yang mana pihak perusahaan akan
menentukan volume persediaan yang relatif sama dari bulan ke bulannya, kecuali pada
bulan tertentu. Metode ini akan mengakibatkan produksi menjadi tidak stabil setiap
bulannya.
Metode kombinasi atau fleksibel ini adalah metode produksi yang mana pihak
perusahaan akan menentukan volume produksi yang terus berubah setiap bulannya.
Metode ini nantinya akan mengakibatkan volume persediaan dan juga volume produksi
menjadi meningkat dan tidak stabil dalam setiap bulannya.
Pengertian biaya (cost) menurut Harnanto (2003) jumlah uang yang dinyatakan
dari sumber-sumber ekonomi yang dikorbankan (akan terjadi dan terjadi) untuk
mendapatkan sesuatu dan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian biaya produksi menurut Harnanto (2003) adalah biaya yang melekat
pada produk, biaya tersebut meliputi semua biaya, baik langsung maupun tidak
langsung dapat diidentifikasikan dengan kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi barang jadi.
Pengertian biaya produksi menurut RA Supriyono (2000) adalah Biaya produksi
adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
Dari pengertian diatas,ada tiga elemen pokok dalam biaya produksi, yaitu:
a. Biaya bahan baku,adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam
pengolahan produk.
b. Biaya tenaga kerja langsung, adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan
pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk
tertentuyang dihasilkan perusahaan.
c. Biaya overhead pabrik, adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung yang elemennya dapat digolongkan ke dalam biaya bahan penolong,
biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan amortisasi aktiva tetap, biaya listrik,
dan air, biaya asuransi pabrik, dan biaya overhead lain- lain.
2. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Metode pengumpulan biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
a. Metode Harga Pokok Pesanan, yaitu metode pengumpulan biaya produksi, dimana
biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan
setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.
pengumpulan biaya produksi dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu
tertentu misalnya, bulan, triwulan, semester, dan tahun. Pada metode ini, perusahaan
menghasilkan produk yang homogen, bentuk produk bersifat standar, dan tidak
tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang.
Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan taksiran
penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh manajer
penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren industry, dan
prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun. Berikutnya, anggaran
produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki,
Anggaran produksi dan anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun
anggaran-anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi,
persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari
kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan. Akhirnya, hasil
financial dari kegiatan- kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran kas dan neraca
dianggarkan.
B. SARAN
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar
manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat memberikan wawasan positif. Dimana
sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan
tentang anggaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/akuntansi/anggaran-produksi/
Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1995. Anggaran Perusahaan 1. Edisi 3, Cetakan
kedelapan, Yogyakarta: BPFE UGM.
Apandi Nasehatun. 1999. Budget & Control: Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu
Konsep dan Penerapan. Edisi 1. Jakarta: Penerbit Grasindo.
Nafarin, M. 2000, Penganggaran Perusahaan, edisi pertama, Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta Yogyakarta 4
Nadan, M. (2007) Penganggaran Perusahaan. Edini Ketiga Jakarta Salemba Empat
NOTULEN KELOMPOK 3
Pertanyaan Jawaban
Contoh faktor internal pada perusahaan? Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi
proses rekrutmen, kemampuan karyawan
Pertanyaan ke 2 dari Nur Isnah
dan sistem reward and punishment. Sistem
pemasaran, yang meliputi strategi penjualan,
strategi iklan.
Data² apa saja yg digunakan utk membuat Data yang digunakan untuk membuat
anggaran produksi dan hal2 apa saja yg dpt anggaran yaitu data internal, yaitu data dan
membuat anggaran tersebut mengalami informasi yang ada di dalam perusahaan itu
kegagalan? sendiri seperti perkembangan penjualan di
waktu-waktu yang lalu, baik tentang jenis(
Pertanyaan ke 3 dari Selvira Syam
kualitas ), jumlah (kuantitas), haga, waktu,
maupun tempat (daerah) pemasaranya.