Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan


Dosen Pengampu : Bambang Sri Hartono S.E, M.SI

Disusun Oleh:

1. Muhammad Asirin (2013216016)


2. Mirtha Restumayana (2013216017)
3. Khotimatus Sa’adah (2013216017)
4. Fadlul Wachid (2013216036)
5. Putri Balqis (2013216047)

Kelas : L

JURUSAN EKONOMI SYARIAH – REGULER SORE


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas segala limpahan nikmat iman, islam dan juga kesehatan sehingga penulis
mampu menyelesaikan makalah ini. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran Perusahaan yang berjudul
“Penyusunan Anggaran Produksi”.
Makalah ini membahas tentang apa itu anggaran produksi, kegunaan
penyusunan anggaran produksi serta proses penyusunan anggaran produksi.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya terdapat beberapa kesulitan seperti
dalam mencari sumber data yang sesuai dengan tema. Semua ini tidak akan
terlaksana dengan baik, apabila tidak ada kerja sama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka kami mengharapakan kritik dan saran dari pembaca sebagai
bentuk apresiasi kami dalam menyusun makalah ini. Harapan kami, semoga
makalah ini juga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta bagi penulis
pada khususnya.

Batang, 12 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Anggaran Produksi......................................................................3
B. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi.......................................................4
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi...............................5
D. Metode Penyusunan Anggaran Produksi......................................................7
E. Manfaat menyusun anggaran produksi.......................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
Kesimpulan.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan pengelolaan suatu perusahaan, diperlukan

kebijakan-kebijakan yang tepat dilakukan oleh orang-orang dalam

perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaannya, kebijakan manajemen

memerlukan suatu pengetahuan yang dipadukan dengan keterampilan dan

pengalaman orang-orang dalam perusahaan tersebut. Perusahaan juga

memerlukan suatu cara yang dapat memberikan informasi sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan, yaitu adanya perencanaan dan

pengawasan. Perencanaan merupakan proses penelusuran atas peluang dan

ancaman dari luar, penetapan tujuan yang diinginkan dan pemanfaatan

sumber daya guna pencapaian tujuan tersebut.

Perencanaan yang baik harus lah meliputi aktivitas yang akan

dilakukan untuk masa yang akan datang oleh personil-personil dari

perusahaan tersebut. Dukungan pengawasan merupakan suatu usaha yang

sistematis perusahaan serta suatu alat nilai yang akan dicapai dari suatu

prestasi kerja yang terencana yang dilakukan, terutama dalam hal biaya

produksi. Anggaran berfungsi sebagai perencanaan yaitu dikatakan sebagai

pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan

memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan

perusahaan di waktu yang akan datang. Perencanaan anggaran juga

berkaitan dengan penyusunan anggaran.Untuk merencanakan anggaran

1
biaya operasi biasanya dilakukan dengan melihat realisasi pemakaian biaya

operasional tahun sebelumnya. Sedangkan pengawasan dilakukan pihak

manajemen melalui anggaran dengan membandingkan biaya aktual yang

telah dikeluarkan dengan anggaran yang telah disusun. Dengan melakukan

perbandingan ini akan dapat dilihat perbedaannya yang dinamakan sebagai

penyimpangan. Penyimpangan tersebut dijadikan sebagai dasar atau

pedoman bagi penyusunan anggaran tahun berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anggaran produksi?
2. Apa tujuan dilakukannya penyusunan anggaran produksi?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi?
4. Bagaimana metode penyusunan anggaran produksi?
5. Bagaimana manfaat menyusun anggaran produksi?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran produksi.
2. Untuk mengetahui tujuan penyusunan anggaran produksi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran produksi.
4. Untuk mengetahui metode penyusunan anggaran produksi.
5. Untuk mengetahui manfaat menyusun anggaran produksi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Produksi


Anggaran produksi adalah satu pernyataan dari hasil produk dan
umumnya diungkapkan dalam unit. Anggaran ini harus mempertimbangkan
anggaran penjualan, kapasitas tanah, apakah saham telah meningkat atau
menurun, dan di luar pembelian. Jumlah unit yang diharapkan untuk dibuat
bertemu anggaran penjualan dan persediaan yang diharuskan dinyatakan
pada anggaran produksi. 1
Definisi anggaran produksi dalam arti luas adalah penjabaran rencana
penjualan menjadi rencana produksi yang meliputi perencanaan tentang
volume produksi, kebutuhan persediaan, bahan baku, tenaga kerja dan
kapasitas produksi. Sehingga kegiatan produksi tidak dapat berdiri sendiri
melainkan aktivitas penunjang dari rencana penjualan. Sedangkan definisi
anggaran produksi dalam arti sempit adalah suatu perencanaan volume
barang yang harus diproduksi perusahaan agar sesuai dengan volume
penjualan yang telah direncanakan.
Maka dapat disimpulkan bahwa anggaran produksi merupakan suatu
anggaran yang merencanakan jumlah unit yang akan diproduksi oleh
perusahaan selama periode anggaran yang mengacu pada anggaran unit
penjualan yang telah ditetapkan.2
Rencana perusahaan dalam bidang produksi yaitu :
1. Rencana tentang routing (urut-urutan) proses prodiksi sejak dari
bahan mentah hingga menjadi barang jadi.
2. Rencana tentang lay-out (penempatan) serta penyusunan mesin-
mesin dan peralatan produksi di dalam tempat dimana proses
produksi akan diselenggarakan (pabrik).

1
Ida Bagus Agung Dharmanegara, Penganggaran Perusahaan Teori dan Aplikasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), Hlm. 103.
2
Sri Rahayu dan Andry Arifian Rachman, Penyusunan Anggaran, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), Hlm. 51

3
3. Rencana tentang scheduling produksi.
4. Rencana tentang organisasi produksi yang akan dipergunakan
selama periode yang akan datang.
5. Rencana pengembangan produk selama periode yang akan datang.
6. Rencana tentang biaya-biaya produksi selama periode yang akan
datang, dsb.

Dalam perencanaan mencakup masalah-masalah yang bersangkutan


dengan penentuan sebagai berikut :
a. Tingkat produksi
b. Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi
c. Tingkat persediaan barang jadi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran produksi merupakan dasar
untuk menyusun anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja langsung
dan anggaran biaya overhead pabrik.
B. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi
Anggaran produksi merupakan alat untuk merencanakan,
mengkoordinir kegiatan-kegiatan produksi dan mengkontrol kegiatan
tersebut. Adapun tujuan dari penyusunan anggaran produksi yaitu :
1. Menunjang kegiatan penjualan sehingga barang dapat disediakan
sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan barang yang memadai.
3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya
produksi barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin.
Untuk membuat rencana produksi eksekutif produksi harus
menyelesaikan masalah koordinasi penjualan, persediaan dan produksi
sehingga menghasilkan biaya keseluruhan yang serendah mungkin.
Pentingnya koordinasi perencanaan produksi tidak dapat terlalu ditekankan
karena mempengaruhi banyak keputusan yang berhubungan dengan biaya,
komitmen modal, karyawan dan lainnya.

4
Keputusan yang dibutuhkan untuk membuat rencana produksi
mencakup berikut ini :
 Kebutuhan produksi total (menurut produk) untuk periode
anggaran.
 Kebijakan persediaan mengenai tingkat produk jadi, produk
dalam proses, dan biaya penyimpanan persediaan.
 Kebijakan kapasitas pabrik, seperti batasan permulaan yang
diperbolehkan dari tingkat produksi yang stabil sepanjang tahun.
 Kecukupan fasilitas produksi.
 Tersedianya bahan langsung, komponen yang dibeli dan tenaga
kerja.
 Panjangnya waktu pemrosesan
 Jumlah yang ekonimis
 Waktu produksi sepanjang periode anggaran, menurut produk dan
menurut pusat tanggung jawab.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Agar anggaran berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang
termuat didalamnya harus akurat sehingga tidak jauh beda dengan
realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara akurat
diperlukan adanya data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-
faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran.
Untuk membuat suatu perencanaan yang baik harus diperhatikan
masalah yang terdapat di dalam perusahaan dan masalah yang datangnya
dari luar perusahaan. Masalah yang bersumber dari perusahaan antara lain:
a. Rencana tentang jenis dan jumlah barang yang akan dijual
selama periode yang akan datang. Penjualan Anggaran
produksi dibuat berdasarkan anggaran (rencana) penjualan atau
dasar pembuatan anggaran produksi adalah anggaran
penjualan. Semakin besar anggaran penjualan akan
menyebabkan anggaran produksi semakin besar.

5
b. Kapasitas mesin dan peralatan untuk produksi yang tersedia
serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang..
Kemampuan (kapasitas) mesin untuk menghasilkan jumlah
barang tertentu akan mempengaruhi tingkat produksi. Semakin
besar kapasitas mesin semakin besar juga jumlah barang yang
dapat diproduksi dan sebaliknya jika kemampuan mesin
rendah maka tingkat produksi juga akan sedekit.
c. Tenaga Kerja Yang dimiliki Dalam memproduksi barang
selain mengunakan mesin dan peralatan pabrik lainnya, kita
juga membutuhkan tenaga kerja, baik tenaga kerja langsung
maupun tidak langsung. Semakin banyak jumlah tenaga kerja
yang dimiliki maka akan berpengaruh pada peningkatan
jumlah barang yang dihasilkan.
d. Stabilitas Bahan Baku Stabilitas bahan baku maksudnya
adalah ketersediaan bahan baku dipasar saat dubutuhkan.
Kenapa staabilitas bahan baku dapat mempengaruhi tingkat
produksi? Jika bahan baku dipasar stabil, maka tingkat
produksi juga cenderung stabil (tidak terlalu berfluktuasi)
sehingga tingkat produksi juga tidak perlu terlalu banyak dan
sebaliknya jika ketersediaan bahan baku dipasar tidak stabil
(bersifat musiman), maka untuk berjaga-jaga perlu berproduksi
dalam jumlah yang besar ketika bahan baku ada di pasar
dimana produksi yang banyak tersebut bertujuan untuk
mengantisipasi saat bahan baku susah ditemui dipasar.
e. Modal Kerja yang dimiliki Selain kempat faktor diatas yang
mempengaruhi tingkat produksi, faktor lain yang tidak kalah
pentingnya adalah modal kerja yang dimiliki. Modal kerja
menggambarkan kemampuan finansial perusahaan untuk
membiayai segala kegiatan yang berkaitan dengan proses
produksi sampai dengan barang tersebut sampai di pelanggan

6
(konsumen). Semakin besar kemampuan finansial perusahaan
maka akan semakin besar pula tingkat produksinya.
f. Fasilitan Gedung pada umumnya perusahaan selalu
menyediakan stok barang yang dapat berfungsi sebagai
persediaan (awal maupun akhir) yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen jika terjadi kenikan
permintaan (untuk berjaga-jaga). Untuk menyimpan persediaan
tersebut dibutuhkan fasilitas gudang. Jika kita mempunyai
gudang yang yang cukup luas untuk tempat penyimpanan
barang, maka perusahaan dapat berproduksi dalam jumlah
yang banyak dan sebaliknya, jika fasilitas gudang sangat
terbatas maka sebaiknya tingkat produksi jug perlu dibatasi.
Sedangkan masalah yang datang dari luar perusahaan berupa
persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat
penghasilan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat,
tingkat penyebaran masyarakat, agama, adat istiadat, dan
kebijakan masyarakat, kebijakan pemerintah serta keadaan
ekonomi nasional maupun internasional serta kemajuan
teknologi.

D. Metode Penyusunan Anggaran Produksi


Dalam praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai
tingkat produksi dan tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang
diambil tentu mempunyai implementasi yang berbeda. Apakah manajemen
akan melakukan pendekatan kebijakan terhadap produksi dengan
mengutamakan stabilitas produksi atau akan mengutamakan stabilitas
persediaan dan bisa juga manajemen mengkombinasi dari dua kebijakan
tersebut.

7
Berdasarkan uraian diatas maka pendekatan atau kebijakan dalam
menyusun anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1) Stabilitas Produksi
Besarnya unit produksi tetap (stabil) dari waktu ke
waktu dimana besarnya unit persediaan dibiarkan
mengambang. Dalam kebijakan ini, unit produksi dari
waktu ke waktu ditentukan terlebih dahulu baru kemudian
unit persediaan dapat ditentukan.3
Contoh :
Rencana penjualan produk A selama tahun 2011 pada
PT ABADI NAN JAYA adalah sebagai berikut :

Bulan Penjualan Bulan Penjualan


Januari 23.750 Juli 25.450
Februari 23.900 Agustus 25.700
Maret 24.100 September 26.100
April 24.400 Oktober 26.250
Mei 24.800 November 26.400
Juni 25.100 Desember 26.450
Persediaan produk jadi per 01 Januari = 7.000 unit
Persediaan produk jadi per 31 Desember = 4.600 unit
Untuk menyusun anggaran produksi dengan kebijaksanaan
stabilitas produksi harus dihitung terlebih dahulu produksi
rata-rata.

Keterangan Unit
Q Penjualan 302.400
Q Persediaan Akhir (+) 4.600
Q Kebutuhan 307.000
Q Persediaan Awal (-) 7.000
Q Produksi 300.000

300.000
Produksi rata-rata = = 25.000 unit/bulan.
12bulan

3
Sri Rahayu & Andry Arifian Rachman, Penyusunan Anggaran,..........................hlm. 52-53

8
Maka anggaran produksi PT ABADI NAN JAYA untuk
tahun anggaran 2011 adalah :

Q Q Q Q Q
Bulan Penjualan Pers. Akhir Kebutuhan Pers. Awal Produksi

Januari 23.750 8.250 32.000 7.000 25.000


Februari 23.900 9.350 33.250 8.250 25.000
Maret 24.100 10.250 34.350 9.350 25.000
April 24.400 10.850 35.250 10.250 25.000
Mei 24.800 11.050 35.850 10.850 25.000
Juni 25.100 10.950 36.050 11.050 25.000
Juli 25.450 10.500 35.950 10.950 25.000
Agustus 25.700 9.800 35.500 10.500 25.000
September 26.100 8.700 34.800 9.800 25.000
Oktober 26.250 7.450 33.700 8.700 25.000
November 26.400 6.050 32.450 7.450 25.000
Desember 26.450 4.600 31.050 6.050 25.000
Jumlah 302.400 4.600 307.000 7.000 300.000

2) Stabilitas Persediaan
Besarnya unit produksi dari waktu ke waktu
ditentukan dengan mengusahakan unit persediaan yang
selalu sama dimana besarnya unit produksi dibiarkan
mengambang. Dalam kebijaksanaan ini, unit persediaan dari
waktu ke waktu ditentukan terlebih dahulu baru kemudian
unit produksi dapat ditentukan.
Contoh :
Untuk menyusun anggaran produksi dengan
kebijaksanaan stabilitas persediaan harus dihitung terlebih
dahulu rata-rata kenaikan atau penurunan persediaan dari
awal tahun hingga akhir tahun.

9
Perubahan persediaan rata-rata =
Q Persediaan Akhir −Q Persediaan Awal
12 bulan
Perubahan persediaan rata-rata =
4.600 un it−7.000 unit −2.400 unit
=
12 bulan 12 bulan
Artinya terjadi penurunan persediaan selama 1 tahun
sebesar 2.400 unit atau sebesar 200 unit/bulan.
3) Kombinasi Stabilitas Produksi dan Tingkat Persediaan
Besarnya unit produksi dan unit persediaan sama-
sama berfluktuasi berdasarkan syarat-syarat tertentu yang
telah ditetapkan oleh manajemen. Misalkan adanya
persyaratan mengenai batas maksimal atau minimal unit
produksi yang harus terpenuhi ataupun persyaratan
mengenai batas maksimal atau minimal unit persediaan
yang harus dipenuhi.

E. Manfaat menyusun anggaran produksi


Seiring dengan manfaat menyusun anggaran secara umum, maka
manfaat menyusun anggaran produksi dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu:
1. Manfaat secara umum Manfaat anggaran secara umum adalah
sebagai pedoman kerja, pengkordinasian kerja dan pengawasan
kerja.
2. Manfaat secara khusus
- Untuk menunjang kegiatan penjualan sehingaa produk
dapat disediakan sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.
- Menjaga tingkat persediaan yang memadai (supaya
persediaan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil).
- Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan
seminimal mungkin.4
Jae K. Sim, Joel G.Siegel, Budgeting
4
Pedoman Lengkap Langkah-Langkah
Penganggaran,......................................hlm. 57

10
BAB III
PENUTUP

11
Kesimpulan
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah
mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang
akan datang, yang didalamnya mencangkup rencana mengenai jenis
(kualitas) jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan.
Anggaran produksi adalah satu pernyataan dari hasil produk dan
umumnya diungkapkan dalam unit. Anggaran ini harus mempertimbangkan
anggaran penjualan, kapasitas tanah, apakah saham telah meningkat atau
menurun, dan di luar pembelian. Jumlah unit yang diharapkan untuk dibuat
bertemu anggaran penjualan dan persediaan yang diharuskan dinyatakan
pada anggaran produksi.
Manfaat menyusun anggaran produksi dapat dikelompokkan menjadi
2 (Dua) yaitu:
1. Manfaat secara umum
Manfaat anggaran secara umum adalah sebagai pedoman kerja,
pengkordinasian kerja dan pengawasan kerja.
2. Manfaat secara khusus
a. Untuk menunjang kegiatan penjualan sehingaa produk
dapat disediakan sesuai dengan waktu yang sudah
direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai (supaya
persediaan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil).
c. Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan
seminimal mungkin.
Dalam menyusun anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu
stabilitas produksi, stabilitas persediaan dan kombinasi antar keduanya.

DAFTAR PUSTAKA

12
Dharmanegara, Ida Bagus Agung. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Haruman, Tendi dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jae K. Shim, Joel G. Siegel. 2000. Budgeting Pedoman Lengkap Langkah-


Langkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga

Munandar. 1984. Budgeting Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga.

Rahayu, Sri dan Andry Arifian Rachman. 2013. Penyusunan Anggaran. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai