Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE 9
KEBIJAKAN PERSEDIAAN DALAM ANGGARAN PRODUKSI

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan pengendalian persediaan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tingkat persediaan berfluktuasi
3. Mahasiswa mampu memberi penjelasan aturan persediaan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Internal Control persediaan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kekeliruan dalam menghitung persediaan

A. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan


Stabilitas persediaan merupakan perubahan persediaan sama untuk setiap periode.
Apabila selisih persediaan awal dan persediaan akhir pada triwulan I sebesar 40.000
unit, maka selanjutnya untuk triwulan II, III, dan IV harus sama dengan triwulan I.
Langkah – langkah penyusunan anggaran dengan metode Stabilitas Persediaan
adalah :
 Langkah I
Tentukan selisih antara stok di awal dan persediaan diakhir
 Langkah 2
Hitung selisih stok itu, lalu bagilah dengan waktu penjualan dalam
satu tahun. Apabila waktu penjualan dinyatakan bulanan, maka
bagilah 12 sebab satu tahun sama dengan duabelas bulan, apabila
rencana penjualannya dalam triwulan, maka dibagi dengan 4.
 Langkah 3
Apabila selisihnya negatif, agar diperoleh stok akhir, jumlahkan
senilai selisihnya dan apabila selisihnya positif kurangkan senilai
selisihnya. Langkah ini membebaskan pergerakan banyaknya satuan
yang diproduksi, namun level persediaan dijaga tetap dari periode ke
periode.

Contoh soal
Apabila disajikan stok diawal 60.000 satuan dan stok diakhir 40.000 satuan dengan
waktu rencana penjualannya tiga bulanan, maka stok akhir Triwulan pertama
dihitung dengan cara yang membagi selisih antara stok diawal dan persediaan akhir

Penganggaran Perusahaan 140


Universitas Pamulang by : Team Teaching

(periode tiap bulan, tiga bulanan, enam bulanan, dst)


Selisih tk. Persediaan = Persediaan Awal – Persediaan Akhir
(per triwulan) 4
= (60.000 – 40.000): 4 = 5.000

Triwulan I-IV : Pers. Akhir – selisih tk. Persediaan (per triwulan)

Triwulan I : 60.000 – 5.000 = 55.000

Triwulan II : 55.000 – 5.000 = 50.000

Triwulan III : 50.000 – 5.000 = 45.000

Triwulan IV : 45.000 – 5.000 = 40.000

Dan apabila penjualan Triwulan I, II, III, dan IV diketahui masing – masing
sebesar 115.000, 85.000, 85.000 dan 115.000, maka rencana produksi dapat
disusun sebagai berikut :

Uraian Triwulan I Triwulan Triwulan Triwulan Total


II III IV
Penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000
Pers. Akhir 55.000 50.000 45.000 40.000 40.000
Kebutuhan 170.000 135.000 130.000 155.000 440.000
Pers. Awal 60.000 55.000 50.000 45.000 60.000
Produksi 110.000 80.000 80.000 110.000 380.000

Penganggaran Perusahaan 141


Universitas Pamulang by : Team Teaching

B. Kebijakan Kombinasi Tingkat Persediaan Berfluktuasi


Kebijakan kombinasi maksudnya adalah mengkombinasikan dua kebijakan persediaan
stabil dan kebijakan produksi stabil. Disini meski pun telah ditetapkan dengan cara
kombinasi tetapi perusahaan masih harus menetapkan asumsi-asumsi lain agar dapat
dicapai keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan dan produksi.
Contoh soal
Krisis moneter yang melanda Indonesia mengguncanh perekonomian Indonesia. Hal ini
juga dirasakan oleh manajemen PT Pantang Mundur yang mengakibatkan dan memaksa
PT Pantang Mundur merencanakan penjualan untuk tahun 2010 sebagai berikut

Uraian Rencana Penjualan

Triwulan I 115.000 unit


Triwulan II 85.000 unit
Triwulan III 85.000 unit
Triwulan IV 115.000 unit
Jumlah 400.000 unit

Perkiraan tingkat persediaan awal 60.000 unit dan akhir 40.000 unit.
Berdasarkan contoh diatas, misalkan ditetapkan kebijakan sebagai berikut
a. Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari
tingkat produksi rata-rata
b. Tingkat persediaan triwulan I dan II berfluktuasi 6.000 unit,
sedangkan triwulan III dan IV 4.000 unit.Jawaban :

Jawab :

Kebijakan a :

tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari tingkat produksi rata-rata

90.000 x 20% = 19.000.

Minimal produksi = 90.000 – 19.000 = 76.000

Maksimal produksi = 90.000 + 19.000 = 114.000

Penganggaran Perusahaan 142


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Menggunakan metode kombinasi, budget produksi dapat disusun

Kesimpulan terhadap aturan “A”, level produksi menggunakan cara ini dikatakan

sukses sebab produksi paling rendah yakni 79.000 melebihi persyaratan minimum

produksi yakni 76.000. (79.000 > 76.000 = sukses) dan produksi paling tinggi

yakni 111.000 tidak melebihi persyaratan maksimum produksi yakni 114.000

C. ATURAN PERSEDIAAN
Masing – masing korporasi mesti senantiasa waspada dan memikirkan dengan cermat
terhadap banyaknya stok bahan tersedia. Artinya, masing – masing korporasi mesti
memiliki aturan stok yang nyata, dan bermanfaat seperti :
1. Agar menempatkan korporasi pada kedudukan yang senantiasa terjaga terhadap
pelayanan penjualan, ketika saat biasa ataupun bilamana terjadi order dadakan.
Relasi baik terhadap customer senantiasa dipelihara dan dirawat. Sebab itulah
stok produk mesti ada biar memberikan kepuasan konsumen

Penganggaran Perusahaan 143


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Untuk menolong diraihnya kemampuan output yang kontiniu dan berimbang.


Saat permintaan naik, korporasi tidak butuh memforsir produksinya agar
beroperasi secara kapasitas penuh. Malah, lebih baik waktu permintaan rendah,
kelebihan – kelebihan produksi disimpan sebagai persediaan.
Untuk memungkinkan tercapainya sasaran – sasaran perusahaan, terdapat beberapa
unsur yang penting dipikirkan sebelum ditetapkan banyaknya persediaan. Unsur – unsur
itu seperti di bawah ini :
1. Ketahanan fisik bahan yang tersimpan.
Di muka telah dikatakan bahwa berbagai macam produk memiliki karakter unik
yang memerlukan tehnik menyimpan yang unik juga. Berbagai macam produk
yang gampang rusak, mesti diperhatikan secara serius dan diperlakukan dengan
hati – hati.
2. Karakter penawaran
Apabila raw material senantiasa ada di pasaran setiap musim maka banyaknya
stok bahan mentah bisa ditahan. Kebalikannya apabila penawaran raw material
berciri dadakan maka banyaknya stok mesti diatur juga.
1. Pengeluaran – pengeluaran yang ditanggung antara lain :
o Penyewaan gedung
o Beban perbaikan
o Biaya asuransi
o Pajak atas barang di gudang
o Modal yang diserap
o Bunga pinjaman dan lain lain
2. Jumlah modal kerja yang ada
3. Resiko – resiko dijamin
Resiko biasanya bersumber dari tiga sumber, yakni :
o Manusia
Resiko bersumber dari manusia biasanya timbul sebab keteledoran
manusia. Dari membawa, menggeser dan membongkar barang
acapkali mengabaikan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan,
sehingga produk menjadi cacat.
o Alam
Resiko bersumber dari alam biasanya berlangsung di luar kendali
manusia antara lain :

Penganggaran Perusahaan 144


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Terjadinya banjir
 Gunung meletus
 Tanah longsor,
 Dan sebagainya.
o Sifat barang itu sendiri
Resiko karena sifat barang itu sendiri, pada umumnya terjadi karena :
 mudah rusaknya barang tersebut,

 bentuk barang yang sukar untuk disusun secara baik di


gudang,
 barang yang mudah terbakar,
 dan lain – lain.

D. INTERNAL KONTROL BAGI PERSEDIAAN


Internal kontrol bagi persediaan absolut dibutuhkan menimbang persediaan gampang
sekali untuk disalahgunakan. Ada 2 sasaran pokok menerapkan internal kontrol,
yakni menjaga dan menghindari persediaan dari kegiatan pencurian, penyelewengan,
penyalahgunaan, dan pengrusakan, serta memastikan ketepatan pelaporan persediaan
dalam penghitungan produksi. Di dalamnya terkandung kontrol bagi riwayat mutasi
pembelian dan mutasi penjualan.
Internal kontrol bagi persediaan sebaiknya diawali ketika produk diterima setelah
dibeli melalui rekanan. Dokumen penerimaan dicetak dengan nomor urut yang
disediakan departemen penerimaan, sebagai awal pertanggungjawaban personal
terhadap persediaan. Agar menjamin bahwa produk yang masuk cocok dengan
pemesanan, maka masing – masing dokumen penerimaan barang, dicocokkan
dengan dokumen pembelian yang sah. Nilai pesanan produk layaknya tercantum di
dokumen pemesanan dicocokkan terhadap nilai yang tertera di dokumen penagihan
atau invoice. Setelah laporan barang yang diterima, dokumen pemesanan, dan
dokumen penagihan dicocokkan, korporasi kemudian mencantumkan persediaan di
laporan produksi.
Internal kontrol bagi persediaan pun acapkali menyertakan alat tambahan pengaman,
antara lain, cermin 2 arah, cctv, alat sensor, pendingin ruangan, dan lain – lain
beserta satuan pengaman.
Lokasi menyimpan persediaan dimana persediaan sebaiknya ditaruh di gudang, yang

Penganggaran Perusahaan 145


Universitas Pamulang by : Team Teaching

keluar masuknya terbatas bagi pekerja khusus. Setiap produk yang dikeluarkan
melalui gudang sebaiknya dilengkapi atau didukung oleh dokumen keluar masuk,
yang telah disetujui sesuai mekanismenya. Temperatur lokasi penyimpanan
sebaiknya ditata dan dikelola dengan apik agar mencegah kerusakan atas barang
yang disimpan, seperti makanan dan minuman tertentu, obat, bahan adukan cat, gas
tabung dan lain sebagainya. Informasi atas jumlah mengenai masing – masing
barang yang disimpan dapat segera tersedia dalam catatan persediaan. Agar
memastikan ketepatan jumlah persediaan yang tercantum dalam dokumen produksi
akan dilakukan pemeriksaan fisik secara kontiniu dan berkesinambungan.

E. KEKELIRUAN PENGHITUNGAN PERSEDIAAN


Diingatkan lagi, yakni stok diawal ataupun stok diakhir dipakai untuk mengkalkulasi
jumlah rencana produksi suatu perusahaan. Stok diakhir tahun yang berlangsung, dengan
sendirinya menjadi stok diawal periode selanjutnya. Kekeliruan ketika membuat
kalkulasi bagi persediaan akan berdampak pada harga pokok produksi suatu barang,
yaitu :
1. Kekeliruan pencatatan jumlah unit persediaan menyebabkan kekeliruan informasi
penyajian persediaan diakhir. Disamping itu, kekeliruan menghitung persediaan
juga, mengakibatkan harga pokok produski, harga pokok penjualan, laba kotor
dan laba bersih dari suatu perusahaan akan menjadi keliru.
2. Kekeliruan menghitung unit bagi persediaan diakhir normalnya ditemukan pada
tahun selanjutnya apabila kekeliruan itu dikoreksi.
3. Perlu diingat apabila besarnya persediaan diakhir dilaporkan kekecilan,
mengakibatkan laba bersih pada tahun berjalan ini kekecilan. Nilai akhir
persediaan kekecilan di tahun yang berlangsung, diteruskan di tahun selanjutnya
sebagai persediaan diawal.
4. Demikian juga, apabila besarnya persediaan diakhir dilaporkan ketinggian,
mengakibatkan laba bersih di tahun berjalan ini ketinggian. Saldo akhir
persediaan ketinggian di tahun yang berlangsung, diteruskan di tahun selanjutnya
sebagai persediaan diawal. Sebab, persediaan diakhir di tahun yang berlangsung
ketinggian, mengakibatkan saldo persediaan diawal periode seterusnya
ketinggian.

Penganggaran Perusahaan 146


Universitas Pamulang by : Team Teaching

F. ANGGARAN PRODUKSI PERANGKAT PERENCANAAN, PENGKOORDINASIAN,


DAN PENGAWASAN
Penganggaran produksi dimanfaatkan untuk merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi
sistem produksi di korporasi. Anggaran produksi dibuat sesuai dengan Anggaran Penjualan yang
telah dibuat terlebih dahulu. Ini untuk menggambarkan bahwa keseluruhan permasalahan yang
berkaitan dengan pemroduksian, seperti bahan baku yang dibutuhkan, tenaga kerja yang dipakai,
kemampuan mesin dan peralatan, modal yang ditambahkan, dan aturan stok disejajarkan sesuai
penjualan yang ingin dicapai. Teranglah, bahwa anggaran pemroduksian memiliki fungsi untuk
dipakai dalam perencanaan. Apabila anggaran pemroduksian sungguh – sungguh dibuat dengan
tepat, sehingga penganggaran ini dapat juga menjadi alat pengkoordinasiaan. Anggaran
pemroduksian akan menjembatani seberapa besar tingkat pemroduksian yang dapat dilaksanakan
pada kondisi keuangan korporasi saat ini, perubahan modal, pertumbuhan produksi, dan
penjualan yang telah dijalankan.
Sebenarnya, antara departemen pemasaran dan departemen produksi mesti berkoordinasi satu
sama lainnya. Pimpinan Departemen Pemasaran mesti mendapatkan informasi lebih seputar
kapasitas produksi yang dapat dijalankan oleh departemen produksi sebelum membuat
penganggran penjualan. Berikutnya, penganggaran pemroduksian bisa juga digunakan untuk alat
mengawasi. Pengawasan produksi meliputi pengawasan kualitas, kuantitas dan tentu saja
pengawasan pengeluaran. Keterkaitannya pemroduksian dengan tugas pengawasan merupakan
prioritas terhadap bahan baku, bahan penolong, material pendukung, analisa pemrosesan
pemroduksian, skedul dan jadwal kerja, perintah kerja dan sampai pada tindak lanjut pekerjaan.
Untuk dimanfaatkan sebagai alat mengawasi tingkat produksi, dan banyaknya stok dari produk
yang telah dihasilkan, baih dihasilkan harian ataupun dihasilkan mingguan, dibuatlah laporan
pekerjaan.
Departemen produksi di suatu korporasi, biasanya membawahi :
1. Gudang material
2. Pengolahan bahan baku
3. Pengepakan
4. Pengadukan
5. Pengukuran
6. Pemotongan
7. Dan lain lain

Penganggaran Perusahaan 147


Universitas Pamulang by : Team Teaching

G. SOAL LATIHAN
Soal 1
PT Ingin Sukses informasi penjualan seperti dibawah ini :
1.
Rencana Penjualan pada tahun 2007 sebanyak 320.000 unit. Pola penjualan bersifat
musiman dengan indeks sebagai berikut :

Januari 9%
Pebruari 11%
Maret 10%
Triwulan II 30%
Triwulan III 15%
Triwulan IV 25%

Rencana Persediaan awal tahun 40.000 unit dan akhir tahun 20.000 unit.
Kebijakan persediaan yang ditentukan adalah :
o Persediaan maksimum tidak boleh melebihi 40.000 unit
o Persediaan minimum tidak boleh melebihi 12.000
unit Kebijakan Produksi ditentukan sebagai berikut :
Produksi normal bulanan = 1/12 produksi setahun. Angka
toleransi produk lebih kurang 10% dari tingkat produksi normal.
Produksi pada triwulan III dimana penjualan sangat merosot
diturunkan menjadi 70% dari tingkat normal.
Berdasarkan data diatas anda diminta :
1. Menentukan tingkat produksi setahun pada tahun 2007 dan menghitung
perkiraan penjualan bulanan / triwulan dalam setahun.
2. Anggaran produksi bisa disajikan menurut kebutuhan departemen
persediaan, Pimpinan menetapkan level persediaan setiap tahun.

Penganggaran Perusahaan 148


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penjualan

Persediaan produk jadi turnover =

Average persediaan

Persediaan diawal + di akhir

Average persediaan produk =

SOAL II
Perusahaan Cerutu dan Tembakau Shag kimberly memproduksi 5 macam merk
cerutu. Perusahaan ini sedang mempersiapkan anggaran keuangannya untuk tahun
2004. Rencana penjualan yang dipersiapkan oleh bagian pemasaran perusahaan

Merk Cerutu Perkiraan penjualan setahun

JB 100.000 kotak

MV 150.000 kotak

FF 80.000 kotak

EM 200.000 kotak

LB 250.000 kotak

Penganggaran Perusahaan 149


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Ramalan penjualan bulanan JB untuk tahun 2004, yaitu :


Januari 10.500 kotak

Pebruari 10.300 kotak

Maret 9.400 kotak

April 8.500 kotak

Mei 8.000 kotak

Juni 7.000 kotak

Juli 5.200 kotak

Agustus 5.000 kotak

September 7.500 kotak

Oktober 8.800 kotak

Nopember 9.500 kotak

Desember 10.300 kotak

Pasaran cerutu yang utama adalah untuk pasaran ekspor. Penjualan di dalam negeri
sendiri tidak seberapa jumlahnya. Jumlah penjualan dari bulan ke bulan mengalami
perubahan yang cukup besar. Permintaan cerutu yang besar terjadi pada bulan –
bulan musim rontok sampai musim semi. Sedang pada musim panas banyak
mengalami penurunan. Rencana persediaan untuk masing – masing merek adalah
sebagai berikut :

Penganggaran Perusahaan 150


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Barang Jadi Barang dalam proses

Merek Awal Akhir Awal 2004 Akhir 2004

2004 2004 Unit %-selesai Unit %-selesai

JB 1.000 12.000 - - - -

MV 10.000 8.000 2.000 100 2.000 100

FF 5.000 5.000 2.000 50 6.000 50

EM 20.000 20.000 5.000 100 4.000 100

LB 25.000 28.000 7.000 80 8.000 80

Biaya pemasaran riil bulanan khusus untuk cerutu merek JB yang diperoleh dari
data perongkosan yang lalu adalah sebagai berikut :
Tingkat Penjualan (dalam rupiah)
Jenis Biaya
5.000 kotak 8.000 kotak 10.000 kotak

Biaya advertensi 7.500 9.000 10.000

Gaji salesman 10.000 10.000 10.000

Komisi penjulan 6.250 10.000 12.500

Jumlah 23.750 29.000 32.500

Dengan menggunakan data yang tersedia diatas, buatlah :


1. Ikhtisar rencana produksi tahunan dari perusahaan cerutu kimberly tahun
2004.
2. Mengingat sifat penjualannya, kebijaksanaan persediaan barang jadi dan
kebijaksanaan produksi bulanan yang bagaimana yang saudara anjurkan agar
dianut oleh perusahaan ini. Tembakau hanya dapat diperoleh pada musim

Penganggaran Perusahaan 151


Universitas Pamulang by : Team Teaching

tertentu, sedang tenaga kerja mudah diperoleh dan pembayarannya dilakukan


atas dasar upah borongan.
3. Skedul produksi bulannan untuk produk cerutu JB sesuai dengan saran
saudara pada pertanyaan (2) diatas.

SOAL III
PT, Laela, usahanya adalah memproduksi dan menjual barang A, saat
ini tengah menyusun anggaran produksinya untuk semester I tahun
2011 yang akan datang dengan data dan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan antara lain sebagai berikut :

1. Rencana penjualan 7 bulan ke depan sebagai berikut :

Bulan Rencana Penjualan (unit)


Januari 2.400
Pebruari 2.600
Maret 2.600
April 2.800
Mei 2.400
Juni 2.500
Juli 3.000

2. Kebijaksanaan persediaan akhir :


a. Tiap akhir bulan persediaan barang jadi diinginkan sebanyak 40% dari
rencana penjualan bulan berikutnya.

b. Persediaan barang jadi pada saat perhitungan fisik yang dilakukan pada
akhir 31Desember 2010 diketahui sebanyak 1.060 unit.

c. Pola produk yang ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan


yang diterapkan adalah berubah – ubah

Penganggaran Perusahaan 152


Universitas Pamulang by : Team Teaching

H. SOAL PERTANYAAN
1. Stabilitas persediaan merupakan perubahan persediaan sama untuk setiap
periode. Apabila selisih persediaan awal dan persediaan akhir pada triwulan
I sebesar 40.000 unit, maka selanjutnya untuk triwulan II, III, dan IV harus
sama dengan triwulan I. Sebutkan langkah – langkah menyusun anggaran
dengan metode Stabilitas Persediaan
2. Masing – masing korporasi mesti senantiasa waspada dan memikirkan
dengan cermat terhadap banyaknya stok bahan tersedia. Apa arti dan
manfaat aturan stok bagi korporasi
3. Untuk memungkinkan tercapainya sasaran – sasaran perusahaan, terdapat
beberapa unsur yang penting dipikirkan sebelum ditetapkan banyaknya
persediaan. Sebutkan dan jelasakan unsur – unsur tersebut.
4. Resiko bersumber dari manusia biasanya timbul sebab keteledoran manusia.
Apa saja keteledoran manusia yang saudara ketahui yang bisa
mengakibatkan kerusakan pada stok persediaan
5. Penganggaran produksi dimanfaatkan untuk merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengawasi sistem produksi di korporasi.
Anggaran produksi dibuat sesuai dengan Anggaran Penjualan yang telah
dibuat terlebih dahulu. Ini untuk menggambarkan bahwa keseluruhan
permasalahan yang berkaitan dengan pemroduksian.Sebutkan dan jelaskan
permasalahn pemroduksian yang saudara ketahui.
6. Sebenarnya, antara departemen pemasaran dan departemen produksi mesti
berkoordinasi satu sama lainnya. Pimpinan Departemen Pemasaran mesti
mendapatkan informasi lebih seputar kapasitas produksi yang dapat
dijalankan oleh departemen produksi sebelum membuat penganggran
penjualan. Berikutnya, penganggaran pemroduksian bisa juga digunakan
untuk alat mengawasi. Pengawasan produksi meliputi apa saja menurut
pendapat saudara.
7. Stok diakhir tahun yang berlangsung, dengan sendirinya menjadi stok
diawal periode selanjutnya. Kekeliruan ketika membuat kalkulasi bagi
persediaan akan berdampak pada harga pokok produksi suatu barang.
Bagaimana kekeliruan ini bisa terjadi. Jelaskan pendapat saudara.
8. Internal kontrol bagi persediaan sebaiknya diawali ketika produk diterima
setelah dibeli melalui rekanan.

Penganggaran Perusahaan 153


Universitas Pamulang by : Team Teaching

a. Bagaimana internal kontrol yang diterapkan pada Dokumen


penerimaan?
b. Bagaimana internal kontrol yang diterapkan pada dokumen
penerimaan barang ?
c. Bagaimana internal kontrol yang diterapkan pada dokumen
pemesanan?

Penganggaran Perusahaan 154


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 155

Anda mungkin juga menyukai