Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE-16
ANGGARAN PENILAIAN INVESTASI

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Sesudah menguasai modul ini , mahasiswa diyakini memiliki kemampuan :
1.M enjelaskan evaluasi kelayakan rencana investasi
2.M enjelaskan kriteria penilaian investasi
3.M emilih berbagai alternatif proyek untuk berinvestasi.
4.M enjelaskan metode yang akan digunakan kelayakan proyek investasi
5.M enghitung kelayakan proyek untuk investasi dengan berbagai metode.

A.M ETODE EVALUASI KELAYAKAN RENCANA INVESTASI

B. ASPEK INVESTASI
Sebuah bisnis yang dibiayai berasal dari kas yang didapatkan melalui koloborasi
kekuatan mandiri dan dari peminjaman.
Terlebih bagi bisnis / proyek baru takkan dimungkinkan mendapatkan modal melalui
penjualan 100 prosen, menimbang tidak ada keyakinan investor.
A. Sumber Dana

Untuk memenuhi kebutuhan modal dalam pembiayaan investasi terdiri dari :

Penganggaran Perusahaan 252


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1. Modal Pinjaman (asing)

Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak – pihak di

luar perusahaan, biasanya diperoleh secara pinjaman. Akibat modal

pinjaman ini, maka perusahaan akan dikenakan biaya – biaya, seperti :

a) Biaya administrasi

b) Biaya provisi

c) Komisi

d) Dan bunga

Asal modal pinjaman ini, didapatkan perusahaan melalui :

a) Perbankan

b) Institusi leasing

c) Pinjaman dari perusahaan non bank

C. INVESTASI YANG DIBUTUHKAN


Investasi didapatkan dari beraneka sumber untuk dipergunakan memperoleh aset – aset
yang dipakai bisnis itu. Bermacam aktiva ini lazimnya berbentuk aktiva berwujud
dipakai korporasi mulai diberdirikan hingga bisa dioperasionalkan. Sebab itulah,
prainvestasi diawali dengan membuat investasi yang diperlukan. Investasi yang
diperlukan nantinya dipergunakan belanja aneka keperluan perusahaan terkait investasi
itu.
Bagian pengeluaran – pengeluaran investasi yang dibutuhkan, lazimnya dicocokkan
dengan spesifikasi bisnis yang digeluti. Pada dasarnya investasi yang dibutuhkan
korporasi terdiri dari :
1. Pengeluaran sebelum investasi

a) Membuat studi kelayakan

Penganggaran Perusahaan 253


Universitas Pamulang by : Team Teaching

b) Mengurus perijinan

2. Biaya aktiva tetap

a) Pembelian aktiva tetap berwujud

 Pertanahan

 Peralatan

 Gedung

 Mesin

 Perabotan

 Dan lain – lain

b) Pembelian aktiva tetap tak berwujud

 Goodwill

 Hakcipta

 Lisensi

 Merek dagang

3. Beban operasional

a) Balas jasa pekerja

b) Beban kelistrikan

c) Beban komunikasi dan konsumsi

d) Beban perawatan

e) Pajak

f) Pertanggungan

Penganggaran Perusahaan 254


Universitas Pamulang by : Team Teaching

g) Beban penjualan

h) Beban lainnya

D. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


Dalam praktiknya terdapat banyak pilihan menetapkan sebuah bisnis / proyek pantas
ataupun belum untuk dioperasionalkan dari sisi pembiayaan. Pilihan tersebut
bergantung keperluannya korporasi memilih setiap model yang hendak dipakai. Pilihan
model yang dipakai memiliki kekuatan dan kelemahan masing – masing.
Evaluasi atas bisnis / proyek seyogyanya memakai metode sekaligus. Dalam arti,
semakin banyak model yang dipakai, makin banyak pula mendeskripsikan yang komplit
dan oleh karenanya diyakini menyajikan output yang didapat menjadi makin sempurna.
Berikut ini, penjelasan untuk masing – masing kriteria dengan menggunakan contoh
kasus sehingga akan memudahkan mahasiswa untuk memahaminya.
Investasi PT Lika Riko Abadi di SPBU sejumlah Rp. 5.000.000.000, dengan Rp.
1.000.000.000,- adalah modal kerja. Usia ekonomis 5 tahun dan depresiasi memakai
garis lurus dengan residu nol. Beban bunga yang diharapkan yakni 20%. Perhitungan
laba setelah pajak (EAT) sepanjang 5 tahun adalah : 950.000.000, 1.100.000.000, 1.250
000.000, 1.400.000.000, dan 1.650.000.000. Buatlah Tabel Cash Flow.
Sebelum menggunakan metode – metode penilaian investasi, harus kita rangkum
informasi yang kita kumpulkan berdasarkan contoh kasus tersebut yaitu :

Investasi Rp. 5.000.000.000


Modal Kerja Rp. 1.000.000.000
Umur Ekonomis 5 tahun
Nilai Sisa 0
Penyusutan Garis lurus
Cost of capital 20%
EAT selama 5 tahun adalah :

Penganggaran Perusahaan 255


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Tahun EAT
2004 Rp. 950.000.000
2005 Rp. 1.100.000.000
2006 Rp. 1.250.000.000
2007 Rp. 1.400.000.000
2008 Rp. 1.650.000.000
Total 6.350.000.000
A. Tabel Cah Flow
Untuk menghitung Cash Flow (Arus Kas), ada 2 langkah yang harus kita
lakukan, yaitu :
1. Terlebih dahulu kita harus mencari Penyusutan dengan rumus :
Investasi – Modal Kerja -Nilai
Residu
Penyusutan =
Umur ekonomis

5.000.000.000 – 1.000.000.000 - 0
=
5
= 800.000.000

2. Kemudian kita hitung Aliran Kas Bersih (Proceed).


Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya (Aspek Keuangan)
Aliran Kas Bersih atau Proceed dapat kita hitung dengan rumus :
Proceed = EAT + Penyusutan.
3. Kemudian, perlu diperhatikan bahwa Investasi SPBU pada soal di atas
harus memperhitungkan Cost of Capital yang diinginkan oleh perusahaan
yaitu 20%, sehingga kita perlu mencari Discount Factor (DF) dengan
rumus :

Penganggaran Perusahaan 256


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1
Discount =
Factor
(1 + r )ⁿ
Dimana :
R = cost of capital
N = tahun ke
4. Maka Tabel Cash Flow dapat kita buat seperti di bawah ini :
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF PV Arus Kas
2004 950.000.000 800.000.000 1.750.000.000 0,833 1.458.300.000
2005 1.100.000.000 800.000.000 1.900.000.000 0,694 1.319.400.000
2006 1.250.000.000 800.000.000 2.050.000.000 0,579 1.186.300.000
2007 1.400.000.000 800.000.000 2.200.000.000 0,482 1.060.000.000
2008 1.650.000.000 800.000.000 2.450.000.000 0,402 984.600.000
Jumlah PV Arus Kas Rp. 6.008.600.000

C. PAYBACK PERIODE ( PP )
Perhitungan payback period pada lazimnya dipakai menilai investasi yang
diusulkan. Payback period adalah durasi yang diperlukan korporasi untuk membayar
investasi diawal yang diperoleh dari arus kas masuk. Pengertian payback period adalah
: “The payback period is the exact amount of time required for the firm to recover its
initial investment in a project as calculated from cash inflow”
Menghitung Payback period dengan membagikan investasi terhadap aliran dana masuk
(cash inflow) setahun. Pilihan menerima hasil investasi melalui model ini yaitu diterima
bilamana payback period yang dihitung lebih kecil durasinya dikomporasikan terhadap
tenggat waktu payback period yang awalnya sudah dihitung.

Penganggaran Perusahaan 257


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Misalnya :
Korporasi MNO menginginkan investasi bisnis A dan B. Kedua bisnis itu adalah bisnis
berdiri sendiri dan saling eksklusif. Pengeluaran investasi diawali periode kesatu.
Informasi arus dana netto tiap – tiap bisnis terlihat dibawah ini :

Tahun Proyek A Proyek B

0 -100.000 -100.000

1 50.000 10.000

2 40.000 30.000

3 30.000 40.000

4 20.000 50.000

5 10.000 20.000

*. Perhitungannya
Bisnis A = -1OO.OOO – (5O.OOO+4O.OOO+1O.OOO) = 2 thn 4 bln (1O/3O x 12 bln)
Bisnis B = -1OO.OOO – (1O.OOO+3O.OOO+4O.OOO+2O.OOO) = 3 thn 5 bln (2O/5O x 12 bln)
Hasil perhitungan :
Bisnis A, sebab mempunya waktu pengembalian yang lebih singkat

D. NET PRESENT VALUE


Net Present Value menyajikan perhitungan nilai waktu uang, dan model capital
budgeting yang sering dipakai. NPV menghitung jumlah nilai sekarang seluruh aliran
dana masuk (cash inflow) yang dicapai bisnis (berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku) dikurankan nilai investasi (initial cash outflow). Net Present Value yaitu: “The
Net Present Value is found by subtracting a project’s initial investment from the present
value of its cash inflows discounted at a rate equal to the firm’s cost of capital”.

Penganggaran Perusahaan 258


Universitas Pamulang by : Team Teaching

nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io


t=1

Teorinya adalah, investasi yang direncanakan dapat memberikan keuntungan bilamana


NPV plus, jika NPV nol maka investasi itu tidak untung tidak rugi. Bilamana NPV
minus mengartikan investasi itu belum pantas buat dijalankan.
Dimana t

Kekuatan model NPV untuk menilai pantas tidaknya sebuah investasi yang
direncanakan merupakan pemakaian nilai waktu uang buat perhitungan nilai sekarang
cash flow yang didapatkan di periode – periode berikutnya. Oleh karenanya
mengartikan deskripsi keuntungan bisnis makin dekat aktualnya. Kekuatan lainnya
yakni mempergunakan discount faktor, lazimnya adalah tingkat bunga pinjaman yang
berlaku ditanggung investor dalam mendanai sebuah bisnis. Oleh karenanya
mempergunakan model ini membuat makin lentur sebab bisa menyesuaikan discount
factor yang besarnya sepanjang periode tidak tetap. Pemilihan diterimanya sebuah
investasi mempergunakan model ini yakni bilamana NPV didapatkan plus, dan
diabaikan bilamana NPV minus. Kekurangan model ini menggunakan teknis
menghitung yang sulit, tak segampang mempergunakan payback period. Pemakaian
tehnis menghitungnya membutuhkan kemampuan financialanalis yang menyebabkan
para pemakainya tidak terlalu banyak.
Kasus :
Korporasi MNO bermaksud berinvestasi di proyek A dan proyek B. Keduanya adalah
proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi direncanakan diawal tahun .
Tingkat diskon 1O%
Informasi kas netto tiap proyek terlihat dibawah ini :

Penganggaran Perusahaan 259


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penyelesaian :

Penganggaran Perusahaan 260


Universitas Pamulang by : Team Teaching

NPV Proyek B = (9.O91 + 24.793 + 3O.O53 + 34.151 + 12.419) – 1OO.OOO = 1O.5O7

Hasilnya :
Proyek A, mempunyai angka lebih besar dikomporasikan proyek B, meskipun dua –
duanya menghasilkan angka NPV > O

E. INTERNAL RATE OF RETURN ( IRR )


Model ini dimungkinkan model lebih sering dipakai sebagai satu diantara model
menilai pilihan – pilihan investasi. Pengertian Internal Rate of Return yaitu : “The
Internal Rate of Return (IRR) is the discount rate that equates the present value of cash
inflows with the initial investment associated with a project”.
Diterangkan diatas bahwa IRR adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang darialiran
dana masuk (cash inflow) menyamakan jumlah investasi diawal sebuah bisnis. Artinya,
IRR adalah tingkat diskon saat NPV dari bisnis tersebut “O” rupiah. IRR pun
menjelaskan prosentase profit yang aktual didapatkan melalui investasi atau proyek
yang diharapkan.

Penganggaran Perusahaan 261


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Pemilihan memakai model Internal Rate of Return agar sebuah bisnis pantas atau tidak
dilanjutkan bilamana IRR didapatkan melebihi cost of capital, kebalikannya bilamana
kurang dari cost of capital sebaiknya bisnis itu jangan dilanjutkan.
Prinsipnya adalah menghitung IRR melalui cara uji coba. Dimulai perhitungan PV dari
proceeds sebuah investasi mempergunakan suku bunga yang dipilih sesuai diinginkan.
Lalu hasil tersebut dikomporasikan pada hasil PV outlaysnya. Apabila PV
dari proceeds melebihi PV outlaysnya, maka digunakan suku bunga terkecil. Cara uji
coba ini dilanjutkan hingga ditemukan suku bunga dimana PV dari proceeds sama
jumlahnya dengan PV outlaysnya. Pada suku bunga tersebutlah NPV usulan diajukan
sama dengan “O” ataupun mendekati “O”

F. KASUS
Korporasi MNO ingin mendapatkan investasi atas bisnis A dan B. Dua – duanya bisnis
itu adalah proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi diluncurkan diawal tahun
.kesatu.
Informasi arus kas netto tiap bisnis terlihat dibawah ini :

Penganggaran Perusahaan 262


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 2O% dan 21%)
 Tingkat diskon 2O%
PV Cash flow A = (5O.OOO/1,2) + (4 O.OOO /1.44) + (3 O.OOO /1,728) +
(2 O.OOO /2,O736) + (1 O.OOO /2,4883) = 1OO.47O
 Tingkat diskon 21%
PV Cashflow A = (5O.OOO /1,21) + (4O.OOO /1,4641) + (3O.OOO/1,7716) +
(2 O.OOO /2,1436) + (1 O.OOO /2,5937) = 98.763

Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 18% dan 23%)
 Tingkat diskon 18%
PV Cashflow A = (5O.OOO/1,18) + (4O.OOO /1,3924) + (3O.OOO /1,643O) +
(2O.OOO /1,9387) + (1 O.OOO/2,2877) = 1O4.O47
 Tingkat diskon 23%
PV Cashflow A = (5O.OOO /1,23) + (4O.OOO/1,5129) + (3O.OOO/1,86O8) +
(2 O.OOO/2,2888) + (1 O.OOO/2,8153) = 95.5O2
 Memakai Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas sejumlah 1OO.OOO
(antara 95.5O2 dengan 1O4.O47)
IRR bisnis A = 18% + {(1O4.O47 – 1OO.OOO)/(1O4.O47 – 95.5O2)} {5%}
IRR bisnis A = 18% + 2,368%
IRR bisnis A = 2O.368%

Penganggaran Perusahaan 263


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Kasus IRR bisnis A

Lewat interpolasi didapatkan IRR bisnis A = 2O,275%


Penyelesaian :
 Tingkat diskon 14%
PV Cashflow B = (1O.OOO/1,14) + (3O.OOO/1,2996) + (4O.OOO/1,4815) +
(5O.OOO/1,6889) + (2O.OOO/1,9254) = 98,848

 Tingkat diskon 13%


PV Cashflow B = (1O.OOO/1,13) + (3O.OOO/1,2769) + (4O.OOO/1,4429) +
(5O.OOO/1,63O5) + (2O.OOO/1.8424) = 1O1.587
 Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas 1OO.OOO (diantara 98.848
dengan 1O1.587)
IRR B = 13% + {(1O1.587 – 1OO.OOO)/(1O1.587 – 98.848)} {1%}
IRR proyek B = 13% + O,579%
IRR proyek B = 13.579%

Penganggaran Perusahaan 264


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Kasus (IRR Bisnis B)

Pilihan bisnis :
Bisnis A, sebab mempunyai tarif rate of return melebihi bisnis B

Perbandingan Metode Capital Budgeting

G. SOAL LATIHAN
Agar kelengkapan industrinya lengkap, PT SV berencana mendatangkan peralatan
baru. Terdapat 2 alternatif yang dikehendaki melaui dua rekanan yang berlainan.
Informasi atas peralatan tersebut terlihat dibawah ini :

Penganggaran Perusahaan 265


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Saudara diminta membuat pilihan dari kedua alternatif tersebut, yakni :


1. Hitunglah Net Cash in Flow tiap tahun peralatan itu.
2. Hitunglah harga ekonomis peralatan mengacu :
A. Net Present Value (NPV)
B. Paybach period
C. Profitability Index (PI)
Apa yang disarankan serta peralatan yang paling bagus diasakan oleh PT SV sesuai
perhitungan saudara.

Penganggaran Perusahaan 266


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta :


BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat

Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.

Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca,


Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Penganggaran Perusahaan 267

Anda mungkin juga menyukai