PERTEMUAN KE-16
ANGGARAN PENILAIAN INVESTASI
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Sesudah menguasai modul ini , mahasiswa diyakini memiliki kemampuan :
1.M enjelaskan evaluasi kelayakan rencana investasi
2.M enjelaskan kriteria penilaian investasi
3.M emilih berbagai alternatif proyek untuk berinvestasi.
4.M enjelaskan metode yang akan digunakan kelayakan proyek investasi
5.M enghitung kelayakan proyek untuk investasi dengan berbagai metode.
B. ASPEK INVESTASI
Sebuah bisnis yang dibiayai berasal dari kas yang didapatkan melalui koloborasi
kekuatan mandiri dan dari peminjaman.
Terlebih bagi bisnis / proyek baru takkan dimungkinkan mendapatkan modal melalui
penjualan 100 prosen, menimbang tidak ada keyakinan investor.
A. Sumber Dana
a) Biaya administrasi
b) Biaya provisi
c) Komisi
d) Dan bunga
a) Perbankan
b) Institusi leasing
b) Mengurus perijinan
Pertanahan
Peralatan
Gedung
Mesin
Perabotan
Goodwill
Hakcipta
Lisensi
Merek dagang
3. Beban operasional
b) Beban kelistrikan
d) Beban perawatan
e) Pajak
f) Pertanggungan
g) Beban penjualan
h) Beban lainnya
Tahun EAT
2004 Rp. 950.000.000
2005 Rp. 1.100.000.000
2006 Rp. 1.250.000.000
2007 Rp. 1.400.000.000
2008 Rp. 1.650.000.000
Total 6.350.000.000
A. Tabel Cah Flow
Untuk menghitung Cash Flow (Arus Kas), ada 2 langkah yang harus kita
lakukan, yaitu :
1. Terlebih dahulu kita harus mencari Penyusutan dengan rumus :
Investasi – Modal Kerja -Nilai
Residu
Penyusutan =
Umur ekonomis
5.000.000.000 – 1.000.000.000 - 0
=
5
= 800.000.000
1
Discount =
Factor
(1 + r )ⁿ
Dimana :
R = cost of capital
N = tahun ke
4. Maka Tabel Cash Flow dapat kita buat seperti di bawah ini :
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF PV Arus Kas
2004 950.000.000 800.000.000 1.750.000.000 0,833 1.458.300.000
2005 1.100.000.000 800.000.000 1.900.000.000 0,694 1.319.400.000
2006 1.250.000.000 800.000.000 2.050.000.000 0,579 1.186.300.000
2007 1.400.000.000 800.000.000 2.200.000.000 0,482 1.060.000.000
2008 1.650.000.000 800.000.000 2.450.000.000 0,402 984.600.000
Jumlah PV Arus Kas Rp. 6.008.600.000
C. PAYBACK PERIODE ( PP )
Perhitungan payback period pada lazimnya dipakai menilai investasi yang
diusulkan. Payback period adalah durasi yang diperlukan korporasi untuk membayar
investasi diawal yang diperoleh dari arus kas masuk. Pengertian payback period adalah
: “The payback period is the exact amount of time required for the firm to recover its
initial investment in a project as calculated from cash inflow”
Menghitung Payback period dengan membagikan investasi terhadap aliran dana masuk
(cash inflow) setahun. Pilihan menerima hasil investasi melalui model ini yaitu diterima
bilamana payback period yang dihitung lebih kecil durasinya dikomporasikan terhadap
tenggat waktu payback period yang awalnya sudah dihitung.
Misalnya :
Korporasi MNO menginginkan investasi bisnis A dan B. Kedua bisnis itu adalah bisnis
berdiri sendiri dan saling eksklusif. Pengeluaran investasi diawali periode kesatu.
Informasi arus dana netto tiap – tiap bisnis terlihat dibawah ini :
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
*. Perhitungannya
Bisnis A = -1OO.OOO – (5O.OOO+4O.OOO+1O.OOO) = 2 thn 4 bln (1O/3O x 12 bln)
Bisnis B = -1OO.OOO – (1O.OOO+3O.OOO+4O.OOO+2O.OOO) = 3 thn 5 bln (2O/5O x 12 bln)
Hasil perhitungan :
Bisnis A, sebab mempunya waktu pengembalian yang lebih singkat
Kekuatan model NPV untuk menilai pantas tidaknya sebuah investasi yang
direncanakan merupakan pemakaian nilai waktu uang buat perhitungan nilai sekarang
cash flow yang didapatkan di periode – periode berikutnya. Oleh karenanya
mengartikan deskripsi keuntungan bisnis makin dekat aktualnya. Kekuatan lainnya
yakni mempergunakan discount faktor, lazimnya adalah tingkat bunga pinjaman yang
berlaku ditanggung investor dalam mendanai sebuah bisnis. Oleh karenanya
mempergunakan model ini membuat makin lentur sebab bisa menyesuaikan discount
factor yang besarnya sepanjang periode tidak tetap. Pemilihan diterimanya sebuah
investasi mempergunakan model ini yakni bilamana NPV didapatkan plus, dan
diabaikan bilamana NPV minus. Kekurangan model ini menggunakan teknis
menghitung yang sulit, tak segampang mempergunakan payback period. Pemakaian
tehnis menghitungnya membutuhkan kemampuan financialanalis yang menyebabkan
para pemakainya tidak terlalu banyak.
Kasus :
Korporasi MNO bermaksud berinvestasi di proyek A dan proyek B. Keduanya adalah
proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi direncanakan diawal tahun .
Tingkat diskon 1O%
Informasi kas netto tiap proyek terlihat dibawah ini :
Penyelesaian :
Hasilnya :
Proyek A, mempunyai angka lebih besar dikomporasikan proyek B, meskipun dua –
duanya menghasilkan angka NPV > O
Pemilihan memakai model Internal Rate of Return agar sebuah bisnis pantas atau tidak
dilanjutkan bilamana IRR didapatkan melebihi cost of capital, kebalikannya bilamana
kurang dari cost of capital sebaiknya bisnis itu jangan dilanjutkan.
Prinsipnya adalah menghitung IRR melalui cara uji coba. Dimulai perhitungan PV dari
proceeds sebuah investasi mempergunakan suku bunga yang dipilih sesuai diinginkan.
Lalu hasil tersebut dikomporasikan pada hasil PV outlaysnya. Apabila PV
dari proceeds melebihi PV outlaysnya, maka digunakan suku bunga terkecil. Cara uji
coba ini dilanjutkan hingga ditemukan suku bunga dimana PV dari proceeds sama
jumlahnya dengan PV outlaysnya. Pada suku bunga tersebutlah NPV usulan diajukan
sama dengan “O” ataupun mendekati “O”
F. KASUS
Korporasi MNO ingin mendapatkan investasi atas bisnis A dan B. Dua – duanya bisnis
itu adalah proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi diluncurkan diawal tahun
.kesatu.
Informasi arus kas netto tiap bisnis terlihat dibawah ini :
Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 2O% dan 21%)
Tingkat diskon 2O%
PV Cash flow A = (5O.OOO/1,2) + (4 O.OOO /1.44) + (3 O.OOO /1,728) +
(2 O.OOO /2,O736) + (1 O.OOO /2,4883) = 1OO.47O
Tingkat diskon 21%
PV Cashflow A = (5O.OOO /1,21) + (4O.OOO /1,4641) + (3O.OOO/1,7716) +
(2 O.OOO /2,1436) + (1 O.OOO /2,5937) = 98.763
Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 18% dan 23%)
Tingkat diskon 18%
PV Cashflow A = (5O.OOO/1,18) + (4O.OOO /1,3924) + (3O.OOO /1,643O) +
(2O.OOO /1,9387) + (1 O.OOO/2,2877) = 1O4.O47
Tingkat diskon 23%
PV Cashflow A = (5O.OOO /1,23) + (4O.OOO/1,5129) + (3O.OOO/1,86O8) +
(2 O.OOO/2,2888) + (1 O.OOO/2,8153) = 95.5O2
Memakai Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas sejumlah 1OO.OOO
(antara 95.5O2 dengan 1O4.O47)
IRR bisnis A = 18% + {(1O4.O47 – 1OO.OOO)/(1O4.O47 – 95.5O2)} {5%}
IRR bisnis A = 18% + 2,368%
IRR bisnis A = 2O.368%
Pilihan bisnis :
Bisnis A, sebab mempunyai tarif rate of return melebihi bisnis B
G. SOAL LATIHAN
Agar kelengkapan industrinya lengkap, PT SV berencana mendatangkan peralatan
baru. Terdapat 2 alternatif yang dikehendaki melaui dua rekanan yang berlainan.
Informasi atas peralatan tersebut terlihat dibawah ini :
DAFTAR PUSTAKA
Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat
Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.