Anda di halaman 1dari 15

MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN

TERHADAP PEROLEHAN LABA OPERASI


PERUSAHAAN

Makalah Ini Diajukan Untuk Melengkapi Nilai Akhir Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

ANDHIKA DESNA WARDANA

1215210039

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukurpenulispanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat sertakarunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Manfaat Peyusunan Anggaran Terhadap Perolehan
Laba Operasi Perusahaan” Dengan baik dan lancar sebagai salah satu syarat
akhir perkuliahan mata kuliah bahasa indonesia jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.

Penulis menyadari bahwa dalam peyusunan Tugas akhir ini tidak lepas
dari berbagai kesulitan. Tetapi, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
maka kesulitan ini dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis mengaturkan ucapan
terima kasih kepada pihak- pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
baik secara moril maupun materil.

Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan sehingga hasil


penulisan makalah ini masi jauh dari kesempurnaan dan kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik guna menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
pihak- pihak yang berkepentingan khusus.

Jakarta, 12 Desember 2017

Andhika Desna Wardana


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................... ii

1.PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1 Latar Belaka.................................................................................... 1


1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah............................................................................ 1

2.KAJIAN TEORI................................................................................. 2

II.1 Pengertian Anggaran........................................................................ 2


II.2 Karakteristik Anggaran.................................................................... 2
II.3 Manfaat Anggaran........................................................................... 3
II.4 Pengertian Anggaran Penjualan....................................................... 4
II.5 Penyusunan Anggaran Penjualan..................................................... 4
II.6 Manfaat Anggaran Penjualan............................................................ 5
II.7 Faktor – Faktor Mempengaruhi Penyusunan Anggaran penjualan.... 5
II.8 Pengertian Laba................................................................................ 6
II.9 jenis- jenis laba.................................................................................. 6

3. MANFAAT ANGGARAN PENJUALAN TERHADAP PEROLEHAN LABA


OPERASI.................................................................................................. 6

III.1 hubungan realisasi anggaran penjualan dengan laba perusahaan....... 6


III.2 realisasi anggaran perusahaan............................................................ 7
4. KESIMPULAN..................................................................................... 8

4.1 SIMPULAN........................................................................................ 8
4.2 SARAN............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 9
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awal kegiatan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya hal
yang sangat penting untuk dilakukan yaitu dengan menyusun anggaran.
Anggaran yang pertama yang harus disusun adalah anggaran
penjualan.Kegiatan penganggaran penjualan merupakan kegiatan dasar yang
dilakukan sebuah perusahaan sebelum melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.
Sehingga pada umumnya kegiatan penganggaran penjualan disusun terlebih
dahulu sebelum anggaran-anggaran lainnya dibuat.
Dengan penyusunan anggaran penjualan membantu pada tingkat kemajuan
suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis yang dilakukan untuk mampu
beroperasi sebagaimana yang diharapkan oleh suatu perusahaan baik dalam
tingkat produksi sampai dengan tingkat akhir distribusi.
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan
akan diperoleh apabila perusahaan menjual barang atau jasa dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pokoknya. Masalah-masalah utama yang dihadapi
pada saat akan menjual suatu barang atau jasa pada umumnya adalah produk
apa yang akan dijual, biaya-biaya yang perlu dikeluarkan agar produk tersebut
dapat dijual dan berapa harga produk tersebut agar mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan tetapi terjangkau bagi konsumen.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan.
2. Mengetahui kegunaan anggaran penjualan.
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran.

1.3 Rumusan Masalah


1. Dapat mendeskripsikan dan memahami pengertian anggaran penjualan.
2. Dapat mendeskripsikan kegunaan anggaran penjualan.
3. Dapat mendeskripsikan faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran.

1.4 Hipotesis
Anggaran harus dipandang dari perspektif sebenarnya sebagai suatu alat
bantu bagi manajemen dalam perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.
Sebagai suatu rencana, anggaran termasuk proyeksi keuangan yang dipadukan
dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta hal-hal yang
relevan.
BAB II
KAJIAN TEORI

II.1 Pengertian Anggaran


Pengertian anggaran menurut Munandar (2007:11) anggaran
merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka
dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan
untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena
rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran
seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan
kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan
akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian
efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan1.

II.2 Karakteristik Anggaran

Karakteristik anggaran menurut Mulyadi (2001 : 490) adalah


sebagai berikut2 :

(1) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain


keuangan;

(2) Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun;

(3) Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yaitu manajer


setuju menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam anggaran;

(4) Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusunan anggaran;

(5) Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi


tertentu.;

(6) Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan


anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

1
Munandar M, “Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja”,
(Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada, 2007), hlm 11
2
Mulyadi, “Akuntasi Manajemen”, (Jakarta : Salemba Empat, 2001), hlm 490
II.3 Manfaat Anggaran

Manfaat anggaran3 menurut Nafarin (2007 : 20) adalah sebagai berikut :

a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

karyawan.

c. Dapat memotivasi karyawan.

d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan .

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang

kurang perlu.

f. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan dan dana) dapat dimanfaatkan

seefisien mungkin.

g.Alat pendidikan bagi para manajer.

II.4 Pengertian Anggaran Penjualan

Sedangkan Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007 : 45)

pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut4 :

Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci


penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah
(kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualannya.

3
Nafarin M, “Penganggaran Perusahaan” (Jakarta : Salemba Empat, 2007), hlm 20
4
Tendi Haruman dan Sri Rahayu, “Penyusunan Anggaran Perusahan” (Bandung : Penerbit Graha
Ilmu, 2007), hlm 45
II.5 Penyusunan Anggaran Penjualan

Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan


menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu5:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan
penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan
6. Bentuk Anggaran Penjualan
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan
jika akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup
rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat
(daerah) penjualan.

II.6 Manfaat Anggaran Penjualan


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran

penjualan yaitu6:

1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.

2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses

perencanaan (contoh dalam rencana pemasaran).

3. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari

rencana laba yang menyeluruh.

5
Nafarin M, “Penganngaran Perusahaan” (Jakarta : Salemba Empat, 2007), hlm 176
6
Welsch Glenn A, Hilton Ronald W, Gordon Paul, “Anggaran perencanaan dan pengendalian”
(Jakarta : Salemba Empat, 2000), hlm 174
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang

dilakukan.

II.7 Faktor- Faktor Memengaruhi Peyusunan Anggaran Penjualan


Faktor- faktor yang memengaruhi peyusunan anggaran penjualan terbagi
menjadi dua, yaitu:
 Faktor-faktor internal yang terdiri dari:
1.Data penjualan beberapa periode yang lalu (historical data)
2.Kebijakan perusahaan tentang pemilihan saluran distribusi, media
promosi, metode penetapan harga jual, dll.
3.Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
4.Tenaga kerja yang tersedia.
5.Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
6.Fasilitas-fasilitas penunjang.

 Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari:


1. Keadaan persaingan (kompetitor).
2. Posisi perusahaan dalam persaingan.
3. Tingkat pendapatan suatu daerah (daerah pendistribusian).
4. Tingkat laju pertumbuhan konsumen.
5. Elastisitas harga.
6. Agama dan tradisi masyarakat.
7. Kebijakan pemerintah.
8. Kemajuan teknologi.

II.8 Pengertian Laba


Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba
yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup perusahaan tersebut. Berikut pengertian laba menurut beberapa ahli:
Menurut Harahap7 (2009 : 113) “Laba adalah kelebihan penghasilan diatas
biaya selama satu periode akuntansi”. Sedangkan menurut Suwardjono8
(2008:464) “Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan
barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya
(biaya total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang/jasa)”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laba adalah
kelebihan pendapatan diatas biaya sebagai imbalan menghasilkan barang dan jasa
selama satu periode akuntansi.

II.9 Jenis- Jenis Laba


a. Laba bruto yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
b. Penghasilan usaha bersih yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha.
c. Penghasilan bersih sebelum pajak yaitu penghasilan usaha bersih ditambah
dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya luar biasa.
d. Penghasilan bersih sesudah pajak yaitu penghasilan bersih sebelum pajak
dikurangi pajak penghasilan.

7
Harahap S Sofyan “Analisis Kritis Laporan Keuangan” (Jakarta : Raja Gfafindo Persada, 2009), hlm
113
8
Suwardjono “Teori Akuntansi” (Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada, 2008), hlm 464
BAB III
MANFAAT ANGGARAN PENJUALAN TERHADAP PEROLEHAN LABA
OPERASI

III.1 Hubungan Realisasi Anggaran Penjualan Dengan Laba Perusahaan


Anggaran merupakan rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh rencana kegiatan perusahaan. Anggaran penjualan merupakan
anggaran yang sangat penting dalam proyeksi dan penghasilan yang realistis dan
pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensif perusahaan.
Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti “over convidence”
atau terlalu percaya diri maka sebagian besar dari rencana laba keseluruhan juga
akan ikut tidak realistis. Realisasi anggaran penjualan merupakan pelaksanaan
nyata mengenai budget yang terperinci tentang penjualan selama periode
berlangsung.
Anggaran penjualan yang telah di realisasikan dengan seefektif dan
seefisien mungkin akan memciptakan kegiatan operasional yang baik sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai yaitu meningkatkan laba. Sehingga dengan laba
yang dihasilkan, perusahaan dapat tetap tumbuh dan dan berkembang mengikuti
persaingan dunia usaha. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyadi
(2002:68) bahwa : Realisasi anggaran dapat dijadikan sebagai kerangka kerja
untuk menilai prestasi kerja perusahaan. Inilah berarti bahwa dengan adanya
kegiatan penganggaran yang baik dan perencanaan, maka kegiatan operasional
perusahaan akan dapat berjalan sesuai dengan harapan jika kegiatan operasional
berjalan dengan baik, maka tujuan perusahaan akan tercapai dengan kata lain laba
perusahaan mengalami peningkatan.

III.2 Realisasi Anggaran Penjualan


Agar manajemen dapat mengetahui sampai sejauh mana hal-hal yang
ditetapkan dalam anggaran telah dilaksanakan, diperlukan laporan yang disusun
secara sistematis dan terperinci mengenai realisasi anggaran. Laporan realisasi
anggaran digunakan untuk memberikan informasi. Informasi tersebut menekankan
hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan dan realisasinya. “Realization ( penyerahan ) adalah pengakuan
terhadap perolehan pada waktu terjadinya penjualan barang dagangan bagi usaha
eceran, atau pada saat penyerahan jasa bagi usaha pelayanan.Sedangkan laporan
budget9 adalah : “Laporan budget (budget report) ialah laporan yang sistematis
dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan budget, beserta analisis dan
evaluasinya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.” (M.
Munandar, 2001 : 329) Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya realisasi anggaran dapat dijadikan penilaian prestasi kerja suatu
perusahaan.
Pada saat realisasi anggaran dapat dicapai dari yang dianggarkan maka
perusahaan akan mengalami peningkatan dalam pendapatan atau perolehan laba.
Laba diperoleh dari penjualan yang telah terealisasikan dalam laporan budget.
Laporan budget menunjukkan analisis perbandingan antara angka-angka yang
tercantum dalam catatan akuntansi. Analisis perbandingan menunjukkan apakah
telah terjadi penyimpangan-penyimpangan antara budget dan pelaksanaannya
(realisasi). Apakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi itu bersifat positif
(menguntungkan) ataukah bersifat negatif (merugikan).
Penyimpangan yang terjadi dan bersifat positif memiliki kebijakan tindak
lanjutnya diarahkan agar positif tersebut dapat terulang kembali pada periode
berikutnya. Sebaliknya bilamana penyimpangan-peyimpangan yang bersifat
negatif memiliki kebijakan tindak lanjut yang terarah agar yang negatif tidak akan
terulang kembali pada periode berikutnya. Setelah diketahuinya peyimpangan-
penytimpangan yang terjadi, dapatlah dinilai (evaluasi) apakah kegiatan
pelaksanaan budget dapat dikatakan “berhasil” ataukah “kurang berhasil”. Dari
hasil analisis dan evaluasi tersebut, maka pimpinan perusahaan dapat membuat
kebijakan sebagai tindak lanjut (follow up) untuk menghadapi periode berikutnya.
Oleh karena itu, analisis dan evaluasi begitu penting bagi penyusunan kebijakan

9
Munandar M “Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja”
(Yigyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada, 2007), hlm 329
tindak lanjut untuk menghadapi periode berikutnya, maka laporan budget perlu
disusun secara teratur (berkala) dengan selang waktu yang tidak terlalu lama.
BAB IV
KESIMPULAN

IV. Simpulan
Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan
datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang
yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang
yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode
penaksiran, yang pertama metode trend moment dan yang kedua adalah
metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.

2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses


perencanaan.

3. Memberikan informasi dalam profit planing control.

4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.

IV. Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan


meningkatkan banyak tentang anggaran penjualan.

Kami berharap semoga semua perusahaan dagang maupun jasa untuk


membuat anggaran penjualan yang baik sesuai aturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, M. (2007). Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoodinasian Kerja.


Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah
Mada.

Mulyadi (2001). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba


Empat.

Don R., Hansen, dan Mowen, Maryanne M., (2007). Akuntansi Manajemen. Edisi
Ketiga Jakarta : Erlangga.

Harahap S Sofyan, (2009) Analisis kritis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga,


Edisi Pertama, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Suwardjono, (2008) Teori Akuntansi., Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE


Universitas Gajah Mada

Tendi Haruman dan Sri Rahayu., (2007)., Penyusunan Anggaran Perusahaan,.


Bandung : Penerbit Graha Ilmu.

Welsch Glenn A, Hilton Ronald W, Gordon Paul., (2000). Anggaran Perencanaan


dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai