Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

(ANGGARAN OVERHEAD PABRIK DAN ANGGARAN BIAYA UMUM)

Diajukan sebagai : Tugas kelompok 3

Dosen Pengampu : Cahyadi Husadha, S.E., M.M

Disusun oleh :
1. Nisa Aliffia (201710325282)
2. Taufiq Hidayahtullah (201710325287)
3. Debby Dewani (201710325267)
4. Listia Wulandari (201710325105)
5. Nathania Oktaviani (201710325152)
6. Teruna Satya Wibawa (201710325303)
7. Muhammad Ariansyah (201710325139)
8. Abdussalam (201710325312)
9. Abu Rizal (201710325097)
10 Akbar Maulana S

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat
kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai permasalahan yang
dihadapi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya transaksi yang terjadi,
perubahan dan permintaan konsumen dan target laba yang diinginkan pemilik modal.
Permasalahan konsumen tersebut diiringi dengan adanya situasi dan kondisi yang semakin
kompetitif. Maka para pengusaha dan manajer memperoleh tantangan yang lebih berat, yaitu
meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasi perusahaan yang dikelola.

Peningkatan efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana manajemen
perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi jalannya perusahaan. Seperti
yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi.

Fungsi administrasi dan umum adalah meliputi fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penentuan kebijasanaan, perencanaan, pengarahan dan pengawasan terhadap kegiatan
perusahaan secara kesluruhan agar dapat berhasil-guna (efektif) dan berdaya-guna (efisien).
Aktivitas fungsi ini bermanfaat unutk fungsi produksi dan fungsi pemasaran akan tetapi tidak
dapat diidentifikasikan manfaatnya secara langsung dengan fungsi produksi maupun fungsi
pemasaran.
Bagian atau departemen di dalam organisasi perusahaan yang termasuk fungsi administrasi dan
umum misalnya: Direktur dan Staff, Bagian umum dan personalia, Bagian humas dan hokum,
Bagian keuangan, dan Bagian akuntansi.

Dalam makalah ini, yang akan lebih banyak dikaji adalah tentang biaya overhead pabrik dan
juga anggaran biaya umum. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit
untuk diidentifikasi pada produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi tercapainya
harga pokok produk yang tepat. Biaya ini memang sulit penetapannya sedangkan jumlah dan
pengaruhnya relatif besar dibandingkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Sedangkan anggaran biaya umum adalah semua biaya yang terjadi dan berhubungan dengan
fungsi administrasi dan umum. Meliputi biaya dalam rangka penentuan kebijaksanaan,
perencanaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Termasuk dalam biaya ini adalah biaya untuk direktur dan staf (pimpinan tertinggi perusahaan),
bagian umum dan personalia, bagian humas dan hukum, bagian keuangan, bagian akuntansi, dan
sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa definisi Anggaaran Overhead Pabrik Anggaran Biaya Umum?
2. Bagaimana cara penentuan tarif biaya overhead pabrik?
3. Bagaimana cara penyusunan anggaran bop per departemen?
4. Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Umum?
5. Apa Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Biaya Umum?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Mengetahui Definisi Anggaran Overhead Pabrik dan Anggaran Biaya Umum.
2. Mengetahui Bagaimana Cara penentuan tarif biaya overhead pabrik.
3. Mengetahui bagaimana cara penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per
departemen
4. Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Umum.
5. Mengetahui Bagaimana Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Biaya Umum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode harga pokok
proses).
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode harga
pokok pesanan).
Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya –
biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang
akan dating ,meliputi jenis biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana biaya itu terjadi.
Menurut Munandar (2003, hal 187) pengertian anggaran biaya administrasi adalah Anggaran
yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya yang terjadi serta biaya lain yang
sifatnya untuk keperluan secara keseluruhan, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis
biaya administrasi, jumlah biaya administrasi, dan waktu (kapan) biaya administrasi tersebut
terjadi dan dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan tempat (departemen) dimana
biaya administrasi tersebut terjadi.
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi.
Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan diluar kegiatan pabrik.
Anggaran biaya administrasi merupakan anggaran yang disusun secara terperinci tentang
besarnya biaya administrasi perusahaan dan biaya-biaya lain untuk keperluan secara keseluruhan
dari perusahaan
2.2. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan , biaya overhead pabrik yang dibebankan
kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Alasan pembebanan biaya overhead
pabrik kepada produk atas dasar tariff yang ditentukan dimuka adalah sebagai berikut:
1. Pembebanan BOP atas dasar biaya sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan
berubah-rubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang satu ke
bulan yang lain. Hal ini akan berakibat pada penyajian harga pokok persediaan dalam
neraca dan besar kecilnya laba atau rugi yang disajikan dalam laporan R/L. Apabila BOP
yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk,maka harga pokok produksi per
satuan akan berfluktuasi karena :
a) Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan
b) Perubahan tingkat efisiensi produksi
c) Adanya BOP yang terjadi secara sporadic,menyebar tidak merata selama jangka
waktu setahun
d) Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu
tertentu
2. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan metode harga
pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada
saat pesanan selesai dikerjakan. Padahal ada elemen biaya overhead pabrik yang baru
dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan,dan akhir tahun. Contoh : bila
perusahaan memakai listrik dari PLN ,tagihan baru dapat diketahui pada akhir bulan.
Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik
a) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
b) Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik
3. Menyusun anggaran BOP
Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiata (kapasitas) yang akan
dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang
dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP :
a) Kapasitas teoritis Adalah kapaitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu
tertentu.
b) Kapasitas normal Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang.
c) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan Adalah kapasitas sesungguhnya yang
diperkiraan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan dating
Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada pabrik. Ada beberapa macam
dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk diantaranya
adalah :
a) Satuan produk
b) Biaya bahan baku
c) Biaya tenaga kerja langsung
d) Jam tenaga kerja langsung
e) Jam mesin
Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam memilih dasar pembebanan yang dipakai adalah :
a) Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam
departemen produksi
b) Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan eratnya
hubugan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.

Berikut ini uraian beberapa dasar pembebanan BOP kepada produk :

a) Satuan produk
Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Taksiran BOP : Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan = Tarif BOP per
satuan
Contoh :
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000,-
Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan selama 1 tahun anggaran tersebut 4.000 unit
Taksiran BOP sebesar : Rp. 2.000.000,- : Rp. 4.000,- = Rp. 500/unit produk
b) Biaya bahan baku
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biaya asuransi
bahan baku ) maka dasar yang dipakai untuk membebankan kepada produk adalah biaya
bahan baku yang dipakai dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya bahan : Taksiran biaya bahan baku yang dipakai ) X 100%
= Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai
c) Biaya tenaga kerja
Jika sebagian elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi tanggungan
perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan BOP kepada produk adalah biaya
tenaga kerja langsung dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya tenaga kerja : Taksiran biaya tenaga kerja langsung) X
100% = tarif BOP dari biaya tenaga kerja langsung
d) Jam tenaga kerja langsung
Karena ada hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja ( jumlah
upah adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah ) maka disamping BOP dibebankan
atas dasar upah tenaga kerja langsung ,dapat pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja
langsung ,dengan rumus :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam tenaga kerja langsung = Tarif BOP per jam
TKL
e) Jam mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misalnya bahan bakar atau
listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),maka dasar yang dipakai untuk
membebankannya adalah jam mesin :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam mesin = Tarif BOP per jam TKL
Menghitung tarif biaya overhead pabrik :
Biaya overhead pabrik yang dianggarkan : taksiran dasar pembebanan = Tarif biaya
overhead pabrik
Contoh :
PT ABC
Anggaran BOP untuk tahun 2020
Atas dasar kapasitas normal 80.000 jam mesin

No. Jenis Biaya Tetap / Jumlah


Rekening Variabel
5101 Biaya bahan penolong V Rp. 1.050.000,-
5102 Biaya listrik V Rp. 1.500.000,-
5103 Biaya bahan bakar V Rp. 1.000.000,-
5104 Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp. 1.500.000,-
T Rp. 2.000.000,-
5105 Biaya kesejahteraan karyawan T Rp. 1.500.000,-
5106 Biaya reparasi dan pemeliharaan V Rp. 750.000,-
T Rp. 500.000,-
5107 Biaya asuransi gedung T Rp. 600.000,-
5108 Biaya depresiasi T Rp. 800.000,-
V Rp. 5.800.000,-
Jumlah
T Rp. 5.400.000,-
Jumlah Total Rp. 11.200.000
Perhitungan tarif BOP :
Tarif BOP variabel : Rp. 5.800.000,- : 80.000 jam = Rp. 72,50 per jam mesin
Tarif BOP tetap : Rp. 5.400.000,- : 80.000 jam = Rp. 67,50 per jam mesin
Tarif BOP total : Rp. 72,50 + Rp. 67,50 = Rp. 140,00 per jam mesin

2.3. Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Per Departemen


1. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk tahun
anggaran
2. Penaksiran BOP tak langsung departemen
Biaya tak langsung departemen-departemen yang menikmati manfaatnya atas dasar
distribusi tertentu,yaitu :

Biaya tak langsung departemen Dasar distribusi


a. Biaya depresiasi gedung Meter persegi luas lantai
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung Meter persegi luas lantai
c. Gaji pengawas departemen Jumlah karyawan
d. Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku

3. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-departemen yang menikmati


manfaatnya
4. Penjumlahan BOP per departemen

2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Umum


Dalam penyusunan anggaran biaya administrasi ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran biaya administrasi antara lain :
1) Anggaran penjualan
2) Anggaran unit yang diproduksikan
3) Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan
4) System pembayaran upah (gaji)
5) Metode depresiasi
6) Metode alokasi biaya
Sangat penting mengetahui faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran agar bisa
meminimalisir resiko yang mungkin terjadi. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran:
1. Faktor internal
 Data penjualan pada tahun-tahun yang lalu
 Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat
pembayaran yang dijual, dan sebagainya.
 Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
 Tenaga kerja, modal kerja dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan
2. Faktor eksternal
 Keadaan persaingan
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Tingkat penghasilan masyarakat
2.5. Langkah – Langkah Penyusunan Anggaran Biaya Umum
Langkah-langkah dalam rangka penyusunan standar biaya administrasi dan umum adalah
sebagai berikut:
1. Observasi dan analisa pendahuluan
Langkah ini penting di dalam memastikan semua masalah yang harus diketahui, dan
memilih luasnya kegiatan yang dapat distandarisasi serta untuk membantu mengeliminasi
kelemahan-kelemahan yang sifatnya routine.
2. Memilih fungsi atau kegiatan yang disusun standarnya
Standar biaya administrasi dan umum hanya dapat disusun untuk fungsi atau kegiatan
yang presentasinya dapat diukur secara pasti, dalam bentuk satuan standar pengukur.
3. Penentuan satuan standar pengukur kegiatan
Satuan standar pengukur untuk suatu bagian atas sub-bagian kegiatan administrasi umum
tergantung kepada kegiatan khusus yang dilaksanakan oleh bagian yang bersangkutan,
sehingga dapat dipakai alat mengukut prestasi.
4. Menentukan metode dan perhitungan dasar
Penelitian gerak dan waktu hanya dilakukan terhadap bagian atau sub-bagian dari fungsi
administrasi dan umum ynag dapat disusun standarnya. Atas dasar penelitian gerak dan
waktu tersebut disusun anggaran biaya dan dihitung besarnya biaya standar.
5. Testing atas biaya standar
Setelah biaya standar dihitung, maka standar tersebut harus dites lebih dahulu untuk
mengetahui apakah praktis dipakai.
6. Aplikasi akhir
Dalam aplikasi akhir dari standar memerlukan penjelasan dan keikutseraan para
pelaksana, sesuai dengan tanggungjawab atas pekerjaannya masing-masing, karena yang
akan diukur prestasinya adalah para pelaksana tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja. Biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya
bahan baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik
lainnya dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik. Pengendalian BOP
dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya,
sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi
dalam depaartemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif BOP yang berbeda-beda
untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen
produksi akan dibebani dengan BOP. Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi
semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian
keuangan dan bagian administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang
usaha perusahaan diluar kegiatan pabrik. Anggaran biaya administrasi merupakan
anggaran yang disusun secara terperinci tentang besarnya biaya administrasi perusahaan
dan biaya-biaya lain untuk keperluan secara keseluruhan dari perusahaan.
Biaya administrasi umum merupakan biaya yang terjadi dibagian administrasi
umum. Bagian ini pada umumnya merupakan bagian yang terdiri dari beraneka ragam
pekerjaan (selain pekerjaan pabrik dan penjualan) dan karena banyaknya sering disebut
sebagai bagian umum. Sesuai dengan namanya yaitu bagian administrasi umum, maka
bagian ini akan mengurusi masalah-masalah administrasi perusahaan (kecuali
administrasi penjualan dan administrasi pabrik) serta hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan kepentingan perusahaan secara umum. Fasilitas-fasilitas perusahaan untuk para
karyawan baik dari pimpinan perusahaan sampai dengan karyawan yang paling bawah
akan diurusi didalam bagian ini. Dengan demikian maka besar dan kecilnya suatu
perusahaan akan mempengarhi banyak dan sedikitnya serta kompleks dan tidaknya
permasalahan yang timbul didalam bagian administrasi umum ini.

Anda mungkin juga menyukai