Disusun Oleh:
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Biaya
Anggaran Overhead Pabrik..Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada
kami dalam rangka pengembangan dasar ilmu Penganggaran,
Semoga makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi yang positif bagi
pengembang wawasan pembaca. Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini
jauh dari kesempurnaan. oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi dan
memberikan manfaat bagi banyak pihak.
B. LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang
sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya
transaksi yang terjadi, perubahan dan permintaan konsumen dan target laba yang diinginkan
pemilik modal. Permasalahan konsumen tersebut diiringi dengan adanya situasi dan kondisi
yang semakin kompetitif. Maka para pengusaha dan manajer memperoleh tantangan yang
lebih berat, yaitu meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasi perusahaan yang dikelola.
Peningkatan efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana
manajemen perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi
jalannya perusahaan. Seperti yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Dalam makalah ini, yang akan lebih banyak dikaji adalah tentang biaya
overhead pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit
untuk diidentifikasi pada produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi
tercapainya harga pokok produk yang tepat. Biaya ini memang sulit penetapannya
sedangkan jumlah dan pengaruhnya relatif besar dibandingkan biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
C. RUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode
harga pokok proses)
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan
metode harga pokok pesanan)
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik
periode ini. Dalam biaya overhead pabrik terdapat biaya variable dan biaya tetap.
Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang besar kecil
dipengaruhi oleh volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah
biaya overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
volume produksi. Departemen-departeman yang terkait langsung dengan Overhead
Pabrik, adalah Departemen Produksi dan Departemen Pembantu. Departemen
Produksi adalah bagian yang bekerja mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Dengan kata lain Departemen Produksi sebagai bagian yang secara langsung
memproses produk akhir. Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah bagian
yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses
produksi.
Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya –
biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode
yang akan dating ,meliputi jenis biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana biaya itu
terjadi.
C. ELEMEN BIAYA
a. Biaya Produksi
Merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap
untuk dijual. Contohnya biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya
bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian - bagian, baik yang
langsung maupun yang tidak langsung yang berhubungan dengan proses produksi.
b. Biaya Pemasaran
Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan
kegudang pembeli, gaji karyawan bagian – bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran,
Merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan
Biaya yang terjadi yang penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang
dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan
terjadi.
Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang
dibiayai.
Biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung
dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung
atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Biaya ini tidak mudah
diidentifikasikan dengan produk tertentu
2. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan metode harga
pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan
pada saat pesanan selesai dikerjakan. Padahal ada elemen biaya overhead pabrik yang
baru dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan,dan akhir tahun. Contoh : bila
perusahaan memakai listrik dari PLN ,tagihan baru dapat diketahui pada akhir bulan.
Ada beberapa macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk diantaranya adalah :
Satuan produk
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Jam tenaga kerja langsung
Jam mesin
a. Satuan produk
Contoh :
Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan selama 1 tahun anggaran tersebut 4.000
unit
Taksiran BOP sebesar : Rp. 2.000.000,- : Rp. 4.000,- = Rp. 500/unit produk
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biaya asuransi
bahan baku ) maka dasar yang dipakai untuk membebankan kepada produk adalah
biaya bahan baku yang dipakai dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya bahan : Taksiran biaya bahan baku yang dipakai ) X
100% = Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai
c. Biaya tenaga kerja
Jika sebagian elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi
tanggungan perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan BOP kepada
produk adalah biaya tenaga kerja langsung dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya tenaga kerja : Taksiran biaya tenaga kerja langsung) X
100% = tariff BOPdari biaya tenaga kerja langsung
e. Jam mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misalnya bahan bakar atau
listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),maka dasar yang dipakai untuk
membebankannya adalah jam mesin :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam mesin = Tarif BOP per jam TKL
Contoh:
PT ABC
Tarif BOP variabel : Rp. 5.800.000,- : 80.000 jam = Rp. 72,50 per jam mesin
Tarif BOP tetap : Rp. 5.400.000,- : 80.000 jam = Rp. 67,50 per jam mesin
Tarif BOP total : Rp. 72,50 + Rp. 67,50 = Rp. 140,00 per jam mesin
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan
metode harga pokok proses). Biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya
adalah biaya bahan baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta
biaya pabrik lainnya dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk mengendalikan biaya dan
ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian BOP dapat lebih mudah
dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga
dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam
depaartemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif BOP yang berbeda-beda untuk
tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen
produksi akan dibebani dengan BOP. Sesuai dengan departemen bersangkutan.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetauan dan wawasan kita khususnya
tentang materi Anggaran Biaya Overhead Pabrik, penulis berharap dengan makalah
ini kita sebagai orang yang terpelajar sekaligus mahasiswa jurusan manajeman tidak
hanya lihai dalam berinteraksi dan mencari relasi tetapi juga mampu menguasai
konsep sedetail mungkin untuk menunjang perjalanan karir kita kedepannya dalam
suasana yang tentunya semakin hari semakin berkembang.