Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Disusun Oleh:

1. Muhammad Daffa (19809334006)


2. Muhammad Rais Dwi K (19809334012)
3. Ananda Kurnia R (19809334025)
4. Dimas Prasetyo (19809334028)
5. Nur Latifah Amelia (19809334032)
6. Avinta Rizki Lestari (19809334042)
D4 Akuntansi 2019

Universitas Negeri Yogyakarta

2020/2021

BAB I

PENDAHULUAN

A. KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Biaya
Anggaran Overhead Pabrik..Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada
kami dalam rangka pengembangan dasar ilmu Penganggaran,
Semoga makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi yang positif bagi
pengembang wawasan pembaca. Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini
jauh dari kesempurnaan. oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi dan
memberikan manfaat bagi banyak pihak.

B. LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang
sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya
transaksi yang terjadi, perubahan dan permintaan konsumen dan target laba yang diinginkan
pemilik modal. Permasalahan konsumen tersebut diiringi dengan adanya situasi dan kondisi
yang semakin kompetitif. Maka para pengusaha dan manajer memperoleh tantangan yang
lebih berat, yaitu meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasi perusahaan yang dikelola.
Peningkatan efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana
manajemen perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi
jalannya perusahaan. Seperti yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Dalam makalah ini, yang akan lebih banyak dikaji adalah tentang biaya
overhead pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit
untuk diidentifikasi pada produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi
tercapainya harga pokok produk yang tepat. Biaya ini memang sulit penetapannya
sedangkan jumlah dan pengaruhnya relatif besar dibandingkan biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian BOP ?


2. Apa tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik?
3. Bagaimana penggolongan biaya overhead pabrik?
4. Bagaimana cara penentuan tarif biaya overhead pabrik?
5. Bagaimana cara penyusunan anggaran bop per departemen?

D. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa definisi dari anggaran BOP.


2. Mampu memahami tujuan dari penyusunan anggaran BOP.
3. Mengetahui golongan-golongan yang termasuk dalam BOP.
4. Mengetahui cara menentukan tarif BOP.
5. Memahami tentang bagaimana cara menyusun anggaran BOP per departemen.

BAB II

PEMBAHASAN

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

A. PENGERTIAN
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode
harga pokok proses)

Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan
metode harga pokok pesanan)

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik
periode ini. Dalam biaya overhead pabrik terdapat biaya variable dan biaya tetap.
Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang besar kecil
dipengaruhi oleh volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah
biaya overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
volume produksi. Departemen-departeman yang terkait langsung dengan Overhead
Pabrik, adalah Departemen Produksi dan Departemen Pembantu. Departemen
Produksi adalah bagian yang bekerja mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Dengan kata lain Departemen Produksi sebagai bagian yang secara langsung
memproses produk akhir. Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah bagian
yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses
produksi.

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya –
biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode
yang akan dating ,meliputi jenis biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana biaya itu
terjadi.

B. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


1. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien
2. Menentukan harga pokok produk secara lebih cepat
3. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen)
dimana biaya dibebankan
4. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik

C. ELEMEN BIAYA
a. Biaya Produksi

Merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap

untuk dijual. Contohnya biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya

bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian - bagian, baik yang

langsung maupun yang tidak langsung yang berhubungan dengan proses produksi.

b. Biaya Pemasaran

Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan

kegudang pembeli, gaji karyawan bagian – bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran,

c. Biaya Administrasi dan Umum

Merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan

bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntansi dan biaya fotocopy.

d. Biaya Langsung (Direct cost)

Biaya yang terjadi yang penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang

dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan

terjadi.

Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang

dibiayai.

e. Biaya Tidak Langsung (Inderect cost)

Biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung

dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung

atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Biaya ini tidak mudah
diidentifikasikan dengan produk tertentu

D. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


1) Menurut sifatnya
a. Biaya bahan penolong
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
d. Biayayang timbul sebagai akibat penilaian aktiva tetap
e. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang
tunai
2) Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
a. Biaya overhead pabrik tetap
b. Biaya overhead pabrik variabel
c. Biaya overhead pabrik semi variabel

3) Menurut hubungannya dengan departemen


a. Biaya overhead pabrik langsung departemen
Yaitu BOP yang terjadi dalam departementertentu dan manfaatnya hanya
dinikmati oleh departemen tersebut. Contoh: biaya gaji mandor dalam
departemen produksi,biaya depresiasi mesin ,biaya bahan penolong.
b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
Yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh:
biaya depresiasi, pemeliharaan, asuransi gedung pabrik dimana pabrik digunakan
oleh beberapa departemen produksi.

E. PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik yang


dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Alasan pembebanan
biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka adalah
sebagai berikut :
1. Pembebanan BOP atas dasar biaya sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan
berubah-rubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang
satu ke bulan yang lain. Hal ini akan berakibat pada penyajian harga pokok persediaan
dalam neraca dan besar kecilnya laba atau rugi yang disajikan dalam laporan R/L.
Apabila BOP yang sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk,maka harga
pokok produksi per satuan akan berfluktuasi karena :
a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan
b. Perubahan tingkat efisiensi produksi
c. Adanya BOP yang terjadi secara sporadic,menyebar tidak merata selama
jangka waktu setahun
d. Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu
tertentu

2. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan metode harga
pokok pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan
pada saat pesanan selesai dikerjakan. Padahal ada elemen biaya overhead pabrik yang
baru dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan,dan akhir tahun. Contoh : bila
perusahaan memakai listrik dari PLN ,tagihan baru dapat diketahui pada akhir bulan.

Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik

a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik


b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik

3. Menyusun anggaran BOP


Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiata (kapasitas) yang
akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Ada tiga macam
kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP :
a) Kapasitas teoritis
Adalah kapaitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada
kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
b) Kapasitas normal
Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang.
c) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkiraan akan dapat dicapai dalam tahun
yang akan dating

Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik  kepada pabrik

Ada beberapa macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik 
kepada produk diantaranya adalah :

 Satuan produk
 Biaya bahan baku
 Biaya tenaga kerja langsung
 Jam tenaga kerja langsung
 Jam mesin

Berikut ini uraian beberapa dasar pembebanan BOP kepada produk :

a. Satuan produk

Contoh :

Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000,-

Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan selama 1 tahun anggaran tersebut 4.000
unit

Taksiran BOP sebesar : Rp. 2.000.000,- : Rp. 4.000,- = Rp. 500/unit produk

b. Biaya bahan baku

Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biaya asuransi
bahan baku ) maka dasar yang dipakai untuk membebankan kepada produk adalah
biaya bahan baku yang dipakai dengan rumus :

(Taksiran BOP dari biaya bahan : Taksiran biaya bahan baku yang dipakai ) X
100% = Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai
c. Biaya tenaga kerja
Jika sebagian elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi
tanggungan perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan BOP kepada
produk adalah biaya tenaga kerja langsung dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya tenaga kerja : Taksiran biaya tenaga kerja langsung) X
100% = tariff BOPdari biaya tenaga kerja langsung

d. Jam tenaga kerja langsung


Karena ada hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam kerja ( jumlah
upah adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah ) maka disamping BOP
dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung ,dapat pula dibebankan atas dasar
jam tenaga kerja langsung,dengan rumus :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam tenaga kerja langsung = Tarif BOP per
jam TKL

e. Jam mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misalnya bahan bakar atau
listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),maka dasar yang dipakai untuk
membebankannya adalah jam mesin :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam mesin = Tarif BOP per jam TKL

            Menghitung tarif biaya overhead pabrik :

Biaya overhead pabrik yang dianggarkan : taksiran dasar pembebanan = Tarif


biaya overhead pabrik

Contoh:

PT ABC

Anggaran BOP untuk tahun 2012

Atas dasar kapasitas normal 80.000 jam mesin

No Jenis Biaya Tetap / Jumlah


Rekenin Variabel
g
5101 Biaya bahan penolong V Rp. 1.050.000,-
5102 Biaya listrik V Rp. 1.500.000,-
5103 Biaya bahan bakar V Rp. 1.000.000,-
5104 Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp. 1.500.000,-
T Rp. 2.000.000,-
5105 Biaya kesejahteraan karyawan T Rp. 1.500.000,-
5106 Biaya reparasi dan pemeliharaan V Rp. 750.000,-
T Rp. 500.000,-
5107 Biaya asuransi gedung T Rp. 600.000,-
5108 Biaya depresiasi T Rp. 800.000,-
Jumlah V Rp. 5.800.000,-
T Rp.5.400.000,-
Jumlah Total Rp. 11.200.000,-

Perhitungan tarif BOP :

Tarif BOP variabel      : Rp. 5.800.000,- : 80.000 jam = Rp. 72,50 per jam mesin

Tarif BOP tetap           : Rp. 5.400.000,- : 80.000 jam = Rp. 67,50 per jam mesin

Tarif BOP total           : Rp. 72,50 + Rp. 67,50             = Rp. 140,00 per jam mesin

F. PENYUSUNAN ANGGARAN BOP PER DEPARTEMEN

1. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan


untuk tahun anggaran
2. Penaksiran BOP tak langsung departemen

Biaya tak langsung departemen-departemen yang menikmati manfaatnya atas dasar


distribusi tertentu,yaitu :

Biaya tak langsung departemen Dasar distribusi


a) Biaya depresiasi gedung Meter persegi luas lantai
b) Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung Meter persegi luas lantai
c) Gaji pengawas departemen Jumlah karyawan
d) Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan
metode harga pokok proses). Biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke
dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya
adalah biaya bahan baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta
biaya pabrik lainnya dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk mengendalikan biaya dan
ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian BOP dapat lebih mudah
dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga
dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam
depaartemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif BOP yang berbeda-beda untuk
tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen
produksi akan dibebani dengan BOP. Sesuai dengan departemen bersangkutan.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetauan dan wawasan kita khususnya
tentang materi Anggaran Biaya Overhead Pabrik, penulis berharap dengan makalah
ini kita sebagai orang yang terpelajar sekaligus mahasiswa jurusan manajeman tidak
hanya lihai dalam berinteraksi dan mencari relasi tetapi juga mampu menguasai
konsep sedetail mungkin untuk menunjang perjalanan karir kita kedepannya dalam
suasana yang tentunya semakin hari semakin berkembang.

Anda mungkin juga menyukai