Pengujian dan Pemeriksaan Quality Control (QC), hanya merupakan tindakan pengujian (testing), dan pemeriksaan (inspection) saja, apakah material tersebut telah memenuhi spesifikasi atau tidak. Menurut Eurachem Quality control (QC) adalah kegiatan yang sehari-hari dilakukan seperti, operasional teknik dan kegiatan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Sedangkan Menurut Eurachem, yang dimaksud dengan jaminan kualitas (QA) adalah tindakan yang direncanakan sistematis diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan untuk kualitas yang diberikan. Quality Assurance (QA) lebih berarti pada apa yang disebut "Program" dan "Prosedur" tersendiri, yang harus digunakan dalam mengorganisasi pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan. QA merupakan sistem yang menjamin dapat tercapainya persyaratan kualitas yang tersebut dalam dokumen kontrak, setiap kesalahan langsung mendapat koreksi sebelum melanjut ke tahap berikutnya. 2. Sebutkan azas dan generasi patok duga (Benchmarking) ? Patok duga mengandung beberapa asas (Pawitra, 1994:12) : Patok duga merupakan kiat untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu perusahaan dapat memimpin atau menguasai pasar. Fokus kegiatan patok duga diarahkan pada praktik terbaik dari perusahaan lain. Praktik patok duga berlangsung secara sistematis dan terpadu dengan praktik manajemen lainnya, misalnya TQM, cooperate reeingeneering, analisis pesaing, dan lain- lain. Keterlibatan semua pihak, pemilihan yang tepat tentang apa yang dipatok duga, pemahaman organisasi, pemilikan mitra yang cocok, dan kemampuan melaksanakan apa yang ditemukan dalam praktik bisnis. 3. Jelaskan dasar pemikiran perlunya patok duga (Benchmarking) ? Dorongan untuk melakukan patok duga banyak ditentukan oleh faktor kepuasan pelanggan yang sifatnya dinamis serta dapat meningkatkan daya saing dalam menghadapi liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi. Patok duga digunakan untuk menentukan proses yang akan diperbaiki serta berkesinambungan (incremental) dan perubahan yang dibutuhkan. 4. Salah satu penyebab gagalnya penerapan ISO 9001:2008 di dunia sekolah/pendidikan adalah “kurang adanya komitmen dari manajemen” Jelaskan menurut pendapat Anda! Artinya : dari semua unsur manajemen misalkan mulai satpam, staff, sampai dengan Kepala Sekolah (Top Manajemen), tidak dengan sungguh-sungguh dalam penerapan dokumen mutu Sistem Manajemen Mutu yang sudah ditetapkan oleh organisasi/sekolah itu sendiri. Dokumen Mutu yang seharusnya menjadi acuan dalam berorganisasi / menjalankan organisasi terlepas begitu saja dengan kegiatan aktivitas kerja sehari-hari.
5. Jelaskan bagaimana seorang pemimpin dapat mewujudkan sebuah visi?
Fokus. Peranan paling penting dari visi dalam hidup berorganisasi adalah untuk memberi fokus kepada energi manusia. Untuk memampukan setiap orang yang berurusan dengan sebuah perusahaan/organisasi agar dapat melihat dengan lebih jelas apa yang ada di depan mereka, maka para pemimpin harus mempunyai suatu fokus dan menyampaikan fokus tersebut. Kepemimpinan tanpa visi tidak lebih daripada sekadar manajemen. Perbedaan antara seorang pemimpin (leader) dan manajer (manager). Memang transisi dari seorang manajer untuk menjadi pemimpin dapat saja merupakan proses kemajuan yang alamiah, namun hal itu bukanlah suatu “promosi” yang bersifat otomatis. Pada umumnya orang- orang yang disebut sebagai pemimpin dahulunya adalah para manajer. Mereka menjalankan unit kerja dalam perusahaan atau unit pemerintahan dengan baik, melakukan pengorganisasian secara baik, kemudian diidentifikasikan sebagai berpotensi untuk menjadi pemimpin. 6. Bagaimana peran seorang pemimpin dalam mengembangkan budaya? Masalah budaya organisasi (Organization Culture) akhir-akhir ini telah menjadi suatu tinjauan yang sangat menarik terlebih dalam kondisi kerja yang tidak menentu. Budaya organisasi kembali digali guna menggali kekuatan-kekuatan diri yang telah dimiliki namun cenderung diabaikan. Pada saat lingkungan eksternal dianggap kurang mampu mengatasi masalah yang timbul, maka orang kembali menengok kekuatan yang ada meskipun hal itu diyakini pula tidak dapat menyelesaikan masalah secara keseluruhan. Budaya pada hakekatnya merupakan pondasi bagi suatu organisasi. Jika pondasi yang dibuat tidak cukup kokoh, maka betapapun bagusnya suatu bangunan, ia tidak akan cukup kokoh untuk menopangnya. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bagiamana budaya itu seharusnya dibentuk. Dari berbagai pendapat tersebut yang tidak bisa dipungkiri adalah peran pimpinan. Ada sejumlah tahapan bila suatu perusahaan ingin membntuk kulturnya. Pertama-tama perusahaan tadi harus melihat ke depan mengenai apa visinya, kemudian sistem nilai apa yang dimiliki, selanjutnya bagaimana nilai-nilai itu diterapkan dalamorganisasi itu sendiri, dan akhirnya melihat bagaimana sumber dayanya. 7. Jelaskan lingkaran mutu dalam mengontrol dan membangun kerja tim? Bagi sebagian orang, mutu sinonim dengan lingkaran mutu. Lngkaran mutu merupakan ciri penting dari metode kontrol mutu terpadu (Total Quality Control) Jepang. Filosofi TQC Jepang sebenarnaya merupakan perpaduan antara ide-de kontrol proses statistik Deming dengan lingkaran mutu. Adapun ilustrasi dari lingkaran mutu adalah sebagai sebagai berikut : Lingkaran mutu dipertimbangkan sebagai bagian penting dari proses mutu di Jepang, akan tetapi tidak di Barat.hal ini mungkin ada hubungannya dengan budaya industri di Barat. Di barat, tim dan kerja tim lebih di tekankan daripada lingkaran mutu. Menurut Isikhawa lingkaran mutu memiliki tujuan sebagai berikut : Memberi kontribusi pada peningkatan pada peningkatan dan pengembangan perusahan. Menghormati kemanusaiaan dan membangun sebuah kebahagian yang layak serta wilayah kerja yang bermanfaat. Melatih kemampuan manusia secara maksimal dan mengurangi kemungkinan yang terbatas.