Anda di halaman 1dari 3

Tugas Manajemen Kualitas

Abu Rizal Bakri (201710325097)


7-A2

1. Apa ISO 9001:2008 itu? Dan dapatkah diterapkan di Perguruan Tinggi? Jelaskan!
ISO 9001:2008 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu.
Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain
yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan
internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Sebagai satu sistem manajemen mutu tidak hanya diterapkan untuk produk industri
manufaktur saja tetapi juga sesuai untuk industri jasa seperti lembaga pendidikan,
beberapa pendidikan sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 karena
dirasakan sebagai faktor yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.
2. Salah satu penyebab gagalnya penerapan ISO 9001:2008 di dunia sekolah/pendidikan
adalah “kurang adanya komitmen dari manajemen” Jelaskan menurut pendapat Anda!
Artinya : dari semua unsur manajemen misalkan mulai satpam, staff, sampai dengan
Kepala Sekolah (Top Manajemen), tidak dengan sungguh-sungguh dalam penerapan
dokumen mutu Sistem Manajemen Mutu yang sudah ditetapkan oleh organisasi/sekolah
itu sendiri. Dokumen Mutu yang seharusnya menjadi acuan dalam berorganisasi /
menjalankan organisasi terlepas begitu saja dengan kegiatan aktivitas kerja sehari-hari.
3. Jelaskan bagaimana seorang pemimpin dapat mewujudkan sebuah visi?
Fokus. Peranan paling penting dari visi dalam hidup berorganisasi adalah untuk memberi
fokus kepada energi manusia. Untuk memampukan setiap orang yang berurusan dengan
sebuah perusahaan/organisasi agar dapat melihat dengan lebih jelas apa yang ada di
depan mereka, maka para pemimpin harus mempunyai suatu fokus dan menyampaikan
fokus tersebut.
Kepemimpinan tanpa visi tidak lebih daripada sekadar manajemen. Perbedaan antara
seorang pemimpin (leader) dan manajer (manager). Memang transisi dari seorang
manajer untuk menjadi pemimpin dapat saja merupakan proses kemajuan yang alamiah,
namun hal itu bukanlah suatu “promosi” yang bersifat otomatis. Pada umumnya orang-
orang yang disebut sebagai pemimpin dahulunya adalah para manajer. Mereka
menjalankan unit kerja dalam perusahaan atau unit pemerintahan dengan baik,
melakukan pengorganisasian secara baik, kemudian diidentifikasikan sebagai berpotensi
untuk menjadi pemimpin.
4. Bagaimana peran seorang pemimpin dalam mengembangkan budaya?
Masalah budaya organisasi (Organization Culture) akhir-akhir ini telah menjadi suatu
tinjauan yang sangat menarik terlebih dalam kondisi kerja yang tidak menentu. Budaya
organisasi kembali digali guna menggali kekuatan-kekuatan diri yang telah dimiliki
namun cenderung diabaikan. Pada saat lingkungan eksternal dianggap kurang mampu
mengatasi masalah yang timbul, maka orang kembali menengok kekuatan yang ada
meskipun hal itu diyakini pula tidak dapat menyelesaikan masalah secara keseluruhan.
Budaya pada hakekatnya merupakan pondasi bagi suatu organisasi. Jika pondasi yang
dibuat tidak cukup kokoh, maka betapapun bagusnya suatu bangunan, ia tidak akan
cukup kokoh untuk menopangnya. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bagiamana
budaya itu seharusnya dibentuk. Dari berbagai pendapat tersebut yang tidak bisa
dipungkiri adalah peran pimpinan. Ada sejumlah tahapan bila suatu perusahaan ingin
membntuk kulturnya. Pertama-tama perusahaan tadi harus melihat ke depan mengenai
apa visinya, kemudian sistem nilai apa yang dimiliki, selanjutnya bagaimana nilai-nilai
itu diterapkan dalamorganisasi itu sendiri, dan akhirnya melihat bagaimana sumber
dayanya.
5. Jelaskan lingkaran mutu dalam mengontrol dan membangun kerja tim?
Bagi sebagian orang, mutu sinonim dengan lingkaran mutu. Lngkaran mutu merupakan
ciri penting dari metode kontrol mutu terpadu (Total Quality Control) Jepang. Filosofi
TQC Jepang sebenarnaya merupakan perpaduan antara ide-de kontrol proses statistik
Deming dengan lingkaran mutu. Adapun ilustrasi dari lingkaran mutu adalah sebagai
sebagai berikut :
Lingkaran mutu dipertimbangkan sebagai bagian penting dari proses mutu di Jepang,
akan tetapi tidak di Barat.hal ini mungkin ada hubungannya dengan budaya industri di
Barat. Di barat, tim dan kerja tim lebih di tekankan daripada lingkaran mutu.
Menurut Isikhawa lingkaran mutu memiliki tujuan sebagai berikut :
 Memberi kontribusi pada peningkatan pada peningkatan dan pengembangan
perusahan.
 Menghormati kemanusaiaan dan membangun sebuah kebahagian yang layak serta
wilayah kerja yang bermanfaat.
 Melatih kemampuan manusia secara maksimal dan mengurangi kemungkinan
yang terbatas.
6. Jelaskan perbedaan QC dan QA itu?
Pengujian dan Pemeriksaan Quality Control (QC), hanya merupakan tindakan pengujian
(testing), dan pemeriksaan (inspection) saja, apakah material tersebut telah memenuhi
spesifikasi atau tidak. Menurut Eurachem Quality control (QC) adalah kegiatan yang
sehari-hari dilakukan seperti, operasional teknik dan kegiatan yang digunakan untuk
memenuhi persyaratan kualitas.
Sedangkan Menurut Eurachem, yang dimaksud dengan jaminan kualitas (QA) adalah
tindakan yang direncanakan sistematis diperlukan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan untuk kualitas yang
diberikan. Quality Assurance (QA) lebih berarti pada apa yang disebut "Program" dan
"Prosedur" tersendiri, yang harus digunakan dalam mengorganisasi pelaksanaan
pengujian dan pemeriksaan.
QA merupakan sistem yang menjamin dapat tercapainya persyaratan kualitas yang
tersebut dalam dokumen kontrak, setiap kesalahan langsung mendapat koreksi sebelum
melanjut ke tahap berikutnya.
7. Sebutkan azas dan generasi patok duga (Benchmarking) ?
Patok duga mengandung beberapa asas (Pawitra, 1994:12) :
 Patok duga merupakan kiat untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu
perusahaan dapat memimpin atau menguasai pasar.
 Fokus kegiatan patok duga diarahkan pada praktik terbaik dari perusahaan lain.
 Praktik patok duga berlangsung secara sistematis dan terpadu dengan praktik
manajemen lainnya, misalnya TQM, cooperate reeingeneering, analisis pesaing,
dan lain- lain.
 Keterlibatan semua pihak, pemilihan yang tepat tentang apa yang dipatok duga,
pemahaman organisasi, pemilikan mitra yang cocok, dan kemampuan
melaksanakan apa yang ditemukan dalam praktik bisnis.
8. Jelaskan dasar pemikiran perlunya patok duga (Benchmarking) ?
Dorongan untuk melakukan patok duga banyak ditentukan oleh faktor kepuasan
pelanggan yang sifatnya dinamis serta dapat meningkatkan daya saing dalam menghadapi
liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi. Patok duga digunakan untuk
menentukan proses yang akan diperbaiki serta berkesinambungan (incremental) dan
perubahan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai