Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RUTIN 13

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sahyar, MS, MM.

DISUSUN OLEH:

NAMA : EVA ROLITA HARIANJA

NIM : 4193321020

KELAS : FISIKA DIK A 2019

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
1. Uraikan konsep manajemen mutu terpadu
Jawaban:
Manajemen mutu terpadu merupakan, sistem manajemen yang mengangkat sesuatu
sebagai strategi (strategy) usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan cara
melibatkan pelanggan dan seluruh anggota organisasi.
Menurut Dr. W. Edward Demings (dalam Syafaruddin, 2002:31) Yang mendasari falsafah
manajemen mutu terpadu terfokus pada pernyataan “Do the right things, first time,every time”
(kerjakan sesuatu yang benar sejak pertama kali setiap waktu) dengan meletakkan kerangka
pemikiran dalam perbaikan mutu secara berkelanjutan yang terdiri dari hal -hal sebagai berikut.
1) Reaksi berantai untuk perbaikan kualitas
Reaksi berantai tersebut menyatakan bahwa perbaikan kualitas akan meningkatkan
kepuasan pelanggan (dalam hal pengguna lulusan).
2) Transformasi organisasi
Di sini kemampuan untuk mencapai perbaikan yang penting dan berkelanjutan
menuntut perubahan dalam nilai-nilai yang dianut. Selain itu, proses kerja dan struktur
kewenangan dalam organisasi perlu dibenahi.
3) Peran esensial pimpinan
Kepemimpinan mempunyai peran strategis dalam upaya perbaikan kualitas. Setiap
anggota organisasi harus memberikan kontribusi penting dalam upaya tersebut, namun
demikian setiap upaya perbaikan yang tidak didukung secara aktif oleh pimpinan,
komitmen, kreatifitas, maka lama kelamaan akan hilang
4) Hindari praktik-praktik manajemen yang merugikan Setiap keputusan yang didasarkan
pada pandangan jangka pendek, sempit dan terkotak-kotak, akhirnya akan merugikan
organisasi. Beberapa contoh pandangan tersebut adalah:
a. Tidak terdapat tujuan yang tetap (constancy of purpose), yaitu tujuan menuju
perbaikan kualitas demi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi.
b. Hanya memikirkan keuntungan jangka pendek, dan
c. Sering berganti-ganti kegiatan.
5) Penerapan system of profound knowledge
Penerapan sistem tersebut meliputi penerapan empat disiplin berikut:
a. Organisasi pada sistem (system oriented)
Pada setiap upaya menuju perbaikan kualitas itu, hendaknya kita
mengembangkan kecakapan untuk menghindari dan mengelola interaksi antara
berbagai komponen organisasi. Orientasi ini meliputi fokus pada kinerja
(performance) total organisasi bukan hannya memusatkan perhatian pada usaha
memaksimalkan hasil komponen organisasi tertentu secara parsial, akan tetapi
harus keseluruhan organisasi.
b. Teori variasi
Perlu dikembangkan kecakapan untuk menggunakan data dalam proses
pengambilan keputusan.pengertian atas variasi data akan dapat membantu
pengambilan keputusan untuk mengetahui kapan harus melakukan perubahan-
perubahan dalam suatu sistem guna memperbaiki kinerja,dan mengetahui
kapan perubahan -perabahan yang dibuat dapat memperburuk kinerja.
c. Teori pengetahuan
Peguasaan teori pengetahuan akan membuat kita untuk mengembangkan dan
menguji hipotesis (praduga) guna memperbaiki kinerja organisasi jadi,teori
pengetahuan akan membantu kita untuk mengetahui:
- apa yang dikehendaki oleh pelanggan (customer),
- seberapa jauh organisasi dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan.
- faktor-faktor penting apa yang mempengaruhi kualitas
- apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas
- apakah pelanggan mengetahui perubahan yang terjadi mengenai
kinerja organisasi, dan
- apa kebutuhan dan harapan baru pelanggan
d. Psikologi
Perlu dikembangkan kecakapan untuk mengerti dan menerapan konsep-konsep
yang berkaitan dengan perbedaan individu dalam organisasi, dinamika
kelompok, proses belajar dan proses perubahan guna mencapai perbaikan
kualitas.
Konsep inti dari MMT adalah konsep tentang sistem, manajemen dengan mendasarkan
fakta dan proses manajemen yang mendasarkan pada siklus PDCA (Plan, Do, Chek, Action).
Namun demikian Sytsma (2004 : 5) membagi konsep tersebut menjadi dua yaitu konsep inti dan
konsep pendukung.
Konsep Inti:

1. Konsep sistem dan analisis sistem


2. Variasi proses, termasuk sebab-sebab umum dan variasi sebab-sebab khusus.
3. Proses pengendalian dengan statistik (statistical process control) dan bagan kontrol
untuk mengidentifikasi sebab-sebab khusus.
4. Siklus PDCA untuk pengembangan secara terus menerus mendasarkan pada analisis
variasi sebab-sebab umum.
5. Alat-alat untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah dan bantuan dalam
mengimplementasikan proses yang baru.

Konsep Pendukung:

1. Penekanan pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.


2. Isu-isu pekerja yang meliputi: Pemberdayaan, Tim, Nilai-nilai pekerja, Penekanan
pada pendidikan dan pelatihan.

Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Untuk mencapai usaha tersebut digunakan
sepuluh unsur utama TQM, empat prinsip TQM, dan tiga metode TQM. Salah satu tujuan TQM
adalah memberikan kepuasan pelanggan. Mekanismenya memahami harapan pelanggan melalui
tiga tingkatan, yaitu dimulai dengan menampung keluhan, analisis penjualan dan umpan balik
dari konsumen, dan wawancara pribadi dengan konsumen.
2. Uraikan prinsip- prinsip manajemen mutu terpadu
Jawaban:
Menurut Dean sebagaimana dikutip oleh Ali Djamhuri (2001:8) prinsip umum Manajemen
Mutu Terpadu meliputi:
1. Organisai yang memfokuskan pada ketercapaian kepuasan pelanggan (Customer Focus
Organization).
Organisasi dalam hal ini manajemen harus dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan
sumber daya organisasi dan sistem yang ada untuk menciptakan aktivitas terhadap
tercapainya kepuasan pelanggan. Tercapainya kepuasan pelanggan meliputi seluruh
stakeholders, baik yang berada didalam organisasi maupun di luar organisasi.
2. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi pihak lain untuk mencapai
tujuan organisasi. Oleh karenanya pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas,
sehingga keduanya dapat dituangkan dalam kebijakan yang akan diambil.
3. Keterlibatan seluruh partisipan organisasi (People Organization)
Seluruh komponen di dalam suatu organisasi harus dilibatkan. Artinya seluruh sitivitas
organisasi harus selalu berusaha untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.
Perbaikan bukan hanya dari pihak kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, tetapi
semua sivitas sekolah harus memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan. Dengan
kata lain semua sivitas sekolah harus dilibatkan dalam upaya memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada para pelanggan.
4. Pendekatan yang menekankan pada perbaikan proses (Process Approach)
Kurangnya dukungan sistem informasi dan alat ukur keberhasilan MMT berasumsi
bahwa output akhir suatu organisasi tidak semata-mata dilihat secara parsial, tetapi
suatu proses yang panjang. Proses tersebut dilakukan secara sadar oleh setiap individu
5. Penerapan manajemen dengan menggunakan pendekatan sistem (System Approach)
Dalam konteks organisasi, upaya menyempurnakan proses tertentu harus dikaitkan
dengan proses lainnya. Oleh karena pihak-pihak yang terkait dengan proses tersebut
merupakan tangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
6. Langkah perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (Continual Improvement atau
Kaizen)
Inti perbaikan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan adalah adanya
human resources empowerment baik bagi tenaga edukatif maupun administratif.
7. Penerapan pengembilan keputusan didasarkan fakta (Factual Apprecision Making)
Manajemen Mutu Terpadu berdasarkan pada kepuasan pelanggan. Oleh karenanya
maka orientasi MMT harus mendasarkan pada fakta yang diinginkan oleh pelanggan.
Pada sisi lain kepuasan berkaitan dengan kualitas. Implikasinya kualitas kepuasan
tersebut harus dapat diukur dan dapat dilakukan monitoring setiap saat. Dengan
demikian, pemimpin organisasi harus dapat menciptakan dan mengembangkan alat
ukur sebagai keberhasilan suatu lembaga.
8. Hubungan antara organisasi yang saling menguntungkan.
3. Uraikan bagimana cara menerapkan manajemen mutu terpadu
Jawaban:
Pelaksanaan manajemen mutu terpadu memiliki syarat. Menurut Mokoginta untuk
melakukan suatu perubahan tentunya tidak mudah, apalagi bila menyangkut perubahan yang
mendasar dan menyeluruh. Umumnya setiap perubahan pasti ada saja yang memberikan
penolakan. Sikap menolak perubahan merupakan perilaku yang umum terjadi. Tjiptono dan
Diana (2003), berpendapat perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Komunikasi yang tidak efektif dan kontinyu antara manajemen puncak dan karyawan
2. Pandangan karyawan menuntun ke penolakan terhadap perubahan. Karyawan akan
mendukung perubahan bila mereka merasa bahwa manfaat dari perubahan lebih besar
dari kerugian yang ditimbulkan, seperti biaya dan tenaga karyawan.
Beberapa persyaratan untuk pengimplementasian manajemen mutu terpadu, menurut
Tjiptono dan Diana (2003) antara lain:
1. Komitmen manajemen puncak
2. Komitmen atas sumber daya yang dibutuhkan
3. Organization-wide steering committee
4. Perencanaan dan publikasi
Hal-hal yang harus dikembangkan adalah:
1. Pernyataan visi perusahaan (corporate vision statement)
2. Sasaran dan tujuan umum
3. Rencana implementasi manajemen mutu terpadu
4. Program penghargaan dan pengakuan prestasi
5. Pendekatan publisitas, semua karyawan perlu mengetahui apa yang sedang terjadi
sepanjang waktu
6. Infrastruktur yang mendukung penyebarluasan dan perbaikan berkesinambungan.
Selain keempat faktor tersebut, masih ada beberapa infrastruktur lain yang dibutuhkan,
yaitu:
1. prosedur yang tidak mendukungdukung budaya kualitas manajemen mutu terpadu, dan
perbaikan berkesinambungan harus diubah
2. Organisasi, tradisional yang bersifat hierarkis dan fungsional harus diubah menjadi
struktur organisasi manajemen mutu terpadu yang bersifat cross-functional berdasarkan
proyek tertentu.
4. Uraikan kelebihan dan kekurangan manajemen mutu terpadu
Jawaban:
Kelebihan manajemen mutu terpadu:
1. TQM tidak mempercayakan semata-mata pada perintah atasan yang memerintah.
Oleh karena itu, TQM adalah penting untuk menetapkan kerjasama di dalam organisasi.
2. Penerapan TQM merupakan suatu konsep yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
saat ini,Sehingga keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Kelemahan manajemen mutu terpadu:
1. Kualitas sering hanya dijadikan motivasi agar lebih maju, tetapi kenyataannya strategi
usaha dan kinerja kurang.
2. Pada banyak organisasi, apabila pemimpin meninggalkan perusahaannya, kualitas
kemudian diabaikan.
5. Uraikan cara menerapkan manajemen mutu terpadu pada proyek usaha yang sedang kamu
jalankan
Jawaban:
Adapun proyek usaha yang sedang saya jalankan adalah Bimbingan Belajar Online.
Cara menerapkan manajemen mutu terpadu pada proyek usaha yang sedang saya jalankan
adalah:
1. Melakukan Perbaikan Secara Terus Menerus
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu perlu melakukan perbaikan dalam jangka
panjang dan perlu adanya kerjasama antara para tentor sebagai guru dalam bimbingan
belajar, serta orang tua/ wali murid peserta didik. Di dalam lembaga ini kegiatan ini
dinamakan evaluasi yang dilakukan baik dalam jangka waktu bulanan, semester bahkan
tahunan. Hal ini bertujuan agar menghindari masalah serius dan dapat menentukan solusi
dengan tepat.
2. Menentukan Standar Mutu
Pentingnya menetapkan standar yaitu agar lembaga punya pedoman dan contoh atau
target yang harus dicapai. Agar semuanya berjalan dengan baik lagi-lagi kerjasama
sesama anggota sekolah sangat diperlukan
3. Melakukan Perubahan Kultur
Membutuhkan waktu yang lama agar suatu standar terpenuhi untuk merubah sikap dan
metode. Bagaimanapun juga, perubahan kultur tidak hanya bicara tentang mengubah
perilaku para tentor sebagai guru,tetapi juga memerlukan perubahan dalam metode
pengarahkan sebuah institusi. Perubahan metode tersebut ditandai dengan sebuah
pemahaman bahwa orang menghasilkan mutu, dua hal yang sangat penting yang
dibutuhkan staf untuk menghasilkan mutu. Pertama pelanggan atau tentor membutuhkan
tempat yang nyaman, dan fasilitas yang baik. Kedua untuk melakukan pekerjaan dengan
baik, tentor memerlukan lingkungan yang mendukung dan menghargai kesuksesan dan
prestasi yang mereka raih. Mereka memerlukan pemimpin yang dapat menghargai
prestasi mereka dan membimbing mereka untuk meraih sukses yang lebih besar.
4. Merubah Organisasi
Menjadikan organisasi atau tempat kerja ternyaman untuk para anggotanya. Membuat
anak didik nyaman saat pembelajaran dan membuat orang tua yakin untuk memasukkan
anaknya di lembaga tersebut dan yang terpenting dapat memberikan kesejahteraan untuk
para guru dan staf yang ada.
5. Mempertahankan Hubungan Baik Dengan Pelanggan
Bimbingan belajar kami sangat mempertimbangakan hubungannya dengan para
pelanggan. Para tentor mampu menempatkan diri baik pada siswa, orang tua bahkan wali
peserta didik tanpa menempatkan dirinya sebagai senior atau yang berkuasa di lembaga.

Anda mungkin juga menyukai