Prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip
manajemen kualitas. Prinsip- prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai
suatu kerangka kerja (frame work) yang membimbing organisasi pada peningkatan kinerja.
2. Kepemimpinan
Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi.
Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang- orang dapat
menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan organisasi. Penerapan prinsip
kepemimpinan ini nantinya akan mengarah pada:
· Pertimbangan semua kebutuhan pihak terkait sebagai suatu kesatuan.
· Menciptakan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
· Menciptakan target, tujuan, atau sasaran yang menantang.
· Menciptakan sumber daya dan pelatihan.
· Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya.
3. Keterlibatan Orang Dalam Membangun Misi Perusahaan
Orang atau karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat penting
dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan
mereka digunakan untuk manfaat organisasi. Organisasi – organisasimengembangkan
pernyataan misi untuk membaginya dengan manajer, karyawan, dan pelanggan. Misi yang
baik akan memberikan kepada karyawan rasa kebersamaan dalam tujuan, arah, dan peluang
perusahaan.
4. Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan sumber-
sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat didefinisikan
sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin dan peralatan, dalam suatu
lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan. Beberapa hal yang harus
dilakukan terkait prinsip ini adalah:
· Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh hasil
yang diinginkan.
· Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan kunci
(utama) organisasi.
· Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
· Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam
organisasi.
· Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang akan
meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
· Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan, pemasok dan
pihak berkepentingan lainnya.
6. Peningkatan Berkesinambungan
Peningkatan terus- menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi
tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus- menerus didefinisikan sebagai suatu proses
sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus- menerus meningkatkan efektifitas dan
atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.
Peningkatan terus- menerus mambutuhkan langkah- langkah konsolodasi progresif,
menanggapi perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan menjamin suatu
evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.
SUMBER : https://dianprase.blogspot.com/2017/05/makalah-pengenalan-iso-dan-
prinsip.html ( Dian Prasetyo, diakses pada tanggal 2 februari 2020)