Kelas: 4ATP5
NIS: 7770
Tempat praktik industry: CV Pendawa Kencana
Multyfarm Yogyakarta.
Belum menerapkan ISO 9001:2008
Peningkatan pangsa pasar, pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai bila
minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi, atau perusahaan dapat menekan harga,
walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.
Dampak internasional, Bila suatu organisasi dapat menawarkan produk atau jasa
yang bekualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa yang ditawarkan
juag akan dikenal dan diterima di pasar internasional.
Keberlangsungan suatu perusahaan sangatlah bergantung kepada pelanggannya. Oleh karena itu,
pelanggan menjadi salah satu fokus penting yang harus diperhatikan. Perusahaan yang menerapkan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diharuskan memiliki strategi khusus untuk teruse menerus
memantau kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
Memastikan bahwa tujuan organisasi selaras dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Memastikan pendekatan yang seimbang antara kepuasan pelanggan dan kepuasan pihak
berkepentingan lainnya (seperti pemilik, karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal dan
masyarakat secara keseluruhan).
2. Kepemimpinan
Pemimpin merupakan elemen terpenting di dalam suatu organisasi. Keberhasilan suatu
organisasi biasanya dimulai dari kecakapan pemimpin dalam memaksimalkan potensi sumber
daya yang dimilikinya. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait dengan prinsip ini adalah:
Menetapkan tujuan dan target yang SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Realistic,
Time Target)
Menyediakan Sumberdaya yang diperlukan baik Sumber daya manusia atau assset.
3. Keterlibatan Karyawan
Sebaik apapun strategi yang ditetapkan pihak manajemen tidak akan ada gunanya bila tidak
diamini oleh seluruh karyawan yang ada di organisasi. Oleh karena itu, peran aktif dari
karyawan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan implementasi sistem manajemen mutu.
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk prinsip ini adalah:
Setiap karyawan harus memahami pentingnya kontribusi dan peran mereka dalam organisasi.
Setiap karyawan harus secara aktif mencari kesempatan untuk meningkatkan kompetensi,
pengetahuan dan pengalaman.
4. Pendekatan Proses
Sebuah hasil yang hendak dicapai akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-kegiatan dan
sumberdaya terkait dikelola sebagai suatu kesatuan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ini juga
berarti bahwa yang terpenting dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah proses
bukan hasil. Artinya, target yang tidak tercapai bukanlah masalah majour yang tidak dapat
dimaafkan selama kegagalan tersebut dianalisis dan dilakukan perbaikan ke depannya.
Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh hasil
yang diinginkan.
Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan kunci
(utama) organisasi.
Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam
organisasi.
Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang akan
meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan, pemasok dan
pihak berkepentingan lainnya.
Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif dan
efisien.
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang diperlukan
untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi hambatan lintasfungsional.
Secara periodik melakukan pemeriksaan sistem seperti menjalankan kegiatan inetranal audit
Secara periodik mengadakan rapat khusus yang membahas masalah yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu (biasa disebut rapat tinjauan manajemen).
Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup akurat dan dapat diandalkan.
Membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada analisis faktual, seimbang
dengan pengalaman dan intuisi.
Melakukan seleksi dan evaluasi terhadap semua pemasok produk (barang / jasa) yang
mempengaruhi hasil akhir produk (barang/jasa) organisai.
2. control of records
A. Dokumentas implementasi ISO 9001
Kualitas Pedoman ISO 9001 adalah atas dokumen lapis untuk sistem manajemen
Mutu (SMM).
Dokumentasi dalam implementasi ISO 9001 selalu penting karena dokumen merupakan
acuan kerja, bukti penerapan, serta bagian dari persyaratan ISO 9001. Dokumentasi
seharusnya memberikan nilai tambah bagi kemajuan organisasi. Misalnya, dengan adanya
prosedur dan manual kebijakan organisasi, setiap personil/karyawan bisa mendapatkan
panduan yang jelas tentang apa yang wajib dilakukan, apa yang dilarang, bagaimana, di
mana, dan kapan suatu aktivitas dilakukan.
Sehingga fungsi-fungsi setiap personil dan departemen dalam sistem organisasi dapat
berjalan sesuai perencanaan untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi. Bahkan
karyawan baru pun akan lebih cepat menyesuaikan ritme kerja dengan adanya panduan yang
terdokumentasi dan jelas.
Dokumentasi juga bisa menjadi alat bukti bagaimana sebuah aktivitas-aktivitas berjalan di
sebuah organisasi. Dokumentasi yang berfungsi sebagai bukti pelaksanaan aktivitas, dalam
konsep ISO 9000, diistilahkan sebagai Rekaman (record) atau biasa disebut Catatan Mutu.
Dokumentasi semacam ini akan memungkinkan adanya evaluasi maupun perencanaanperencanaan baru bagi proses kegiatan di masa yang akan datang. Konsep plan-do-checkaction mensyaratkan adanya dokumentasi yang baik dalam setiap aktivitas organisasi.
Namun dokumentasi ISO 9001 yang kurang tepat dapat membuat banyak waktu, biaya, dan
tenaga yang terbuang percuma. Hal ini bisa jadi karena dokumentasi sistem manajemen yang
diterapkan kurang mempertimbangkan ukuran, kerumitan proses, budaya, sumberdaya, dan
karakteristik organisasi. Misalnya, organisasi terlalu banyak membuat formulir dan prosedur
yang harus diisi dan dipatuhi, padahal kemampuan dan jumlah sumberdaya yang dimiliki
sangat terbatas.
Bukannya sistem menjadi efektif, bisa jadi personil makin sibuk dan boros dalam urusan
dokumentasi, serta kurang fokus pada fungsi pokoknya. Pada akhirnya terjadi patah semangat
bareng, stress bareng, dan implementasi ISO 9001 berhenti di tengah perjalanan.
Oleh sebab itu, ada baiknya organisasi menerapkan sistem manajemen ISO 9001 secara
bertahap namun membumi , bukan sekonyong-konyong, dan menerapkan dokumentasi
sesuai tingkat perkembangan dan karakteristik yang ada di organisasi. Tidak semua prosedur
harus didokumentasikan, dan tidak semua harus menggunakan formulir. Syukur jika data-data
bisa direcord dalam database format digital.
Lantas seperti apakah dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sesuai standar ISO 9001?
Dalam sub klausul 4.2.1 standar ISO 9001 disebutkan bahwa dokumentasi sistem manajemen
mutu harus mencakup:
a) Kebijakan dan sasaran mutu
b) Manual/ Pedoman Mutu
c) Prosedur yang dipersyaratkan standar
d) Rekaman/ Catatan Mutu yang dipersyaratkan standar
e) Dokumen yang diperlukan organisasi untuk memastikan efektifitas perencanaan, operasi,
dan kendali prosesnya.
B.kontrol dokumen yang di lakukan di tempat pi
Yaitu dengan quality manual. Menulis Manual Mutu sehingga pelanggan dapat
membacanya. Banyak pelanggan akan meminta salinan manual. Mereka ingin
memastikan bahwa Anda telah membahas semua sistem manajemen mutu
kritis. Jika ada keluhan produk, pelanggan dapat merujuk kepada pengguna
untuk memahami sistem kualitas Anda.
Dengan control manual yaitu dokumen yang ada di teliti secara manual atau langsung.
Dengan cara melihat,meneliti dokumen yang ada secara manual langsung di lihat.
3.CONTROL OF RECORDS
Rekaman
Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti pelaksanaan kegiatan
CATATAN 1 Rekaman dapat dipakai, misalnya, untuk mendokumentasikan ketertelusuran
dan memberi bukti verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan korektif.
CATATAN 2 Biasanya rekaman tidak perlu terkena pengendalian revisi.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa segala sesuatu yang dapat menjadi bukti
pelaksanaan kegiatan disebut rekaman mutu. Misalnya untuk kegiatan training, maka
rekaman mutu yang dimaksud bisa berupa absensi training, materi training, foto dokumentasi
training, dan sertifikat training. Diantara yang bisa dijadikan rekaman mutu adalah form /
formulir isian, daftar, log book, checklist, planning, dan report.
Apa saja rekaman mutu yang dibutuhkan dalam penerapan ISO 9001?
Kami pernah mengulas daftar dokumen wajib sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang
mencakup prosedur dan rekaman mutu. Berikut kami cantumkan kembali daftar rekaman
mutu yang harus dibuat yang diurutkan berdasarkan urutan klausul:
Bukti realisasi produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan (pelanggan dan
peraturan). (klausul 7.1d)
Bukti bahwa setiap pesanan dari pelanggan telah ditinjau sebelum mnejadi kontrak
(Klausul 7.2.2)
Bukti proses validasi bagi proses yang hasilnya tidak dapat diukur oleh alat ukur
(7.5.2d)
Bukti laporan properti milik pelanggan yang hilang, rusak, atau tidak bisa digunakan
(Klausul 7.5.4)
Standar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi alat ukur bila tidak ada standar
nasional atau internasional yang dapat dijadikan acuan.
Bukti validasi untuk alat ukur yang ditemukan tidak sesuai dengan persyaratannya
(klausul 7.6)
Bukti kesesuaian produk dengan kriteria yang dapat diterima dan bukti bahwa hanya
orang yang memiliki otoritas yang dapat merilis produk (klausul 8.2.4)
Perlu diingat bahwa daftar rekaman mutu di atas wajib ada di perusahaan Anda bila memang
secara proses, prosedur tersebut berlaku di perusahaan Anda. Artinya, bila suatu proses tidak
berlaku di perusahaan Anda, maka tentu Anda tidak wajib memilikinya. Khususnya, untuk
rekaman mutu dari klausul 7 yang dapat dikecualikan (exclution). Misalkan, pada poin 15
dan 16 disebutkan rekaman mutu berupa bukti kalibrasi, validasi, dan verifikasi alat ukur.
Bila perusahaan Anda, perusahaan yang tidak menggunakan alat ukur dalam kegiatan
operasional sehari-hari seperti perusahaan trading dan pelayanan publik, tentu Anda tidak
diwajibkan untuk memilikinya.
Apa yang dimaksud dengan pengendalian rekaman mutu?
21 rekaman mutu di atas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda beserta rekaman
mutu lain yang diperlukan harus dikendalikan berdasarkan standar ISO 9001:2008 klausul
4.2.4 yang menyebutkan bahwa:
Rekaman yang ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian dengan persyaratan dan
beroperasinya sistem manajemen mutu secara efektif harus dikendalikan
Organisasi harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menentukan pengendalian yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan, dan
pemusnahan rekaman
Rekaman harus tetap jelas dibaca, siap diidentifikasi, mudah dicari dan didapatkan kembali
Pengendalian rekaman mutu yang dimaksud adalah semua rekaman mutu -seperti job
description, jadwal training, dan sebagainya-harus dikendalikan dengan cara:
Didentifikasi Setiap record harus diidentifikasi secara unik melalui nomor, kode,
judul, tanggal, lokasi penyimpanan atau metode lain yang sesuai. Siapapun yang
melihat catatan mutu tersebut harus dapat dengan mudah mengetahui tujuan
penggunaan catatan mutu tersebut.
Disimpan Bagaimana rekaman mutu disimpan?. Perlu dicatat, Anda bebas memilih
menyimpan rekaman mutu baik dalam bentuk hard copy maupun data elektronik
Dilindungi Apa metode yang digunakan untuk menjamin rekaman mutu tidak rusak
atau hilang. Bila rekaman mutu dalam bentuk hard copy, mungkin Anda bisa
menentukan dimana file disimpan, dalam lemari atau kontainer yang seperti apa?.
Untuk data elektronik, pastikan Anda telah menyediakan upaya back up data yang
sesuai untuk menjamin data tidak hilang.
Dapat diambil dengan mudah Setiap rekaman mutu harus disimpan sedemikian rupa
sehingga dapat diambil kapan saja dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
aturan atau cara atau pedoman pelaksanaan pekerjaan berupa kebijakan, target, prosedur
kerja, instruksi kerja, SOP, manual dan sebagainya. Sehingga, isinya lebih menitikberatkan
pada bagaiman Anda memastikan semua dokumen yang beredar di perusahaan selalu dalam
revisi terkini. Sementara prosedur pengendalian rekaman mutu lebih menitik beratkan kepada
pengendalian hasil atau bukti dari pelaksanaan prosedur, instruksi kerja, SOP, manual, dan
sebagainya. Artinya, lebih menitikberatkan kepada bagaimana agar bukti pelaksanaan
kegiatan disimpan dan dipelihara. Prosedur tanpa penerapan adalah omong kosong. Sehingga,
rekaman mutu dapat dijadikan bukti apakah sebuah prosedur dijalankan atau tidak.
Tips Pengendalian Rekaman Mutu
Berikut beberapa tips agar Anda lebih mudah dalam mengontrol rekaman mutu:
Tetapkan tanggung jawab yang jelas untuk penyimpan, pemelihara dan pemusnahan
rekaman mutu. Tunjuklah seseorang sebagai pengendali dokumen (document
controller) yang tugasnya adalah membantu management representtaive memastikan
semua dokumen dan rekaman mutu terkendali.
Simpan rekaman mutu hanya selama diperlukan, musnahkan bila sudah tidak
dibutuhkan.
Buat sebuah daftar rekaman mutu yang menunjukkan siapa yang bertanggung jawab
menyimpan rekaman mutu, lokasi penyimpanan, perlindungan, keamanan, masa
simpan dan metode pemusnahan dokumen.
Pertimbangkan untuk menyimpan data dalam bentuk data elektronik agar menghemat
space dan lebih mudah untuk ditelusuri. Anda bisa melakukan scanning untuk semua
dokumen dan menyimpannya di komputer.