upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi.
Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta
komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat
memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai
dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat
dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau
jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh
anggota dalam organisasi.
Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :
- Unggul dan bermutu tinggi
- Mahal harganya
- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa
dan menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan
mendefinisikan "mutu" dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya.
Misalnya jam tangan Seiko lebih baik dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat
diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh
pelanggan (custumer).
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau
kepuasan pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.
Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen
mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Pelanggan internal (di dalam organisasi)
- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal
(di luar organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu?
Jawabnya, adalah apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik,
otomatis mereka akan melayani pelanggan eksternal secara baik pula.
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam
arti bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari
petugas TU, Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi
keinginan siswa.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan
dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada
pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju
keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri
dari 8 butir, sebagai berikut:
1. Setiap orang memiliki pelanggan
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem
3. Semua sistem menunjukkan variasi
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu
Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa
sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara
termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau
cara - cara lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada
pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan
Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus
Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen
sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu
tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang
terorganisasi dan sistematik.
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi
yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan
pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.
4. Sistem terdokumentasi dengan baik
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan
manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara
baik.
6. Meningkatkan Kinerja karyawan
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam
melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
1. Proses yang terkait dengan pelangan
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership
3.
4.
5.
6.
7.
8.
20 % perusahaan di eropa
sisanya afrika, asia barat, asia tenggara
Indonesia :
1996 --> ada 170 perusahaan
2001 --> 3000 perusahaan
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul klausul yang mengatur mulai tanggung jawab
manajemen terhadap mutu sampai dengan hal hal teknis yang menyangkut :
Pembelian bahan baku
Perencanaan mutu
Pengendalian proses
Pengujian produk akhir
Pelayanan pelanggan dll
Seri ISO 9000 dibedakan atas:
ISO 9001 --> ada 20 klausul
ISO 9002 --> 19 klausul
ISO 9003 --> 16 klausul
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)
ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan
sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :
Konsultan
Lembaga Sertifikasi
Lembaga Akreditasi
Laboratorium Penguji, dsb
TUGAS II
Documenting of ISO 9001 with IWA-2: Guidelines for The Application of QMS ISO 9001 in
Education
Tujuan
Memahami secara benar, konseptual, dan komprehensif tentang persyaratan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001
Memahami kebijakan-kebijakan Lembaga Pendidikan yang perlu dituangkan dalam dokumen
SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2
Memahami langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 berdasar panduan IWA-2
Memahami kebutuhan sumber daya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
berdasar panduan IWA-2
Memahami bentuk-bentuk implementasi SMM ISO 9001 berdasar panduan IWA-2 pada
Lembaga Pendidikan
Memahami Continuous Quality Improvement dalam implementasi SMM ISO 9001 berdasar
panduan IWA-2 pada Lembaga Pendidikan
Memahami proses sertifikasi dan lembaga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu di Indonesia &
Internasional
OHSAS 18000
Kegiatan ekonomi dan produktivitas, selain berdampak pada lingkungan, pada gilirannya akan
berdampak pada personil-personil dalam dan/atau luar organisasi tergantung luasnya
pengaruh kerusakan lingkungan yang terjadi.
Sejak tahun 1950, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO) dan
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) telah berbagi definisi mengenai
kesehatan kerja. Dalam revisi terakhir tahun 1995, definisi dari kesehatan kerja (occupational
health) adalah, "Occupational health should aim at: the promotion and maintenance of the
highest degree of physical, mental and social well-being of workers in all occupations; the
prevention amongst workers of departures from health caused by their working conditions; the
protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health;
the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his
physiological and psychological capabilities; and, to summarize, the adaptation of work to man
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga
diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar
dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai
contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan
organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak
sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan
penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga
seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001.
Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered"
biasanya merujuk pada ISO 9001.
Iso 14000
Secara sederhana bisa dijelaskan ISO seri 14000 adalah Sistem Manajemen Lingkungan
dimana suatu organisasi menerapkan sistem manajemen untuk mengelola permasalahan yang
terkait dengan lingkungan (pencemaran, penggunaan sumber daya / energi, pelestarian
lingkungan, dll). untuk membantu upaya pelestarian lingkungan jadi perusahaan bukan hanya
berkonsentrasi terhadap mutu produk/ jasanya namun juga berupaya memberikan kontribusi
terhadap pelestarian lingkunan dari segi produk/ jasa / proses produksi yang aman bagi
lingkungan.
ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan
yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan
efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. Perumusan standar ISO 14000 series
diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan
yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah, dunia
usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar
tersebut. ISO 14000 series mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan,
a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan, Ekolabel,
dan Kajian Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang
paling populer adalah ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan yang menjadi dasar sertifikasi
ISO 14001.
Siapa yang dapat dan perlu menerapkan standar ISO 14000 tersebut?
Semua organisasi dari beragam jenis kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada
prinsipnya dapat menerapkan standar ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Beberapa pihak organisasi perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain
(mitra usaha, konsumen, masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan
organisasi yang bersangkutan. mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti ISO
14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh dunia adalah
semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya upaya pelestarian
fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs dapat secara proaktif menerapkan
standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra organisasi dan meningkatkan daya saingnya,
sementara di sisi lain banyak organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000
untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mitra usaha.
Apa saja manfaat penerapan standar ISO 14000 ?
Penerapan standar ISO 14000 berpotensi untuk, antara lain :
1)Meningkatkan citra organisasi
2)Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
3)Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan
lingkungan
4)Mengurangi resiko usaha
5)Meningkatkan efisiensi kegiatan
6)Meningkatkan daya saing
7)Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak
berkepentingan
8)Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
Bagaimana Peran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam penerapan ISO 14000 di
Indonesia ?
Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, KLH menyadari
potensi penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup
Indonesia serta peningkatan peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola
lingkungan. Oleh karena itu, KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000
di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah dilaksanakan
sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak penerapan standar ISO 14000
di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi para praktisi dalam bidang tersebut serta
dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten, maka KLH mengharapkan
agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak
swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000 yang
dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.
Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat
ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian
yang diberikan adalah efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001
maupun yang tidak.
Bagaimana kedudukan dan kaitan ISO 14000 dengan peraturan perundang-undangan
lingkungan hidup ?
Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan
lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi
pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka dialog dengan berbagai pihak
berkepentingan, khususnya para praktisi yang terlibat langsung dalam penerapan standar ISO
14000, untuk meningkatkan sinergi dari penerapan standar ISO 14000 dan pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan
Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak (dunia usaha, Pemerintah, masyarakat) di Indonesia
terhadap sertifikasi ISO 14001 ?
Pada saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 230 sertifikat ISO 14001 yang diberikan oleh
berbagai Lembaga Sertifikasi kepada beragam organisasi di Indonesia. Di bandingkan dengan
negara lain, jumlah ini masih relatif kecil. Salah satu kendala yang dikemukakan oleh dunia
usaha adalah biaya sertifikasi. Terkait dengan hal ini, banyak organisasi usaha yang tertarik
untuk mengembangkan Sistem Manajemen Lingkungan namun tidak melakukan sertifikasi.
Sementara itu, dari pihak Pemerintah dan masyarakat pada umumnya masih belum memahami
standar ISO 14000 dan sertifikasi ISO 14001. Oleh karena itu, program sosialisasi perlu
semakin ditingkatkan.
Sejauhmana penerapan standar ISO 14000 dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu
lingkungan populer yang sedang kita hadapi saat ini atau terhadap upaya pelestarian LH pada
umumnya?
Kita perlu memahami bahwa penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan
segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup.
Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses
bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development).
Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini, pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar
ISO 14000 yang relevan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.
Standar ISO 14000 merupakan investasi bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar
dan praktisi berpengalaman di seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat
memanfaatkan standar tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.
Isu-isu penting apa saja yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
?
Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang dapat dijadikan
persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001 tidak secara otomatis harus
mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya
sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu
organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML mengikuti standar ISO 14001 dapat
mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001 kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi.
Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang
bersangkutan dengan standar ISO 14001 dan juga efektivitas SML tersebut.
1. Banyak pihak mempunyai persepsi yang kurang tepat terhadap SML dan sertifikasinya, a.l.
sbb: Standar SML menggunakan pendekatan proses perbaikan secara sistematis dan
berkelanjutan. Standar tersebut tidak memuat tingkat kinerja lingkungan tertentu. Oleh karena
itu, sertifikasi ISO 14001 tidak senantiasa bermakna bahwa kinerja lingkungan organisasi yang
bersangkutan. lebih baik daripada organisasi lain yang tidak mempunyai sertifikat ISO 14001.
2. Sertifikasi ISO 14001 tidak diberikan oleh pihak Pemerintah, tetapi oleh Lembaga Sertifikasi
yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi yang berwenang, mengikuti aturan main yang
disepakati secara internasional. Oleh karena itu, Lembaga Sertifikasi-lah yang
bertanggungjawab langsung menjamin ketepatan pemberian sertifikat ISO 14001.
pengalaman intuisi
Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai
kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak
untuk menciptakan nilai keberhasilan.
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship
enhance the ability of both to create value )
Penerapan khusus Prinsip 8 :
- Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan
mempertimbangkan jangka panjang
- Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok
- Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci
- Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan
kebutuhan pasar
- Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok
Siklus demings
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia:Rencanakan, Kerjakan,
Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang
umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards
Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering
juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus
Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian
kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study,
Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.
Diposkan oleh penjaga kedamaian di 00.54 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada
pada pimpinan puncak. Untuk melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju
keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri
dari 8 butir, sebagai berikut:
1. Setiap orang memiliki pelanggan
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem
3. Semua sistem menunjukkan variasi
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put
Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas.
ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan
penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000
hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem
manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen
sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu
tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang
terorganisasi dan sistematik.
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi
yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan
pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik.
4. Sistem terdokumentasi dengan baik
5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan
manajer organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara
baik.
6. Meningkatkan Kinerja karyawan
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.
8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam
melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
1. Proses yang terkait dengan pelangan
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership
3. Manajemen sumber daya
4. Perbaikan dan peningkatan proses
5. Sistem manajemen
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan
7. Pengambilan keputusan yang Factual
sebagai titik fokus. Visi untuk MPEG-21 adalah untuk menetapkan kerangka kerja multimedia
untuk mengaktifkan dan transparan ditambah penggunaan sumber daya multimedia di
berbagai jaringan dan perangkat yang digunakan oleh komunitas yang berbeda.
ISO / IEC TR 2100-1:2004 menggambarkan lingkungan multimedia yang didasarkan atas
penggunaan jaringan di mana-mana dan ditujukan untuk mendorong model bisnis baru untuk
perdagangan konten digital.
ISO / IEC 21000-2:2005 menetapkan representasi seragam dan fleksibel abstraksi dan
interoperable untuk menyatakan struktur dan susunan Produk Digital.
ISO/IEC 21000-3:2003 provides a simple but flexible mechanism to: ISO / IEC 21000-3:2003
menyediakan mekanisme sederhana namun fleksibel untuk:
Unik mengidentifikasi Produk Digital dan bagiannya (termasuk sumber daya)
Unik mengidentifikasi IP terkait dengan Produk Digital (dan bagiannya), untuk abstraksi
misalnya
Unik mengidentifikasi Skema Deskripsi
menghubungkan Produk Digital dengan informasi terkait seperti metadata deskriptif (nonnormatif).
Diposkan oleh penjaga kedamaian di 10.14 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
PENGERTIAN ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badanbadan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO
merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang
berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi
dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan
internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang
ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar
internasional.
ASAL MULA NAMA ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap International
Organization for Standardization dengan kependekannya ISO, dimana IOS dianggap lebih
tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang
sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi
internasional tersebut. ISO berasal dari Bahasa Latin (Greek) isos yang mempaunyai arti
sama (equal). Awalan kata iso- juga banyak dijumpai misalnya pada kata isometric,
isomer, isonomy, dan sebagainya.
Dari kata sama (equal) menjadi standar inilah ISO dipilih sebagai nama organisasi yang
mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari
penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota,
misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation)
dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa
Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap
ISO.
KEBUTUHAN STANDAR INTERNASIONAL
Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang sama
dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya semacam
technical barriers to trade (TBT) atau hambatan teknis perdagangan. Industri-industri
pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat
membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan internasional.
Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi ISO didirikan.
Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang,
antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang,
pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan
masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan
industri pada masa-masa yang akan datang.
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai berikut :
1. Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia
2. Penetrasi teknologi antar sektor
3. Sistem komunikasi di seluruh dunia
4. Standar global untuk pengembangan teknologi
5. Pembangunan di negara-negara berkembang
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor industri
tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang
telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui
konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak
produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai
spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan
mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan.
Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih
teknologi melalui :
1. Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak
2. Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan limbah
3. Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk
menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
4. Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan
jasa
5. Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya
6. Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan
sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut dapat diperoleh
baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.
Prosedur Wajib dalam ISO 9001
Di dalam klausul 4.2.1 Standar ISO 9001 : 2008 berisi :
4.2.1 General
a) The quality management system documentation shall include
b) documented statements of a quality policy and quality objectives,
c) a quality manual,
d) documented procedures and records required by this International Standard, and
e) documents, including records, determined by the organization to be necessary to ensure the
effective
f) planning, operation and control of its processes.
Terdapat beberapa prosedur wajib yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, yang dapat terlihat
melalui kata-kata documented procedures dalam Standar ISO 9001 tersebut
Prosedur-prosedur wajib apa sajakah itu?
Berikut adalah prosedur wajib dalam ISO 9001 : 2008 :
1. Prosedur pengendalian dokumen (please see 4.2.3)
2. Prosedur pengendalian rekaman (please see 4.2.4)
3. Prosedur Internal Audit (please see 8.2.2)
5. Instruksi Kerja
Instruksi kerja ISO 9001 dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang lebih detail
daripada prosedur kerja atau bisa jadi menjelaskan detail kegiatan untuk tiap tahapan kegiatan
yang disebutkan di prosedur kerja. Instruksi kerja hanyalah dokumen untuk membantu
memahami prosedur kerja ISO 9001 dengan baik. Tidak ada ketentuan dari ISO 9001 untuk
membuat instruksi kerja.
6. Rekaman Mutu
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti dilaksanakannya suatu
pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form), foto, video, atau rekaman data
computer (softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form surat permohonan
pembelian, form checkseet pemeriksaan mesin, dan sebagainya.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada beberapa kegiatan yang diwajibkan memiliki rekaman
mutu seperti kegiatan seleksi dan evaluasi supplier, evaluasi kepuasan pelanggan, dan
sebagainya.
Demikianlah beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi. Jika perusahaan
anda butuh bantuan dalam mengembangkan dokumen serta mengimplementasikan ISO 9001,
maka jangan sungkan untuk menghubungi kami, Konsultan ISO 9001 independen termurah
dan terpercaya.
STANDAR ISO 9001.
ISO 9001 kini telah mencapai versi tahun 2008. Tidak lama lagi, ISO 9001:2000 tidak berlaku
lagi. Tepatnya pada 15 November 2010. Artinya, semua perushaan yang kini memegang
sertifikat ISO 9001:2000 diwajibkan melakukan upgrade ke ISO 9001:2008. Sebenarnya, ISO
9001:2008 dan ISO 9001:2000 menggunakan sistem penomoran yang sama untuk mengatur
standar. Akibatnya, standar baru terlihat sama persis seperti standar lama. Namun, beberapa
klarifikasi dan modifikasi yang penting telah dilakukan. Perubahan ini dirangkum di bawah ini.
PROSES OUTSOURCING / SUBKONTRAKTOR / SUPPLIER
Pendekatan proses terus menjadi pusat penting ISO 9001. Dikarenakan outsourcing telah
menjadi semakin umum selama beberapa tahun terakhir, ISO 9001 standar baru telah
memperluas pembahasannya untuk proses outsourcing (lihat ISO 9001 Bagian 4.1).
Standar baru mempertegas bahwa proses outsourcing adalah masih merupakan bagian dari
Sistem Manajemen Mutu perusahaan anda meskipun itu dilakukan oleh pihak yang berada di
luar organisasi Anda. Standar baru ini menekankan kebutuhan untuk memastikan bahwa
proses outsourcing mematuhi semua persyaratan dan kebutuhan pelanggan dan persyaratan
hukum. Meskipun tanggung jawab untuk proses mungkin telah dilakukan oleh pihak luar
namun demikian, perusahaan anda tetap bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
semuanya sesuai dengan kebutuhan pelanggan, peraturan dan persayaratan undang-undang
yang berlaku.
Dalam ISO 9001:2000, disebutkan bahwa proses outsourcing harus dikendalikan. ISO
9001:2008 tidak cukup sampai di situ. Melainkan anda juga harus menjelaskan jenis, sifat dan
tingkat kontrol yang dilakukan. ISO 9001: 2008 juga ingin Anda berpikir hati-hati tentang
bagaimana Anda akan mengontrol proses outsourcing . Bagaimana Anda memilih untuk
mengendalikan proses outsourcing harus dipengaruhi oleh dampak potensial yang bisa terjadi
pada produk Anda, baik hal itu dilakukan sendiri ataupun melibatkan pemasok (supplier), baik
itu tidak tertulis dalam dokumen kontrak atau anda masukkan ketentuan tersebut dalam
kontrak.
DOKUMENTASI
ISO 9001:2008, Klausul 4.2.1, memperjelas bahwa dokumensatasi sistem manajemen mutu
(SMM) tidak hanya berupa catatan / rekaman mutu yang diperlukan oleh standar ISO tetapi
juga semua catatan / rekaman mutu yang harus dimiliki oleh perusahaan Anda untuk dapat
merencanakan, mengoperasikan, dan mengontrol proses sistem manajemen mutu. Jadi
standar terbaru telah memperluas definisi dokumentasi mencakup semua rekaman proses
sistem manajemen mutu.
Bagian 4.2.1 menjelaskan bahwa dokumen tunggal dapat berisi beberapa prosedur atau
beberapa dokumen dapat digunakan untuk menggambarkan satu prosedur. Meskipun ini selalu
menjadi pilihan, standar baru menjelaskan kemungkinan ini secara eksplisit.
ISO 9001:2000 Bagian 4.2.3 memberi kesan bahwa semua dokumen eksternal harus
diidentifikasi dan dikendalikan. Ini sekarang telah diklarifikasi. ISO 9001:2008 mengatakan
bahwa Anda hanya perlu mengidentifikasi dan mengontrol dokumen eksternal yang memang
dibutuhkan dalam merencanakan dan mengoperasikan sistem manajemen mutu. Dengan kata
lain, hanya dokumen eksternal yang relevan yang perlu dikendalikan, bukan semuanya.
9001:2008 telah menghapus kata yang ambigu dengan penggunaan kata "equipment". Baik
standar lama maupun yang baru ingin Anda untuk mengkonfirmasi bahwa software yang Anda
gunakan untuk proses pemantauan dan pengukuran mampu melakukan pekerjaan . Selain
persyaratan ini, standar baru menyarankan (dalam catatan) bahwa konfigurasi dan verifikasi
software dapat dilakukan untuk memastikan hasil software selalu sesuai.. Namun, ini bukan
keharusan, hanya sebuah pernyataan yang menjelaskan bagaimana kesesuaian perangkat
lunak dapat terus dipertahankan.
KEPUASAN PELANGGAN
Kedua standar lama dan baru ingin Anda untuk memantau dan mengukur kepuasan pelanggan
(persepsi). Sebuah catatan baru dari ISO 9001 2008, Klausul 8.2.1, menjelaskan bahwa ada
banyak cara untuk memantau dan mengukur kepuasan pelanggan. Anda bisa menggunakan
survey kepuasan pelanggan. Anda bisa mengumpulkan data kualitas produk (pasca
pengiriman), daftar klaim garansi, memeriksa laporan dealer, Mempelajari pujian dan kritikan
pelanggan, dan menganalisa hilang nya kesempatan bisnis.
REKAMAN INTERNAL AUDIT
Kedua standar lama dan baru melihat kebutuhan untuk menetapkan prosedur untuk
menentukan bagaimana internal audit harus direncanakan, dilakukan, dilaporkan, dan dicatat
(Bagian 8.2.2). Namun, standar lama tidak secara eksplisit menyatakan bahwa catatan audit
benar-benar harus dipertahankan. pengawasan ini sekarang telah diperbaiki. ISO 9001:2008
sekarang secara eksplisit mengatakan bahwa Anda harus mempertahankan catatan kegiatan
audit internal dan hasil audit.
PENGUKURAN DAN MONITORING PROSES
Kedua standar lama dan baru mengharapkan Anda untuk memonitor dan mengukur proses
Sistem manajemen mutu. Sebuah catatan baru untuk ISO 9001:2008, Klausul 8.2.3, ingin
Anda mempertimbangkan dampak setiap proses pada efektivitas system manajemen mutu
Anda dan dampaknya pada kemampuan Anda untuk memenuhi persyaratan produk (Ketika
Anda membuat keputusan tentang apa jenis proses monitoring dan metode pengukuran yang
harus digunakan).
Tugas dan Tanggung Jawab Management Representative
Pada dasarnya, seorang MR bertanggung jawab atas pelaksanaan 6 prosedur wajib yang meliputi prosedur
pengendalian dokumen, prosedur pengendalian rekaman mutu, prosedur pengendalian produk tidak sesuai, prosedur
tindakan perbaikan, prosedur tindakan pencegahan, dan prosedur audit internal. Berikut kami sajikan tugas dan
tanggung jawab management representative :
Menyiapkan dan merevisi dokumen SMM (Manual yaitu Kualitas, Prosedur sistem mutu dan dokumentasi
lainnya).
Mempersiapkan Tinjauan Manajemen Jadwal Pertemuan dan melakukan Rapat Management Review
Mempersiapkan jadwal Audit, Melakukan Audit Internal menyiapkan laporan audit, Menulis laporan
Ketidaksesuaian ..
Berkomunikasi dengan Top Management pada isu-isu Kualitas / Ketidaksesuaian & laporan Audit
Waktu ke waktu meninjau semua fungsi, untuk memeriksa pelaksanaan yang efektif dari sistem Manajemen
Mutu.