Pengertian Mutu
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada
suatu Perusahaan / Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah
ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu
merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja menggunakan masukan
dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara
tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan
dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk
tingkatan Perusahaan / Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi
terkait.
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu
harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant
(relevan), Time-Bound (Batas waktu).
Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk
Pengecatan.
Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %
Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex:
Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian
Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan
sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.
Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses /
fungsi terkait. Ex: Bagian PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan
Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya mempunyai sasaran mutu "Tidak
ada Kesalahan Pengujian".
Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk
Pengecatan 3 % / bulan
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu
laporan Analisa Data sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu /
kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi
untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu
sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar
global.
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry
dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement )
pada :
1. Proses yang terkait dengan pelangan
2. Sistem Kepemimpinan / Leadership
3. Manajemen sumber daya
4. Perbaikan dan peningkatan proses
5. Sistem manajemen
6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan
7. Pengambilan keputusan yang Factual
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
MANAJEMEN MUTU:
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan
mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara
seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan
mutu di dalam sistem mutu.
SISTEM MUTU:
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk
menerapkan manajemen mutu.
Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu
(quality control)
Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:
Peningkatan produktifitas
Peningkatan efisiensi
Penurunan biaya
Peningkatan kepuasan pelanggan
Indonesia :
1996 --> ada 170 perusahaan
2001 --> 3000 perusahaan
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul klausul yang mengatur mulai tanggung
jawab manajemen terhadap mutu sampai dengan hal hal teknis yang menyangkut
:
Pembelian bahan baku
Perencanaan mutu
Pengendalian proses
Pengujian produk akhir
Pelayanan pelanggan dll
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat
dari badan sertifikasi dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung
seperti :
Konsultan
Lembaga Sertifikasi
Lembaga Akreditasi
Laboratorium Penguji, dsb
ISO9001
Mengenal ISO9001 : 2000
Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS) ISO9001
adalah standart internasional dalam bidang sistem manajemen, yang merupakan
penyempurnaan dari standart manajemen sebelumnya. ISO9001 versi terakhir
adalah tahun 2000 (ISO9001 : 2000). Namun dalam waktu dekat akan diluncurkan
versi 2008 (ISO9001 : 2008) yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun 2009
nanti. Sampai saat ini belum ada informasi resmi apakah organisasi / perusahaan
yang telah menerapkan versi 2000 harus upgrade ke versi 2008 atau tidak.
Standart ISO9001 dapat diimplementasi oleh semua organisasi / perusahaan /
lembaga baik yang menghasilkan produk maupun hanya pelayanan jasa saja.
Bahkan bisa diaplikasikan oleh organisasi semacam yayasan sosial yang betul
betul menginginkan sistem manajemennya baik. Sifat standartnya masih fleksibel
(ada beberapa hal yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
organisasi).
Prinsipnya adalah apa yang ditulis dikerjakan dan apa yang dikerjakan ditulis. Untuk
standart internal organisasi tidak ada ketentuan yang baku, seperti format
dokumen, jumlah dokumen dan jenis dokumen. Tetapi jika sudah tertulis atau
terdokumentasi menjadi standart implementasi, maka benar benar harus di
aplikasikan sesuai dengan yang ditulis. Jika ada yang tidak diaplikasikan, maka akan
menjadi bahan temuan auditor ketika dilakukan audit karena dianggap
ketidaksesuaian. Bukti implementasi Sistem Manajemen Mutu berupa catatan
mutu / record, sehingga setiap catatan mutu harus dipelihara dan dikendalikan.
Organisasi menunjuk seorang Wakil Manajemen / Management Representative
sebagai penanggung jawab berjalannya implementasi SMM ISO9001 ini.
Apa yang Didokumentasikan
Dalam standart / klausul ISO9001 telah disebutkan apa saja yang perlu
didokumentasikan. Diantaranya adalah Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Manual
Mutu, Prosedur Mutu, Formulir Mutu dan Dokumen Pendukung yang diperlukan yang
berpengaruh terhadap SMM organisasi tersebut.