Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL ) II

PELAKSANAAN PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS


DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MOHAMMAD HASAN
PALEMBANG

DISUSUN OLEH :
NAMA : FATIMAH DWI SULITYANINGSIH (1921025)

PROGRAM STUDI D III REKAM MEDIK DAN INFORMASI


KESEHATAN STIKes DONA PALEMBANG
TAHUN 2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PKL II
PELAKSANAAN PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT BHYANGKARA MOHAMMAD HASAN
PALEMBANG
TAHUN 2021

Laporan PKL ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian


PKL II

Program Studi D-III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan STIKes Dona
Palembang
Palembang 26 Juli 2021

Alfira Nurjannah, SE
NIK : 06091997.24

Mengetahui
Ketua program studi

Limisran, S.Kep., M,Kep.


NIK : 2361980.10

1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PKL II
PELAKSANAAN PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MOHAMMAD HASAN
PALEMBANG
TAHUN 2021

Laporan Praktik Kerja Lapangan II ini telah diperiksa dan disahkan


Palembang 26 Juli 2021

Alfira Nurjannah S.E


NIK : 06091997.24

Mengetahui,
Ketua STIKes Dona Palembang

Novdaly Fillamenta, S.Sn.,M.Si.,M.Kes

NIK : 200111977.01

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH


SWT. Yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran, sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKL)
ini.

Laporan ini sebagai hasil dari pengamatan saya selama melaksanakan


PKL di Rumah Sakit Bhayangkara mohammad hasan Palembang. Laporan ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan juga bagi para
pembaca untuk menambah pengetahuan.

Penyelesaian Laporan ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari


berbagai pihak, maka dari itu perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Bapak Kompol dr. Wahono Edhi sebagai Direktur/ Kepala Direktur


Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang
2. Ibu Pipin Windari Amd.PK SKM selaku Kepala instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang
3. Bapak dr. H. Syarif Darwin Ansori Sp.A (K) selaku Ketua Yayasan
WIMEL LITOGA
4. Bapak Wisuda Diwansha, Amd selaku ketua Yayasan WIMEL LITOGA
5. Bapak Novdaly Fillamenta, SSn, S.Sn., M.Si.,M,Kes selaku Ketua STIKes
Dona Palembang
6. Bapak Limisran, S.Kep., M. Kes selaku Ketua Program Studi D-III Rekam
Medik dan Informasi Kesehatan STIKes Dona Palembang
7. Ibu Alfira Nurjannah S.E Selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulisan
Laporan PKL
8. Seluruh Staff Unit Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad
Hasan Palembang
9. Semua Dosen dan Staff STIKes Dona Palembang

1
10. Teman- teman di STIKes Dona Palembang Angkatan IX Tahun 2019

Saya menyadari masih banyak sekali kekurangan baik segi isi maupun
dari segi penulisan.untuk itu mohon saran dan kritik dari pembaca sehingga
dapat membantu untuk dapat meningkatkan kreatifitas saya kearah
penyempurnaan laporan praktik kerja lapangan ini. Harapan saya semoga
laporan praktik kerja lapangan yang saya buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagisaya umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa Prodi DIII
Rekam Medik dan informatika kesehatan serta pembaca. semoga Allah SWT
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Palembang, ……
………..
Fatimah Dwi Sulistyaningsih

1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................
KATA PENGANTAR....................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan PKL................................................................................................
1.4 Manfaat PKL.............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................

2.1 Pengertian Rumah Sakit.............................................................................

2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit..................................................................

2.3 Pengertian Rekam Medis............................................................................

2.4 Manfaat Rekam Medis................................................................................

2.5 pengertian Retensi......................................................................................

2.6 Tujuan Retensi............................................................................................

BAB III HASIL DAN PENGAMATAN.......................................................

3.1 Gambaran Umum Rumah sakit..................................................................

3.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit...............................................................

3.3 Visi dan Misi Rumah Sakit.........................................................................

3.4 Tujuan Rumah Sakit...................................................................................

1
3.5 Logo dan Motto..........................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................

4.1 Prosedur Pemusnahan (Retensi).................................................................


4.2 Pelaksanaan Pemusnahan (Retensi)............................................................
4.3 Sarana Pemusnahan (Retensi).....................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
5.1 Kesimpulan.................................................................................................
5.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 269/MENKES/PER/III/
2008 (Pasal1) tentang Rekam Medis adalah Berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan
sarana yang sangat penting dalam sebuah pelayanan karena rekam medis
berfungsi sebagai sumber informasi mengenai data sosial, data medis, hingga
segala tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien.
Rekam Medis adalah sebah berkas mengenai data sosial, data medis,
maupun data yang berisi informasi mengenai segala tindakan dan segala
keadaan pasien pada masa lalu maupun sekarang. Maka dari itu berkas harus
dikelola dengan baik agar dapat digunakan atas dasar pengobatan bagi pasien.
Pengertian rekam medis buakan hanya sebuah kegiatan pencatatan, tetapi
juga berbagai kegiatan mulai dari penerimaan pasien, pengambilan kembali
maupun pemusnahan.
Retensi adalah pemindahan DRM nonaktif ke filling inaktif untuk
pengurangan jumlah DRM yang ada di rak filling aktif. Tujuannya adalah
untuk mengurangi beban penyimpanan DRM di rak filling aktif dan
menyiapkan kegiatan penilaian niai guna rekam medis untuk memilah DRM
abadi dan yang dimusnahkan. Sebelum melakukan retensi (pemusnahan)
perlu disusun jadwal retensi arsi menurut (JRA) terlebih dahulu.
Dengan adanya kegiatan retensi dokumen rekam medis, akan dapat
diketahui Dokumen Rekam Medis (DRM) yang masih aktif dan nonaktif
berdasarkan kunjungan terakhir dan prosedur tetap yang berlaku dirumah
sakit. Dari pentingnya pernyataan diatas maka penulis menarik judul laporan
“Pemusnahan Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang”

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka perumusan masalah yang
ingin saya kemukakan adalah “Bagaimana Pelaksanaan Penyusutan Dokumen
Rekam Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang”

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


1. Menganalsis pelaksanaan retensi DRM Nonaktif menurut kebijakan
Rumah Sakit.
2. Menggambarkan tata cara pemilihan DRM nonaktif
3. Menggambarkan sumber data yang digunakan untuk retensi.
4. Mengidentifikasikan dokumen pendukung catatan kegiatan retensi
(formulir retensi)

1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1. Memberikan tambahan pengetahuan dan perbedaan apa yang dipelajari di
kampus dengan apa yang ada dirumah sakit.
2. Memperoleh pengalaman dan wawasan baru tentang dunia rumah sakit
pada umumnya di kinerja unit rekam medis pada khususnya.
3. Mengetahui cara kerja rekam medis, sehingga menjadi bekal keterampilan
dalam memasuki dunia kerja.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rumah Sakit


Berdasarkan undang- undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksud dengan rumah sakit adalah insitusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan peroranagan secara paripurna ang
menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Tujuan rumah sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor
44 tahun 2009 tentang rumah sakit adalah :
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.,
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamtan pasien,
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit
4. Memberikan kepastian hokum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia ruamah sakit, dan rumah sakit.

2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit umum mempunyai misi memberikan pelayann kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakt dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
pelayann kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan secara pelaksanaan upaya
rujukan

1
Menurut Undang-Undang No.44 2009 tentang rumah sakit, Fungsi rumah
sakit adalah :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan Peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
3. Penyelenggaraan pendididkan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanankesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penampisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka rumah sakit umum


menyelenggarakann kegiatan :
a) Pelayanan medis
b) Pelayanan dan asuhan keperawatan
c) Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d) Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e) Pendididkan, penelitian dan pengembangan
f) Administrasi umum dan keuangan.

2.3 Pengertian Rekam Medis


Definisi rekam medis dalam berbagai kepustakaan dituliskan dalam
berbagai pengertian, seperti dibawah ini :
Pengertian Rekam Medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

1
Rekam Medis ( DEPKES RI, 97 ) adalah keterangan baik tertulis
maupun terekam tentang identitas pasien, diagnosis, dan tindakan medis yang
diberikan kepada pasien baik rawat jalan, rawat inap, maupun rawat gawat
darurat.
Menurut Gemala Hatta, Rekam medis merupakan kumpulan fakta
tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan
sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang dituliskan oleh para praktisi
kesehatan dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien.
Undang- Undang No. 78 tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam
medis di Rumah Sakit, dijelaskan tentang definisi rekam medis yaitu berkas
yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan,
diagnosis, pengobatan, tindakan maupun pelayanan lain yang diberikan
kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit
rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat.

2.4 Manfaat Rekam Medis


Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 :
1. Pemanfaatan Rekam Medis dapat dipakai sebagai :
a) Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
b) Alat bukti dalam proses penegak hukum, disiplin kedokteran, dan
kedokteran gigi dan penegak etika kedokteran dan etika kedokteran
gigi
c) Keperluan pendidik dan penelitian
d) Dasar pembayaran biaya kesehatan
e) Data statistik kesehatan.

2.5 Pengertian Retensi


Menurut BPPRM tahun 2006, Retensi memiliki pengertian yaitu suatu
kegiatan memisahkan atau memindahkan antara dokumen rekam medis yang
masih aktif di ruangan penyimpanan ( filling ). Selain itu retensi dapat

1
diartikan juga sebagai pengurangan jumlah formulir yang terdapat di dalam
berkas Rekam Medis( RM ) dengan cara memilah nilai guna dari tiap – tiap
formulir.
Sesuai dengan BPPRM tahun 2006, pemusnahan rekam medis adalah
kegiatan menghilangkan atau menghancurkan secara fisik dokumen rekam
medis yang telah mencapai 5 tahun sejak terakhir berobat di rumah sakit.

2.6 Tujuan Retensi


Sesuai dengan yang tertulis BPPRM tahun 2006, kegiatan retensi dan
pemusnahan dokumen rekam medis ini memiliki beberapa tujuan
diantaranya :
1. Menjaga kepian penyusunan berkas RM aktif
2. Memudahkan dalam retrival berkas RM aktif
3. Menjaga informasi medis yang masih aktif ( yang masih mengandung
nilain guna )
4. Mengurangi beban kerja petugas dalam penanganan berkas aktif & in-
aktif.

1
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA
LAPANGAN

3.1 Profil RS. Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang


Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang berawal dari
keinginan para anggota polri, PNS serta bhayangkari untuk memiliki sebuah
balai pengobatan sendiri yang kemudian diberi nama “ Balai pengobatan tri
sakti,” pemberian nama Tri Sakti berasal dari tiga unsur tersebut yang rela
menyisihkan sebagian gajih mereka untuk mendirikan balai pengobatan.

Balai pengobatan ini berdiri tahun 1960 yang terletak di jalan Madang
Palembang, dengan tenaga medis seorang dokter sipil yang bekerja secara
sukarela pada polri yaitu dr. Ghan Tjiu Ham.

Pada tahun 1963 Balai Pengobatan Tri Sakti diubah menjadi poliklinik
Dinas Kesehatan Daerah Kepolisian ( Dinkesdak) VI yang kemudian pindah
ke JL.Kol.Atmo No .9 Palembang. Sebagai Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kepolisian ( Kadiskesdak) VI yang pertama adalah Mayor ( Pol ) Dr. K,S
Pam Budi dengan dibantu tiga dokter dan dua orang pembantu dokter. Dan
juga tahun tersebut menjadi Seksi Kesehatan Jasmani dibawah polda
Sumatera Selatan tahun 1972 Mayor, Pol. Dr. K.S Pam Budi diganti oleh
Mayor. Pol. Dr. Soeparno kemudian diganti oleh Kapten Pol. Dr. Tarmizi
Yahya sebagai penjabat Kadiskesdak VI . Pada tangggal 1 Juli 1975 Dikesdak
VI pindah ke Jalan Jendral Sudirman Km 4,5 Palembang. Pada saat itu pula
pengelolaan klinik Bersalin Brimob di serahkan kepada Sikesdak VI,
kemudian atas praksara dari Kadin Pol VI Subangsel dan Kasikesjasdak VI
Subangsel Yaitu Mayor. Pol. Dr. Tarmizi Yahya (Alm) Poliklinik ini berubah
menjadi RS, berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. S.

1
Ket/269/VI/189 tanggal 22 juni 1989 diresmikan nama Rumah Sakit
Bhayangkara Mohammad Hasan TK. IV Polda Sumatra Bagian Selatan
sesuai keputusan Kapolri No. Pol.Skep/1480/XI/2000.

Seiring dengan kebutuhan akan pelayanan bagi anggota polri dan


pegawai Negeri sipil, keluarga Polri dan pulnawirawan serta masyarakat
umum, maka Rumah Sakit Bhayangkara mengembangkan diri dari segi
pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bagian
Sumatera Selatan. Pada bulan Oktober 2001 sesuai keputusan Kapolri No.
Pol.: Skep/1549/X/2001, Rumah Sakit Bhyangkara. TK. IV Polda Sumatera
Selatan diresmikan menjadi Rumah Sakit Bhyangkara Polda Sumatera
Selatan TK. III.

Pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Bhyangkara Mohammad


Hasan Palembang yaitu :
 POLIKLINIK THT
 POLIKLINIK SARAF
 POLIKLINIKM GIGI
 POLIKLINIK ANAK
 POLIKLINIK MATA
 POLIKLINIK KEBIDANAN & PENYAKIT KANDUNGAN ( USG 4D )
 PENYAKIT DALAM
 POLI BEDAH UMUM
 POLIKLINIK FISIOTERAPI
 KAMAR OPERASI
 MEDICAL CHECK UP ( MCU )
 INTESIVE CARE UNIT ( ICU )
 RADIOLOGI ( CT-SCAN )
 LABORATORIUM
 IGD

1
 PPT
 INSTALANSI FORENSIK
 PILIKLINIK JIWA
 IPWL
 REHABILITASI MEDIS
 PILOKLINIK JANTUNG
 HEMODIAISA

1
3.2 STRUKTUR ORGANISASI UR SIM DAN RM SUGBAG

BINFUNG RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


MOHAMMAD HASAN PALEMBANG

KEPALA RUMAH SAKIT


Dr. WAHONO EDHI PRASTOWO, Sp.PD.
FINASIM
( AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP

WAKIL KEPALA RUMAH


SAKIT
YUNITA MARLINA, AMK
(KOMISARIS POLISI NRP 74050748)

KASUBBAG BINFUNG
ENWATI SIMAMORA, SKM.,M.Kes
(PENDATA NIP 12032003122008)

KAUR SIM DAN RM


PIPIN WINDARI, Amd.PK,. SKM
(KOMISARIS POLISI NRP 74050748)

PENJABAT ADMISI RI DAN RJ


PUTRI AGUSTINI

UNIT ADMISI RM UNIT ADMISI IGD

FITA MELISA,Amd.PK
MIFTAHUL JANNAH,Amd.PK
PUTRI INDAH PERMATA SARI
IRFAN JULIANSYAH
WULANDARI,Amd.PK
IMAM AL HAKIM

SUBBAG ASSEMBLING & ADM SUBBAG PELAPORAN & IT

ROBISAH
NIA FEBRI RATNA SARI
DIAH LAILA HAQU
MARLIAH, Amd.PK

INDEXING&CODING SUBBAG FILLING& PENYIMPANAN

IBRAHIM,Amd.PK YULIANA, S.Sos


1 IMAM REZKY
ISKANDAR,Amd.PK EKO MARSANDY
A.FAJAR.P,Amd.PK GERA FEBRIANTI
3.3 Visi dan Misi RS. Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang
Visi :
TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA YANG
PRIMA DAN UNGGUL DIBIDANG KEDOKTERAN KEPOLISIAN.
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang professional, bermutu,
akuntabel dan humanis berorientasi pada keselamatan pasien serta
kesehatan kerja ;
2. Mengembangkan kualitas SDM dibidang pengetahuan dan keahlian secara
professional, pada tatanan layanan kesehatan maupun kedokteran
kepolisian;
3. Melengkapi sarana prasarana, teknoligi dan system informasi menajemen
modern yang mengikuti perkembangan dunia kedokteran dan kesehatan;
4. Mendukung tugas operasional kepolisian secara pro aktif dan peran serta
dalam proses penyidikan dengan metodelogi Scintific Crime Investagation
(SCI);
5. Membangun dan meningkatkan kemitraan lintas sektoral, secara internal
maupun eksternal POLRI;
6. Meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit.

3.4 Tujuan Rumah Sakit Mohammad Hasan Palembang :


1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang prima kepada
masyarakat POLRI dan masyarakat umum dengan mengutamakan pasien;
2. Berperan aktif terhadap kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
3. Berperan aktif dalam pelaksanaan dukungan tugas operasional kepolisian;
4. Pelaksanaan utama pelayanan kedoktoran kepolisian di wilayah Sumatera
Selatan;

1
5. Menjadi rumah sakit rujukan pelayanan kedokteran forensic di wilayah
Sumatera Selatan.

3.5 Logo dan Motto :


a. Logo

b.Motto
“ Siap Melayani Dengan Ikhlas dan Profesional ”

1
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Mengetahui prosedur pemusnahan (Retensi) dokumen Rekam Medis di
Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu petugas rekam medis, bahwa
pemilihan berkas rekam medis berdasarkan tahun kunjungan akhir terakhir
pasien datang ke rumah sakit. Berkas rekam medis yang akan di musnahkan
(retensi) dicatat lalu di input ke dalam komputer. meretensi berkas rekam
medis di Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang yang telah
5 tahun dilihat dari tahun terakhir kunjungan pasien,dan dokumen yang jarang
dicari atau pasien lama tidak berkunjung dipisahkan dari dokumen aktif.

4.2 Mengetahui Proses Pelaksanaan Pemusnahan (Retensi) dokumen Rekam


Medis di Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang
Berdasarkan hasil pengamatan yang saya dapat selama melakukan
Praktek Kerja Lapangan di rumah sakit bhayangkara mohammad hasan
Palembang yaitu :
a) Berkas dipilih satu – satu berdasarkan yang sudah 5 tahun atau tahun
terakhir kunjungan pasien di rumah sakit
b) Berkas yang sudah di pilih di letakan di rak inaktif kemudian dicatat
dibuku penyusutan dan di input ke dalam komputer.

4.3 Mengetahui sarana yang digunakan untuk pelaksanaan pemusnahan


(Retensi) dokumen rekam medis di rumah sakit Bhayangkara mohammad
hasan palembang

1
Berdasarkan hasil dari pengamatan saya sarana untuk pemusnahan
(Retensi) dokumen rekam medis di rumah sakit bhayangkara mohammad
hasan Palembang adalah berkas itu sendiri, tali rafia, korek api (alat bakar)
dan kardus.

Berdasarkan pengamatan saya pemusnahan berkas rekam medis di rumah


sakit bhayangkara Palembang sudah sesuai dengan prosedur standar
operasional (SOP) yaitu dengan pemilihan berkas rekam medis berdasarkan 5
tahun kunjungan terakhir pasien. Karena dalam standar operasional prosedur
disebut berkas yang telah berusia 5 tahun terakhir dipisah dan disimpan ke
rak inaktif.

1
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
1. Pelaksanaan pemusnahan (Retensi) sudah terencana dengan optimal,
jadwal pemusnahan rekam medis sudah sesuai jadwal retensi
berdasarkan jenis penyakit pasien. Pelaksanaan pemusnahan dilakukan
dalam jangka 5 tahun sekali.
2. Pelaksanaan scann sudah dilakukan dengan optimal. Kerena sistem
scann sudah terintegrasi dengan sistem informasi menajemen rumah
sakit (SIMRS).

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari pengamatan saya di Rumah Sakit Bhayangkara
Mohammad Hasan Palembang Terdapat Saran, yaitu :
Perlu ditambahnya petugas untuk membantu dalam pelaksanaan penyisiran
dokumen rekam medis (DRM) masih terjadi kesulitan kerena kekurangan
SDM

1
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/downlo
ad/12/8%23:~:text%3DMenurut%2520PERMENKES%2520No%253A
%2520269%252FMENKES,tulisan%252Dtulisan%2520yang%2520dibuat
%2520oleh&ved=2ahUKEwjA_L3z3oDyAhUR8HMBHfWFCzsQFjABegQIBBAG&usg=AOvV
aw30tv_1N06aw4gYjQ6ze34T

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peratur
an-menteri-kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-
sakit.pdf&ved=2ahUKEwipsufN3oDyAhVVjuYKHfntCkcQFjABegQIBBAG&usg=AOvVaw2b
OGbR_GSGgQC05cFjoLrG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Pasal 8 tentang pemusnahan dokumen rekam medis https://ngada.org/menkes269-


2008.htm

rsbhayangkarapalembang.id

Anda mungkin juga menyukai