PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Rumah Sakit mempunyai fungsi dan tujuan sarana prasarana
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan
rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan
rujukan yang mencakup pelayanan non medis dan penunjang medis serta
dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para tenaga
kesehatan.
Perekam medis harus mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan
dengan tepat sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD10) tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen
kesehatan.
Penerapan
pengkodean
digunakan
untuk
mengindeks
pembayaran
biaya
pelayanan,
pelaporan
nasional
dan
pembiayaan
pelayanan
kesehatan,
serta
untuk
penelitian
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui.
2. Tujuan Khusus
1. Mampu Mengelola Sistem Informasi RMIK dengan menguasai
pengetahuan tentang sistem pembiayaan kesehatan
2. Mampu Menentukan kode penyakit dan permasalahan kesehatan
serta kode tindakan, sesuai dengan pedoman yang berlaku di
Indonesia
3. Mampu Menelusuri kelengkapan informasi penunjang diagnosis untuk
mendapatkan kode penyakit dan masalah terkait kesehatan serta
kode tindakan yang akurat
4. Mampu mengelola indeks penyakit, tindakan, kematian, dan indeks
dokter, guna kepentingan laporan medis dan statistic serta permintaan
informasi pasien secara cepat dan terperinci
5. Mampu berkomunikasi dengan dokter dalam
mengkonfirmasi
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah
pengetahuan,
wawasan,
seta
pengalaman
pukul 08.00-14.30 WITA, hari jumat 08.00-12.00 WITA, hari sabtu jam
08.00-12.00 WITA.
2. Ruang Lingkup Objek
Adapun objek yang diteliti tidak lain adalah bagian loket pendaftaran,
unit kerja rekam medis (UKRM),TPPO Instalasi Gawat Darurat (IGD)
dan TPPO Rawat Jalan di Rumah Sakit BLUD RSUD Ulin Banjarmasin
dengan topik Perencanaan unit kerja rekam medis dan manajemen
rekam medis.
3. Ruang Lingkup Lokasi
Praktik klinis semester IV kali ini berlokasi di Rumah Sakit BLUD
RSUD Ulin Banjarmasin Jalan Jenderal A. Yani Km. 1 No. 43
Banjarmasin.
4. Ruang Lingkup Materi
Peserta praktik klinis semester IV ini membahas materi Perencanaan
unit kerja rekam medis dan manajemen rekam medis.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN UNIT
KERJA REKAM MEDIS
A. Sejarah Singkat BLUD RSUD Ulin Banjarmasin
Secara geografis RSUD Ulin Banjarmasin dibangun pada tahun 1943 di
atas lahan seluas 63.920m2 dengan luas bangunan 38.619 m2 yang
beralamat di Jalan Jenderal A. Yani Km. 1 No. 43 Banjarmasin.
Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah Rumah Sakit Umum dengan
klasifikasi Kelas A yang berada di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan
Selatan. RSUD Ulin berdiri tahun 1943 di atas lahan seluas 63.920 m 2 dan
luas bangunan 55.000 m2 dengan konstruksi utama terdiri dari bahan kayu
Ulin.
LOKASI
Panjang
Lebar
Jumlah
(m2)
(m2)
Lantai
Luas
Gedung
(m2)
1
2
3
Gedung Aster
GedungIGD Terpadu
Gedung OPD ( Poliklinik
61
50
50
41
30
43
5
5
2
12.505
7.500
4.300
4
5
6
lama,Administrasi)
Gedung Radiologi,Ct Scan
Gedung Radiotrapy
Gedung CMU ( Lab.Patologi
35
50
50
10
17
50
2
1
2
700
850
5.000
Anatomi,Lab.Patologi
7
Klinik )
Rg Wijaya Kusuma
55
22
8
9
25
20
18
12
1
2
450
480
10
baru
Logistik dirobohkan untuk
20
12
11
12
13
14
akses
Instalasi Ruangan Jenazah
Incenerator
Ruangan Genset Utama
Instalasi
Gizi,Ruangan
30
11
22
75
9
9
8
20
1
1
1
1
270
99
176
1.500
15
16
10
30
17
20
1
2
1.700
1.200
17
18
19
20
21
45
32
32
32
30
45
20
20
20
20
1
1
1
1
1
2.022
640
640
640
600
22
TULIP
Ruangan Jantung (Kosong)
30
20
600
23
24
25
26
pindah ke TULIP
Ruangan Mata (IRNA)
Ruanagan Syaraf
Ruangan Melati
Ruangan mawar
25
25
40
27
20
20
20
20
1
1
1
1
500
500
800
540
27
28
29
30
Ruangan Paru
Ruangan Wijaya Kusuma
Instalasi Logistik
Ruangan Kelas III/Rg Tulip
30
24
15
110
20
17
8
25
1
1
1
3
Ulin adalah kayu yang kokoh, kuat tidak lapuk oleh panas dan
hujan yang mungkin hanya berada di Pulau Kalimantan. Renovasi
rumah sakit ini pertama kali pada tahun 1985, bangunan kayu kayu Ulin
diganti dengan konstruksi beton. Tahun 1997 dibangun Ruang Paviliun
Aster, kemudian direnovasi lagi dan dibangun bersama Poliklinik Rawat
Jalan dan Ruang Rawat Inap Aster tahun 2002. Sejak itu RSUD Ulin
terus mengalami berbagai kemajuan fisik secara bertahap sampai pada
kondisi seperti sekarang.
Pada tahun 1995 sampai tahun 2002 berdasarkan Perda 06 Th
1995, status RSUD Ulin sebagai Unit Swadana. Untuk meningkatkan
kemampuan jangkauan dan mutu pelayanan maka berdasarkan SK
Menkes No. 004/Menkes/SK/I/2013 tanggal 16 Januari 2013 tentang
Peningkatan Kelas RSUD Ulin Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
menjadi Rumah Sakit Umum dengan klasifikasi Kelas A, serta
Kepmendagri No. 445.420-1279 tahun 1999 tentang penetapan RSUD
Ulin Banjarmasin sebagai Rumah Sakit Pendidikan Calon Dokter dan
Calon Dokter Spesialis. Dengan demikian tugas dan fungsi RSUD Ulin
selain mengemban fungsi pelayanan juga melaksanakan fungsi
pendidikan dan penelitian. Sejalan dengan upaya desentralisasi maka
berdasarkan Perda No. 9 tahun 2002 status RSUD Ulin berubah
menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
600
408
120
8.250
surat
keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
nomor
Sakit
yang
memberikan
subspesialis.
pelayanan
spesialis
dan
Bedah sentral )
Gedung OPD ( Poliklinik Lama, Administrasi )
Gedung Radiologi, CT Scan
Gedung Radioterapy
Gedung CMU ( Lab.Patologi Anatomi, Lab Patologi Klinik )
Ruangan Bersalin ( Lantai I ) & Ruangan Wijaya Kusuma ( Lantai
II )
8. Workshop IPS
9. Komplek IPAL Lama & IPAL Paru
10. Instalasi Logistik
11. Instalasi / Ruangan Jenazah
12. Incenerator
13. Ruangan Genset Utama
14. Instalasi GIZI, Ruangan londry dan Ruangan CSSD
15. Ruangan Bayi
16. Gedung Farmasi ( Depo Obat & Gudang )
17. Ruangan Anggrek & IRNA
18. Ruangan Bedah Umum
19. Ruangan Ortopedi
20. Ruangan Penyakit Dalam Pria
21. Ruangan Penyakit Dalam Wanita
22. Ruangan Jantung
23. Ruangan Mata
: 41 orang
: 17 orang
: 1 orang
: 11 orang
: 5 orang
: 17 orang
: 5 orang
RSUD
Ulin
Banjarmasin 2014
Tabel 2.2 Instalasi Rawat Intensif
Ruangan
ICU
ICCU
PICU
Isolasi ICU
Jumlah
Kelas I
10
4
5
2
21
Total
10
4
5
2
21
Utama
Utama
Utama
Utama
11
Total
21
Aster Lt 4
Aster Lt 5
Jumlah
8
16
2
5
9
12
23
5
5
22
10
53
Kelas I
Utama A
Utama B
Utama C
Total
Angrek
Mawar
12
12
WK
Boegenvil
Edelwiss
10
15
Melati
10
10
Asoka
10
14
Jumlah
32
--
19
60
10
Kelas III
37
70
42
48
39
36
34
18
28
352
Temapt Tidur
32
14
46
11
pelayanan
Rekam
Medis
secara
dasar
untuk
12
Isi
rekam
medis
dipergunakan
mengandung
untuk
penelitian
data/informasi
dan
yang
pengembangan
dapat
ilmu
informasi
kesehatan
c. T
: Tepat dan Terpercaya
Menunjang terciptanya tertib administrasi yang tepat dan
terpercaya dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
d. R
: Rahasia
Kerahasiaan informasi medis pasien aman dan terjaga
dengan baik.
e. A
: Akurat
Informasi yang dikeluarkan selalu akurat
a. TUJUAN REKAM MEDIS : Adalah menunjang tercapainya
tertib
administrasi
dalam
rangka
upaya
peningkatan
13
BAB III
MANAJEMEN REKAM MEDIS DAN INFORMASI
KESEHATAN
A. Konsep sistem pembiayaan
1. Sistem pembayaran retrospektif
Pembayaran retrospektif sesuai namanya berarti bahwa
besaran biaya dan jumlah biaya yang harus dibayar oleh pasien
atau pihak pembayar, misalnya asuransi atau perusahaan majikan
pasien, ditetapkan setelah pelayanan diberikan. Cara pembayaran
retrospektif merupakan cara pembayaran yang sejak awal
pelayanan kesehatan dikelola secara bisnis, artinya pihak fasilitas
kesehatan menetapkan tarif pelayanan. Oleh karenanya cara
pembayaran ini disebut juga dengan cara pembayaran tradisional
atau fee for service (jasa per pelayanan). Di indonesia, cara
pembayaran jasa per pelayanan sering disebut dengan istilah cara
pembayaran out of pocket (dari kantor sendiri).
Penggunaan istilah cara pembayaran dari kantong sendiri
(DKS) untuk cara pembayaran jasa per pelayanan adalah cara
fasilitas kesehatan menagih biaya yang dirinci menurut pelayanan
yang diberikan, misalnya biaya untuk tiap visit dokter , infus, biaya
ruangan,
tiap
jenis
obat
yang
diberikan,
tiap
jenis-jenis
sumber
dana
untuk
membayar
secara
JPP.
keluarga
karyawan
tersebut
yang
menjadi
tanggungan
sisi
pengendalian
biaya
kesehatan,
cara
banyak
dokter
tersebut
memperoleh
jasa
atau
suatu
pelayanan
memang
diperlukan,
diperlukan
terdiri
dari
berbagai
jenis
untuk
setiap
kasus
demam
berdarah,
tanpa
diagnosis
keluar
pasien.
Konsep
DRG
per
diem
merupakan
pembayaran
yang
hari
perawatan,
tanpa
mempertimbangkan
biaya
yang
Global Budget
Global budget (anggaran global) untuk RS banyak dilakukan di
eropa (Sandier, dkk, 2002) dan juga di Malaysia. Sesungguhnya
global budget merupakan cara pendanaan rumah sakit oleh
pemerintah atau suatu badan asuransi kesehatan nasional dimana
RS mendapat dana untuk membiayai seluruh kegiatannya untuk
masa satu tahun. Alokasi dana ke RS tersebut diperhitungkan
dengan mempertimbangkan jumlah pelaynaan tahun sebelumnya
kegiatan lain yang diperkirakan akan dilaksanakan dan kinerja RS
tersebut. Manajemen RS mempunyai keleluasaan mengatur dana
anggaran global tersebut untuk gaji dokter, belanja operasional
pemeliharaan RS dan ynag lainnya. Sistem ini pada umumnya
B. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi
yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan
para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis
perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi,
yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient
treatment).
Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh
perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun
juga perusahaan asuransi umum.
Di Indonesia, PT Askes Indonesia merupakan salah satu
perusahaan asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi
kesehatan kepada para anggotanya yang utamanya merupakan
para pegawai negeri baik sipil maupun non-sipil. Anak-anak
mereka juga dijamin sampai dengan usia 21 tahun. Para
pensiunan beserta istri ataupun suami juga dijamin seumur hidup.
Di luar golongan tersebut pemerintah juga menyediakan
program asuransi kesehatan kepada warga berpenghasilan
rendah, kini disebut Jamkesmas, jaminan kesehatan masyarakat,
di samping program itu yang dibiayai oleh APBN, sejumlah
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota juga punya
program serupa yaitu Jamkesda dan Jamkesos seperti, antara
lain, di kabupaten Musi Banyuasin pada 2002, Jembrana sejak
2003 di DI yogyakarta dan provinsi Sumatera Selatan, di sana
disebut Jamsoskes, sejak awal januari 2009. walaupun pada awal
maret 2010 pemerintah pusat mengkaji kemungkinan melarang
pembiayaan asuransi kesehatan lewat APBD.
Pada tahun 2010, 120,2 juta dari sekitar 237 juta penduduk
Indonesia memiliki asuransi kesehatan disediakan baik oleh PT
Askes Indonesia, PT Jamsostek, PT Asabri maupun lewat
Pasien Pulang
entry data
BPJS
Layak
Verifikator Internal/JKN
Jika kurang
Di antar ke ruang MR
lengkap
Keterangan :
1. Setelah pasien pulang berkas rekam medis dilengkapi oleh admin
ruang rawat inap.
2. Setelah dilengkapi berkas rekam medis diantar ke ruanga Medical
Record
3. di ruang Medical Record berkas rekam medis di koding oleh koder Tim
JKN
4. Verifikator memeriksa kelengkapan berkas klaim seperti SEP BPJS,
surat masuk rawat inap, fotocopy kartu peserta BPJS, resume medik
dll.
5. Berkas rekam medis di entry data-datanya seperti No. RM, nama,
umur, alamat, kode diagnosa dan tindakan, dll.
6. Berkas rekam medis diantar ke BPJS, jika kurang lengkap berkas di
kembalikan ke verifikator / Tim JKN
7. Setelah lengkap berkas rekam medis layak klaim.
(PPK).
PPK
(dokter
atau
rumah
sakit)
Health Insurance
Sistem ini diartikan sebagai sistem pembayaran yang
dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak asuransi setelah pencari
layanan kesehatan berobat. Sistem health insurance ini dapat
berupa sistem kapitasi dan sistem Diagnose Related Group (DRG
sistem).
Sistem kapitasi merupakan metode pembayaran untuk jasa
pelayanan kesehatan dimana PPK menerima sejumlah tetap
penghasilan per peserta untuk pelayanan yang telah ditentukkan
per periode waktu. Pembayaran bagi PPK dengan sistem kapitasi
adalah pembayaran yang dilakukan oleh suatu lembaga kepada
PPK atas jasa pelayanan kesehatan dengan pembayaran di muka
sejumlah dana sebesar perkalian anggota dengan satuan biaya
(unit cost) tertentu. Salah satu lembaga di Indonesia adalah Badan
Penyelenggara
JPKM
(Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
Dokter
Indonesia
(IDI)
menilai,
pembiayaan
E. Billing System
Menurut Cambridge Advanced Learner's Dictionary (2003, p
113), Bill adalah a request for payment of money owed, or the piece
of paper on which it is written (noun); to give or send someone a bill
ask ing for money that they owe for a product or service (verb).
Dalam bahasa Indonesia, Bill berarti permintaan untuk membayar
sejumlah uang yang diutang, atau sebuah kertas yang ditulis (kata
benda); untuk memberiatau mengirim seseorang sebuah permintaan
tagihan untuk membayar sejumlahuang yang diutang untuk barang
atau jasa (kata kerja).
yang
berfungsi
membantu
staf
administrasi
dalam
memudahkan
dalam
pengontrolan
kegiatan
administrasi
yang
pembuatan
terlatih
laporan,
dengan
baik
pembuatan
akan
duplikasi
dapat
melakukan
dokumen,
serta
untuk
selalu
melakukan
perbandingan
antara
System
manual
terlihat
jauh
lebihmurah
bila