PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan berkontribusi dalam menjaga homeostasis tubuh melalui
pemecahan makanan menjadi bentuk yang memungkinkan untuk diserap dan digunakan
oleh sel. Dalam kontribusinya menjaga homeostasis tersebut system pencernaan juga
menyelenggarakan penyerapan air, vitamin, mineral dan membuang sisa-sisa pencernaan
yang tidak berguna dari tubuh. (Tortora et.al. 2000: 967)
Pada mamalia, khususnya manusia, terdapat dua komponen utama system pencernaan
yaitu Saluran Gastrointestinal (GI) dan Organ Pelengkap Pencernaan (Accessory digestive
organ).
Secara keseluruhan, sistem pencernaan melakukan enam proses dasar:
1. Ingesti. Proses ini melibatkan proses memasukkan makanan dan atau cairan ke dalam
mulut.
2. Sekresi. sel-sel dalam dinding-dinding saluran pencernaan dan organ pencernaan
aksesori mengeluarkan total sekitar 7 liter air, asam, buffer, dan enzim ke dalam lumen
(ruang interior) dari saluran pencernaan.
3. Mixing dan propulsi. Kontraksi dan relaksasi otot polos di dinding saluran pencernaan
untuk mecampur makanan dan sekresi serta mendorongnya menuju anus. Kemampuan
saluran pencernaan untuk mencampur dan memindahkan material sepanjang panjangnya
disebut motilitas.
4. Digesti. Proses mekanik dan kimia memecah makanan menjadi molekul kecil.
5. Absorpsi. Bahan makanan yang sudah dicerna akan diserap pada usus halus.
6. Defekasi. Limbah, zat dicerna, bakteri, sel-sel sloughed dari lapisan saluran GI, dan
dicerna bahan yang tidak diserap dalam perjalanan mereka melalui saluran pencernaan
meninggalkan tubuh melalui anus dalam proses yang disebut defekasi. Material
dieliminasi disebut kotoran atau tinja.
Proses-proses pencernaan tersebut akan dikaji dengan lebih lengkap dan detail
dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah
mekanisme
pencernaan
makanan
pada
organ-organ
saluran
pencernaan?
2. Bagaimanakah mekanisme kerja kelenjar-kelenjar pencernaan dan sekretnya pada
sistem pencernaan?
BAB II.
PEMBAHASAN
A.
yang bermula dai mulut sampai anus yang melewati daerah sepanjang torax dan rongga
perut (abdomenpelvic). Organ penyusun GI antara lain: mulut, sebagian besar faring,
esophagus, lambung, usus halus dan usus besar. Panjang saluran GI pada manusia sekitar
5 7 meter dalam kondisi terus melakukan kontraksi. Organ pencernaan assesoris antara
lain: gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantung empedu dan pancreas.
Gigi berfungsi untuk memecah makanan secara fisik, dan lidah membantu dalam
mengunyah dan menelan makanan. Organ assesoris lainnya; kelenjar ludah, hati, kantung
empedu dan pancreas, tidak pernah bersentuhan langsung dengan makanan. Organ-organ
tersebut memproduksi secret yang dikirim ke saluran GI melalui sebuah saluran tertentu.
Sekret tersebut berfungsi untuk pencernaan secara kimiawi.Saraf yang terlibat dalam
mengendalikan sistem gastro intestinal melibatkan saraf autonom saraf parasimpatis dan
simpatis.
B.
Rongga Mulut
Rongga mulut terdiri dari pipi, langit-langit rongga mulut keras dan lunak serta
lidah.
Bagian
anterior
pipi
berakhir di bibir.
Bibir
(perbatasan
berdaging)
lipatan berdaging
sekitar pembukaan
mulut.
otot
Bibir
orbicularis
oris.
atau
labia
adalah
bagian
eksternalnya
sedangkan bagian
lendir (mukus). Permukaan dalam dari masing-masing bibir yang berlekatan dengan gusi
membentuk lipatan garis tengah selaput lendir yang disebut labial frenulum. (frenulum
small bridle). Pada saat melakukan mengunyah, kontraksi otot buccinator di pipi dan otot
orbicularis oris di bibir membantu menjaga makanan tepat berada antara gigi atas dan
bawah. Otot-otot tersebut juga berperan mengatur suara pada saat mulut berbicara.
Vestibulum oral (pintu masuk ke saluran pencernaan) dari rongga mulut adalah
sebuah ruang yang dibatasi secara eksternal oleh pipi dan bibir dan internal oleh gusi dan
gigi. Bagian yang disebut rongga mulut lebih tepatnya adalah ruang yang memanjang dari
gusi dan gigi dengan fauces, yaitu pembukaan antara rongga mulut dan orofaring
(tenggorokan). Langit-langit (palates) adalah dinding atau sekat yang memisahkan rongga
mulut dari rongga hidung, dan membentuk atap mulut. struktur ini penting,
memungkinkan untuk mengunyah dan bernapas secara bersamaan.
Langit-langit keras (hard palatin) bagian anterior adalah dibentuk oleh maksila dan
tulang palatina serta ditutupi oleh selaput lendir; membentuk partisi antara tulang oral dan
rongga hidung. Langit-langit lunak (soft palate), membentuk bagian posterior atap mulut,
adalah berbentuk lengkungan- partisi otot antara orofaring dan nasofaring yang dilapisi
dengan membran mukosa. Pada ujung langit-langit lunak tergantung sebuah otot kerucut
disebut uvula (anggur kecil). Selama menelan, langit-langit lunak dan uvula tertarik
keatas, menutup nasofaring dan mencegah cairan dan makanan yang sedang ditelan
memasuki rongga hidung
Amandel palatin (tonsil) terletak antara lengkungan, sedangkan amandel lingual
terletak di dasar lidah. Di perbatasan posterior soft palatine, rongga mulut diteruskan
menuju orofaring melalui fauces
1. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah (salivary gland) adalah kelenjar yang mengekresikan air liur ke dalam
rongga mulut. air liur berfungsi untuk menjaga selaput lendir mulut dan faring tetap
lembab serta membersihkan mulut dan gigi. Ketika makanan memasuki mulut, sekresi air
liur meningkat. Air liur digunakan untuk melumasi, dan melarutkan makanan. Pada
rongga mulut ini pencernaan makanan secara kimia terjadi pertama kali.
Pada rongga mulut terdapat kelenjar saliva kecil yang berhubungan langsung dengan
lidah dan membrane mucus. tersebut adalah kelenjar labial, bukal, dan lingual. Kelenjar
tersebut adalah kelenjar kecil yang menghasilkan sedikit saliva. Kelenjar Saluran tersebut
secara langsung ataupun tidak langsung dari kelenjar saliva. Namun, sebagian besar air
liur disekresikan oleh kelenjar ludah utama, yang berada di luar mukosa mulut, menuju ke
saluran ke dalam rongga mulut.
Ada tiga pasang kelenjar ludah utama: 1. Kelenjar parotis, 2. Kelenjar submandibular,
dan 3. kelenjar sublingual. Kelenjar Parotis terletak dibagian bawah anterior ke telinga,
antara kulit dan otot masseter. Ketika mensekresi saliva ke dalam rongga mulut, cairan
saliva tersebut melalui saluran kelenjar parotis menembus otot businator, untuk membuka
vestibula yang terletak berlawanan dengan gigi molar atas (maxilla)
Kelenjar Submandibular ditemukan di dasar mulut. Saluran submandibula, berada di
bawah mukosa pada kedua sisi garis tengah dasar mulut dan didalam rongga mulut bagian
lateral sampai frenulum lingual. Kelenjar sublingual terletak di bawah lidah dan diatas
kelenjar submandibular. Kelenjar ini memiliki saluran lebih dalam dibandingkan menuju
dasar pada rongga mulut.
2. Komposisi dan Fungsi dari Saliva
Secara kimiawi, adalah larutan dengan komposisi 99,5% air dan 0,5% zat terlarut.
Diantara zat terlarut berbentuk ion, antara lain natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan
fosfat. Juga terdapat beberapa gas terlarut dan berbagai zat organik, termasuk urea dan
asam urat, mukus, imunoglobulin A, enzim lisozim bacteriolytic, dan salivary amilase,
enzim pencernaan untuk memecah amilum. Tidak semua kelenjar ludah menghasilkan
saliva yang kandungannya sama.
Kelenjar parotis mensekresikan cairan yang mengandung enzim amilase. Karena
kelenjar submandibula mengandung sel-sel yang sama dengan yang ditemukan di kelenjar
parotis, ditambah beberapa sel mukosa, mereka mensekresikan cairan yang mengandung
amilase tapi dikentalkan dengan lendir. Kelenjar sublingual mengandung sel-sel sebagian
besar mukosa, sehingga mereka mengeluarkan cairan lebih kental yang memberikan
kontribusi hanya sejumlah kecil enzim salivary amilase. Cairan saliva berperan sebagai
medium untuk melarutkan makanan, sehingga dapat di rasakan oleh reseptor gustatory
dan proses pencernaan secara kimiawi dapat berlangsung.
Ion klorida dalam air liur mengaktifkan enzim amilase. enzim ini yang dimulai
pemecahan
pati di dalam mulut menjadi maltosa, maltotriosa, dan -dextrin. Ion Bikarbonatdan ion
fosfat berfungsi sebagai buffer makanan yang bersifat asam, sehingga air liur bersifat
sedikit asam (pH 6,35-6,85).
Kelenjar Saliva (seperti kelenjar keringat pada kulit) membantu menghilangkan
molekul sisa dari tubuh, sehingga di dalam air liur juga terdapat urea dan asam urat.
Mukus / lendir berfungsi untuk melumasi makanan sehingga dapat dipindahkan sekitar
dengan mudah dalam mulut, dibentuk menjadi bola, dan kemudian ditelan.
Immunoglobulin A (IgA) mencegah perlekatan mikroba sehingga mereka tidak dapat
menembus epitel. Sedangkan dan enzim lisozim membunuh bakteri; Namun, zat ini tidak
diproduksi dalam jumlah besar tetapi cukup untuk mengatasi semua bakteri mulut.
3. Salivation
Proses sekresi saliva dinamakan salivation. Salivation dikendalikan oleh sistem saraf
otonom. Jumlah air liur disekresikan setiap hari bervariasi tetapi rata-rata 1000-1500 mL
(1-1,6 qt).
Pada kondisi normal, rangsangan saraf parasimpatik menstimulasi untuk produksi
saliva secara terus menerus. Fungsi sekresi secara terus menerus tersebut adalah untuk
menjaga membran mukosa lembab dan melumasi gerakan lidah dan bibir saat berbicara.
Air liur kemudian ditelan dan membantu melembabkan kerongkongan. Akhirnya,
sebagian besar komponenair liur yang diserap kembali, yang juga berakibat mencegah
kehilangan cairan. Pada Pada kondisi tidak normal, misalnya stress, Stimulasi Simpatik
mendominasi kerja kelenjar dibandingkan stimulasi parasimpatik. Hal ini mengakibatkan
kekeringan mulut. Jika tubuh menjadi dehidrasi, kelenjar ludah berhenti mensekresi air
liur untuk menghemat air; JIka air liur berkurang atau bahkan berhenti produksinya,
menyebabkan mulur kekeringan, sehingga menghasilkan sensasi rasa haus
Minum tidak hanya mengembalikan homeostasis air pada tubuh tetapi juga membasahi
mulut. Membau dan merasakan makanan juga merupakan stimulator kuat untuk sekresi
kelenjar saliva.
Zat kimia dalam makanan merangsang reseptor rasa di lidah, dan impuls yang
disampaikan dari indra perasa kepada system saraf di batang otak (superior dan inferior
inti salivatory). Impuls tersebut kembali secara parasimpatis menuju ke saraf pada
kelenjar saliva untuk merangsang sekresi air liur.
Air liur terus disekresikan untuk beberapa waktu setelah makanan ditelan; aliran air
liur ini mencuci keluar mulut dan mencairkan dan buffer sisa-sisa bahan kimia pada
makanan. Bau, penglihatan, suara, atau memikirkan makanan juga dapat merangsang
sekresi saliva.
C. Lidah
Lidah adalah organ pencernaan aksesori yang terdiri dari tulang otot ditutupi dengan
selaput lendir. Lidah menutupi sebagian besar rongga mulut dasar bersama dengan
beberapa otot lainnya. Lidah adalah dibagi menjadi dua bagian lateral yang simetris.
Masing-masing setengah dari lidah terdiri dari komponen otot yang sama baik ekstrinsik
maupun intrinsik.
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari luar lidah dan berikatan dengan jaringan-jaringan
di lidah. Otot ekstrinsik tersebut antara lain hyoglossus, genioglossus, dan otot
styloglossus. Otot-otot ekstrinsik menggerakkan lidah dari sisi ke sisi dan masuk dan
keluar untuk membolak balik makanan untuk mengunyah, bentuk makanan menjadi
massa bulat, dan menekan makanan ke bagian belakang mulut untuk ditelan.
Otot Intrinsik berasal dari jaringan ikat yang dimasukkan ke dalam lidah. Otot ini
yang mengubah bentuk dan ukuran lidah untuk bicara dan menelan. Otot-otot intrinsik
Puncak atau Mahkota Gigi, merupakan bagian gigi yang tampak dari luar, bagian
ini dilapisi oleh lapisan pelindung yang disebut email gigi.
Leher Gigi, merupakan bagian gigi yang sudah tertanam oleh gusi, bagian ini
terdapat dibawah mahkota gigi dan diatas akar gigi.
Akar Gigi, merupakan bagian gigi yang tertanam dibawah rahang dan tidak
tampak dari luar, masing-masing jenis gigi pada manusia memiliki jumlah akar gigi
yang berbeda-beda.
Email Gigi, merupakan lapisan yang melapisi bagian mahkota gigi. Email gigi
merupakan bagian sangat keras karena tersusun oleh kasium dengan konsentrasi yang
sangat tinggi. Bagian email gigi paling keras terletak pada bagian mahkota yang
fungsinya sebagai pelindung, kemudian semakin ke bawah maka email gigi semakin
tipis hingga akhirnya hilang ketika memasuki akar gigi.
Sementum Gigi, merupakan bagian gigi yang melapisi akar gigi. Sementum
berfungsi untuk menghubungkan gigi dengan rahang tempatnya tumbuh. Struktur
Sementum tidaklah sekeras email pada mahkota gigi. Semen akan semakin tebal
seiring bertambahnya usia.
Tulang Gigi (Dentin), merupakan lapisan gigi yang terdapat setelah lapisan email
gigi pada mahkota dan terdapat setelah lapisan sementum pada akar gigi. Dentin
memiliki struktur seperti tulang namun lebih keras, karena memiliki konsentrasi
kalsium yang lebih tinggi, oleh karena itu ia sering disebut Tulang Gigi. Dentin
merupakan struktur terluas pada gigi karena melapisi seluruh tubuh gigi, dari mahkota
sampai akar.
Rongga Gigi (Pulpa), merupakan jaringan lunak pada tengah gigi yang berbentuk
rongga dan terisi oleh pembuluh darah dan pembuluh saraf. Pulpa berfungsi untuk
memberikan nutrisi pada gigi karena memiliki pembuluh darah, juga berfungsi untuk
mengidentifikasi apabila terdapat zat asing dalam gigi karena memiliki pembuluh
saraf. Pulpa juga berfungsi untuk membentuk lapisan dentin.
Gigi Seri, merupakan gigi yang mempunyai satu akar dan berfungsi untuk
memotong atau mengerat makanan. Gigi seri berbentuk tegak dengan mahkota yang
horizontal. Manusia dewasa memiliki 4 gigi seri, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang
atas.
Gigi Taring, merupakan gigi yang memiliki satu akar dan berfungsi untuk
merobek dan mengoyak makanan. Gigi taring berbentuk tegak dan agak runcing.
Manusia dewasa memiliki 4 gigi taring, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang atas.
Gigi Geraham Depan (Premolar), merupakan jenis gigi yang mempunyai 2 akar
dan berfungsi untuk menggiling dan mengunyah makanan. Gigi Premolar berbentuk
rendah dan terdapat beberapa tonjolan pada bagian mahkotanya. Manusia Dewasa
memiliki 8 Gigi Premolar, yaitu 4 di rahang bawah, dan 4 di rahang atas.
Gigi Geraham Belakang (Gigi Molar), merupakan jenis gigi yang mempunyai 2
atau 3 akar dan berfungsi untuk menggilas, melumat, menghancurkan, dan
menghaluskan makanan. Gigi Molar memiliki bentuk yang hampir sama dengan gigi
Premolar diatas. Manusia dewasa memiliki 12 gigi Molar permanen. Masing masing
6 di rahang atas dan bawah.
Gigi Susu, merupakan gigi yang tumbuh pertama kali pada manusia, seiring
berjalannya waktu dan bertambahnya usia, gigi susu ini akan digantikan oleh gigi
permanen. Biasanya gigi susu mulai tumbuh sejak usia 6, 7 atau 8 bulan, dan gigi yang
pertama tumbuh adalah gigi seri pada rahang bawah. Gigi ini akan tumbuh lengkap
ketika manusia berusia 2,5 3 tahun. Kemudian akan tanggal satu per satu sejak usia 6
tahun dan mulai digantikan oleh gigi permanen. Gigi susu berjumlah 20 buah
seluruhnya yaitu 8 Gigi seri, 4 Gigi taring, dan 8 gigi premolar.
Gigi Permanen, merupakan gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu dan gigi ini
tidak akan tanggal dengan sendirinya juga tidak akan digantikan oleh gigi lain
sepanjang kehidupan. Gigi permanen seluruhnya berjumlah 32 buah, yaitu 8 gigi seri,
4 gigi taring, 8 Gigi Premolar, dan 12 Gigi Molar
Seringkali rahang manusia tidak memiliki cukup ruang posterior gigi geraham kedua
untuk mengakomodasi letusan geraham ketiga. Dalam hal ini, gigi geraham ketiga tetap
tertanam di alveolar yang tulang dan dikatakan berdampak. Mereka sering menyebabkan
tekanan dan rasa sakit dan harus diangkat melalui pembedahan. Pada beberapa orang,
ketiga geraham dapat dikerdilkan dalam ukuran atau mungkin tidak berkembang sama
sekali.
E.
Pada pengunyahan makanan dimanipulasi oleh lidah, dikunyah oleh gigi, dan dicampur
dengan air liur. Akibatnya, makanan menjadi lembut, fleksibel, mudah Ditelan. Makanan
yang sudah lembut tersebut dinamakan bolus.
Molekul makanan yang dikunyah dilarutkan dalam air liur, aktivitas ini penting
karena enzim dapat bereaksi dengan molekul makanan dalam media cair saja. Dua enzim,
amilase saliva dan lipase lingual, berkontribusi pencernaan kimia dalam mulut.
Amilase saliva, yang disekresikan oleh kelenjar ludah, memulai pemecahan pati.
Sebagian besar karbohidrat yang kita makan adalah pati, tetapi hanya monosakarida yang
bisa diserap ke dalam aliran darah. Dengan demikian, disakarida dan pati yang dimakan
harus dipecah menjadi monosakarida. Itulah fungsi saliva amilase adalah mulai
pencernaan pati dengan memecah pati menjadi molekul yang lebih kecil seperti
disakarida (maltose) ataupun trisakarida (maltotriosa), dan rantai pendek glukosa.
Meskipun makanan biasanya ditelan terlalu cepat untuk semua pati akan dipecah
dalam mulut, saliva amilase dalam makanan tertelan terus mencerna pati selama sekitar
satu jam, sebelum asam lambung menonaktifkan amilase. Air liur juga mengandung
lipase lingual yang disekresikan oleh kelenjar lingual di lidah. Enzim ini menjadi aktif
dalam lingkungan asam lambung dan dengan demikian mulai kerja setelah makanan
ditelan. trigliserida (lemak dan minyak) dicerna menjadi asam lemak dan digliserida.
Sebuah digliserida terdiri molekul gliserol yang melekat pada dua asam lemak.
F.
Faring
Setelah makanan mengalami pencernaan di mulut, kemudian makanan ditelan
melewati faring. Faring adalah tabung berbentuk corong yang membentang dari internal
nares ke kerongkongan posterior dan laring anterior. Faring terdiri dari otot rangka dan
dilapisi oleh selaput lendir. Faring dibagi menjadi tiga bagian: nasofaring, orofaring, dan
laringofaring.
Nasofaring
hanya berfungsi dalam respirasi. Sedangkan orofaring dan laringofaring selain memiliki
fungsi pada pernapasan juga memiliki fungsi pencernaan.
Makanan tertelan lewat dari mulut ke orofaring dan laringofaring; kontraksi otot
daerah ini membantu mendorong makanan ke kerongkongan dan kemudian ke lambung.
G.
Kerongkongan (Esophagus)
Esophagus disebut juga dengan kerongkongan makanan, merupakan otot
berbentuk seperti tabung yang berlipat-lipat, panjangnya sekitar 25 cm (10 inci), yang
terletak pada posterior trakea. Kerongkongan dimulai setelah laring, melewati inferior
leher, lalu masuk ke anterior mediastinum menuju ke ventebral. Kemudian akan
menembus diafragma melalui lubang yang disebut dengan esophageal-hiatus, dan
berakhir di bagian superior perut (lihat gambar 24.1). Kadang-kadang bagian perut
menjorok di atas diafragma melalui esophageal-hiatus. Kondisi ini akan menyebabkan
hernia hiatus, dijelaskan lebih lanjut di akhir bab ini.
Histologi Kerongkongan
Mukosa esofagus, terdiri dari mukosa yang tidak berkeratin, termasuk epitel skuamosa
stratied, lamina propia (jaringan ikat areolar), dan mukosa muskularis (otot polos),
(gambar
24.9).
Dekat
perut,
mukosa
esofagus
juga
terdapat
mengandung
lendir
pada
bibir,
mulut, lidah, orofaring, laringo-faring, dan af esofagus sebagai lapisan pelindung dari
goresan partikel-partikel makanan yang dikunyah dan bercampur dengan zat sekresi.
Submukosa mengandung jaringan ikat areolar, pembuluh darah, dan kelenjar lendir.
Muskularis dari atasan ketiga esofagus adalah otot rangka, yang ketiga adalah
menengah rangka dan otot polos, dan inferior ketiga adalah diurutan otot halus.
Pada setiap akhir kerongkongan, muskularis menjadi sedikit
lebih menonjol dan membentuk dua sfingter esofagus bagian atas yang
sphincter (UES) atau katup, yang terdiri dari otot
rangka,
dan
lebih
rendah
yang
terdiri
dari
otot
polos.
pergerakan
mengatur
makanan
dari
kerongkongan
faring
makanan
dikenal
ke
dari
sebagai
adventitia, bukan daripada serosa seperti dalam perut dan usus, karena areolar
jaringan ikat dari lapisan ini tidak tercakup oleh mesothelium dan karena jaringan
ikat
ke
orofaring, tahapan
ini
dimulai
(Gambar 24.10b).
saluran
pernapasan.
menuju
ke
kerongkongan.
Selama fase ini, terjadi gerakan peristaltik, sebuah gerakan terkoordinasi dan relaksasi
secara melingkar dari lapisan longitudinal muskularis, mendorong bolus menuju ke
lambung (Gambar 24.10c).
(Gerakan peristaltik juga terjadi pada
bagian lain dari GI
saluran
struktur
dan
itu
tubular
ureter,
saluran
dikendalikan
oleh
empedu,
medulla
oblongata.) Pada bagian dari esofagus hanya unggul bolus, serat otot melingkar
kontrak, konstraksi dinding esofagus dan meremas bolus.
Sementara itu, otot inferior longitudinal ada bagian yang mengalami penyusutan atau
pengkerutan, ada juga yang mengalami pelonggaran, sehingga bolus terdorong sampai ke
perut. Gerakan penyusutan atau pengkerutan dan pelonggaran yang berulang tersebut,
yang menyebabkan bolus dapat sampai ke perut. Namun, kelenjar esofagus mengeluarkan
lendir yang membantu melumasi dan mengurangi gesekan terhadap bolus agar mudah
bergerak menuju perut. Partikel makanan yang cukup padat membutuhkan waktu 4-8
detik untuk menuju perut, sedangkan makanan yang cukup lembut hanya membutuhkan
waktu sekitar 1 menit saja.
H.
Stomach (Perut)
Perut adalah pembesaran dari saluran makanan yang berbentuk seperti huruf J.
Perut menghubungkan
kerongkongan
ke
duodenum,
yang
meupakan
bagian
pertama dari usus kecil. Di dalam perut, partikel makanan (bolus) akan diolah agar mudah
dicerna dan diserap oleh usus. Di dalam perut, pencernaan karbohidrat, protein, dan
lemak dimulai, dengan mengubah bolus menjadi cairan yang mudah diserap oleh usus.
Anatomi perut
Perut mempunyai 4 (empat) bagian utama yaitu kardia, fundus, tubuh, dan pilorus.
Dimulai dari kardia, lalu sebelah kirinya adalah fundus, kemudian bagian tubuh yang
terdapat di tengahnya. Selanjutnya adalah pilorus yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian,
yaitu pilorus antrum, pilorus, canal, dan dan pilorus sfingter.
Histologi Perut
Dinding lambung terdiri dari lapisan dasar yang sama sebagai sisa saluran pencernaan,
dengan
modifikasi
adalah
berisi
lamina
propria (jaringan
lapisan
(Gambar 24.12).
(Gambar 24.12). Sel epitel memperpanjang ke dalam lamina propria, di mana mereka
membentuk kolom sel sekretori yang disebut kelenjar lambung.
Beberapa
lambung.
ke
lubang
setiap
Kelenjar
lambung
mengandung tiga jenis sel kelenjar eksokrin yang mengeluarkan produk mereka
ke dalam lumen lambung: leher mukosa
sel,
sel
sel
menghasilkan
chief,
leher
dan
mukosa
faktor
asam
selsel
parietal.
mensekresi
intrinsik
(yang
hidroklorik.
Sel-
Sekresi
mukosa,
parietal,
dan sel chief membentuk lambung, yang totalnya mencapai 20003000 ml (kirakira 23
qt) per hari. Selain itu, kelenjar lambung termasuk jenis enteroendokrin sel, sel G,
yang terletak terutama di antrum pilorus dan mengeluarkan hormon gastrin ke dalam
aliran
darah.
hormon
ini
merangsang
terdiri
dari
dua ditemukan di usus esophagus dan kecil dan besar): sebuah lapisan luar longitudinal,
lapisan
melingkar
tengah,
dan
batin
lapisan
miring.
Lapisan
memanjang
kelengkungan
ke
lambung,
atas
peritoneum
visceral terus bawah sebagai omentum yang lebih besar dan tirai atas usus.
Mekanik dan Kimia Pencernaan di Perut
Beberapa menit setelah makanan memasuki lambung, lembut, gerakan
disebut pencampuran gelombang melewati perut
setiap
peristaltik
15
sampai
sekresi
chime
disebut
25
kelenjar
(cairan
hasil
tubuh
perut
di
perut,
dan
gelombang
mengintensifkan
saat
sekitar 3 ml
chyme
berkala
ke
duodenum
melalui
sfingter
perut,
chyme
dan
maju
di mana
maju
mundur
lagi
dan
gerakan
dari
isi lambung bertanggung jawab untuk sebagian besar pencampuran dalam perut.
Makanan mungkin tetap di fundus selama sekitar satu jam tanpa menjadi
kedatangan
dicampur
dengan getah
chyme
dengan
mengaktifkan
getah
lipase
asam
lingual,
lambung, menonaktifkan
yang
mulai
ludah
mencerna
amylase
triglycerides
dan
menjadi
naik
ion
saat
sekresi
H / K ATP-ase
aktif
kalium
yang
ion
asam
mengangkut
membawa
sama,
Cl
dan
(K)
berdifusi
pembentukan
asam
karbonat (H). Sebagai asam karbonat memisahkan, itu menyediakan sumber siap H untuk
pompa proton tetapi juga gener
menumpuk di
sitosol, itu keluar dari sel parietal dalam pertukaran untuk Cl melalui
Cl / HCO
I.
Pankreas
pencernaan
hati,
dan
organorgan
dari
kandung
kimia
dalam
empedu,
kita
pencernaan
aksesori
panjang
yaitu
di
sekitar
lengkung
posterior
yang
lebih
besar
diperluas
bagian
dari
organ dekat lekukan duodenum; unggul dan ke kiri kepala adalah badan pusat dan
meruncing ekor.
Getah
saluran
yang
pada akhirnya bersatu untuk membentuk dua saluran yang lebih besar, pembuluh
pankreas
dan
saluran
aksesori.
ke
dalam usus kecil. Saluran pankreas, atau saluran Wirsung saluran pankreas bergabung
dengan
kandung
disebut
yang
empedu
dan
masuk
ampula
hepatopancreatic,
dari
mukosa
terletak
atau
duodenum
dengan pyloric yang sfingter perut. Bagian getah pankreas dan empedu melalui ampula
hepatopancreatic
ke
dalam
usus
dikenal
kecil
sebagai
sfingter
ampula hepatopancreatic, atau sfingter Oddi. Saluran utama lainnya dari pankreas, saluran
aksesori
Sisanya 1
membentuk
yang
pulau
pankreas
bagian endokrin
(pulau
pankreas. Sel-
sel ini mensekresikan hormon glukagon, insulin, somatostatin, dan polipeptida pankreas.
getah
pankreas,
sebagian besar
Natrium
bikarbonat
memberikan getah pankreas yang sedikit basa pH (7,18,2) yang buffer asam lambung
asam
di
chyme,
menghentikan
aksi
pepsin
aksi
dari
lambung,
pencernaan
enzim
dalam usus kecil. Enzim yang dalam getah pankreas termasuk enzim pencerna pati
amilase pankreas disebut; beberapa enzim yang mencerna protein
disebut
tripsin,
kimotripsin,
enzim
carboxypeptidase,
pada
orang
dan
menjadi
peptida
dewasa,
yang
disebut
lipase
tidak
aktif
mereka
tidak
disekresikan
dalam
bentuk
pepsinogen.
Karena
disebut
lumen
dan
blok
aktivitas
usus
kecil,
J.
itu
adalah
pada
yang
1.12b).
Kantong empedu adalah kantung berbentuk buah pir yang terletak dari permukaanposteri
or dari hati. Ini 710 cm (34 in.) Panjang dan biasanya tergantung dari inferior dan
anterior dari hati (Gambar 24.15a).
Anatomi hati dan kandung empedu
Hati hampir sepenuhnya tertutup oleh peritoneum visceral dan benarbenar tertutup oleh
jaringan
ikat
Lapisan
terletak
principal
yang
lobuslobus
ligamentum
Meskipun
bengkok,
lobus
kanan
dianggap
distribusi
pembuluh
darah), kuadrat dan berekor lobus lebih tepat milik lobus kiri. Ligamen memanjang
dari
permukaan
bawah
diafragma
antara
lobus
membantu
dua
perbatasan
ligamen),
21.30a, b);
untuk
ligamentum
sisa
kabel
dari
berserat
vena
ini
meluas
dari hati ke bilicus. Ligamen koroner kanan dan kiri yang sempit aksesi dari peritoneum
parietal yang menangguhkan hati dari diafragma.
Bagian dari kantong empedu termasuk fundus luas, yang
luar batas inferior hati; itu
proyek
inferior
di
dan
melakukan
berbagai
sel
macam
epitel
metabolik,
khusus
sekretori,
dengan
sekitar
dan
sampai
80%
12
dari
volume hati. Hepatosit membentuk pengaturan tiga dimensi yang disebut lamina
hati.
Lamina
ruang
sel
cular
tebal
berbatasan
disebut
di
sinusoid
hati. Lamina hati adalah bercabang, struktur yang tidak teratur. Alur dalam sel
mensekresikan
hepatosit,
berfungsi
baik
sebagai
produk
ekskretoris
empedu
yang
dihasilkan
oleh
hepatosit.
Dari
ductules
dan
bahkan
membentuk lebih besar kanan dan saluran hepatik kiri, yang bersatu dan keluar
hati
sebagai
duktus
hepatik
umum
(lihat
(cystic
kandung
saluran
kemih)
dari
empedu. Dari sini, empedu memasuki usus kecil untuk berperan serta
dalam pencernaan.
3. Hati sinusoid. Ini adalah pembuluh darah
sangat
permeabel
antara
baris
hepatosit yang menerima oksigen darah dari cabang arteri hepatika dan kaya
nutrisi
darah
beroksigen
organorgan
vena
mengalir
sentral
darah
mengalir
ke
vena
cava
inferior (lihat Gambar 21.28). Sebaliknya darah, yang mengalir menuju vena
sentral,
empedu
mengalir
yang
benda
di
fagosit
menghancurkan
asing
arah
tetap
selsel
lainnya
darah
dalam
darah
disebut
putih
vena
diatur
dalam
unit
(1) Hati lobulus. Selama bertahuntahun, ahli anatomi dijelaskan hati yang
lobulus
sebagai unit fungsional dari hati. Menurut ini model, setiap lobulus hati
berbentuk
seperti
struktur)
sinusoid.
triad.
Model
ini
didasarkan pada deskripsi hati dewasa babi. Dalam hati manusia sulit untuk
menemukan
lobulus
hati
hati,
dikelilingi
yaitu,
sekresi
triad
Portal
diambil sebagai pusat lobulus Portal. Itu lobulus Portal ini berbentuk segitiga
dan
didefinisikan
oleh
tiga
garis
yang
lurus
imajiner
paling
Model
yang
dekat
dengan
tidak
mendapat
hati
tetangga.
Pendek
bagian
dari
sumbu
triadcabang
dua
acinus
arteri hepatik,
vena, dan empedu yang berjalan di sepanjang perbatasan lobulus hati. Sumbu
panjang dari acinus didefinisikan oleh dua garis melengkung imajiner, yang
menghubungkan dua vena sentral paling dekat dengan sumbu pendek
(Gambar 24.16d, kanan). Hepatosit di acinus hati adalah diatur dalam tiga zona
di
paling
Selsel
antara
dekat
oksigen
ini
adalah
mereka
dengan
yang
orang-
puasa.
obstruksi
saluran
zat. Zona 1 sel adalah yang terakhir mati jika sirkulasi adalah
yang
gangguan
atau
terjauh
menunjukkan
pertama
dan
efek
untuk
dari
obstruksi
menunjukkan
diserap
vena
arteri
portal
nutrisi,
hepatika
menerima
obat,
dan
itu
darah
mungkin
mikroba dan racun dari saluran pencernaan (lihat Gambar 21.28). Cabang kedua arteri
hepatika dan hati vena portal membawa darah ke hati sinusoids, di mana
oksigen, sebagian besar nutrisi, dan beberapa beracun zat yang diambil oleh hepatosit.
Produk pabrikan oleh
hepatosit
dan
nutrisi
yang
dibutuhkan
disekresikan kembali ke dalam darah, yang kemudian mengalir ke pusat vena dan
akhirnya
masuk
ke
dalam
vena
dan
disebut
sebagian
besar
lesitin,
pigmen
didaur
ulang;
bilirubin
yang
disekresikan
ke
asam
Garam
empedu
(kebanyakan asam kenodeoksikolat dan asam kolat), berperan dalam emulsifikasi, yang
turun
dari
tetesan
lipid
besar
menjadi
suspensi
lipid kecil. Butiran lipid kecil menyajikan luas permukaan yang sangat besar
memungkinkan
lipase
pankreas
untuk
lebih
cepat
mencapai
yang
trigliserida.
Garam empedu juga membantu dalam penyerapan lipid berikut pencernaan mereka.
Meskipun hepatosit terus melepaskan empedu, mereka meningkatkan
sekresi
asam
paling
empedu;
usus
penyerapan
penyimpanan
produksi
karena
dan
dengan
kecil,
empedu
terjadi,
empedu
sfingter
ampula
glukosa
dalam
darah
mempertahankan
mengkonversi
dapat
glukosa.
melepaskan
asam
mengkonversi
Ketika
glukosa
amino
gula
glukosa
darah tinggi, seperti yang terjadi hanya setelah makamakan, hati mengubah glukosa
menjadi glikogen dan triglycerides untuk penyimpanan.
memecah
asam
teins, yang asam lemak transportasi, trigliserida, dan kolesterol ke dan dari selsel
tubuh;
mensintesis
kolesterol;
dan
menggunakan
sehingga
asam
amino
dapat
cholesterol
untuk
asam
digunakan
untuk
produksi ATP atau dikonversi ke karbohidrat yang lemak. Yang dihasilkan amonia
beracun (NH). Kemudian
diubah
menjadi
urea
apalagi
beracun, yang
kimia
eritromisin,
mengubah
dan
atau
alkohol
sulfonamid
mengeluarkan
hati
dari
darah
dalam
empedu
(besi
situs
dan
untuk
dan
vitamin
tembaga),
bentuk
K.
usus besar. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai sphincter
ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus memiliki rata-rata diameter
2,5 cm, panjang 3 m pada orang hidup dan panjang sekitar 6,5 m pada orang yang yang
sudah meninggal karena hilangnya tekanan pada otot polos (Tortora, 2012: 995). Disebut
usus halus karena organ ini memiliki diameter yang lebih kecil jika dibandingkan dengan
usus besar. Sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi berlangsung di
dalam usus halus. Oleh karena itu usus halus memiliki struktur yang sangat khas dengan
area permukaan yang sangat luas sekitar 300 m3 (hampir seukuran lapangan tenis).
Secara garis besar fungsi utama usus halus adalah: (1) tempat pencampuran kim
dari lambung dengan enzim pencernaan dari pankreas, hati, kantong empedu serta sel-sel
kelenjar dari dinding usus halus, (2) merupakan tempat akhir proses pencernaan kimiawi
karbohidrat dan protein serta dimulai dan berakhirnya proses pencernaan lipid, (3)
menyerap hampir 90% nutrisi dan air yang masuk dalam sistem pencernaan makanan.
a. Struktur Anatomi dan Histologi Usus Halus
Usus halus berbentuk saluran yang panjang dan berlipat-lipat, setiap lipatan
memiliki penjuluran-penjuluran halus yang disebut vili. Setiap sel epitel vili memiliki
banyak penjuluran halus yang disebut mikrovili, pada permukaan ujungnya yang
menghadap ke lumen usus. Mikrovili yang tersusun bersisi-sisian dan berjumlah banyak
membuat epitelium usus terlihat seperti sikat sehingga disebut tepi sikat (brush border)
(Champbell, 2008: 43). Area permukaan yang luas karena adanya vili dan mikrovili
merupakan struktur yang sangat mendukung fungsi usus halus dalam penyerapan nutrisi.
Usus halus tersusun
Duodenum merupakan bagian paling proksimal, paling lebar, paling pendek, dan paling
sedikit pergerakannya dari bagian usus halus lainnya. Daerah duodenum memiliki lipatan
mukosa yang melingkar dan memiliki banyak vili. Daerah jejunum mirip dengan daerah
duodenum. Ukuran vili jejunum lebih langsing, lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit
daripada duodenum. Daerah ileum mirip dengan jejunum. Vili pada ileum membentuk
kelompok. Daerah ileum tidak memiliki lipatan-lipatan mukosa (Banks & William 1993).
Menurut Tortora (2012: 995) dinding usus halus tersusun dari 4 lapisan yaitu
mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Lapisan mukosa tersusun dari 3 lapisan yaitu
epitelium, lamina propia dan muskularis mukosa.
Sel penyerap (absortif) yang berfungsi untuk mencerna dan menyerap kimus
Sel enteroendokrin, terdiri dari tiga tipe sel yaitu sel S, sel CCK dan sel K
yang berfungsi menghasilkan hormon sekretin, kolesistokinin/CCK, dan
insulinotropik/GIP (glucose dependent insulinotropic peptide)
2) Lamina propia tersusun dari jaringan ikat longgar dan jaringan mukosa yang
berhubungan dengan jaringan limfe (MALT). Pada bagian distal ileum banyak
terdapat nodus limfe tunggal atau berkelompok membentuk patch Peyer (PI-ERZ).
3) Muskularis mukosa terdiri dari otot polos.
Lapisan submukosa pada duodenum mengandung kelenjar duodenum yang
disebut kelenjar Brunners yang mensekresikan lendir yang bersifat alkali, yang berfungsi
untuk menetralkan asam lambung pada kim. Lapisan muskularis dari usus halus tersusun
dari 2 lapisan otot polos, bagian luar berupa lapisan tipis serat berbentuk longitudinal dan
bagian dalam berupa lapisan tebal serat berbentuk melintang. Lapisan serosa merupakan
lapisan terluar dari usus halus yang membalut dengan erat usus halus.
Pencernaan karbohidrat
Molekul karbohidrat yang belum tercerna secara sempurna akan dicerna oleh
amilase pankreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Ada 3 enzim pemecah
disakarida menjadi monosakarida yaitu sukrase, lactase dan maltase. Sukrase
memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Lactase memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa sedangkan maltase memecah maltose menjadi 2
molekul glukosa. Hasil askhir proses pencernaan karbohidrat berupa
monosakarida yang siap diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
Pencernaan protein
Selama di lambung protein akan dicerna oleh enzim pepsin menjadi pepton,
selanjutnya di dalam usus halus pepton akan diuraikan oleh getah pankreas
(enzim tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase dan alastase) menjadi peptida.
Peptida kemudian dipecah menjadi asam amino oleh 2 enzim peptidase yaitu
aminopeptidase dan dipeptidase. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
-
Pencernaan lemak
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi)
oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet
lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase pancreas menjadi
asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan
diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
vilus. Lacteal merupakan bagian dari sistem limfatik vertebrata yang merupakan jejaring
pembuluh limfe. Dimulai dari lacteal, limfe yang mengandung kilomikron mengalir ke
pembuluh limfe yang lebih besar dan masuk menuju ke vena kava yang mengembalikan
darah ke jantung. Berlawanan dengan lacteal, kapiler dan vena yang membawa darah
kaya nutrisi menjauhi vili dan bergabung ke dalam vena portal hepatica menuju ke hati.
Dari hati darah mengalir ke jantung dan kemudian ke jaringan organ yang lain
(Campbell, 2008: 45).
L.
sekum. Pada sekum manusia terdapat penjuluran kecil serupa jari yang disebut umbai
cacing (usus buntu/apendiks).
Kolon terbagi menjadi 3 bagian yaitu kolon menaik (ascenden colon), kolon
mendatar (transverse colon) dan kolon menurun (descenden colon). Kolon berakhir pada
bagian rectum dan anus.
Dinding usus besar tersusun dari 4 lapisan yaitu lapisan mukosa, submukosa,
muscularis dan serosa. Lapisan mukosa tersusun dari sel-sel epitel kolumnar sederhana,
lamina propia (jaringan ikat longgar) dan muskularis mukosa (otot polos). Jaringan
epithelium banyak mengandung sel penyerap dan sel goblet. Lapisan submukosa
mengandung jaringan ikat longgar, sedangkan lapisan muskularis tersusun atas bagian
luar berupa sel otot polos berbentuk longitudinal dan bagian dalam berupa sel otot polos
berbentuk sirkuler. Lapisan serosa merupakan lapisan yang paling luar yang merupakan
bagian dalam dari peritoneum.
dikeluarkan melalui anus. Beberapa jenis bakteri menghasilkan vitamin seperti biotin,
vitamin K dan vitamin B termasuk asam folat.
Usus besar bermuara pada rectum yang berfungsi sebagai tempat feses disimpan
dan dibuang. Diantara rectum dan anus terdapat 2 sfingter bagian dalam bersifat tak sadar
dan bagian luar bersifat sadar. Kontraksi kolon yang kuat secara berkala akan
menimbulkan keinginan untuk buang air besar (Campbell, 2008:46).
Daftar Rujukan
Tortora, Gerald J. dan Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and Physiology
Edisi 13. NJ :John Wiley & Sons, Inc.
Campbell, Reece et al. 2008. Biology Edisi 3 Jilid III Terjemahan. Jakarta: Erlangga.