Anda di halaman 1dari 4

Angka Kematian/Mortalitas

Angka kematian(Mortalitas) di rumah sakit yaitu proporsi dari jumlah pasien rawat inap yang
meninggaldalam perawatan. Angka kematian ini umumnya diekspresikan di dalam bentuk
persentase,jadi angka ini menunjukkan tingkat kejadian kematian dalam kelompok pasien
rawat inap dalam periode waktu tertentu. Secara umum,kematian di rumah sakit disebut juga
Hospital Death Rate atau Gross Death Rate.

Angka kematian di Rs sangatlah penting untuk mengevaluasi kualitas pelayanan medis di


rumah sakit. Selain bagi pihak manajemen rumah sakit,angka ini juga penting bagi pihak-
pihak lain misalnyapeneliti bidang kesehatan,pendidikan tenaga kesehatan,asuransi
kesehatan,dan sebagainya.

Rumus dan Batasan dalam menghitung statistik kematian

Untuk menghitung angka kematian RS dalam suatu periode,secara umum dapat


menggunakan cara:

a. Gross Death Rate (GDR)


GDR atau angka kematian kotor menunjukkan proporsi seluruh pasien rawat inap
yang meninggal dalam periode waktu tertentu,termasuk bayi baru lahir yang
kemudian meninggal.
Rumus:

Jumlah pasien rawat inap yang meninggal dalam suatu periode


X 100%
Jumlah pasien keluar(hidup+mati) dalam periode tsb.

Contoh soal:
Di suatu RS tercatat ada 400 pasien keluar dan 5 diantaranya keluar dalam keadaan
meninggal,maka GDR untuk periode tsb adalah?
Jawab:
GDR=(5/400) x 100%=1,25%
b. Net Death Rate(NDR)
NDR atau anga kematian bersih menunjukkan proporsi seluruh pasien rawat inap
yang meninggal setelah mendapat perawatan lebih atau sama dengan 48 jam dalam
periode waktu tertentu,termasuk bayi baru lahir(BBL) yang kemudian meninggal.
Jadi,pasien yang meninggal sebelum 48 jam perawatan rawat inap,tidak dimasukkan
dalam statistik ini.
Rumus:
Jumlah pasien mati > 48 jam setelah perawatan
X 100%
Jumlah pasien keluar(hidup+mati)-pasien meninggal<48 jam perawatan

Contoh

Sebuah RS melaporkan statistik rawat inap sbb:

 Jumlah total pasien meninggal :5


 Jumlah pasien meninggal<48 jam :2
 Jumlah pasien pulang/keluar :400

Maka NDR untuk periode tsb adalah:

NDR=(5-2)/(400-2) x 100% = 0,75%

Postoperative Death Rate

Angka statistik ini menunjukkan jumlah pasien yang meninggal setelah mendapatkan
tindakan operasi. Postoperative death rate disebut juga surgical death rate.

Angka statistik ini merupakan rasio”pasien yang meninggal dalam kurun waktu 10
hari setelah tindakan operasi” terhadap jumlah total pasien yang dioperasi dalam
periode tersebut.

Rumus:
Jumlah pasien yang meninggal kurun waktu 10 hari pasca operasi

Dalam suatu periode


X 100%
Jumlah pasien yang dioperasi dalam periode tersebut

contoh:

catatan statistik periode”x” menyatakan ada 1000 pasien yang dioperasi dan 5 pasien
meninggal pasa operasi (2 diantaranya meninggal dalam kurun waktu 10 hari pasca operasi)
maka perhitungan postoperative death rate nya adalah

jawab:

(2/100)*100%= 0,02%
Anesthesia Death Rate

Angka statistik ini menunjukkan rasio antara kematian pasien yang disebabkan karena bahan
anestesi dengan seluruh pasien yang mendapatkan tindakan anestesi. Angka ini meliputi
ketiga macam anestesi yang dikenal yaitu:

 Anestesi umum/general yang menyebabkan seluruh sistem tubuh tidur


 Anestesi regional,misalnya anestesi sipnal dan epidural yang menyebabkan suatu area
spesifik tubuh kehilangan kemampuan merasakan sakit atau sensasi
 Anestesi lokal,hanya berakibat kehilangan sensasi si area kecil dari tubuh

Untuk menghitung anestesi death rate diperlukan rumus:

Jumlah kematian karena anestesi dalam suatu periode


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat tindakan anestesi dlm periode tsb

Contoh:

Jika data statistik RS periode “x” mencatat bahwa di antara 1200 pasien yg mendapat
tindakan anestesi terdapat 1 pasien yang meninggal,maka anestesi death rate nya adalah:

(1/1200) x 100% = 0,08%

Newborn Mortality Rate

Menunjukkan rasio kematian bayi baru lahir terhadap jumlah BBL yang keluar dari
perawatan termasuk yang keluar dalam keadaan mati dalam periode waktu tertentu.

Pengertian Newborn mortality rate dapat dibagi menjadi:

 Neonatal death
Kematian dari bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu kurang dari 28 hari sejak
kelahirannya.
 Posteonatal death
Kematian bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu sejak hari ke 28 kelahirannya
hingga akhir dari tahun pertama kehidupannya( tahun pertama diartikan 364 hari,23
jam,59 menit sejak kelahirannya)
 Infant death
Yaitu kematian dari bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu sejak dari kelahirannya
hingga akhir dari tahun pertama kehidupannya( tahun pertama diartikan 364 hari,23
jam,59 menit sejak kelahirannya).
Untuk menghitung Newborn Mortality Rate digunakan rumus:
Jumlah kematian BBL dalam suatu periode
X 100%
Jumlah seluruh BBL yg keluar perawatan termasuk
Yang meninggal dalam periode tersebut
Fetal Death Rate

Fetal death rate atau bayi lahir mati didefinisikan sebagai kematian yang terjadi pada janin sebelum
dikeluarkan dari ibunya tanpa menghitungkan usia kehamilannya.

Kondisi mati ini ditandai dengan fakta bahwa setelah janin dikeluarkan tidak bernafas atau tidak
menunjukkan tanda kehidupan lain seperti adanya detak jantung,denyutan pada tali pusar,atau
gerakan pada otot tubuh.

Fetal death rate dikelompokkan menjadi :

 Early death
Jika usia kehamilan masih kurang dari 20 minggu dan/atau beart janin kurang dari atau sama
dengan 500 gram
 Intermediate death
Jika usia kehamilan telah lengkap 20 minggu hingga kurang dari 28 minggu dan/atau beart
janin 501 hingga 1.000 gram
 Late death
Jika usia kehamilan telah lengkap 28 minggu atau lebih dan/atau berat janin telah lebih dari
1.000 gram

Untuk menghitung fetal death rate digunakan rumus:

Jumlah lahir mati dalam suatu periode


X 100%
Jumlah kelahiran dalam periode tersebut

Contoh :

Jika pada suatu periode laporan tercatat 100 bayi lahir atau hidup dan 4 lahir mati,maka fetal death
ratenya adalah

(4/104) x 100%= 3,85

Anda mungkin juga menyukai