A. Bahan diagnostik
1) Main production
Tahap ini adalah tahap awal dalam proses pembuatan obat. Di mana larutan
konjugat dibuat. Setelah dibuat, maka larutan konjugat ini akan diikat dengan
antibodinya. Tujuannya adalah untuk mendeteksi antigen-antigen atau antibodi-antibodi
dalam sel yang digunakan sehingga menghasilkan warna.
2) Intermediate Room
Yaitu proses pemotongan card menjadi strip yang dipakai untuk mendeteksi
penyakit. Sebelum melakukan penyemprotan, semuanya telah dipreparasi terlebih dahulu.
Pasalnya card tersebut terdiri dari berbagai lapisan yang berbeda bahan bakunya.
3) Coating room
4) Primary Packaging
Pada tahap ini adalah proses pemotongan card menjadi strip. Card yang tadi sudah
disemprot ditempel sticker untuk menandai jenis produk di potong. Satu card bisa
dipotong menjadi 78 strip.
5) Secondary Packaging
6) Final Packaging
2. Cara penggunaan Rapid Test (Cocaine Rapid Test DA-101c dan DA-101s)
1) Keluarkan tes strip dari bungkusnya .
2) Celupkan strip dari dalam sampel dengan arah panah menunjuk tegak lurus pada
sampel ,tinggi sampel yang tercelup tidak boleh melebihi batas tinggi maksimal pada
strip.
3) Tahan sampai muncul warna merah keunguan pada area tes (sekitar 30 detik).
4) Letakkan strip dipermukaan datar yang bersih dan tidak menyerap.
5) Baca hasil antara 5-30 menit setelah menambahkan sampel.
B. Injeksi intralumbal
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Pemberian injeksi merupakan
prosedur invasif yang harus dilakukan dengan menggunakan teknik steril.
Direncanakan dulu, apakah obat suntik itu akan dibuat secara aseptik atau dilakukan
sterilisasi akhir ( nasteril ). Untuk pembuatan besar-besaran di pabrik, faktor tenaga manusia
juga harus direncanakan.
Perhitungan dibuat berlebih dari jumlah yang harus didapat, karena dilakukan
penyaringan, kemudian ditimbang. Larutkan masing-masing dalam Aqua p.i , kemudian
dicampurkan.
3 Penyaringan
Lakukan penyaringan hingga jernih dan tidak boleh ada serat yang terbawa ke dalam filtrat.
Pengisian dengan wadah takaran tunggal dijaga supaya bagian yang akan ditutup dengan
pemijaran, harus bersih, terutama dari zat organik, karena pada penutupan zat organik
tersebut akan menjadi arang dan menghitamkan wadah sekitar ujungnya .
b. menyemprot dengan uap air pada mulut wadah obat suntik yang dibuat dengan
pembawa berair.
5. Penutupan Wadah
Wadah dosis tunggal : ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan api hingga tertutup
kedap.
Wadah dosis ganda : ditutup dengan karet melalui proses pengurangan tekanan hingga
karet tertarik ke dalam. Tutup karet dilapisi dengan tutup alumunium.
6 Penyeterilan ( Sterilisasi )
Sterilisasi menurut Fi.ed.III dan IV.dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan masing-
masing monografinya dan sifat dari larutan obat suntiknya.
Ke dalam salah satu wadah dimasukkan medium biakan bakteri sebagai ganti cairan
steril. Tutup wadah dan eramkan pada suhu 32 0 selama 7 hari. Jika terjadi pertumbuhan
kuman, menunjukkan adanya cemaran yang terjadi pada waktu pengisian bahan steril ke
dalam wadah akhir yang steril.
1. Cara aseptic :
Digunakan kalau bahan obatnya tidak dapat disterilkan, karena akan rusak atau mengurai.
Caranya : Zat pembawa, zat pembantu, wadah, alat-alat dari gelas untuk pembuatan, dan
yang lainnya yang diperlukan disterilkan sendiri-sendiri. Kemudian bahan obat, zat
pembawa, zat pembantu dicampur secara aseptik dalam ruang aseptik hingga terbentuk
larutan injeksi dan dikemas secara aseptik.
Zat Zat
pembawa pembantu
Bahan obat ( steril ) ( steril )
Alat untuk
pembuatan
( gelas )
↓
Dicuci → disterilkan → Dilarutkan
(ruang steril)
wadah ↓
(ampul, vial)
↓
Dicuci → disterilkan → Diisi
↓
Ditutup
kedap
↓
Dikarantina
↓
Diberi etiket Diperiksa
dan dikemas
Caranya :
bahan obat dan zat pembantu dilarutkan ke dalam zat pembawa dan dibuat larutan injeksi.
Saring hingga jernih dan tidak boleh ada serat yang terbawa ke dalam filtrat larutan.
Masukkan ke dalam wadah dalam keadaan bersih dan sedapat mungkin aseptik, setelah
dikemas, hasilnya disterilkan dengan cara yang cocok.
( gelas )
↓
Dicuci Dilarutkan
( ruang steril )
↓ ↓
Dicuci Diisi
Ditutup kedap
Disterilkan
Dikarantina
1. Pemeriksaan kebocoran.
2. Pemeriksaan sterilitas.
3. Pemeriksaan pirogenitas