Anda di halaman 1dari 14

RUTE –

RUTE
PEMBERI
AN OBAT
By : apt. Gladisa Maulida Yustiani, S.Farm
RUTE PEMBERIAN OBAT
Efek Farmakologi dari suatu obat dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satunya
adalah dengan rute pemberian obat. Obat yang biasanya beredar di pasaran dan kita kenal secara
umum adalah obat dengan pemakaian melalui mulut dengan cara dimasukkan dengan bantuan air
minum (tablet dan lainnya) atau dilarutkan terlebih dahulu (tablet evervescent, puyer dan lainnya).

Urgensi tiap pemakaian berbeda-beda, tergantung pada kasus yang terjadi. Dalam hal pemilihan rute
pemberian obat yang sesuai, banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain: Tujuan terapi
menghendaki efek lokal atau sistemik :
1. Lama tidaknya masa kerja obat maupun kerja awal yang dikehendaki
2. Stabilitas obat yang melewati bagian tubuh tertentu
3. Keamanan relatif dalam penggunaan melalui berbagai macam rute
4. Rute yang tepat, menyenangkan dan dikehendaki
5. Harga obat dan urgensi pemakaiannya
6. Keadaan Pasien, dan banyak lainnya
Apa itu Rute Oral ?

Rute oral, merupakan salah satu cara pemakaian


obat melalui mulut dan akan masuk ke dalam Berbagai bentuk obat dapat
tubuh melalui saluran pencernaan. Rute oral diberikan secara oral baik
bertujuan untuk terapi dan memberikan efek dalam bentuk tablet, sirup,
sistemik yang dikehendaki. Rute oral merupakan kapsul atau puyer
cara mengkonsumsi obat yang dinilai paling
mudah dan menyenangkan, murah serta
umumnya paling aman.
Apa Keuntungan / Kerugian Rute
Peroral ?
Keuntungan Per-oral Kekurangan
● Rasa dan Bau obat yang tidak enak sering
mengganggu pasien
● Mudah, Nyaman dan Murah bagi
● Aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak
pasien dapat dipakai pada keadaan gawat (30 – 45
menit)
● Aman
● tidak bermanfaat untuk pasien yang sering
● Untuk membantu absorpsi, maka muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif;
pemberian obat peroral dapat disertai untuk obat iritatif rasa tidak enak
dengan pemberian air putih penggunaannya terbatas, obat yang
inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus
tidak bermanfaat (penisilin G, insulin),
absorpsi obat tidak teratur
EFEK
SISTEMIK
ORAL
EFEK SISTEMIK
Efek sistemik dapat diperoleh dengan
rute pemberian :

1. Oral melalui saluran gastrointestinal


(rectal)

2. Parenteral dengan cara intravena,


intra muscular, subkutan

3. Inhalasi langsung kedalam paru-paru


EFEK SISTEMIK
a) Oral, Pemberiannya melalui mulut
b) Oromukosal, Pemberian melalui mukosa di rongga mulut, ada dua
macam cara yaitu :
■ Sublingual : Obat ditaruh di bawah lidah.

■ Bucal : Obat diletakkan diantara pipi dan gusi


c) Injeksi, adalah pemberian obat secara parenteral atau di bawah atau menembus kulit / selaput lendir. Suntikan
atau injeksi digunakan untuk memberikan efek dengan cepat. Macam – macam jenis suntikan :
● Subkutan / hypodermal (s.c) : Penyuntikan di bawah kulit
● Intra muscular (i.m) : Penyuntikan dilakukan kedalam otot
● Intra vena (i.v) : Penyuntikan dilakukan di dalam pembuluh darah
● Intra arteri (i.a) : Penyuntikan ke dalam pembuluh nadi (dilakukan untuk membanjiri suatu organ misalnya pada
penderita kanker hati)
● Intra cutan (i.c) : Penyuntikan dilakukan di dalam kulit
● Intra lumbal : Penyuntikan dilakukan ke dalam ruas tulang belakang (sumsum tulang belakang)
● Intra peritoneal : Penyuntikan ke dalam ruang selaput (rongga) perut.
● Intra cardial : Penyuntikan ke dalam jantung.
● Intra pleural : Penyuntikan ke dalam rongga pleura
● Intra articuler : Penyuntikan ke dalam celah – celah sendi.
d) Implantasi, Obat dalam bentuk pellet steril dimasukkan di bawah kulit dengan alat
khusus (trocar), digunakan untuk efek yang lama.
e) Rektal, pemberian obat melalui rectal atau dubur. Cara ini memiliki efek sistemik lebih
cepat dan lebih besar dibandingkan peroral dan baik sekali digunakan untuk obat yang
mudah dirusak asam lambung.
f) Transdermal, cara pemakaian melalui permukaan kulit berupa plester, obat menyerap
secara perlahan dan kontinue masuk ke dalam system peredaran darah, langsung ke
jantung.
Subkutan Intramuskular Intravena

Rektal Sublingual
Transdermal
EFEK LOKAL
● Intaokular (ocular), intranasal
(Nasalis), Aural (Auris) dengan jalan
diteteskan

● Intrarespiratoral, berupa gas yang


masuk ke paru-paru, seperti inhalasi,
tetapi beda mekanisme

● Rektal, Uretral dan Vaginal dengan


jalan dimasukkan
a) Kulit (percutan), obat diberikan dengan jalan
mengoleskan pada permukaan kulit, bentuk obat
salep, cream dan lotio
b) Inhalasi, Obat disemprotkan untuk disedot melalui
hidung atau mulut dan penyerapan dapat terjadi pada
selaput mulut, ternggorokkan danpernafasan
c) Mukosa Mata dan telinga, Obat ini diberikan melalui
selaput / mukosa mata atau telinga, bentuknya obat
tetes atau salep, obat diresorpsi ke dalam darah dan
menimbulkan efek.
d) Intra vaginal, obat diberikan melalui selaput lendir
mukosa vagina, biasanya berupa obat antifungi dan
pencegah kehamilan.
e) Intra nasal, Obat ini diberikan melalui selaput lendir
hidung untuk menciutkan selaput mukosa hidung
yang membengkak, contohnya Otrivin.
Tetes Mata
Topikal
Inhalasi hidung

Tetes Telinga Inhalasi Mulut Inhalasi hidung


Jangan Pernah
Berhenti Belajar
Dan Membaca
THANKS!
Do you have any questions?
gladisamy03@gmail.com
0812-1453-1443

Anda mungkin juga menyukai