ILMU RESEP
Oleh:
Kelas D3 A 2020 Kelompok 1
Asisten: Hernawati
LABORATORIUM FARMASETIKA
(Syamsuni, 2005)
Profesi farmasi merupakan profesi yang berhubungan dengan seni
dan ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan bahan sumber alam
serta bahan sintesis yang cocok dan menyenangkan untuk
didistribusikan serta digunakan dalam pengobatan dan pencegahan
suatu penyakit.
(Syamsuni, 2005)
I.2. Maksud dan Tujuan
I.2.1. Maksud
Adapun maksud dari pembelajaran ilmu resep yaitu mengetahui
bagaimana cara meracik dan membuat obat dalam berbagai bentuk,
seperti serbuk terbagi, tidak terbagi dan kapsul.
I.2.2. Tujuan
1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri.
II.1.2.3 Praescriptio
Praescriptio adalah nama obat dan kekuatan sediaan obat yang
mutlak harus ada dalam resep.
Indeks Spesialite Obat (ISO) ada tulisan K, dan di buku MIMS ada
tulisan
G disebelah kanan nama obatnya. Contoh golongan obat keras:
Chloramphenicolum capsul, Captopril tablet, Gentamycin injeksi
Gambar 12. Logo golongan obat Bebas obat Bebas (Tati Supriati, 2016)
II.1.3.4 OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
Obat Wajib Apotek adalah Obat keras yang dapat diserahkan
tanpa resep dokter oleh Apoteker di apotek. Contoh OWA obat jerawat:
Clindamycin cream, Methampyron tablet, Omeprazol capsul. Tujuan
ditetapkannya keputusan ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan perlu ditunjang
dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara
tepat, aman dan rasional;
(Suprapti, 2016)
II.1.4.1 Aturan Penggunaan
Singkatan Kepanjangan Arti
S Signa Tandai
a.c. ante coenam Sebelum makan
d.c. durante coenam Pada waktu makan
p.c. post coenam Setelah makan
a.p. ante prandium Sebelum sarapan pagi
a.h. alternis horis Selang satu jam
abs.febr absente fibre Bila tidak demam
h.v. hora vespertina Malam hari
N Nocte Malam hari
h.s. hora somni Waktu tidur
h.m. hora matutina Pagi hari
s.d.d. semel de die Sekali sehari
b.d.d. bis de die Dua kali sehari
t.d.d. ter de dir Tiga kali sehari
q.d.d quarter de dir Empat kali sehari
s.n.s si necesse sit Bila perlu
s.o.s si opus sit Bila perlu
u.p usus propius Untuk dipakai sendiri
G Gramma Gram
gr Grain Kurang lebih 65 mg
d.c.f da cum formula Berikan dengan resepnya
(Suprapti,
2016)
II.1.4.3 Lokasi penggunaan
Singkatan Kepanjangan Arti
a.d. auris dextrae Telinga kanan
a.l. auris laevae Telinga kiri
i.o.d in oculo dextro Pada mata kanan
i.o.s In oculo sinistro Pada mata kiri
us. ext. u.e. usus externum Untuk pemakaian luar
ext.ut. externe untendum Pemakaian sebagai obat luar
us.int. usus internum Untuk pemakaian dalam
loc.dol locus dolens Tempat yang nyeri
i.v intra vena Ke dalam pembuluh darah
i.m Intra muscular Ke dalam jaringan otot
p.o per oral Melalui mulut
s.c sub cutan Di bawah kulit
Oris Oris Mulut
Fl Flesh Botol
(Suprapti,
2016)
II.1.4.4 Bentuk sediaan
Singkatan Kepanjangan Arti
ampl. Ampula Ampul
aurist. Auristillae Obat tetes telinga
bol. Boli Pil besar
caps. Capsule Kapsul
collut. Collutio Obat cuci mulut
garg. Gargarisma Obat kumur
crem. Cremor Krim
emuls. Emulsum Emulsi
pulv. Pulveres Serbuk terbagi
narist. Naristillae Obat tetes hidung
oculent. Oculentum Salep mata
past.dentifr. pasta dentrificia Pasta gigi
pil. Pilula Pil
pot. Potio Obat minum
pulv. Pulvis Serbuk
pulv.adsp. pulvis Serbuk tabor
adspersorius
Dosis =
Dosis =
Dosis =
Dosis =
Selain 3 cara perhitungan dosis anak di atas, ada pula cara perhitungan
dosis lain yang perlu diketahui dimana perhitungan ini berlaku untuk
anak dan orang dewasa, yaitu:
𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊(𝒄𝒎)×𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕(𝒌𝒈)
Luas permukaan Tubuh( 𝒎𝟐 = √( )
𝟑𝟔𝟎𝟎
Setelah luas permukaan tubuh (BSA) dihitung, maka dimasukkan
kedalam rumus dibawah ini untuk melakukan konversi/penyesuaian dari
dosis dewasa ke dosis anak-anak. Dosis perkiraan konversi = Luas
permukaan tubuh (LPT) Anak/LPT Dewasa x Dosis Dewasa, seperti
dibawah ini:
II.1.6 PENGENCERAN
Menurut (Syamsuni, 2006) Pengenceran obat atau pemicikan obat
merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk meningkat keakuratan
takaran obat dalam resep disebabkan takaran obat <50 mg, sehingga di
khawatirkan alat tidak akurat dalam menimbangnya, sehingga
diperlukan pengenceran obat. Pengenceran obat harus dilakukan
dengan menambahkan bahan yang inert (tidak bereaksi) dan tidak
memiliki efek farmakologi). Pengenceran obat bisa dilakukan untuk
membuat sediaan padat (solid) maupun sediaan cair (liquid), untuk
bahan padat misalnya saccharum lactis dan untuk bahan cairan
aquadest.
(SL) 9 bagian
d. Rumus pengenceran obat (pemicikan) rentang 10 mg sampai 50
yang harus ditimbang 500 mg - 50 mg = 450 mg atau dengan cara
perhitungan 9/10 x 500 mg.
2. Dosis Lazim
Dosis ini merupakan petunjuk yang tidak mengikat, tetapi
digunakan sebagai pedoman umum. Misalnya, obat CTM
(4mg/tablet) disebutkan dosis lazimnya 6-16 mg/hari dan dosis
maksimumnya 40 mg/hari, bila seseorang minum 3 sehari 2 tablet,
berarti dosis maksimumnya belum dilampaui. Akan tetapi, ini
dianggap tidak lazim karena hanya dengan 3 sehari 1 tablet
sudah dapat mencapai efek terapi yang optimal. (Syamsuni, 2006)
2. Etiket obat
Penyerahan suatu obat, baik obat bebas, obat bebas terbatas, maupun
obat yang berdasarkan resep doketr harus dilengkapi dengan etiket. Etiket
adalah kertas yang berisi keterangan cara pemakaian suatu obat. (MGMP
KORWIL Pati, 2015)
4,5 – 6,0
Peyimpanan : Simpan terlindung dari cahaya
Kegunaan : Obat batuk mengencerkan dahak
5. LONGSEF (FI edisi V Jilid 2 hal .1142)
Nama resmi : CEFADROXIL
Nama lain : Cefadroxil
Rumus molekul : C16H12N3O5.H2O
Berat molekul : 381,40
Pemerian : Serbuk hablur putih ,atau sisik mengkilap
tidak berwarna kasar,tidak berbau ,rasa
asam dan pahit kemudian manis
Kegunaan : Antibiotik
6. SACCHARUM LACTIS (FI edisi III 1979 hal.338)
Nama resmi : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa,saccharum lactis
Rumus molekul : C12H22O11H2O
Berat molekul : 36,30
Pemerian : Serbuk hablur,putih,tidak
berbau,rasa agak manis
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Resep Lengkap
III.1.1 RESEP 1
Dr. Supriyadi
SIP. No. 228/K/84
Inscriptio
Jl. Budi Kemayoran, No. 8A. Telp:1234567
Jakarta
No. 5 Jakarta, 16 November 2020
invocatio
R/ Pct 500 mg
Codein 20 mg
CTM 4 mg
Prescriptio
S.L qs
m. f. pulv. dtd. No. XV
da.in.caps
s.t.dd cap I. p.c
Signatura
Subscriptio
Dr. Supriyadi
Pro : Tn. Jefry
Alamat : Jl. Merdeka 10 Jakarta
Telfon : 123456789
(Andi Nur Aisyah, 2020)
III.1.1.2 Bahasa latin
Bahasa latin Kepanjangan Arti
M Misce Campur
F Fac Buatlah
Pulv Pulveres Serbuk terbagi
Dtd Da tales dosis Sesuai takaran dosis
No Numero Sebanyak
Da in caps Da in capsulae Dalam bentuk kapsul
Stdd Signa ter de die 3 kali sehari
Caps I Capsulae unum Satu kapsul
Pc Post coenam Sesudah makan
(Syamsuni, Apt
2006)
III.1.1.3 Penggolongan obat
Nama obat Indikasi Golongan
Paracetamol Nyeri ringan sampai sedang, demam. Obat bebas
(MMN, 2019)
III.1.2.4 Perhitungan bahan
Paracetamol 500 mg
Perhitungan bahan:
15 bungkus x 4 mg = 60 mg
III.1.5 Perhitungan dosis
Paracetamol 500 mg (DL 1 x p = 100 – 200 mg)
(dd=400 – 80 mg)
• Menurut resep
Dosis 1 x pct = 500 mg > 100 mg
Dosisi sehari = 3 x 500 mg = 1500 > 200 mg
• Presentase dosis pct terhadap Dm
Dosis 1 x = 500 mg/100 mg x 100 % = 500 % over
Dosisi 1 hari = 1500 mg/200 mg x 100 % = 750 % over
Codein 20 mg (Dm: 60/300 mg)
• Menurut resep
Dosis 1 x codein = 20 mg < (Dm 60 mg)
Dosis sehari = 3 x 20 mg = 60 mg < (Dm 300 mg)
• Presentase dosis codein terhadap Dm
Dosis 1 x = 20 mg/60 mg x 100 % = 30 % Aman
Dosis 1 hari = 3 x 20 mg/300 mg x 100 % = 20 % Aman
Chlorpheniramine 4 mg (- /40 mg)
• Sesuai resep
Sehari = 3 x 4 mg = 12 mg < (Dm 40 mg)
• Presentase resep
• Sehari = 12mg/40mg x 100 % = 30 % Aman
III.1.1.6 Pengenceran
Buatlah pengenceran
Codein 20 mg
Timbang codein 50 mg + pewarna qs + lactosum sampai 500 mg.
Campur dan gerus halus aduk hingga homogen, timbang dari campuran
tersebut sebanyak = 20 mg/50 mg x 500 mg = 200 mg
Chlorpheniramine 4 mg
Timbang CTM 50 mg + pewarna qs + lactosum sampai 600 mg.
Campur dan gerus halus aduk hingga homogen, timbang dari campuran
tersebut sebanyak = 4 mg/50 mg x 800 mg = 64 mg
Inscriptio
Dr. Supriyadi
SIP. No. 228/K/84
Jl. Budi Kemayoran, No. 8A. Telp:1234567
Jakarta
No. 5 Jakarta, 16 November 2020
invocatio
Praescriptio
R/ Paracetamol 500mg
CTM 4mg
Ambroxol 2 tab
Cefadroxil 500mg
m.f.pulv.dtd.No.X
s.t. dd.Pulv I
Subscriptio
Dr. Supriyadi
Signatura
Pro : Hikmah
Umur : 8 tahun
Alamat : Jl. Merdeka 10 Jakarta
Telp : 2345678
(Andi Nur Aisyah, 2020)
II.2.2 Bahasa Latin
Singkatan Nama Latin Arti
R/ Recipe Ambillah
m.f Misce fac Campur dan buatlah
Pulv Pulveres Serbuk bagi
d.t.d Da tales doses Serahkan sesuai takaran/dosis
No Nomero Sebanyak
X Decim Sepuluh
s.t.d.d Signa ter de die Tandai 3 x sehari
I unus,a,um Satu
(Syamsuni.Apt, 2006)
III.2.3 Penggolongan Obat
Nama obat Indikasi Golongan
Paracetamol Nyeri ringan sampai sedang, demam. Obat bebas
Chlorpheniramine Gejala alergi seperti hayfever,urtikaria; obat bebas
pengobatan darurat reaksi anafilaktik. terbatas
Ambroxol Sebagai sekretolitik pada gangguan Obat keras
saluran napas akut dan kronis
(MMN, 2019)
III.2.4 Perhitungan Bahan
Paracetamol 500 mg
Perhitungan bahan = 500 mg/bungkus x 10 bungkus = 5.000
Pct yang di ambil = yang diinginkan / yang tersedia x 1 tablet = 500 mg /
500 mg x 1 tablet = 1 tablet
Chlorpheniramine 4 mg
Perhitungan bahan = 4 mg/bungkus x 10 bungkus = 40mg
CTM yang di ambil = yang diinginkan / yang tersedia x 1 tablet = 4 mg /
4 mg x 1 tablet = 1 tablet
Cefadroxil 500 mg
Perhitungan bahan : 500 mg/ bungkus x 10 bungkus = 5.000 mg
Cefadroxil yang di ambil = yang diinginkan / yang tersedia x 1 tablet =
500 mg / 500 mg x 1 tablet = 1 tablet
III.2.5 Perhitungan Dosis
Paracetamol 500 mg (DL1xp = 100–200mg)
(dd = 400–800mg)
Perhitungan dosis:
Digunakan rumus young: n/n+12 x DM dewasa, sehingga:
1 x p= 8/8 + 12 x 100/200 mg
= 8/20 x 100/200 mg
= 40/80 mg
Dd = 8/8 + 12 x 400/800 mg
=8/20 x 400/800 mg
=160/320 mg
Chlorpheniramine 4 mg (DM: -/40 mg)
Perhitungan dosis:
Ambroxol 2 tab
Timbang 1 tab + lactosum ad 500mg, tab digerus dengan lactosum ad
halus dan homogeny, hasilnya diambil sebanyak: 2tab/1tab x 500mg =
1000 mg
Etiket Obat
Dr. MF Romdhoni
Jl.L.A.Sucipto, no. 23 Malang Telp.
(0312)5647473
Bungkus
Tablet / Kapsul
Sebelum makan /
Sesudah makan
(Andi Nur Aisyah, 2020)
III.2.7 Skrinning
Resep Skrining
administratif a.
Informasi pasien
BAB IV
PENUTUP
IV.1. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dijelaskan mengenai mengerjakan resep
menghitung dosis, bahasa latin, penggolongan obat, ketentuan umum
farmakope, penulisan copy resep dan etiket obat, sampai skrining resep
yang sesuai dengan prosedur dan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Dan pembuatan laporan ilmu resep ini untuk membuat mahasiswa lebih
paham dan mengingat lebih tentang apa yang di praktikumkan.
IV.2. SARAN
VI.2.1 Saran untuk dosen
Saran untuk dosen adalah dosen yang aktif, memberikan motivasi
dan semangat yang bagus, menerapkan metode pembelajan yang baik
dan mudah dipahami. VI.2.2 Saran untuk asisten
Saran untuk laboratorium kami harap lebih baik lagi dan selalu
dalam keadaan bersih dan fasislitas laboratorium lebih ditingkatkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, A.Nur. 2020. Copy Resep dan Etiket. Makassar: STIFA
Makassar
Anief, Moh. 2019. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University press.
Yogyakarta