Anda di halaman 1dari 17

PENUNTUN PRAKTIKUM

FARMASI PRAKTIS II

OLEH
TIM FARMASI PRAKTIS II

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Diktat Praktikum Farmasi
Praktis I ini dapat kami wujudkan.
Diktat penuntun praktikum ini berisikan teori-teori dasar dan contoh-contoh resep yang akan dipraktekkan di
Laboratorium disertai dengan penyelesaian.
Tujuan dari pembuatan diktat ini adalah untuk membantu para mahasiswa dalam melaksanakan tugas
praktikum Farmasi Praktis I Program Studi Farmasi Universitas Dharma Andalas.
Semoga diktat ini ada manfaatnya dan kritik serta saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan diktat ini.

Padang, Februari 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................3i
ATURAN KESELAMATAN DI LABORATORIUM..........................................
PERCOBAAN I Gastrointestinal.......................................................................12
PERCOBAAN II Jantung………………………………………………………12
PERCOBAAN III Diabetes Melitus.....................................................................2
PERCOBAAN IV Resep untuk Anak..................................................................2
PERCOBAAN V Obgyne......................................................................................5
PERCOBAAN VI Resep untuk Infeksi................................................................5
PERCOBAAN VII Resep Penyakit Kulit..........................................................10
PERCOBAAN VIII Resep Saraf........................................................................10
PERCOBAAN IX Resep untuk Infeksi................................................................2

3
TATA TERTIB PRAKTIKUM FARMASI PRAKTIS II

1. Praktikan diwajibkan memakai jaslab berwarna putih dan bersih.


2. Praktikan masuk ke labor 10 menit sebelum praktikum dimulai.
3. Sebelum praktikum dimulai, semua praktikan harus memeriksa kelengkapan alat masing-masing dan bila ada
kekurangan, pecah, kotor dan sebagainya segera melaporkan kepada asisten.
4. Alat-alat laboratorium yang pecah/rusak ataupun hilang harus diganti dengan alat serupa dalam waktu 1
(satu) bulan.
5. Yang tidak mengganti dalam waktu tersebut tidak diizinkan meneruskan praktikum sampai ada pengganti.
6. Sebelum praktikum dimulai diberikan response mengenai resep yang sudah diberikan.
7. Praktikan yang tidak mengikuti response tidak dibenarkan ikut praktikum.
8. Hanya satu wadah obat yang akan ditimbang yang dibawa ke meja kerja.
9. Sendok atau spatel yang digunakan untuk mengambil bahan, harus dalam keadaan bersih.
10. Setiap selesai menimbang wadah bahan obat harus ditutup rapat dan dikembalikan ketempat semula sesuai
dengan urutan abjad.
11. Alat-alat yang diletakkan diatas meja, hanya yang akan digunakan pada saat diperlukan.
12. Sampah agar dimasukkan ke dalam kantong plastik.
13. Selesai praktikum semua sampah dibuang ke tempat yang telah disediakan.
14. Tidak dibenarkan membuang sampah/zat warna/cairan berkloroform ke dalam westafel, lantai ataupun
jendela (membuang sampah/zat warna/cairan berkloroform ke dalam westafel dianggap pelanggaran berat).
15. Selama praktikum dilarang berkuku panjang.
16. Setiap grup harus ada yang piket untuk memeriksa kelengkapan dan kebersihan laboratorium.
17. Selesai praktikum semua peralatan laboratorium yang dipakai harus dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan bersih.
18. Yang tidak mengindahkan tata tertib laboratorium akan diskor atau sanksi-sanksi lain sesuai dengan
pelanggaran yang dibuat.

4
I. CARA MENIMBANG BAHAN OBAT

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menimbang bahan obat adalah sbb :
1. Periksa dahulu apakah timbangan sudah tepat, caranya :
2. Timbangan obat milligram digunakan untuk menimbang bahan obat yang beratnya kurang dari satu gram.
3. Waktu menimbang, diatas kedua piring timbangan, selalu diletakkan kertas timbangan sebagai alas
4. Anak timbangan terletak pada piring sebelah kiri dan bahan obat terletak pada piring sebelah kanan.
5. Bahan yang terbentuk kristal dan bahanbahan yang higroskopis ditimbang di atas gelas arloji.
6. Tutup botol jangan ditaruh sembarangan karena isi botol dapat terkontaminasi dan botol kimia harap ditutup
setelah digunakan.
7. Botol dan bahan yang telah dipakai harap dikembalikan ketempat semula dengan rapi.
a. Tanpa pengerjaan lebih lanjut, ditimbang langsung ke dalam botol.
b. Dengan pengerjaan lanjutan, ditimbang di atas cawan penguap, erlenmeyer atau gelas arloji jika
jumlahnya sedikit.
8. Bahan-bahan obat yang mudah menguap ditimbang diwadah tertutup.
9. Bahan-bahan obat yang mudah rusak oleh zat organik, atau bersifat oksidator, ditimbang diatas gelas arloji
dengan menggunakan sendok porselen untuk mengambilnya.
10. Bahan obat yang mempunyai bau keras, ditimbang di atas gelas arloji dengan mempergunakan sendok
porselen.
11. Ekstrak kental (spissum) ditimbang di atas kertas perkamen yang telah dioleskan paraffin cair.
12. Untuk bahan obat dalam jumlah kecil (kurang dari 50 mg) harus dibuat pengenceran menggunakan zat
tambahan yang cocok. Dianjurkan untuk membuat pengenceran yang genap misalnya 1 dalam 10 atau 1 dalam
100.

5
II. CARA MENGERJAKAN RESEP

1. Kelengkapan resep
a. Periksa kelengkapan resep
1. Nama dokter
2. Nama dan nomor telepon dokter, dan nomor izin praktek dokter (SIP)
3. Nama obat yang jelas
4. Banyak obat yang ditulis
5. Aturan pakai (signatura) yang jelas
6. Nama pasien
7. Paraf pasien
b. Urutan pengerjaan
Resep-resep antidotum, Cito, PIM, Urgent, Statim dan sebagainya harus dikerjakan terlebih dahulu.
c. Narkotika
Resep yang mengandung narkoba harus diperhatikan :
1. Tidak boleh ada iter (ulangan).
2. Nama pasien harus jelas, tidak boleh m.i (untuk dipakai sendiri).
3. Alamat pasien harus jelas.
4. Aturan pakai harus jelas, tidak boleh s.u.c / s.u.n (aturan pakai sudah tahu)

2. Formula Standar
Formula standar atau formulae officinalis adalah resep-resep yang tertulis dalam buku-buku resmi.

3. Obat Tak Tercampurkan


a. Harus diberitahukan kepada dokter yang menulis resep bila :
 Khasiat obat berubah
 Terbentuknya zat lain yang lebih beracun
 Tidak tersatukan secara farmakologi
b. Cukup dibuat saja dan dibuat secara lege artis (I.a) misalnya serbuk menjadi lembab, larutan akan
terbentuk endapan.

4. Dosis maksimum
a. Dosis yang terdapat dalam farmakope berlaku untuk orang dewasa.
b. Bila pada resep umur si pasien tidak nyata atau belum dewasa maka ditanyakan umurnya.
c. Bila ada zat yang searah dalam resep, harus dihitung dosis maksimum berganda.

6
d. Dosis maksimum yang mengikat adalah yang terdapat pada Farmakope Indonesia, bila tidak ada dapat
dilihat pada Farmakope lain.

5. Peracikan
Setelah hal-hal diatas diperhatikan barulah difikirkan cara pembuatan sekaligus dengan pelaksanaannya. Pada
waktu mengerjakan pembuatan resep, agar diperhatikan :
a. Cara pembuatan yang sepraktis-praktisnya
b. Mengambil zat dengan teliti (baca etiket pada botol waktu mengambil dan mengembalikan zat ke
tempatnya)
c. Jangan sampai ada bahan obat lupa menimbang dan mencampurkannya

6. Pengemasan / Pewadahan
Setelah obat diracik, masukkan obat tersebut ke wadah yang sesuai dan bersih. Harus diperhatikan sifat-sifat
yang ada dalam obat itu dan wadahnya disesuaikan dengan sifat-sifat zat ini.
Botol tempat obat cair harus diberi kap (penutup) dan untuk saturasi dipakai champagne knop.

7. Etiket
a. Untuk obat luar, digunakan etiket berwarna biru.
b. Untuk obat dalam, digunakan etiket berwarna putih.
c. Pada etiket dituliskan :
1. Sebelah atas : nama apotik, alamat apotik dan nama apoteker
2. Sebelah kanan atas : tempat dan tanggal pembuatan resep
3. Sebelah kiri atas : nomor resep
4. Di tengah : nama pasien dan cara pemakaian
5. Pada etiket biru : pada bagian bawah sekali ditulis Obat Luar
6. Dibawah etiket, kalau ditambahkan kabel : kocok dulu dan tidak atau tidak boleh diulang tanpa resep
dokter
7. Pada bagian bawah dicantumkan paraf dari si pembuat obat

8. Pengecekan
Setelah semua lengkap, periksa sekali lagi barulah obat itu dapat diberikan kepada pasien

9. Ketentuan
Beberapa ketentuan yang biasa dijumpai dalam resep :

7
a. Pada clysma (obat pompa) jika tidak disebut lain, artinya obat itu untuk sekali pakai, untuk menghitung
takaran maksimumnya
b. Obat yang melebihi takaran maksimum, misalnya >100% diberi tanda seru. Bila > 200%, diminta paraf
dokter.
c. Kalau pada resep ditulis :
 Amylum : berarti yang diambil amylum oryzae
 Cara : tanyakan yang alba atau flava
 Ferrum : ferrum pulveratum untuk preparat, ferrum reductum untuk obat dalam
 Hydrargyri oxydi : rubrum untuk salap, flavum untuk salap mata
 Hydrogenii peroxydi : tanyakan persennya
 Sirupus : tanyakan sirupus apa?
 Sulfur : tanyakan sublimatum, depuratum atau praesipitatum
 Vaselin : vaselin album

8
DAFTAR TILIK SKRINING RESEP (DTSR)

Nomor Kode Resep/Skrining : Tanggal :

Skrining 1 (Asal-usul Resep) Fakta


1. Dari Dokter : Valid Invalid Meragukan
2. Alamat dokter : Valid, clear Invalid Meragukan
3. SIP Dokter : Valid Invalid Meragukan
Masih berlaku Kadaluwarsa
4. Td tgn/Paraf dokter : Valid Invalid Meragukan
5. Tanggal penulisan Valid Invalid Meragukan
Keputusan Apoteker Lolos Tolak

Skrining 2 (Asal-usul Pasien) Fakta


6. Nama Pasien : Valid Invalid Meragukan
7. Umur Pasien : Valid Invalid Meragukan
8. Jenis kelamin : OKE
9. Berat Badan (tuliskan) : Valid Invalid Meragukan
10. Tinggi Badan (tuliskan) : Valid Invalid Meragukan
11. Alamat Jelas (tuliskan) :

Keputusan Apoteker Lolos Tolak


Skrining 3 (Obat-obat yang diminta)
12. Nama dagang Nama Generik Btk. Sediaan Kekuatan Dosis Jumlah Dosis Terapi

Skrining 4 (Spesifikasi Permintaan) Fakta Permintaan


13. Permintaan Cara Pakai Obat
14. Permintaan Aturan Pakai Obat
15. Permintaan Cara penyiapan Obat
16. Informasi khusus/lainnya Tidak Ada Ada, sebutkan Parasetamol diminum bila nyeri saja, sesudah makan

Skrining 5 (Analisis Kesesuaian Farmasetis) à Sesuaikan dengan Skrining 4


17. Kesesuaian bentuk sediaan dan stabilitas obat Sesuai Tidak sesuai
18. Kesesuaian antara potensi dan dosis Sesuai Tidak sesuai
19. Inkompatibilitas Kompatibel Inkompatibel
20. Cara Pakai Obat Benar Tidak benar
21. Aturan Pakai Obat dan Lama Pemberian Benar Tidak benar
Sikap Apoteker Hasil komunikasi
22. Konfirmasi ke dokter Ya, Perlu
23. Komunikasi ke pasien Ya, perlu Paracetamol jangan digabungkan dengan antibiotic
Keputusan Apoteker Lanjut Ditunda Ditolak

Skrining 6 (Analisis Pertimbangan Klinis) à Sandingkan dengan PMR Pasien pada kunjungan2 sebelumnya
24. Adanya riwayat alergi pada pasien Ada Tidak ada
25. Reaksi atas efek samping penggunaan Ada / Pernah Tdk Ada / Tdk Pernah
26. Interaksi antar komponen obat Ada masalah Tdk ada masalah
27. Kesesuaian dosis dengan kondisi pasien Sesuai Tidak sesuai

9
28. Hal-hal khusus terhadap pasien Tidak ada Ada, sebutkan
Sikap Apoteker Hasil komunikasi
29. Konfirmasi ke dokter Ya, Perlu
30. Komunikasi ke pasien Ya, perlu Antibiotik diminum sampai habis
Keputusan Apoteker Lanjut Ditunda Ditolak

Catatan Tambahan

Contoh Resep Pulveres dan Penyelesaiannya


R/ Gol DM Pemerian Khasiat
Pulv Doveri 0,15 N 1,5/5 Serbuk
Acetosal 0,25 T 1/8 Serbuk

10
Sach. Laktis ad 0,5 B - Serbuk
Mf. Pulv dtd No. XII
StddPI

Pro : Fulan

KR : Umur : 10 tahun Penimbangan Bahan :


Alamat : Jl. Sawahan Pulv Doveri = 12 x 0,15 = 1,8 g
FO : Acetosal = 12 x 0,25 = 3 g
OTT : - Sacch lactis = (12 x 0,5) – (1,8+3)
Perhitungan Dosis : = 6 – 4,8
Pulv Doveri = 1,2 g
DM untuk anak 10 tahun
10 Cara Kerja:
1xP = x 1,5 = 0,75 1. Masing-masing bahan ditimbang
20
2. Masukkan Pulv Deveri kedalam lumpang
10 + sedikit
Sehari = x 5 = 2,5 3. Kedalam masa I tambahkan asetosal gerus
20 pelan + sisa sacch laktis, gerus homogeny
Dosis Pemakaian 4. Bagi serbuk menjadi 2 bagian dengan
1xp = 0,15 menyetarakan diatas timbangan
0,15 5. Bagi serbuk menjadi dibagi menjadi 6
% = x 100% = 20 %
0,75 bagian secara visual masing-masing di
Sehari = 3 x 0,15 = 0,45 bungkus
0,45 6. Masukkan serbuk yang telah dibungkus
% = x 100% kedalam wadah yang telah disediakan
2,5 7. Beri etiket putih

Perhitungan Harga
Pulv Doveri = 1,8 g xRp 2000,00= Rp 3600,-
Acetosal = 3 g x Rp 100,00= Rp 300,-
Sacch lactis = 1,2 g x Rp 500,00= Rp 6000,-

APOTEK MAULANA
Jl. Simpang Bandar Buat No. 3 Padang

APA :
NO : Tgl :
Fulan
Sehari tiga kali satu bungkus
Paraf
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA
RESEP DOKTER
Konseling pasien:

11
Contoh Resep Bedak Tabur dan Penyelesaiannya :
R/ Gol DM Pemerian Khasiat
Ac. Benzoic 0,5 B - Hablur halus Antiseptik, anti
jamur
Zinc oxyd 0,5 B - Serbuk amorf putih Antiseptik lokal
Adeps lanae 0,2 B - Zat seperti lemak liat Zat tambahan
Talk ad 10 warna kuning
Mf. Pulv adsp B - serbuk Zat tambahan
S obat biang keringat

Pro : Mawar

KR : - Penimbangan Bahan :
FO : - Ac. Benzoic = 0,5
OTT : - Zinc oxyd = 0,5
Perhitungan Dosis : - Adeps lanae = 0,2
Talk = 10 – (0,5 + 0,5 + 0,2)
= 10 – 1,2
= 8,8

Cara Kerja:
1. Ac. Benzoic + etanol 96% sampai larut +
sedikit talk, gerus homogen (M1)
2. Adeps lanae masukkan ke dalam lumpang
panas, sesudah mencair + sedikit talc,
gerus homogen (M2)
3. Zinc oxyd diayak dengan ayakan no. 100,
timbang sebanyak 0,5 , masukkan kedalam
lumpang,gerus homogen (M3)
4. M3+M1 dan M2, gerus homogen + sisa
talc, gerus homogen
5. Massa yang sudah jadi diayak dengan
ayakan no. 44, aduk, timbang sebanyak
10, kalau kurang tambahkan talc,
masukkan ke dalam wadah
6. Beri etiket putih
APOTEK MAULANA
Jl. Simpang Bandar Buat No. 3 Padang

APA :
NO : Tgl :
Fulan
Sehari tiga kali satu bungkus
Paraf
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA
RESEP DOKTER

12
Contoh Resep Kapsul dan Penyelesaiannya :
R/ Gol DM Pemerian Khasiat
Ampicilin 3 K -/4 Serbuk Antibiotika
Cod. HCl 0,5 K 60 mg/300mg Serbuk/habur putih Antitusif
Elaeosaccl anisi q.s B - Cairan atsiri Corigen Odoris
Mf. Pulv No. XV
S qddPI
Da in caps
Pro : fulan

KR : Umur : 16 tahun Penimbangan Bahan :


Alamat : Jl. Kampus 23 L. Manis Ampisilin= 3
q:4 Cod. HCl = 0,5
FO : Elaeosacch anisi = (15 – 0,3)- (3 + 0,5)
(Farmakope Belanda V) = 4,5 – 3,5
Elaeosacch anisi adalah campuran 2 g sacch. Album =1
pulveratum dengan 1 tetes ol. anisi Untuk Elaeosacch anisi 1 g dibuat:
OTT : - SL 2 + ol. Anisi 1 tts, campur homogen, ditimbang 1
Usul : Sacch album pulveratum diganti dengan sacch g, sisanya dibungkus
laktis
Perhitungan Dosis : Cara Kerja:
 Ampisilin 1. Timbang semua bahan
DM untuk anak 16 tahun 2. Masukkan cod. HCl ke dalam lumping +
16 Elaeosacch anisi sebagian, gerus homogen
Sehari = X 4=3,2 3. Tambahkan ampisilin, gerus homogen, tambahkan
20
sisa Elaeosacch anisi, gerus homogen
Dosis Pemakaian
4. Bagi serbuk menjadi 15 bagian
3 5. Masing-masing bagian dimasukkan ke dalam
1XP = = 0,2
15 kapsul
Sehari = 4 X 0,2 = 0,8 6. Masukkan ke dalam wadah yang tertutup
0,8 7. Beri etiket putih
% = X 100 %=25 %
3,2
DL: 250-500 mg/1-2
 Codenin HCl
DM
16
1XP = X 60 mg = 48 mg
20
16
Sehari = X 300 mg=240 mg
20
Dosis Pemakaian
500 mg
1XP = = 33,3 mg
15
33,3 mg
% = X 100 %=69,3 %
48 mg
Sehari = 4 X 33,3 mg = 133,3 mg
133,3mg
% = X 100 %=55,5 %
240 mg

APOTEK MAULANA
Jl. Simpang Bandar Buat No. 3 Padang

APA :

13
NO : Tgl :
Fulan
Empat kali sehari satu kapsul
Paraf
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP
DOKTER

Contoh Resep Salep dan Penyelesaiannya :


R/ Gol DM Pemerian Khasiat
Ungt 3-10 sf B - Setengah padat Anti bakteri

Mf. ungt
SUE
da 1/10
Pro : fulan

KR : - Penimbangan Bahan :
FO : Ungt 3-10 (FMS) Ac. Salicyl = 1/10 X 3= 0,3
R/Ac. Salicyl 3 Sulf. Praecip = 1/10 X 10 = 1
Sulf. Praecip 10 Vaselin flav = 10 – (0,3 + 1)
Vas. Flav ad 100 = 8,7
OTT : -
Perhitungan Dosis : - Cara Kerja:
1. Timbang semua bahan
2. Ac. Salicyl didalam lumpang ditetesi
dengan etanol 96% sampai larut
3. + sulf praecip, gerus homogen
4. + vas flav sedikit demi sedikit sambil
digerus homogen
5. Masukkan ke dalam pot salep
6. Beri etiket biru

APOTEK MAULANA
Jl. Simpang Bandar Buat No. 3 Padang

APA :
NO : Tgl :
Fulan
Untuk pemakaian luar
OBAT LUAR
Paraf
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA
RESEP DOKTER

14
Contoh Resep Krim dan Penyelesaiannya :
R/ Gol DM Pemerian Khasiat
Chloramphecort H Krim K - Sed ½ padat Antibiotik
tube I

M.f. krim l.a


S.t-q.d.d. applic. Part.
Dol.

Pro : fulan

KR : Tgl. Daluwarsa
Q= quattuor atau quinque

FO : chloramphecort H Krim (ISO 29 hal.


385). Gol Khasiat Pemerian
Untuk tiap gram krim mengandung: K Antibiotik Serbuk hablur
Kloramfenikol base 20 mg K Adrenoglukokortikoid serbuk hablur putih
Prednisolon 2,5 mg
Tube 10 mg
Basis krim (Van Duin hal. 131)
Asam stearat 25 gram B Zat tambahan zat padat keras putih
Adeps lanae 5 gram B Zat tambahan zat serupa lemak, kuning muda
Trietanolamin 1,5 gram B Zat tambahan cairan kental, tidak berwarna
Gliserin 7 gram B Zat tambahan cairan seperti sirup
Aqua ad 100 gram B Zat tambahan cairan jernih
OTT : -
Perhitungan Dosis : -

Penimbangan Bahan :
1. Kloramfenikol base = 10 X 20 mg = 200 mg
2. Prednisolon = 10 X 2,5 mg = 25 mg
Pengenceran:
Timbang prednisolon 50 mg
Tambahan basis krim 450 mg
Diambil = 25/50 X 500 mg = 250 mg
3. Basis krim
Basis krim diperlukan = 10-0,225 gram = 9,775 gram
Dilebihkan 20% = 20/100 X 9,775 g = 1,955 gram
Ditimbang = 9,775 g + 1,955 g = 11,730 g
a. Asam stearat = 11,730/100 X 25 = 2,931
b. Adeps lanae = 11,730/100 X 5 = 0,586
c. TEA = 11,730/100 X 5 = 0,175
d. Gliserin = 11,730/100 X 7 = 0,82
e. Aqua ad 11,730 g = 11,73- (2,931 + 0,586 + 0,175 + 0,82)
= 7, 218

15
Cara Kerja:
1. Bersihkan lumpang dan stamfer
2. Timbang bahan
3. Asam stearat + adeps lanae lebur di atas water bath sambil
diaduk (Massa 1)
4. Trietanolamin dilarutkan dalam air panas (Massa 2)
5. Massa 2 selagi panas ditambahkan kedalam massa 1, aduk
hingga homogen, + gliserin aduk pelan-pelan hingga homogen
6. Timbang massa krim sebanyak 450 mg untuk pengenceran dan
sebanyak 9, 325 g untuk basis krim
7. Pada lumpang yang lain gerus kloramfenikol base dengan hasil
pengenceran prednisolon
8. Tambahkan basis krim secara bertahap sambil digerus homogen
9. Masukkan kedalam tube dan beri etiket biru
Note: salep ini dibuat secara aseptis

APOTEK MAULANA
Jl. Simpang Bandar Buat No. 3 Padang

APA :
NO : Tgl :
Fulan
Sehari tiga hingga empat kali dioleskan pada tempat yang sakit

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter


Paraf
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER

Contoh Resep Pil dan Penyelesaiannya


R/ Gol DM Pemerian Khasiat

16
Pilulae Sulf, Chinin. B 0,5-3 Anti Malaria
Fusc.

S.d.d.P.I.pc

Pro : Fulan

KR : Umur pasien : 10 tahun


FO : Pilulae Sulfatis Chinine fuscae
(FB hal 426) Gol Khasiat Pemerian
R/ Sulfas kina 50 B Antimalaria hablur putih, pahit
Serbuk drop 37,5 B Zat pengikat serbuk coklat
Serbuk gula 37,5 B Zat pengikat serbuk putih, manis
Aquadest qs B Zat pembasah cairan bening
m.f.pil.no.M
OTT : -
Perhitungan Dosis : Penimbangan Bahan :
Sulfas kina Sulfas kina = 30/1000 x 50 g = 1,5 g
Dosis maksimum (0,5-3 gram) Serbuk drop = 30/1000 x 37,5 = 1,125 g
DM untuk anak 10 tahun Serbuk gula = 30/1000 x 37,5 = 1,125 g
10 Aq. Gliserinata qs
1xP = x (0,5-3) g = 0,25-1,5 g
20
Cara Kerja:
Dosis Pemakaian 1. Bersihkan alat dan timbang bahan
1xp = 1500 mg/30 = 50 mg 2. Masukan chinin sulfas ke dalam lumpang
50 3. + serbuk drop dan digerus
% = x 100% = 20 % 4. + aqua gliserinata sedikit demi sedikit
250 ditekan hingga terbentuk massa pil
Sehari = 3 x 50 mg = 150 mg 5. Papan pil dan pemotongnya ditaburi
150 talcum
% = x 100% = 10%
1500 6. Gulung pil dan pemotongnya ditaburi
talcum
7. Bulatkan pada pembulat pil, masukkan ke
dalam wadah/pot melalui lubang yang ada
pada papan pil
8. Beri etiket putih
APOTEK MAULANA
Jl. Simpang Bandar Buat No. 3 Padang

APA :
NO : Tgl :
Fulan
Sehari tiga kali satu pil
Sesudah makan
Paraf
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA
RESEP DOKTER

17

Anda mungkin juga menyukai