M

Nama : Syifa B.
Kolom Cek Kelengkapan Administrasi

Kelas : XI-B Nama dokter Jumlah obat
Tanggal : 13 – 6 - 2008 Alamat praktek dan no tlp Perintah memuat obat

No surat izin praktek dok Arutan pakai obat
Paraf Dosen/Asdos yang mengawas
No dan tanggal resep Nama pasien
Tulisan pembuka resep r/ Umur atau berat badan
Nama obat yang jelas Alamat pasien (narkotik)
PRAKTIKUM RESEP
Dr. M. Salamun I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jl. Pasteur No. 31 Telp. 59710 Bandung
SIP. No. 03/KM/1937 Paraf
No. 2C Tgl. 11 Juni 2008
R/ Acid SaiIsliic 1%
Sulfur PP 5%
Mg. Oxyd 5%
Zn. Oxyd 5%
Talc Venct ad 20
m.f. pulv adspers
S-us.not IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
 Acid Salisilik ditetesi
etanol
 Sediaan dianggap steril
 Mg. Oxyd diayak dengan
ayakan no 100
 Zn. Oxyd diayak dengan
ayakan no. 100
Nama : Tina  Talc diayak dengan ayakan
Umur : no. 100
Alamat :  Semua bahan
ditambahkan 10%. Kecuali
sulfur PP
III. MONOGRAFI VI. PERHITUNGAN DOSIS
II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

VIII. PERHITUNGAN LAIN/PERBAIKAN PERHITUNGAN DOSIS
IX. PERHITUNGAN BAHAN

1
1. Acid Salisilik = 100 x 20 = 0,2+10% = 0,22
5
2. Sulfur PP = 100 x 20 = 1
5
3. Mg. Oxyd = 100 x 20 = 1+10% = 1,1
5
4. Zn. Oxyd = 100𝑥 20 = 1 + 10% = 1,1
5. Talc = 20 – (0,22 + 1 + 1 + 1)
= 20 – 3,2
= 16,8 g + 10% = 18,48 g  18,5 g
X. PENIMBANGAN
1. Acid Salisilik = 0,22
2. Sulfur PP =1g
3. Mg. Oxyd = 1,1 g
4. Zn. Oxyd = 1,1 g
5. Talc = 18,5 g
XI. TEKNIK PEMBUATAN

1. Acid Salisilik ditetesi etanol, keringkan dengan sebagian talc
2. Ayak Mg. Oxyd dengan ayakan no. 100, timbang sebanyak 1,1 g
3. Ayak Zn. Oxyd dengan ayakan no. 100, timbang sebanyak 1,1 g
4. Masukkan Mg. Oxyd kedalam mortar, g.h.h., masukan sebagian talc, g.h.h.
5. Tambahkan Zn. Oxyd, tambhakan sebagian talc, g.h.h.
6. Tambahkan sisa talc, g.h.h., ayak dengan ayakan no. 60, timbang sebanyak 20 g
7. Tambahkan sulfur P.P., g.h.h.
8. Masukkan 3 kelereng, kocok putar
9. Keluarkan kelereng
10. Kemas dan serahkan
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :
Nama : Aji N. Kolom Cek Kelengkapan Administrasi
Kelas :1A Nama dokter Jumlah obat

Alamat praktek dan no tlp Perintah memuat obat
Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937 Tanggal resep
No. 39 Tgl. 2 -2 - 2004 Paraf
R/ Formalin
Florez Zinci aa 15
Acid Boric 1,5
Balsam Peru 0,5
Kaolin
Talc. Venet. aa ad 100
Da ⅕ IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
m.f. pulv adspers OK = Formalin  Formalin diganti dengan
S. v. appNIc. paraformaldehid sebanyak
36%
 Zinc Oxcid sama dengan
Flores zinci diayak no. 100
 Acid boric diambil yang
palveratum
 Balsem peru ditetsi etanol
keringkan dengan talcum
Nama : Tn. Sri Sumantri  Semua bahan ditambah
Umur : 10% kecuali Formalin
Alamat :  Buat serbuk tabur ⅕
 Talc dianggap steril


1. Formalin = ⅓ x 15 x ⅕ = 1 formaldehid x 2 g talk
2. Flores zinci = 15 x ⅕ = 3 + 10% = 3,3
3. Acid bric = 1,5 x ⅕ = 0,3 + 10% = 0,33
4. Balsem peru = 0,5 x ⅕ = 0,1 + 10% = 0,11
5. Kaolin dan talk = 100 x ⅕ = 20
= 20 – 15,6 (0,1 + 0,3 + 3 + 1)
= 7,8
6. Talk = 7,8 + 10 % = 8,56
7. Kaolin = 7,8 + 10 % = 8,56
X. PENIMBANGAN
1. ParaFormalin =1
2. Zinc Oxyd = 3,3
3. Acid boric pulveratum = 0,33
4. Kaolin = 8,58
5. Talc Venct. = 8,58

1. Masukkan Balsem peru , tetesi etanol keringkan dengan sebagian talk gerus ad homogeny keluarkan (camp 1)
2. Masukkan acid boric pulveratum gerus halus homogeny
3. Tambahkan kaolin gerus halus homogeny
4. Tambahkan Zinc Oxcyd yang sudah diayak no. 100 tambahkan sebagian talk gerus halus homogen
5. Tambahkan campuran 1 gerus halus homogeny
6. Tambahkan sisa talk gerus halus homogeny
7. Ayak semu campuran dengan ayakan no 60
8. Timbang sebanyak 19 g masukkan paraformaldehyd 1 g
9. Masukkan ke dalam dus serbuk bersama 3 kelereng kocok putar. Keluarkan kelereng
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI
Kelas : III D Nama dokter Jumlah obat

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 01D Tgl. 16 – 10 - 2005 Paraf
Nama pasien
R/ Acid Salisilik
Balsam Peru aa 0,6
Adeps 1,2
Mg. Oxd
Zn. Oxd aa 3
Sol. Formaldehid 5
Talc. ad 20 IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
OK = Paraformaldehid  Acid Salisilik tetesi etanol
Mds. Pulv. Adspers.  Balsem Peru tetesi etanol
 Sol. Formaldehid diganti
dengan paraformaldehid
36%
 Semua bahan dilebihkan
10% para formaldehid
 Zno diayakndengan no.
100
Nama : Tn. Sri Sumantri  Semua bahan diayak
Umur : dengan ayakan no. 44
Alamat : kecuali paraformaldehid
 Paraformaldehid
ditambahkan terakhir


1. Acid Salisilik = 0,6 + 10% = 0,66
2. Balsem Peru = 0,6 + 10% = 0,66
3. Adeps = 1,2 +10% = 1,32
4. Zn. Oxcyd = 3 + 10% = 3,3
5. Mg. Oxyd = 3 + 10% = 3,3
6. Talc = 20 + 10% = 22 – (0,66 + 0,66 + 1,32 + 3,3 + 3,3 +5
= 12,76
7. Paraformaldehid = 5
X. PENIMBANGAN
2. Balse peru = 0,66
3. Adeps = 1,32
4. Zn. Oxyd = 3,3
5. Mg. Oxyd = 3,3
6. Paraformaldehid = 5
7. Talc = 12,76

1. Acid Salisilik tetesi etanol tambahkan sebagian talc gerus halus homogeny (sisihkan) camp 1
2. Baslem peru tetesi etanol tambahkan sebagian talc gerus halus homogeny (sisihkan) camp 2
3. Adeps keringkan dengan talc gerus halus homogeny
6. Tambahkan Zno yang telah diayak no. 100 gerus halus homogeny
7. Tambahkan MgO gerus halus homogeny, tambahkan sisa talc geus
8. Ayak dengan ayakan no. 40 timbang sebanyak 15 g
9. Tambahkan paraformaldehid gerus halus homogeny
10. Masukkan ke dus serbuk beserta 3 kelereng kocok putar
11. Keluarkan 3 kelereng, kemas dan serahkan
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 39 Tgl. 2 -2 - 2004 Paraf
R/ Formalin
Florez Zinci aa 15
Acid Boric 1,5
Balsam Peru 0,5
Kaolin
Talc. Venet. aa ad 100
Da ⅕ IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
m.f. pulv adspers  Formalin diganti dengan
S. v. appNIc. paraformaldehid sebanyak
36%
 Zinc Oxcid sama dengan
Flores zinci diayak no. 100
 Acid boric diambil yang
palveratum
 Balsem peru ditetsi etanol
keringkan dengan talcum
Nama : Tn. Sri Sumantri  Semua bahan ditambah
Umur : 10% kecuali Formalin
Alamat :  Buat serbuk tabur ⅕


8. Formalin = ⅓ x 15 x ⅕ = 1 formaldehid x 2 g talk
9. Flores zinci = 15 x ⅕ = 3 + 10% = 3,3
10. Acid bric = 1,5 x ⅕ = 0,3 + 10% = 0,33
11. Balsem peru = 0,5 x ⅕ = 0,1 + 10% = 0,11
12. Kaolin dan talk = 100 x ⅕ = 20
= 20 – 15,6 (0,1 + 0,3 + 3 + 1)
= 7,8
13. Talk = 7,8 + 10 % = 8,56
14. Kaolin = 7,8 + 10 % = 8,56
X. PENIMBANGAN
6. ParaFormalin =1
7. Zinc Oxyd = 3,3
8. Acid boric pulveratum = 0,33
9. Kaolin = 8,58
10. Talc Venct. = 8,58

1. Masukkan Balsem peru , tetesi etanol keringkan dengan sebagian talk gerus ad homogeny keluarkan (camp 1)
2. Masukkan acid boric pulveratum gerus halus homogeny
3. Tambahkan kaolin gerus halus homogeny
4. Tambahkan Zinc Oxcyd yang sudah diayak no. 100 tambahkan sebagian talk gerus halus homogen
6. Tambahkan sisa talk gerus halus homogeny
7. Ayak semu campuran dengan ayakan no 60
8. Timbang sebanyak 19 g masukkan paraformaldehyd 1 g
9. Masukkan ke dalam dus serbuk bersama 3 kelereng kocok putar. Keluarkan kelereng
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI
Kelas : 1II A Nama dokter Jumlah obat

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 5B Tgl. 13 – 1 – 2005
R/ Acid Salisilik 0,5%

Mentol 0,5%
ZnO 5%
Amylum 5%
Kaolin
Talc. Venct. aa ad 30
IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
Mds bedak keringat  Talc dianggap steril
bunset  Acid Salisilik tetesi etanol
 Zno diayak dengan mesh
100
 Bahan dilebihkan 10%
 Mentol tetesi etanol
Nama : Sudigar
Umur :
Alamat :


0,5
1. Acid Salisilik = (100 x 30) = 0,165
0,5
2. Mentol =( x 30) = 0,165
100
0,5
3. ZnO =( x 30) = 1,65
100
0,5
4. Amylum manihot =( x 30) = 1,65
100
5. Kaolin & talc venct = 33 – (0,165 + 0,165 + 1,65 + 1,65)
= 29,37 = 29,4
6. Kaolin = 14,7
7. Talc = 14,7
X. PENIMBANGAN
1. Acis Salisilik = 0,165
2. Mentol = 0,165
3. ZnO = 1,65
4. Amilum manihot = 1,65
5. Kaolin = 14,7
6. Talc = 14,7

1. Acid Salisilik + mentol tetesi etanol gerus halus homogeny keringkan dengan talc
2. Tambahkan ZnO tang telah diayak dengan ayakan no. 100 gerus halus homogeny
3. Tambahkan amilum manihot, gerus halus homogeny
4. Tambahkan kaolin, gerus halus homogeny
5. Tambahkan sisa talc, gerus halus homogen
6. Ayak dengan ayakan no. 100 timbang sebanyak 30 g
7. Masukkan wadah + 3 kelereng kocok putar
KEMASAN : Dus tabur

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 15 Tgl. 17 – 1 – 2005 Paraf
R/ Chapora
Mentol aa 2%
Balsam Peru
Bolus alba
Talc. aa ad 10
m.f. pulv adspers IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

S. u. e.  Champora, mentol,
balsam peru tetesi etanol
 Camp bahan diayak no 60
10%
 Talc & kaolin dianggap
steril
Nama : Akbar
Umur :
Alamat :


2
1. Champora = 100 x 10 = 0,2+10% = 0,22
2
2. Mentol = 100 x 10 = 0,2+10% = 0,22
3
3. Balsam peru = x 10 = 0,3+10% = 0,33
100
1 1
4. Bolus alba = (10 – (0,22+0,22 + 0,33)) + 10% = 0,33 + 10%
2 2
= 5,0765
1
5. Talc = 9,23 + 10% = 4,615 + 10% = 5,0765 = 5,0765
2
X. PENIMBANGAN
1. Champora = 0,22
2. Mentol = 0,22
3. Balsam Peru = 0,33
4. Bolus alba = 5,0765
5. Talc = 5,0765

1. Masukkan cahmpora tetesi etanol keringkan dengan talk (camp 1)
2. Masukkan mentol tetesi etanol keringkan dengan talk (camp 2)
3. Masukkan balsam peru tetesi etanol keringkan dengan talk (camp 3)
4. Camp 1 + camp 2 gerus halus homogeny
5. Tambahkan bolus alba gerus halus homogeny
6. Ayak semua camp bahan dengan ayakan no. 60
7. Timbang 10 g, kocok putar beserta 3 kelereng
8. Keluarkan kelereng, kemas dan serahkan
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Kecamatan : Rancabadak
Kotamadya : Bandung Tanggal resep
No. 36 Tgl. 19 -1 - 2004 Paraf
Nama dokter
R/ Bacitracin 10.000 UI / g Nomor SIP
Sulfur Dep 2
Balsam Peru 0,5
Zinci Oxyd 4
m.f. pulv adspers 20

S. part. Dolen. AppNIq.
OK = Bacitracin  Bacitracin antibiotik expire
date Desember 2004
 Bacitracin dan sulfur tidak
ikut diayak
 Zonco Oxyd diayak dengen
ayakan no. 100
Nama : Rizal (30 kg)  Balsam peru tetesi etanol
Umur :  Sulfur dituNIs sulfur
Alamat : Sublimatum
kecuali Bacitracin dan
sulfur


1. Bacitracin 10.000 UI/g
20 x 10.000 unit = 200.000 unit
200.000
Bacitracin 60.000 UI/g = 60.000 =3,333
2. Sulfur =2
3. Balsam peru = 0,5 + 10% = 0,05
4. ZnO = 4 + 10% = 4,4
5. Talcum = 20 – (2 + 4 + 0,5 + 3,333)
= 10,2 + 10% = 11,2
X. PENIMBANGAN
1. Bacitracin = 3,333
2. Sulfur =2
3. Balsam peru = 0,55
4. Zinci Oxyd = 4,4
5. Talcum = 11,2

1. Balsam peru tetesi etanol keringkan dengan sebagian talcum gerus halus
2. Tambahkan ZnO yang telah diayak dengan pengayak no. 100 gerus halus homogeny
3. Tambahkan sisa talc gerus halus homogeny ayak dengan ayakan no. 60 (dikeluarkan camp 1)
4. Masukkan sulfur gerus halus
5. Tambahkan Bacitracin gerus halus homogeny timbang sebanyak 14,7 (11,2 + 4 + 0,5)
6. Tambahkan camp 1 gerus halus homogeny
7. Masukkan ke dalam dus serbuk tabur tambah 3 kelereng kocok putar
8. Keluarkan kelereng, kemas dan serahkan
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI
Nama : Syifa F. Kolom Cek Kelengkapan Administrasi
Kelas : XI - B Nama dokter Jumlah obat

Tanggal : 16 – 6 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
No. 5D Tgl. 11 – 5 – 2008
R/ Serbuk tabur Seng UndesiNInat 20 g

S. u. e.

 Talcum diayak no. 100
 Zinci Undecylenac diayak
Nama : Tiara no. 100
Umur :  Semua bahan dilebihkan
Alamat : 10%
 Acidum Undecylenicum
tetesi etanol

Serbuk tabur seng undesilenat
Tiap 50 g mengandung :
R/ Acidum Uncdecylenicum 1 g
Zinci Undecylenas 5g
Talcum 18 g
Kaolinum 26 g
Fornas Hal. 305


20
1. Acidum undecylenicum = 50 x 1 g = 0,4+10% = 0,44
20
2. Zinci undecylenicum = 50 x 5 g = 2 +10% = 2,2
20
3. Talcum = x 18 = 7,2 +10% = 7,92 -→ 8 g
50
20
4. Kaolin = x 26 = 10,4 +10% = 11,44 -→ 11 g
50
X. PENIMBANGAN
1. Acidum undecylenicum = 440 mg
2. Zinci undecylenicum = 2,2 g
3. Talcum =8g
4. Kaolin = 11 g

1. Ayak talc dengan ayakan no. 100, ambil 8 g
2. Ayak zinci undecylenicum dengan ayakan no. 100, ambil 2,2 g
3. Masukkan acid undecylenicum tetesi etanol keringkan dengan sebagian talc
4. Tambahkan zinci undecylenicum, g.h.h.
5. Tambahkan kaolinum, g.h.h.
6. Tambahkan sisa talcum, g.h.h.
7. Ayak dengan ayakan no. 60, timbang sebanyak 20 g
8. Masukkan 3 kelereng, kocok putar
9. Keluarkan kelereng
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :
Kelas : III A Nama dokter Jumlah obat

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 4e Tgl. 2 -9 - 2005 Paraf
R/ Talk 15
Ichtamol
Formalin aa 5%
Flores Zinci
Mg. Stearat aa 15%
m.f. pulv adspers IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

S. u. e. OK = Paraformaldehid  Formalin diganti dengan
paraformaldehid
 Flores Zinci sama dengan
ZnO
 Talk, ZnO Mg. Stearat
dilebihkan 10%
 Talk dianggap steril
Nama : Tn. Sri Sumantri

Umur :
Alamat :


1. Talc = 15 g + 10% = 16,5
5%
2. Ichtamol = 100% x 15 = 1,25 + 10% = 1,375
5
3. Paraformaldehid = 60 x 15 = 1,25 + 10% = 0,45
15
4. ZnO = x 15 = 3,75 + 10% = 4,125
60
15
5. Mg stearat = 60 x 15 = 3,75 + 10% = 4,125
X. PENIMBANGAN
1. Talc = 16,5
2. Ichtamol = 1,375
3. Paraformaldehid = 0,45
4. Zinci Oxyd = 4,125
5. Mg stearat = 4,125

1. Ichtamol gerus halus keringkan dan talk (camp 1)
2. Masukkan ZnO gerus halus sudah diayak dengan ayakan no. 100, tambahkan Mg. Stearat
3. Tambahkan talk gerus halus homogeny
4. Masukkan camp 1 gerus halus homogeny
5. Ayak dengan ayakan no. 100, masukkan dalam mortar timbang 22,5
6. Masukkan paraformaldehid gerus halus homogeny
7. Masukkan dalam dus serbuk, beri 3 kelereng putar kocok, keluarkan
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI
Kelas : Nama dokter Jumlah obat

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 10.4 Tgl. 27 - 4 - 2007 Paraf
R/ Acid saNIsilk 0,5

Mentholum 0,05
Mikonazol 1%
Talc. Venct. ad 10
S. u. e.
10%
 Diayak dengan ayakan no.
60
 Pembuatan dianggap steril
 Mentholum dan acid
Nama : Karjan Salisilik tetsi etanol
Umur :  Talk dianggap steril
Alamat :


1. Acid Salisilik = 0,5 + 10% = 0,55
2. Mentholum = 0,05 + 10% = 0,055
3. Mikonazol = 1% = 0,11 + 10% = 0,11
4. Talc Venct = 10 + 10% = 11 – (0,55 + 0,055 + 0,11)
= 11 – 0,715
= 10,205  10
X. PENIMBANGAN
2. Mentholum = 0,055
3. Mikonazol = 0,11
4. Talc Venct = 10

1. Masukkan mentholum dan acid Salisilik tetesi etanol gerus halus homogeny keringkan dengan talc
2. Masukkan mikonazol dan sebagian talc gerus halus homogeny
3. Ayak semua bahan dengan ayakan no. 60
4. Timbang sebanyak 10 g
5. Masukkan dalam dus + 3 buah kelereng, kocok putar keluarkan
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI
Kelas : II A Nama dokter Jumlah obat

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 3 Tgl. 10 -11 - 2005 Paraf
Nama pasien
R/ Clindamycin cream 1% 10 g
Contin
Sulfur 0,2
S. 4 dd apNIe

OK = Clindamycin  Sulfur : depuratum
Sublimatum
Precipitatum
 Clindamycin expire date
Desember 2005
Nama : Junia
Umur :
Alamat :

Vanishing cream IMO hal. 72
Clindamycin cream
R/ Acid stearat 15
Clindamycin 1%
Cera alba 2
Vas. Albi 8
TEA 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest 65,5

1
1. Clindamycin = x 10=0,1
100
Basis Cream
99,7
2. Acid stearic = 10 x 15 = 1,5
99,7
3. Cera alb =
10
x 2 = 0,2
99,7
4. Vas alb = 10 x 8 = 0,8
99,7
5. TEA = x 1,5 = 0,15
10
99,7
6. Propilenglikol = 10 x 8 = 0,8
99,7
7. Aquadest = 10 x 65,5 = 6,5
8. Sulfur = 0,2
X. PENIMBANGAN
1. Clindamycin = 0,7
2. Acid stearic = 0,5
3. Cera alb = 0,2
4. Vas alb = 0,8
5. TEA = 0,15
6. Propilenglikol = 0,8
7. Aquadest = 6,5
8. Sulfur = 0,2

1. Panaskan mortar
2. Masukkan acid stearic + vaselin alb + cera alb dalam cawan panaskan
3. Propilenglikol + TEA + Air panas, larutkan
4. Gerus camp asam + kasa dalam suhu yang sama
5. Masukkan Clindamycin gerus halus homogeny
6. Maasukkan sulfur depuratum gerus halus homogeny
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
APOTEK BUMI SILIWANGI I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
JL. RINCIK BUMI – TELP. (022) 2011629
APOTEKER : DRS. H. ZAINAL ANIM, APT. Tanggal resep
SIPA NO : Paraf
SANINAN RESEP
UNTUK : SULE
DARI DOKTER : Dr. SALAMON
TGL. PENUNISAN R/ : 8 – 3 – 2006
R/ Sol. Paraformaldehid 5
ZnO 3,5%
MgCO3 7,5% IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
Talc. ad 100 OK = Sol. formaldehid  Sol. Formaldehid sama
dengan paraformaldehid
m.f. pulv adspers 36%
S. 3 dd u. e.  Zinc Oxcid sama dengan
Det 80 Flores zinci diayak no. 100
 Zat ditambah 10% kecuali
formaldehid
 Zat (talc, MgCO3, ZnO)
diayak ayakan no. 60
Nama : Sule
Umur :
Alamat :


36 40
1. Formaldehid = 5 x 100
x 100
= 0,36
3,5
2. ZnO = 100 x 20 = 0,17+10% = 0,77
7,5
3. Mg. Carbonat x 20 = 1,5+10% = 1,65
= 100
4. Talc = 20 – (0,36 + 0,7 + 1,5)
= 17,99
X. PENIMBANGAN
1. Formaldehid = 0,36
2. ZnO = 0,77
3. Mg. Carbonat = 1,65
4. Talc = 17,99

1. ZnO diayak dengan ayakan no. 100
2. Tambahkan Mg. Carbonat gerus ad homogeny
3. Tambahkan talc gerus ad homogeny
4. Timbang 19,64
5. Tambahkan Formaldehid gerus ad homogeny
6. Masukkan dust tambahkan 3 kelereng kocok putar
KEMASAN : Dus bedak

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI
Kelas : XII - C Nama dokter Jumlah obat

Tanggal : 17-1 1 - 2008
PRAKTIKUM RESEP
Dr. Ardilia I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jl. NIrwana No. 4 – Bandung
SIPD : 0234/IP/D/93 Tanggal resep
No. 2A Tgl. Paraf
Nomor resep
R/ Albiotin 3% Pro
Belerenag endap 5%
Kamfer 1%
Aqua calcis 60 ml
Aqua Rosae ad 100 ml
Mds. Obat jerawat

OK : Clindamycin  Belerang endap = sulfur
preacipitatum
 Aqua calcis = culcir
Nama : Vina hydroxyd solution
Umur :  Kamfer tetesi etanol
Alamat :  Sediaan dibuat suspense
 Expire date Klindamycin
Desember 2009

Albiotin :
Klindamycin HCl 150 mg
300 mg
ISO hal. 115 Vol. 41


3
1. Klindamisin = 100 x 100 ml = 3 x 150 = 450 mg (larut dalam etanol)
5
2. Sulfur prae = 100 x 100 ml = 5 g (ptt)
1
3. Kamfer = 100 x 100 ml = 1 g | 1 x 1 = 1 ml (etanol)
4. Aqua calcis = 60 ml
5. Aqua rosae ad 100 ml
1
6. PGS = 100 x 5 g = 0,05 g = 50 mg, ad = 7 x 0,05 = 0,35 ml -→ 1 ml
X. PENIMBANGAN
1. Klindamisin = 450 mg
2. Sulfur prae =5g
3. Kamfer =1g
4. Aqua calcis = 60 ml
5. Aqua rosae ad 100 ml

1. Kalibrasi botol 100 ml
2. Kembangkan PGS dalam 1 ml + air, aduk ad mucilage
3. Masukkan sulfur praecipitatum dalam mucilage ad corpus, masuk botol
4. Larutan kamfer dalam 1 ml etanol, masuk botol
5. Larutan Klindamisin dalam etanol, masuk botol
6. Tambahkan aqua calcis 60 ml
7. Tambahkan aqua rosae ad 100 ml, kocok kuat
KEMASAN : Botol 100 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI & KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. E Tgl. 1 – 3 – 2006
R/ Iodii 0,11
Gliserin 15
Kalii Iodida
Aqua aa ad 300
S. gargarisma
Da ⅓ pars IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
 Usul g = ml
 Iodi dilarutkan dalam KI
 KI diambil dari NaI di Tet.
iodii
 Kalsi Iodii 5 ml
Nama : Tn. Sri Sumantri

Umur :
Alamat :

Tet. Iodii, tiap :
R/ Iodium 2g
NaI 2,44
Aetanol 50 ml
Aquadest ad 100 ml
Fornas hal. 160
Pengenceran
33
Iodium = 50 x v = 2
50.2
v = 33 =3,3=4
sisa = 4 -2 = 2 ml
0,1
Kadar Iodida = 300
x 100%= 0,03%

1
1. Iodium = 3
𝑥 0,1 = 0,033
1
2. Gliserin = 𝑥 1,5 = 5
3
3. KI = 2 = 2,4
0,1 𝑥 2,4 1
0,1 = 2 = 0,12 𝑥 3
= 0,4
4. Aquadest ad 100 ml
X. PENIMBANGAN
1. Iodium = 0,033
2. Gliserin = 5
3. KI = 0,4
4. Aquadest ad 100

2. Larutkan Iodii dalam larutan KI, masukkan ke dalam botol
3. Tambahkan gliserin + aquadest ad 100 ml. Kocok
4. Kocok dan serahkan
KEMASAN : Botol
WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 01B Bdg, Tgl. 31 – 8 – 2005 Paraf
R/ Bisacodil supp No II
Max 2 dd 1 supp
S. p.r.n. supp I

OK : Bisacodyl  Penimbangan bahan
dilebihkan 1 supp
 Berat supp 3 g
 Pengenceran Bisacodyl
Nama : Ny. Agnes M.
Umur :
Alamat :

Pengenceran Bisacodyl 1 : 10
Bisacodyl 50
Amilum 450
500 mg
30
500
x 500=300 mg (sup) sisa pengenceran = 500 – 300 = 200 mg

1. Bisacodyl = 10 mg x 3 = 30 mg (HP – 0,3)
2. Oleum cacao = (3 g x 3) – (0,3 – HP)
= 9 – 0,3
= 8,7
X. PENIMBANGAN
1. Bisacodyl = HP = 0,3
2. Oleum cacao = 8,7

1. Lakukan pengenceran Bisacodyl dengan perbandingan (1 : 10), HP = 300 mg, SP = 200 mg (kemas dan serahkan)
2. Oleum cacao diris-iris, gerus halus
3. Tambahkan Bisacodyl (HP = 300 mg) gerus halus homogeny
4. Massa digulung dan dipotong dua bagian dibentuk torpedo ditimbang sampai 3 g
KEMASAN : Dus Supp

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. D Tgl. 2 -9 - 2005 Paraf
R/ Ephedrin HCl 0,05
m.f. supp e mass a gelatin
dtd no Ii
S. prn. Supp I
Mark b dd I IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
OK : Ephedrin HCl  Dasar supp gelatin gliserin
 Pembuatan dilebihkan
Nama : Euis
Umur : 17 tahun
Alamat :

Gliserol gelatin :
R/ Gliserin 20%
Gelatin 14%
Aqua ad 100%

1. Ephedrine HCl = 0,05 x 3 = 0,15
2. Basis = (2 x 3) – 0,15
= 6 – 0,15 = 5,85
20
3. Gliserin = 100 x 5,985 = 4,195
14
4. Gelatin = 100 x 5,985 = 0,82
16
5. Aqua = 100 x 5,985 = 1 ml
X. PENIMBANGAN
1. Ephedrine = 0,15
2. Gliserin = 4,195
3. Gelatin = 0,82
4. Aqua = 1 ml

1. Gelatin + gliserin + air dilumerkan di PA ad larut
2. Tambahkan ephedrine, aduk ad homogeny
3. Masukkan ke dalam cetakan yang diolesi paraffin liq
4. Dinginkan di lemasri es ad 15 menit
KEMASAN : Dus supp

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal : 22 – 9 - 2008
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937 Paraf Bisacodyl
No. 6A Tgl. 22 -9 - 2008 1h = 300 mg
R/ Dulcolax supp no II
S. 2 x 1
Nama : Ny. Hilda

Umur :
Alamat :

Dulcolax supp, tiap suppo : Zat dalam resep
R/ Bisacodyl 10 mg Tiap suppo mengandung 10 mg, Bisakodil :
ISO Vol. 41 hal. 389 2 𝑥 10
1h = 𝑥 100% = 66,67%
30

1. Bisacodil : 10 x 3 = 30 mg
2. Oleum cacao : 3 x 3 = 9 g = 9000 mg x 30 =8,97 = 8,9 g
X. PENIMBANGAN
1. Bisacodil : 30 mg
2. Ol. Cacao : 8,9 g

1. Ol. Cacao, g.h.h.
2. Tambahkan Bisacodyl, g.h.h.
3. Bentuk suppo seperti torpedo dipotong memanjang, potong menjadi 2 bagian
4. Timbang masing-masing 3 g, masukkan ke dalam wadah
KEMASAN :
WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
PUSAT KESEHATAN MASYAQRAKAT I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Kecamatan : Rancabadak
kotamadya : Bandung Tanggal resep
R/ Antazolin HCl 0,5% Paraf
Zinci Sulfas 0,1 Signa
Dinatrii Hydrogenphosph 2,03 Mf.
Natrii Dilydrogenphosph 0,37
Aqua pro injectione ad 20 ml
m.f. gtt. cph

S. 3 dd h gtt I
 PTB Antazolin HCl = 0,132
 PTB ZnSO4 = 0,1
 Zat dilebihkan 10 %
 Lakukan penyaringan
 Sterilisasi tidak dilakukan
 ZnSo4 = 5 ml
Nama : Abu bakar  Antazolin HCl = 1 : 50
Umur :  NaH2PO4 = 0,36
Alamat :  Na2HPO4 = 0,42

A. Umur :
0,1
ZnSo4 : 20 𝑥 100% = 0,5%
2,03
NaH2PO4 : 20
𝑥 100% = 10,15%
0,37
Na2HPO4 : 𝑥 100% = 1,85%
20
Antazolin HCl : 0,5%
B. Zat dalam resep

0,52−(0,5% .−,132) + (0,55% .0,1) + (10,5% .0,56) + (1,85% +0,42)
PTB = 0,576
0,512 −1,024
=
0,576
−0,504
= 0,576
= - 0,875  Hipertonis
Bt = 0,9 – (- 6,875) – 1,775


5
1. Antazolin HCl = 𝑥 20 = 1 + 20% = 0,1
100
2. ZnSO4 = 0,1 + 20% = 0,11
3. NaH2PO4 = 2,03 + 20% = 0,26
4. Na2HPO4 = 0,37 + 20% = 0,4
5. Aqua = 20 + 20% = 2,2
X. PENIMBANGAN
1. Antazolin HCl = 1,1
2. ZnSO4 = 0,11
3. NaH2PO4 = 2,76
4. Na2HPO4 = 0,4
5. Aqua = 20 ml

1. Kalibrasi botol tetes 20 ml, gelas kimia 22 ml
2. Larutkan Antazolin HCl dalam 7 ml aqua masukkan gelas kimia
3. Larutkan ZnSO4 dalam 2 ml aqua masukkan gelas kimia
4. Larutkan NaH2PO4 dalam 8 ml aqua masukkan gelas kimia
5. Larutkan Na2HPO4 dalam 3 ml aqua masukkan gelas kimia
6. Ad kan gelas kimia 22 ml, masukkan ke dalam botol
7. Saring dengan kertas penyaring, filtrate pertama dan kedua buang
8. Ad kan sampai 20 ml
KEMASAN : Botol tets

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 013 Tgl. 18 -1 - 2006 Paraf
Nama
R/ Ephedrin HCl 1%
Antistin 0,5%
Glacos 5%
m.f. gutt. Nasal 20 ml

S. prn. Gtt I - II
OK : Ephedrin HCl  Antistin = antazolin HCl
 Ephedrin = 1 : 4
 Antazolin = 1 :50
 Glucos ml
Nama : Fuzi
Umur :
Alamat :


1
1. Ephedrin HCL = 100
x 20 = 0,2
0,1
2. Antazolin HCl = 100
x 20 = 0,1
5
3. Glucos = x 20 = 1
100
X. PENIMBANGAN
1. Ephedrin HCL = 0,2
2. Antazolin HCl = 0,1
3. Glucos =1

1. Larutkan epedrin HCl dalam 1 ml air masukkan dalam botol
2. Larutkan Antazolin dalam 5 ml air masukkandalam botol
3. Larutkan glucose dalam 1 ml air masukkan dalam botol
4. Tambahkan aquadest ad 20 ml dalam botol
KEMASAN : Botol tetes

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
No. 4B Bdg, Tgl. 25 – 8 – 2008 Paraf

Natriin chloride 0,075
Propilenglikol 0,75 ml
Aquadest ad 20 ml
m.f. guttae nasales

S. 1 dd gtt II IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
OK : Ephedrin HCl  Kelarutan :
Ephedrin HCl 1 : 4
Natrii Chloride 1 : 2,8
PEG dapat bercampur
dengan air
 g = ml
Nama : Evita
Umur :
Alamat :

Kelarutan :
Ephedrine HCl = 0,15 x 4 = 0,6  1 ml
Natrii chloride = 0,075 x 2,8 = 0,21  1 ml

1. Ephedrine = 0,15
2. Natrii chloridum = 0,075
3. Propilenglikol = 0,75 ml  1 ml
4. Aqua ad 20 ml
X. PENIMBANGAN
1. Ephedrine = 0,15
2. Natrii chloridum = 0,075
3. Propilenglikol = 0,75 ml  1 ml
4. Aqua ad 20 ml

1. Kalibrasi botol tetes ad 20 ml
2. Larutan Natrii chloride dalam 1 ml air, masuk botol
3. Larutan Ephedrin HCl dalam 1 ml air, masuk botol
4. Masukkan PEG, kocok ad homogeny
5. Tambahkan aqua ad 20 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
Dr. Handayani Wijayakusuma I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jl. Jend. Sudirman 638 telepon 6013205
BANDUNG Tanggal resep
SIP. No : 05/DINKES/2005 Paraf
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012
R/ Phenylephrini HCl 0,15

Natrii Pyrosulfit 0,075
Propilenglikol 0,75 ml
Sol. Physiologic ad 20 ml
m.f. guttae nasales IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

S. 1 dd gtt II OK : Ephedrin HCl  Kelarutan :
Phenylephrini HCl (ml)
 g = ml
 NaCl = 0,9%
Nama : Barqoui
Umur : 16 tahun
Alamat :


1. Phenylephrini HCl = 50 mg
2. Natrii Pyrosulfit = 20 mg
3. Propilenglikol = 1 ml
0,9
4. Sol. Physiologic ad 20 ml ----- NaCl = 100 x 100 = 0,9 g = 900 mg
X. PENIMBANGAN
5. Phenylephrini HCl = 50 mg
6. Natrii Pyrosulfit = 20 mg
7. Propilenglikol = 1 ml
8. Sol. Physiologic ad 20 ml ----- NaCl = 900 mg

1. Larutkan phenilephrin Hcl dalam masuk botol
2. Masukkan Natrii pirosulfit
3. NaCl dalam ml air, masuk botol
4. Tambahkan propilenglikol

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
Dr. Handayani Wijayakusuma I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jl. Jend. Sudirman 638 telepon 6013205
SIP. No : 05/DINKES/2005 Paraf
No. D4 Tgl. 13 – 12 – 2014
R/ Tetrahidrozolina HCl 0,5 mg / ml

Dapar fosfat pH 7,4 ad 10 ml
NaCl qs ad isotonis
m.f. gtt opth

S. 2 dd gtt II ods IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
 Dapr fosfat pH 7,4
 NaH2PO4 = 0,8% 20 ml
 Na2HPO4 = 0,947% 80 ml
 Usul dengan bi dist, PTB =
0,16. Tetrahidolizolina PTB
=
Nama : Royadi  Semua bahan ditambah
Umur : 20%
Alamat :

Tetrahidrolizolina = 0,5 mg / ml x 10 ml A. Umur
= 5 mg 0,8 20
NaH2PO4 = 100 x 100
x 10 ml = 0,016
0,947 80
Na2HPO4 = x x 10 ml = 0,175
100 100
10
NaCl = 100 x 0,44 = 0,044
B. Zat dalam resep
W = 0,52 – (0,05% x 0,16)
= 0,506 g / 100 ml
16
Pengenceran 50 Xx=4
NaH2PO4 x = 0,5  6
SP = 6 – 4 = 2 ml
Perbandingan 50 : 5 : 5
1 : 100
Pengenceran tetrahidrozolina Hcl

6
50
X x =2
x = 2 9,3 = 8
SP = 8 – 2 = 6 ml
Perbandingan 50 : 80
1 : 100

1. Tetrahidrozolina HCl : HP = 6 ml
SP = 8 ml
2. NaH2PO4 : HP = 8 ml
SP = 6 ml
3. Na2HPO4 : 0,775 + 0,2 = 0,09
4. NaCl : 0,094 + 0,2 = 0,1128
5. Aqua : 10 ml + 0,2 = 12
X. PENIMBANGAN
1. Tetrahidrozolina HCl : HP = 6 ml
2. NaH2PO4 : HP = 8 ml
3. Na2HPO4 : 0,09
4. NaCl : 0,1128
5. Aqua : 12

1. Kalibrasi botol 10 ml dan gelas kimia 12 ml
2. Lakukan pengenceran NaH2PO4 perbandingan 1 : 100 dan tetrahidrozolin perbandingan 1 : 100
3. Larutkan Na2HPO4 masukkan ke dalam gelas kimia
4. Larutkan NaCl masukkan ke dalam gelas kimia
5. Saring larutan filtrate 1 dan 2 buang

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :
Nama : Kolom Cek Kelengkapan Administrasi

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. 8B Bdg, Tgl.

Gelatin 20%
Gliserin 70%
Aqua 10%
m.f. suppo dtd no. II

S. bila sesak supp IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

Nama : Rendy
Umur : 26 tahun
Alamat :

X. PENIMBANGAN
KEMASAN :
WADAH :
ETIKET :
LABEL :

Tanggal : 20 – 10 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. 8A Tgl. 14 – 1 – 2012
R/ PIlocarpin HCl 0,5

Benzalkoni chloride 1
Dinatrii edetas 5
Aqua pro inj ad 100 ml
m.f. collyrum
S. u. e. IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
Nama : Evita
Umur :
Alamat :

X. PENIMBANGAN
KEMASAN :
WADAH :
ETIKET :
LABEL :
Nama : Aji Najihudin Kolom Cek Kelengkapan Administrasi
Kelas : II - A Nama dokter Jumlah obat

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
No. 7A Bdg, Tgl. Paraf
R/ Atropin SO4 1,5%

NaCl qs ad isot
m.f. gtt opt 10m l

S. 3 dd gtt II ods

 Aquabidest diganti dengan
aquabidest
 PTB Atropin = 0,074
 PTB NaCl = 0,576
Nama : Doni  Bahan-bahan disaring dan
Umur : dilebihkan 20%
Alamat :  Kelarutan Atropin SO4 1 : 1
 Kelarutan NaCl dalam air 1
: 20


15
1. Atropine sulfat = x 10 = 0,15 + 20% = 0,18
100
2. NaCl = 0,07 + 20% = 0,84
3. Aquadest ad 10 ml + 20% = ad 12 ml
X. PENIMBANGAN
1. Atropine sulfat = 0,18
2. NaCl = 0,84
3. Aquadest = 12 ml

1. Kalibrasi botol 10 ml dan kalibrasi gelas kimia 12 ml
2. Larutkan Atropin SO4 dalam 1 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
3. Larutkan NaCl dalam 1 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
4. Tambahkan aquadest ada 12 ml
5. Saring larutan tersebut 1 -2 ml filtrate pertama buang
6. Lanjutkan penyaringan sampai batas kalibrasi botol (ad 10 ml)

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 8B Bdg, Tgl. 5 – 10 – 2004 Paraf
R/ Atropin SO4 2%
Dapar Fosfat pH 7,2 10 ml
m.f. gtt opth 15 ml

S. 2 dd gtt II ods

OK : Atropin SO4  Sterilisasi tidak dilakukan
 Pengisotonis NaCl
 Pengenceran NaH2PO4 (1 :
80)
Nama : Arman Syafei 20%
Umur :
Alamat :

A. Umur
Dapar fosfat (10 ml sudah isotonis)
0,8 30
NaH2PO4 = x x 10 = 0,024
100 100
0,947 70
Na2HPO4 = 100
x 100
x 10 = 0,066
10
NaCl = 0,45 x 100 = 0,45
10 ml sudah isotonis dan 5 ml belum
B. Zat dalam resep

0,52 (0,074−2)
IO = 0,576
0,52−0,148
= 0,576
= 0,646
5
Untuk 100 x 0,646 = 0,032
NaCl yang ditambahkan

0,032 + 0,045 = 0,077
2 0,3
NaH2PO4 = 0,029 100
x 100 = 0,3 . 5
x 100 = 6
29
Pengencerean = x n = 2 ml
50
50
N= 29
x 2 = 3,45 ml−→ 4 ml
Sisa pengenceran 4 ml – 2 ml = 2
Perbandingan = 50 mg : 4
1g : 80  1 : 8
Kelarutan NaCl = 1 : 28

2
1. Atropine SO4 = x 15 = 0,3 + 20% = 0,36
100
2. NaH2PO4 = 0,029 + 20% = 0,029
3. Na2HPO4 = 0,066 + 20% = 0,079
4. NaCl = 0,077 + 20% = 0,02
5. Aquadest ad = 15 ml + 20% = 18 ml
X. PENIMBANGAN
1. Atropine SO4 = 0,36
2. NaH2PO4 = 0,029
3. Na2HPO4 = 0,079
4. NaCl = 0,02
5. Aquadest ad = 18 ml

2. Larutkan Atropin SO4 dalam 2 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
3. Lakukan pengenceran NaH2PO4 (1 : 20) masukkan ke dalam gelas kimia sisa kemas dan serahkan
4. Larutkan Na2HPO4 dalam 4 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
6. Tambahkan aquadest ada 18 ml masukkan ke dalam gelas kimia
7. Saring campuran tadi 1 -2 ml filtrate pertama lalu buang
8. Lanjutkan penyaringan ad 15 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
Dokter Insanudin I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jl. Sersan Bajuri 3 Bdg Telp. 211876
SIP No. 04 / LAT / 1999 Tanggal resep
No. UC2 Tgl. 18 – 10 – 2004 Paraf
R/ Neomisin sulfat 0,3%

Dapar fosfat pH 7,3 8 ml
Aquabidest steril ad 15 ml
m.f. gtt opth isotonis

S. 3 dd gtt II ods
OK : Neomisin sulfat  Sterilisasi tidak dilakukan
aquadest
 pH 7,3 diganti dengan 7,2
 NaH2PO4 0,8% 30 ml
 Na2HPO4 0,947% 70 ml
Nama : Tn. Parto Sumarwoto  NaCl yang diperlukan 0,45
Umur : g / 100 ml
Alamat :  Semua bahan dilebihkan
10%
 PTB Neomisin sulfat 0,063
 Pengenceran NaH2PO4 1 :
80
 Kelarutan :
Neomisin sulfat 1 : 3
NaH2PO4 1:1
Na2HPO4 1:5
NaCl 1 ; 2,8
 Expire date Neomisin
sulfat Desember 2005
 Sediaan Neomisin sulfat
650.000 UI / g

A. Umur
8 ml sudah isotonis
0,8 30
1. NaH2PO4 = 100 x 100 x 8 = 0,0192
0,947 70
2. Na2HPO4 = 100
x 100 x 8 = 0,053
8
3. NaCl = 100 x 0,45 = 0,036
0,3
4. Neomisin sulfat = 100 x 15 = 0,045
0,045
5. Dalam 7 ml : 7 x 100 = 0,6%
B. Zat dalam resep

0,52−(0,6 .0,063)
6. IO = 0,567
0,52−0,038
= 0,567
= 0,837 g / 100 ml
NaCl yang ditambahkan

0,036 + 0,059 = 0,095 g

Pengenceran NaH2PO4
23
x n = 2 ml
50
23
n = 2 ml x 50
= 4,3  4
Sisa pengenceran 4 -2 = 2 ml
Perbandingan 50 : 4
1 : 10

0,3
1. Neomisin sulfat = x 15 = 0,045 + 10% = 0,05
100
2. NaH2PO4 = 0,0192 + 10% = 0,023
3. Na2HPO4 = 0,053 + 10% = 0,0636
4. NaCl = 0,895 + 10% = 0,114
5. Aquabidest = 15 ml + 10% = 18
X. PENIMBANGAN
1. Neomisin sulfat = 0,05
2. NaH2PO4 = 0,023
3. Na2HPO4 = 0,0636
4. NaCl = 0,114
5. Aquabidest = 18

2. Larutkan Neomisin sulfat dengan 1 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
3. Larutkan Na2HPO4 dalam 1 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
5. Lakukan pengenceran NaH2PO4 (1 : 80) sisa pengenceran kemas dan serahkan
6. Saring larutan dalam gelas kimia filtrate 1 :2 dibuang, teruskan penuangan

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. V A Bdg, Tgl. 6 – 5 – 2004 Paraf
R/ ZnSO4 0,3
Acid Boric qs
Aquabidest ad 100 ml
m.f. sol isootnis

S. collyrium
 PTB ZnSO4 = 0,08
 PTB Acid Boric = 0,28
aquadest
 Acid Boric larut dalam 1 :
Nama : Amran 20 (air panas)
Umur :  ZnSO4 = SM 1
Alamat :

0,3
ZnSO4 = 100
x 100% = 0,3%
0,52−(0,3+0,08)
IO = 0,28
0,496
= 0,28
= 1,77 g / 100 ml
Acid Boric yang ditambahkan

100
100
x 1,77 = 1,77 g / 100 ml

1. ZnSO4 = 0,3 + 30% = 0,39
2. Acid Boric = 1,77 / 100 + 30% = 2,3
3. Aquabidest ad 100 ml + 30% = ad 130
X. PENIMBANGAN
1. ZnSO4 = 0,39
2. Acid Boric = 2,3
3. Aquabidest = 130 ml

2. Larutkan ZnSO4 dengan 2 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
3. Larutkan Acid Boric dalam 46 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
4. Goyangkan gelas kimia. Tambahkan aqua ad 130 ml goyangkan
6. Lakukan penyaringan 1 – 3 ml filtrate pertama buang

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
R/ chlorampenicol 2%
Cortisone asetat 3%
m.f. gtt auric 15 ml

S. 3 dd gtt I - II

OK : chlorampenicol  Pembawa yang digunakan
Hidrokortison asetat gliserin
 Cortisone asetat diganti
dengan hidrokortison
asetat
Nama : Fenny
Umur :
Alamat :


2
1. Chlorampenicol = 100 x 15 = 0,3
3
2. Hidrokortison asetat = x 15 = 0,45
100
3. Gliserin ad 15 ml
X. PENIMBANGAN
1. Chlorampenicol = 0,3
2. Hidrokortison asetat = 0,45
3. Gliserin ad 15 ml
1. Kalibrasi botol ad 15 ml
2. Larutkan Chlorampenicol dengan 5 ml gliserin, masukkan ke dalam botol
3. Larutkan Hidrokortison asetat dalam 5 ml gliserin, masukkan ke dalam botol
4. Tambahkan gliserin ad 15, kocok

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
No. D Bdg, Tgl. 9 – 3 – 2006 Paraf
R/ Lot. Regara 60 ml
Mds 3 dd ue

OK : Diphenhidramin  Kelarutan dalam etanol
Diphenhidramin ml
Calamine
Nama : Jenab Champora 1 : 1
Umur :  Penambahan etanol
Alamat : sebagai pelarut

Regara lotio ISO Vol. 39 hlm. 407
R/ Diphenhidramin 1%
Calamine 8%
Champora 0,1%

1. Diphenhidramin = 1% x 60 = 0,6
8
2. Calamine = 150 𝑥 60 = 4,8
3. Champora = 0,1 x 60 = 0,06
4. Aetanol ad 60 ml
X. PENIMBANGAN
1. Diphenhidramin 0,6
2. Calamine 4,8
3. Champora 0,06
4. Aetanol ad 60 ml

2. Larutkan Champora ke dalam 1 ml aetanol, masukkan ke dalam botol
3. Larutkan Diphenhidramin ke dalam 2 ml aetanol, masukkan ke dalam botol
4. Larutkan Calamin ke dalam sejumlah aetanol, masukkan ke dalam botol
5. Tambahkan sisa aetanol ad 60 ml, kocok

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD + NI
Kelas : XII - B Nama dokter Jumlah obat

Tanggal : 13 – 6 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
Dokter Hasan Sadikin I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
SIP No. 01 / KW / 1987 Paraf
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012
R/ Emulsum Pervuratum II 30
adde
acid tonic 2%
mds tdd dioleskan

 Balsam peru tetesi etanol
Nama : Fatur  g = ml
Umur :  kelarutan :
Alamat : acid Boric 1 : 20 (air
panas)
acid Tanic 1 : 1
 g = ml

Emulsum Pervuratum II tiap 100 mg mengandung :
R/ Bals. Peruvianum 2 g
Ol. Arachidic 8g
Gummi arabicum 6 g
Acidum Boricum 2 g
Aq. Rosarum ad 100 g
FORNAS HAL. 234

Kelarutan : acid Boric = 0,6 x 20 = 12 ml (air panas)
Acid Tanic = 0,6 x 1 = 0,6 ml  1 ml

30
1. Bals. Peruvianum = 100 x 2 = 0,6−→ 600 mg
30
2. Ol. Arachidic = 100 x 8 = 2,4−→ 2 ml
30
3. Gummi arabicum = 100 x 6 = 1,8, aquanya : 1,8 x 1,5 = 2,7  3 ml
30
4. Acidum Boricum = 100 x 2 = 0,6−→ 600 mg
2
5. Acidum Tannic = 100 x 30 = 0,6−→ 600 mg
6. Aq. Rosarum ad 100 ml
X. PENIMBANGAN
1. Bals. Peruvianum = 600 mg
2. Ol. Arachidic = 2 ml
3. Gummi arabicum = 3 ml
4. Acidum Boricum = 600 mg
5. Acidum Tannic = 600 mg
6. Aq. Rosarum ad 100 ml

1. Kalibrasi botol 30 ml, kalibrasi gelas kimia 3 ml
2. Kembangkan PGA dan aqua 3 ml, aduk ad homogen
3. Masukkan Ol. Arachidic, tambahkan mucilage, aduk ad corpus
4. Tambahkan Bals. Peruvianum, g.h.h., larutkan dengan sedikit aqua, masukkan ke dalam botol
5. Larutkan Acidum Boricum, dalam 12 ml air, masukkan ke dalam botol
6. Larutkan Acidum Tannic, dalam 1 ml air, masukkan ke dalam botol
7. Tambahkan Aq. Rosarum sampai batas ad
8. Kocok kuat
KEMASAN :
WADAH :
ETIKET :
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
R/ Metronidazol 0,25
Ol. Cacao ad 5
m.f. ovul dtd no II

S. 2 x 1

OK : Metronidazol  1 ovula beratnya 5 g
 Penimbangan dilebihkan
Nama : Ny. Meta

Umur :
Alamat :


1. Metronidazol 0,25 x 3 = 0,75
2. Ol. Cacao 5 – 0,75 = 4,75 x 3
= 14,25
X. PENIMBANGAN
1. Metronidazol 0,75
2. Ol. Cacao 14,25

1. Oleum cacao diiris-iris dan gerus halus homogeny
2. Tambahkan Metronidazol gerus halus homogeny
3. Timbang 5 g sebanyak 2 kail
4. Bentuk menjadi massa ovula
KEMASAN : Dus supp

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
No. B Bdg, Tgl. 9 – 3 – 2006
R/ calamine 1%
ZnO 2%
Kamfer 0,25%
m.f. pulv ads 20

S. 3 dd ue
 Penambahan talc
 ZnO diayak dengan ayakan
no. 100
 Seluruh bahan diayak
dengan ayakan no. 60
Nama : Suzana  Semua bahan dilebihkan
Umur : 10%
Alamat :  Kamfer tetesi etanol


15
1. Calamine x 20 = 0,7 + 10% = 0,22
100
2
2. ZnO 100
x 0,5 = 0,4 + 10% = 0,44
0,25
3. Kamfer 100
x 20 = 0,05 + 10% = 0,055
4. Talc = 20 – (0,2 + 0,4 + 0,05)
= 20 – 0,05
= 19,35 + 10% = 21,285
X. PENIMBANGAN
1. Calamine 0,22
2. ZnO 0,44
3. Kamfer 0,055
4. Talc 21,285

1. Gerus halus kamfer tetesi etanol keringkan talc
2. Tambahkan calamine gerus halus homogeny
3. Tambahkan ZnO yang telah diayak dengan ayakan no. 60 gerus ad homogeny
4. Tambahkan sisa talk gerus ad homogeny
5. Masukkan ked us + 3 kelereng kocok putar, keluarkan kelereng
KEMASAN : Dus serbuk

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :
Kelas :IA Nama dokter Jumlah obat

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
Dokter Cipto Mangunkusumo I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
SIP No. 2 / KW / 1987 Tanggal resep
No. 53 Bdg, Tgl. 20 – 3 – 2004 Paraf
R/ Camphora 2
Ammon. Liq. 5
Acid. Oleic. 0,5
Ol. Sesami ad 25
m.f. liniment
S. Obat gosok IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
 Camphora larutkan dalam
ol. Sesame di cawan
 Ammon liq. ditimbang
dalam botol
Nama : Aminah
Umur : 45 Tahun
Alamat :


1. Camphora 2
2. Ammon. Liq. 5
3. Acid. Oleic. 0,5
4. Ol. Sesami ad 25 = 25 – (2 + 5 + 0,5)
= 25 – 7,5
= 17,5
X. PENIMBANGAN
1. Camphora 2
2. Ammon. Liq. 5
3. Acid. Oleic. 0,5
4. Ol. Sesami 17,5

1. Timbang ammon liq. didalam botol, kemudian tutup
2. Camphora dan o. sesame dilarutkan dalam cawan (camp 1)
3. Masukkan camp 1 ke dalam botol
4. Tambahkan Acid Oleic
5. Kocok, kemas dan serahkan
KEMASAN : Botol
WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : Kocok Dahulu

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
Dr. AMRIN M. I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
SIP. No. 007 / Kandep / DU / 77
Jl. Kadongdong No. 7 Bandung
No. 08 B Bdg, Tgl. 2 – 2 – 2006
R/ As. Salisilat 0,5

Talc 5
ZnO 5
Amyl Manihot 5
Aethanol 90% ad 50 ml
Mds lotio IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

 Kelarutan As. Salisilat 1 : 4
dalam etanol
 Talc tidak larut
 ZnO = PTL
 Amyl Manihot = PTL
 ZnO diayak dengan ayakan
no. 100
Nama : Ratna
Umur :
Alamat :

As. Salisilat 1 : 4
0,5 = 2 ml etanol

1. As. Salisilat 0,5
2. Talc 5
3. ZnO 5
4. Amyl Manihot 5
5. Aethanol 90% ad 50 ml
X. PENIMBANGAN
1. As. Salisilat 0,5
2. Talc 5
3. ZnO 5
4. Amyl Manihot 5
5. Aethanol 90% ad 50 ml

2. Larutkan As. Salisilat dalam etanol sebanyak 2 ml (camp 1)
3. Ayak ZnO dengan ayakan no. 100
4. Gerus halus ZnO
5. Tambahkan Talc gerus ad homogeny
6. Tambahkan Amyl Manihot gerus ad homogeny
7. Tambahkan etanol gerus ad homogeny, masukkan ke dalam botol
8. Tambahkan camp 1, kocok

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal : 4 – 12 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
Dokter Cipto Mangunkosomo I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jalan Pasirkaliki 157 telepon 6013205
SIP. No. : 02 / DINKES / 2004
No. 12B Tgl. 4 – 12 – 2008
R/ Dipenhidramin HCl 2%
Calamin 8%
Camphora 0,1%
m.f. lotio 100 ml

S. 3 dd ue IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
OK : Dipenhidramin HCl  Kelarutan :
Dipenhidramin HCl (1 : 10)
Calamin PTL (aqua)
Camphora 1 : 1 (etanol)
1 : 700 (aqua0
 Sediaan dibuat suspense
PGS 1%, aqua 7x nya
Nama : Ari Wibowo  g = ml
Umur :
Alamat :

Kelarutan : Dipenhidramin HCl : 2 x 10 = 20 ml (aqua)
Camphora : 0,1 x 1= 0,1 ml  1 ml (etanol)

2
1. Dipenhidramin HCl : 100 x 100 = 2g
8
2. Calamin : x 100 = 2g
100
0,1
3. Camphora : 100 x 100 = 0,1 g  100 g
7
5. PGS : x 800 = 560 mg , aqua = 7 x 0,56 = 3,92  4 ml
100
= 5,6 g
X. PENIMBANGAN
1. Dipenhidramin HCl : 2 g
2. Calamin : 2g
3. Camphora : 100 g
5. PGS : 560 mg , aqua = 4 ml

2. Masukkan PGS dalam Erlenmeyer dan kembangkan dalam 4 ml aqua ad mucilage
3. Masukkan calamine dalam mortar, g.h.h.
4. Tambahkan mucilage, g.h.h. ad corpus, masukkan ke dalam botol
5. Larutkan Dipenhidramin HCl dalam 20 ml aqua, masukkan ke dalam botol
6. Larutkan Camphora dalam 1 ml etanol, masukkan ke dalam botol, kocok
7. Tambahkan aqua sampai batas ad, kocok kuat

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI dan KD
Nama : Kolom Cek Kelengkapan Administrasi

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. D Bdg, Tgl. 16 – 1 – 2006
R/Talc Venct
ZnO aa 5
Spir dil 20 ml
Tween 80 1
Aquadest ad 100 ml
Mds lotion IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

did  Tween 80 = polisorbat 80
Nama : Evita
Umur :
Alamat :


5
1. Talc Venct = 2 = 2,5
5
2. ZnO = 2 = 2,5
10
3. Spir dil = 2 = 10 ml
1
4. Tween 80 = = 0,5
2
X. PENIMBANGAN
1. Talc Venct = 2,5
2. ZnO = 2,5
3. Spir dil = 10 ml
4. Tween 80 = 0,5

1. Masukkan talc vent + ZnO, gerus halus homogen
2. Tambahkan tween 80 gerus ad homogen
3. Tambahkan Spir dil gerus ad homogeny
4. Tambahkan aqua ad 50 ml gerus ad homogeny, masukkan ke dalam botol, kocok

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal : 8 – 9 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
R/ Lc. Calarex lotion 50 ml
Mds biang keringat

OK : Dipenhidramin HCl  g = ml
 Kelarutan :
Dipenhidramin HCl 1 : 10
Nama : Lucy Kalamin PTL
Umur : Kamfer 1 : 700
Alamat :  Campora dilarutkan dalam
etanol (1 : 1)
 Sediaan dibuat suspense
dengan pensuspensi
Bentonit magma 5 ml

Calarex :
R/ Dipenhidramin HCl 1%
Kalamin 8%
Kamfer 0,1%
Kelarutan :
Dipenhidramin HCl = 0,5 x 10 = 5 ml (aqua)
Kamfer = 0,05 x 10 = 0,05 ml  1 ml etanol

1
1. Dipenhidramin HCl : 100 x 50 = 0,5
8
2. Kalamin : x 50 = 4
100
0,1
3. Kamfer : 100 x 50 = 0,05
4. Bentonit magma : 5 ml
X. PENIMBANGAN
1. Dipenhidramin HCl : 0,5
2. Kalamin :4
3. Kamfer : 0,05
4. Bentonit magma : 5 ml

2. Masukkan calamine, g.h.h.
3. Tambahkan Bentonit magma sedikit demi sedikit, g.h.h.
4. Encerkan dengan sebagian air, masukkan ke dalam botol
5. Larutkan Dipenhidramin HCl dalam 5 ml air, masukkan ke dalam botol
6. Larutkan kamfer dalam 1 ml etanol, masukkan ke dalam botol
7. Tambahkan aquadest ad 50 ml, kocok ad homogen
KEMASAN : Botol 50 ml
WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI dan KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
RS. Cilengsih Marubah
Jl. Campuan Wariah Laras No. 67
Tanggal resep
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
Nama dokter
R/ Avil 1% SIP
Calamin 8%
Camphor 0,1%
Glycerin 5%
Alcohol 5%
Aquadest ad 100 ml
Mds. Obat gatal IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

OK : Ephedrin HCl  Kelarutan :
Camphora 1 : 1 dalam
aetanol
Calamine PTL dicampur
dengan gliserin
 g = ml
Nama : Ronald
Umur :
Alamat :


1
1. Avil : 100 x 100 = 1
8
2. Calamin : x 100 = 8
100
0,1
3. Camphor : 100 x 100 = 0,1
5
4. Glycerin : x 100 = 5
100
5
5. Alcohol : 100 x 100 = 5
X. PENIMBANGAN
1. Avil : 1
2. Calamin : 8
3. Camphor : 0,1
4. Glycerin : 5
5. Alcohol :5

2. Larutkan calamine dalam gliserin, masukkan ke dalam botol
3. Larutkan kamfer dalam etanol, masukkan ke dalam botol
4. Larutkan Avil dalam aqua 20 ml, masukkan ke dalam botol
5. Ad kan dengan aqua 100 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 001 Tgl. 11 – 1 – 2006 Paraf
R/ Liquor taber 60 ml
S. us not

OK : Ephedrin HCl  Kelarutan dalam etanol
Acid saslisilik 1 : 4
Nama : Ny. Ulfa

Umur :
Alamat :

Tiap 100 ml mengandung :
R/ Acid saslisilik 500 mg
Talc 5g
Zn Oxyd 5g
Amylum manihot 5 g
Aetanolum 90% ad 100 ml
Fornas 1978 Hlm. 14


60
1. Acid saslisilik : 100 x 500 mg = 300 mg
60
2. Talc : x 500 mg = 3
100
60
3. Zn Oxyd : 100 x 500 mg = 3
60
4. Amylum manihot : x 500 mg = 3
100
60
5. Aetanolum 95% 100 ml x : 100 = ad 60 ml
X. PENIMBANGAN
1. Acid saslisilik : 300 mg
2. Talc :3
3. Zn Oxyd :3
4. Amylum manihot : 3
5. Aetanolum 95% : ad 60

2. Acid saslisilik larutkan dalam Aetanolum (lar 1)
3. Gerus halus talc
4. Tambahkan ZnO gerus halus homogen
5. Tambahkan Amylum manihot gerus halus homogen
6. Tambahkan Aetanolum 95%gerus halus homogen
7. Tambahkan lar 1 ad homogeny, masukkan ke dalam botol
8. Ad kan 60 ml, kocok, kemas dan serahkan

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal : 19 – 11 – 2008
PRAKTIKUM RESEP
RSU DR. SLAMET I. KELENGKAPAN RESEP II. KONSENTRASI DM
Jl. RUMAH SAKIT
BANDUNG
UPF : Rawat Jalan No. : 6A
Dokter : Adi Tanggal : 12 – 11 – 2008
R/ Benzylis Benzoatis
Lotio 50 ml
S.uc.

 g = ml
Nama : Beni  TEA = Trietanolamin
Umur :  Semua bahan dilarutkan
Alamat : dalam botol penangas air

Lotio Benzylis Benzoatis tiap 100 ml mengandung :
R/ Benzylis Benzoatis 2,5 ml
TEA 500 mg
Acidum oleinicum 2 g
Aqua ad 100 ml

50
1. Benzylis Benzoatis : x 25 ml = 12,5 ml
100
50
2. TEA : 100 x 500 mg = 250 mg = 0,25 g  1 g = 1 ml
50
3. Acidum oleinicum : x2g=1g
100
4. Aqua ad 50
X. PENIMBANGAN
1. Benzylis Benzoatis : 12,5 ml
2. TEA : 1 ml
3. Acidum oleinicum : 1 g
4. Aqua ad 50

1. Kalibrasi botol
2. Masukkan semua bahan ke dalam botol, tutup tapat
3. Ikat botol dengan benang kasur
4. Masukkan botol ke dalam penangas air
5. Panaskan ad homogen
6. kemas dan serahkan

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. B Tgl. 21 – 2 – 2006
R/ Benzylis benzoas 25 ml
Na lauryl sulfat 2%
Acid oleinic 2
Ol. Rosanum gtt II
Aquadest ad 100 ml
Mds lotion IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

did  lauris SO4 = TEA
Nama : Andi H.
Umur :
Alamat :


90
1. Benzylis benzoas : 100 x 25 = 12,5 ml
9
2. Na lauryl sulfat : x 25 = 1
100
50
3. Acid oleinic : 100 x 20 = 1
4. Ol. Rosanum : 2 tetes
5. Aquadest ad 50
X. PENIMBANGAN
1. Benzylis benzoas : 12,5 ml
2. Na lauryl sulfat : 1
3. Acid oleinic :1
4. Ol. Rosanum : 2 tetes
5. Aquadest ad 50

2. Masukkan Benzylis benzoas + Na lauryl sulfat + aquadest 125 ml, kocok kuat
3. Tambahkan Acid oleinic dalam botol
4. Tambahkan Ol. Rosanum dalam botol
5. Tambahkan aquadset ad 50 ml, kocok kuat

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. B Bdg, Tgl. 4 – 2 – 2006
R/ Benzylis benzoas 25 ml
TEA 500 mg
Acid oleinicum 2 g
Aquadest ad 100 ml
m.f. lotio
Sue IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
did 
Nama : Beny
Umur :
Alamat :


1
1. Benzylis benzoas : 25 ml x 2
= 2,5 ml
1
2. TEA : 500 ml x = 250 ml
2
1
3. Acid oleinicum : 2 x 2 =1
X. PENIMBANGAN
1. Benzylis benzoas : 2,5 ml
2. TEA : 250 ml
3. Acid oleinicum : 1

2. Masukkan Benzylis benzoas + TEA + air sebagian ke dalam bootol, kocok kuat
3. Tambahkan Acid oleinic + air ad 50 ml, kocok homogeny

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : KD

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 03 Bdg, Tgl. 8 – 5 – 2005 Paraf
R/ Aqua Rosae 6 ml
Gliserin 6 ml
Alkohol 6 ml
Glatin 1g
Aquadest ad 60 ml
Mds hand lotion IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
Nama : Patonah
Umur :
Alamat :


1. Aqua Rosae 6 ml
2. Gliserin 6 ml
3. Alkohol 6 ml
4. Glatin 1g
X. PENIMBANGAN
1. Aqua Rosae 6 ml
2. Gliserin 6 ml
3. Alkohol 6 ml
4. Glatin 1g

2. Taburkan gelatin pada air panas dibiarkan 15 menit biarkan mengembang, dinginkan
3. Tambahkan glykan samapi homogeny (camp 1)
4. Tambahkan alcohol dan aquadest dalam camp 1 gerus halus homogeny, masukkan ke dalam botol
5. Tambahkan air ad 60 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
SIP. No. 03/KM/1937
No. 0B Bdg, Tgl. 1 – 2 – 2006
R/ Tragacantha 1,2
Acid Boric 1,5
Glicerin 18
Alkohol 3 ml
Aquadest ad 150 ml
Mds hand lotion IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

 Acid boric 1 : 20 (panas)
 Tragacant dalam glicerin
Nama : Ny. Fudelly

Umur :
Alamat :


1. Tragacantha 1,2
2. Acid Boric 1,5
3. Glicerin 18
4. Alkohol 3 ml
5. Aquadest ad 150
X. PENIMBANGAN
1. Tragacantha 1,2
2. Acid Boric 1,5
3. Glicerin 18
4. Alkohol 3 ml
5. Aquadest 150 ml

2. Larutkan Tragakan dalam gliserin masukkan ke dalam botol
3. Larutkan Acid Boric dalam aqua feruida masukkan ke dalam botol
4. Tambahkan alcohol kocok
5. Ad kan dengan aqua ad 150 ml
6. Kocok, kemas dan serahkan

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
R/ Acid salisilik
Chloramphenicol aa 1%
Sulfur sublimatum 5%
m.f. unguent 20
S. utren uterid
OK : Chloramphenicol  Chloramphenicol expire
date Desember 2006
 Acid salisilik tetesi etanol
 Basis salep vaselin album
Nama : Sule
Umur :
Alamat :


1
1. Acid salisilik : 100
x 20 = 0,2
1
2. Chloramphenicol : 100
x 20 = 0,2
50
3. Sulfur sublimatum : x 20 = 1
100
4. Vas alb : 20 – (0,2 + 0,2 + 1)
: 18,6
X. PENIMBANGAN
1. Acid salisilik : 0,2
2. Chloramphenicol : 0,2
3. Sulfur sublimatum : 1
4. Vas alb : 18,6

1. Acid salisilik tetesi etanol tambahkan sedikit vas alb gerus halus homogeny camp 1
2. Gerus halus homogeny Chloramphenicol tambah basis salep gerus halus camp 2
3. Gerus halus Sulfur sublimatum gerus halus homogeny
6. Tambahkan sisa basis salep gerus halus homogeny

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 018 Bdg, Tgl. 19 – 1 – 2006 Paraf
R/ Tragacant 1
Acid Salisilik 1
Gliserin 12
Alcohol 10
Aquadest ad 100
did
 Acid Salisilik larutkan
mds hand lotion dalam etanol
 Tragacan terdispersi
dalam air
Nama : Merry
Umur :
Alamat :


50
1. Tragacant : x 1 = 0,5
100
50
2. Acid Salisilik : 100
x 1 = 0,5
50
3. Gliserin : x 18 = 6
100
50
4. Alcohol : x 01 = 5
100
5. Aquadest ad 50
X. PENIMBANGAN
1. Tragacant : 0,5
2. Acid Salisilik : 0,5
3. Gliserin : 6
4. Alcohol : 5
5. Aquadest ad 50

2. Larutkan Acid salisilik dalam etanol, masukkan ke dalam botol
3. Diencerkan tragacant dalam 5 ml air, masukkan ke dalam botol
4. Tambahkan gliserin masukkan ke dalam botol
5. Tambahkan aquadest ad 50 ml kocok homogen

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 6A Tgl. 27 – 9 – 2004 Paraf
R/ Homatropin HBr 0,075

Acid Boric qs
Aquabidest steril ad 15 ml
m.f. gtt opth isoton
S. 3 dd gtt 1 ods IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

aquadest
 Acid Boric = Asam Borat
 Pengisotonis = Acid Boric
 Homotropin HBr = ml
(1 : 10)
Nama : Tn. Moehlaf  Acid Boric larut dalam air
Umur : panas 1 : 20
Alamat :  Acid Boric diambil pulv


Hb : Homatropin = 0,09
Acid Boric = 0,28
0,075
%Homatropin = x 100% = 0,5%
15
0,52−(0,5−0,09)
IO =
0,28
= 1,696 g /100 ml
15
Untuk 15 ml = 150 x 1,696 = 0,254 g /15 ml
X. PENIMBANGAN
1. Homatropin HBr 0,09
2. Acid Boric 0,305
3. Aquabidest steril ad 18 ml

1. Kalibrasi botol ad 15 ml dan gelas kimia 18 ml
2. Larutkan Homatropin HBr dengan air, masukkan ke dalam gelas kimia
3. Larutkan Acid Boric pulv dengan air panas 6 ml masukkan ke dalam gelas kimia , tambah aquadest ad 18 ml
4. Lakukan penyaringan 1 – 2 ml filtrate pertama, lalu buang
5. Lanjutkan penyaringan ad 15 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL :

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 2B Bdg, Tgl. 25 – 8 – 2005 Paraf
R/ Atropin SO4 50 mg
NaCl qs
Aqua ad 20 ml
m.f. guttae nasales

S. u e
did IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN
aquadest
 PTB Atr SO4 = 0,074 1 : 7
 PTB NaCl = 0,576 1 : 8
Nama : Wadi
Umur :
Alamat :

A. Umur
0,05
Atr So4 = 20
x 100% = 0,25%
0,52−(0,25 x 0,074)
IO = 0,576
0,5015
= = 0,8706 g/100 ml
0,576
20
a/ 20 ml = 100 x 0,8706 = 0,714 g/20 ml
Kadar : Atropin SO4 = 1 : 1
0,06 : aquadest = 2 ml
NaCl = 1 : 28
0,209
1
x 2,8 = 0,5852 aquadest 2ml

1. Atropin SO4 : 0,05 + 20% = 0,06
2. NaCl : 0,174 + 20% = 0,2
3. Aqua ad : 20 ml + 20% = 24 ml
X. PENIMBANGAN
1. Atropin SO4 : 0,05 + 20% = 0,06
2. NaCl : 0,174 + 20% = 0,2
3. Aqua ad : 20 ml + 20% = 24 ml

1. Kalibrasi botol ad 20 ml dan gelas kimia 24 ml
2. Larutkan Atropin Sulfat dalam 2 ml air, masukkan ke dalam gelas kimia
4. Tambahkan aquadest sampai 26 ml
5. Lakukan penyaringan ke dalam botol 1 – 2 ml filtrate pertama, lalu buang
6. Lanjutkan penyaringan sampai 20 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal :
PRAKTIKUM RESEP
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
R/ Ephedrin HCl 0,1

NaCl 0,05
Chlorbutanol 0,05
Propilenglikol 0,5
Aquadest ad 10
m.f. gtt nas IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

S. 3 dd gtt I – II nasal OK : Ephedrin HCl  PTB
Propilenglikol = 0,25
Ephedrin = 0,165
Chlorbutanol = 0,138
Nama : Eriek
Umur :
Alamat :

A. Umur
0,5
Propilenglikol = 10
x 100% = 5%
0,1
Ephedrin = 10
x 100% = 10%
0,05
Chlorbutanol = 10
x 100% = 0,5%
B. Zat dalam resep

0,52−(5 𝑥 0,75+(𝑥0,165+0,5+0,38)
IO = 0,576
0,52−1,484 − 0,964
= 0,576
= 0,576
= −1,673 (Hipertonis)
Br = 0,9 + 1,673 = 2,5

1. Ephedrin HCl 0,1
2. NaCl 0,05
3. Chlorbutanol 0,05
4. Propilenglikol 0,5
5. Aquadest ad 10
X. PENIMBANGAN
1. Ephedrin HCl 0,1
2. NaCl 0,05
3. Chlorbutanol 0,05
4. Propilenglikol 0,5
5. Aquadest ad 10

2. Larutkan Ephedrin HCl dalam 2 ml air, masukkan ke dalam botol
3. Larutkan NaCl dalam 2 ml air, masukkan ke dalam botol
4. Larutkan Chlorbutanol dengan 2 ml aquadest, masukkan ke dalam botol
5. Tambahkan Propilenglikol
6. Ad kan dengan 10 ml aquadest

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

Tanggal : 18 – 8 – 2005
PRAKTIKUM RESEP
No. 12C Tgl. 14 – 1 – 2012 Paraf
R/ Pilocarpin HCl 0,5%

Dionin HCl 0,05
m.f. gtt opth. ISDT 20 ml

S. 3 – 4 dd gtt 1 ou

ON : Dionin HCl  Sterilisasi tidak dilakukan
OK : Pilocarpin HCl  Penambahan 20%
aquadest
 Kelarutan Dionin HCl 1 : 2
Nama : Emir dalam air
Umur :  Bahan disaring dengan
Alamat : Jl. Sederhana 10 kertas saring
 PTB Dionin HCl = 0,88
 PTB Pilocarpin HCl = 0,138
 Pilocarpin HCl : SML

A. Zat dalam resep
0,05
Dionin : 20 x 100% = 0,25
0,52−(0,5 x 0,138)+ (0,25 .0,88)
IO = 0,576
0,52−0,069
= 0,576
(+0,437)
= 0,576
= 0,748 (Hipertonis)
5
1. Pilocarpin HCl : 100x 20 = 1 + 20% = 1,21
2. Dionin HCl : 0,05 + 20% = 60 mg
3. NaCl : 0,1496 + 20% = 0,1795
4. Aquadest ad 20 + 20% = 24 ml

5
1. Pilocarpin HCl : 100x 20 = 1 + 20% = 1,21
2. Dionin HCl : 0,05 + 20% = 60 mg
3. NaCl : 0,1496 + 20% = 0,1795
4. Aquadest ad 20 + 20% = 24 ml
X. PENIMBANGAN
1. Pilocarpin HCl : 1,21
2. Dionin HCl : 60 mg
3. NaCl : 0,1795

1. Kalibrasi botol 20 ml, masukkan ke dalam gelas kimia 24 ml
2. Pilocarpin HCl larutkan dalam air 2 ml, masukkan ke dalam gelas kimia
3. Dionin HCl larutkan dalam air 1 ml, masukkan ke dalam gelas kimia
4. Larutkan NaCl dalam air 3 ml, masukkan ke dalam gelas kimia
5. Tambahkan air ke dalam gelas kimia sampai 24 ml
6. Saring larutan 1 – 2 ml filtrate pertama dibuang
7. Lanjutkan penyaringan sampai 20 ml

WADAH :
ETIKET : Biru
LABEL : NI

M

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

M

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Nama : Syifa B.

Kolom Cek Kelengkapan Administrasi

Tanggal : 13 – 6 - 2008 Alamat praktek dan no tlp Perintah memuat obat

III. MONOGRAFI VI. PERHITUNGAN DOSIS

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas :1A Nama dokter Jumlah obat

III. MONOGRAFI VI. PERHITUNGAN DOSIS

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas : III D Nama dokter Jumlah obat

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas :1A Nama dokter Jumlah obat

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas : 1II A Nama dokter Jumlah obat

R/ Acid Salisilik 0,5%

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus tabur

Kelas :3A Nama dokter Jumlah obat

m.f. pulv adspers IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas :1A Nama dokter Jumlah obat

m.f. pulv adspers 20

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas : XI - B Nama dokter Jumlah obat

R/ Serbuk tabur Seng UndesiNInat 20 g

IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

Fornas Hal. 305

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas : III A Nama dokter Jumlah obat

m.f. pulv adspers IV. GOLONGAN OBAT V. TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

Nama : Tn. Sri Sumantri

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak

Kelas : Nama dokter Jumlah obat

R/ Acid saNIsilk 0,5

II. R/ STANDAR VII. PERHITUNGAN KONSENTRASI DM

IX. PERHITUNGAN BAHAN

XI. TEKNIK PEMBUATAN

KEMASAN : Dus bedak