Anda di halaman 1dari 12

pengertian ilmu resep

Senin, 25 Januari 2016


DOSIS OBAT

MACAM-MACAM DOSIS OBAT


Dosis adalah takaran obat yang menimbulkan efek farmakologi (khasiat) yang tepat dan aman bila
dikonsumsi oleh pasien. adapun jenis jenis DOSIS, antara lain dosis lazim, dosis terapi, dosis minimum,
dosis maksimum, dosis toksik, dan dosis letal (dosis letal50 dan dosis letal100) :

1. Dosis lazim
Dosis lazim adalah dosis yang diberikan berdasarkan petunjuk umum pengobatan yang biasa digunakan,
referensinya bisa berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, selagi ukuran dosisnya diantara dosis
maksimum dan dosis minimum obat.

2. Dosis terapi
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan pasien.

3. Dosis minimum
Dosis minimum adalah takaran dosis terendah yang masih dapat memberikan efek farmakologis (khasiat)
kepada pasien apabila dikonsumsi.

4. Dosis maksimum
Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi yang masih boleh diberikan kepada pasien dan tidak
menimbulkan keracunan.

5. Dosis toksik
Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan
keracunan pada pasien. (takaran melebihi dosis maksimum)

6. Dosis Letalis
Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan
kematian pada pasien, dosis letal dibagi menjadi 2 :
Dosis letal50 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 50% hewan percobaan
Dosis letal100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100% hewan percobaan

1. Berdasarkan umur

a. Rumus young (untuk anak <8 tahun)


n : umur dalam tahun

b. Rumus dilling(untuk anak Besar-sama dengan 8 tahun)

n : umur dalam tahun

c. Rumus Fried (untuk bayi)

n : umur dalam bulan

2. Berdasarkan berat badan


Perhitungan dosis berdasarkan berat badan sebenarnya lebih tepat karna sesuai dengan kondisi pasien
ketimbang umur yang terkadang tidak sesuai dengan berat badan, bila memungkinkan hitung dosis
melalui berat badan
d. Rumus Thermich

n : berat badan dalam kilogram

3. Rumus untuk menentukan persentase DM obat

Persentase DM sekali :

Diposkan oleh Allhica C.N di 07.41 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 06 Mei 2014


ilmu resep

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu
ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu
yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk
melayani resep dari dokter.

Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan


dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup
luas, maka mudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja
sama yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan
farmakologi.

B. Sejarah Kefarmasian

Ilmu resep sebenarnya telah ada dikenal yakni semenjak timbulnya penyakit.
Dengan adanya manusia di dunia ini mulai timbul peradaban dan mulai terjadi
penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan usaha
pencegahan terhadap penyakit.

Ilmuwan- ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran adalah :

- Hipocrates (460-370), adalah dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan


kedokteran secara ilmiah. Dan Hipocrates disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran

- Dioscorides (abad ke-1 setelah Masehi), adalah ahli botani Yunani, merupakan orang
pertama yang menggunakan tumbuh- tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Karyanya
De Materia Medica. Obat-obatan yang dibuatnya yaitu Aspiridium, Opium, Ergot,
Hyosyamus dan Cinnamon.

- Galen (130-200 setelah Masehi), adalah dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani.
Karyanya dalam ilmu kedokteran dan obat-obatan yang berasal dari alam, formula dan
sediaan farmasi yaitu Farmasi Galenika.

- Philipus Aureulus Theopratus Bombatus Van Hohenheim (1493-1541 setelah masehi),


Adalah seorang dokter dan ahli kimia dari Swiss yang menyebut dirinya Paracelcus ,
sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan farmasi, menyiapkan bahan obat spesifik
dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.

Ilmu farmasi baru menjadi ilmu pengetahuan yang sesungguhnya pada abad XVII di
Perancis. Pada tahun 1797 telah berdiri sekolah farmasi yang pertama di perancis dan
buku tentang farmasi mulai diterbitkan dalam beberapa bentuk antara lain buku
pelajaran, majalah, Farmakope maupun komentar. Kemajuan di Perancis ini diikuti oleh
negara Eropa yang lain, misalnya Italia, Inggris, Jerman, dan lain-lain. Di Amerika
sekolah farmasi pertama berdiri pada tahun 1821 di Philadelphia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ilmu farmasipun mengalami


perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan,
misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika dan kimia farmasi.

Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga


buku pedoman maupun undang-undang yang berlaku pada waktu itu berkiblat pada
negeri Belanda. Setelah kemerdekaan, buku pedoman maupun undang-undang yang
dirasa masih cocok tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak sesuai lagi dihilangkan.
Pekerjaan kefarmasian terutama pekerjaan meracik obat-obatan dikerjakan di apotek
yang dilakukan oleh Asisten Apoteker di bawah pengawasan Apoteker. Bentuk apotek
yang pernah ada di Indonesia ada 3 macam : apotek biasa, apotek darurat dan apotek
dokter.

Dalam melakukan kegiatan di apotek mulai dari mempersiapkan bahan sampai


penyerahan obat, kita harus berpedoman pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan, antara lain buku Farmakope (berasal dari kata Pharmacon
yang berarti racun/obat dan pole yang berarti membuat). Buku ini memuat persyaratan
kemurniaan, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan, serta beberapa ketentuan lain yang
berhubungan dengan obat-obatan.

Hampir setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri, seperti :

Farmakope Indonesia milik negara Indonesia

United State Pharmakope ( U.S.P ) milik Amerika

British Pharmakope ( B.P ) milik Inggris

Nederlands Pharmakope milik Belanda

Pada farmakope-farmakope tersebut ada perbedaan dalam ketentuan, sehingga


menimbulkan kesulitan bila suatu resep dari negara A harus dibuat di negara B. Oleh
karena itu badan dunia dalam bidang kesehatan, WHO ( world health organization )
menerbitkan buku Farmakope Internasional yang dapat disetujui oleh semua anggotanya.
Tetapi sampai sekarang masing-masing negara memegang teguh farmakopenya.

Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah farmakope Belanda. Baru
pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan
semenjak itu farmakope Belanda dipakai sebagai referensi saja.

Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan :

Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962

Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 20 Mei 1965

Formularium Indonesia ( FOI ) terbit 20 Mei 1966

Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972

Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974

Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978


Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979

Farmakope Indonesia IV terbit 5 Desember 1995

Daftar singkatan latin bahasa resep obat yang umumnya ada dalam resep beserta artinya :

a, aa = tiap-tiap

accur. = seksama

add. = tambahkan

ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar

ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam

ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri

adh. (adhibere) = gunakan

applic. (applicatur) = digunakan

alt.hor. (alternis horis) = tiap jam

apt. (aptus) = cocok

a.c. (ante coenam) = sebelum makan

aur.dext. (a.d.) (auri dextrae) = telinga kanan

aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri

aut (aut) = atau

aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali

aq comm (aqua communis) = air biasa

bid. (biduum) = waktu 2 hari

b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari


C

cito : segera

c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)

c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)

c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)

cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok

cc = cc / centimeter kubik

c.l.q.s. = jumlah secukupnya

caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup

cav = awas

caut (caute) = hati hati

cer (cera) = malam, lilin

col (cola) = menyari

conc (concentratus) = pekat

consp. (consperge) = taburkan

clysm. (clysma) = enema, lavemen

cois.comm. (communis) = biasa

d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan

d.c. (durante coenam) = pada waktu makan

d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya

d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya

d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya


d.d (de die) = sehari

d.s. (da signa) = berikan dan tulis

d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun

det (detur) = diberikan

dim (dimidio) = separuhnya

dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran

dext. (dexter) = kanan

dil (dilutus) = diencerkan

dim. (dimidius) = separuhnya

div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama

E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa

e.d (eyes drops) = obat tetes mata

emuls =emulsi

e.m.p = sesuai dengan yang tertulis

ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar

f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat

filtr. (filtra) = saring

f.l (flores) = bunga

fol (folia) = daun

g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes

gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga

gutta. (guttatim) = tetes demi tetes

h. (hora) = jam

h.v (hora vespertina) = malam

h.m (hora matutina) = pagi pagi

haust (haustus) = diminum sekaligus

h.s (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur

i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan

i.d. (idem) = sama

I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri

I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar

I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal)

I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena

in. = dalam

in.d. = dari hari ke hari

inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan

instill (instilla) = teteskan

iter (iteratio/iteretur) = diulang

liq. (liquid) = cair


lot. (lotus) = dicuci

m (mane, misce) = pagi, campur

m.f (misce fac) = campur buat

mixt. (mixtura) = campuran

ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang

nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan

o.u = kedua mata

o.s. = mata kiri

o.d = mata kanan

o.h (omni hora) = tiap jam

o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam

o.m. (omni mane) = tiap pagi

o.n (omni nocte) = tiap malam

opt. (optimus) = sangat baik

p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal

P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda

part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit

p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu

p.o. (per os) = secara oral


pil (pilula) = pil

pot. (potio) = minuman/larutan

p.c. (post coenam = stelah makan

pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk

q. (quantitas) = banyaknya

q.s. (quantum satis) = secukupnya

R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah

rec. (recens) = baru

reiter = dibuat ulangan baru

s. (signa) = tanda

ss. (semis) = separuh

sol.,solut (solutio) = larutan

solv. (solve) = larut

statim : penting

sum. (sume) = untuk diminum

sup (super) = atas

ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari

ter. (tere) = gosok

tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur


trit (tritus) = gerus

urgent : penting

u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui

u.e (usus externus) = dipakai untuk luar

u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam

u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan

vesp. (vaspere) = malam

Pengertian Ilmu Resep. Ilmu resep dikenal sejak adanya penyakit. Dengan keberadaan manusia
di dunia dan mulai terjadi penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk
melakukan usaha pencegahan terhadap penyakit.

Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam
kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan
ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Baca Juga Pengertian Dan Bentuk Penulisan Resep Dokter


Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker pengelola apotik untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang - undangan yang
berlaku .

Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara meracik
obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa
ilmu ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang
mempelajari senimeracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani
resep dari dokter.Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan,
pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. melihat ruang lingkup dunia farmasi yang
cukup luas, maka mudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama
yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan farmakologi.

Pada waktu seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikan kefarmasian berarti diamulai
mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan obat-obatan
yang aman dan bermutu. Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di
masyarakat. meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-
obatan.mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan paien.
seseorang akan sakit bila mendapatkan serangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit tersebut
telah ada semenjak diturunkannya manusia pertama.

Anda mungkin juga menyukai