Anda di halaman 1dari 36

PRINSIP

PEMBERIAN
MEDIKASI (OBAT)
Ns. I Putu Eka Viqtrayana, S.Kep.,M.Kes.

KEPERAWATAN DASAR II
Definisi Obat
Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun
tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang
tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau
mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.
Tujuan Pemberian Obat

Untuk menghilangkan rasa nyeri


yang dialami klien.
Obat topikal pada kulit memiliki
efek yang lokal
Efek samping yang terjadi minimal
Menyembuhkan penyakit yang
diderita oleh klien
Cara Pemberian Obat
 Adapun Cara pemberian obat didasarkan pada bentuk
obat, efek yang diinginkan baik fisik maupun mental.
Diantaranya :
1. Oral: Pemberian obat melalui mulut merupakan cara
paling mudah dan paling sering digunakan. Obat yang
digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek
yang lama.
2. Parenteral : Pemberian obat melalui perenteral
merupakan pemberian obat melalui jaringan
tubuh.pemberian obat parenteral, merupakan pilihan
jika pemberian obat dari mulut merupakan ktrak
indikasi.
12 Prinsip dalam Pemberian Obat

1. Benar Obat 7. Benar Pengkajian


2. Benar Dosis 8. Hak Klien Untuk Menolak
Informed Consent
3. Benar Pasien
9. Benar Evaluasi
4. Benar Cara 10. Benar Reaksi Terhadap
Pemberian Makanan
5. Benar Waktu 11. Benar Reaksi Dengan
6. Benar Obat Lain
Dokumentasi 12. Benar Pendidikan
Kesehatan Perihal
Medikasi/Obat Klien
Pemberian Dosis Obat

Dosis obat merupakan faktor penting, karena


baik kekurangan atau kelebihan dosis akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan,
bahkan sering membahayakan.
Macam-Macam Dosis Obat
 Dosis Maksimum ( DM ) adalah dosis / takaran maksimum /
terbanyak yang dapat diberikan (berefek terapi) tanpa
menimbulkan bahaya.
 Dosis lazim ( DL ) adalah dosis yang tercantum dalam literatur
merupakan dosis yang lazimnya dapat menyembuhkan.
 Dosis toksik adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang
dapat menyebabkan keracunan pada penderita.
 Dosis Letalis adalah takaran obat yang dalam keadaan biasa
dapat menyebabkan kematian pada penderita, dosis letalis
terdiri dari:
1. LD 50 : takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan
percobaan.
2. LD 100 : takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan
percobaan.
Faktor yang Mempengaruhi Dosis
Obat
 Umur
 Berat badan
 Jenis kelamin
 Status patologis
 Toleransi terhadap Cara penggunaan
 Macam-macam faktor obat
 Waktu penggunaan obat
 Sifat bentuk sediaan psikologis dan fisiologis.
Dosis Obat Untuk Anak

 Respon tubuh bayi dan anak terhadap obat


tertentu tidak dapat disamakan dengan
respon tubuh orang dewasa terhadap obat
yang sama.
 Anak bukanlah merupakan miniatur orang
dewasa.
 Respon tubuh bayi terhadap obat dalam usia
beberapa minggu yang pertama akan berbeda
jauh dibandingkan dengan anak usia 1 tahun.
Cara menghitung dosis anak dengan
pedoman dosis dewasa
1. Atas dasar umur
2. Berat Badan (BB )
3. Luas Permukaan Tubuh ( LPT )

Yang paling baik tidak menghitung dosis


berdasarkan perbandingan orang dewasa
tetapi sesuai dengan ukuran fisik anak secara
individual. Contoh : sekian mg per kg berat
badan anak per hari = 50 mg / kg BB/ hari.
Arti Persen dalam campuran obat

Jumlah suatu campuran obat


Dapat ditulis berupa
persentase :
 persen berat/berat ( % b/b )
 persen berat/volume ( %
b/v )
 persen volume/volume ( %
v/v )
 persen volume/ berat ( %
v/b )
Contoh….

Persen tanpa keterangan berarti % b/b :


1. Boorzalf 10 % berarti :

Tiap 100 gram zalf mengandung 10 gram Acid


Boric.
2. Cream Miconazole 1 % berarti :

Tiap 100 gram cream mengandung 1 gram


Miconazole.
Contoh….

Larutan:
 Obat suntik : persen ialah % b/V
contoh : Ampul Morphine HCl 1 %

berarti tiap ml larutan injeksi mengandung 10 mg


Morphine HCl.

 Larutan Alkohol 70 % : persen ialah % v/v

berarti tiap 100ml campuran mengandung 70ml


ethylalkohol murni.
Jenis & Golongan Obat
Golongan Obat Bebas
 Obat bebas merupakan obat
yang tingkat keamanannya sudah
terbukti tidak membahayakan.
 Obat ini diberikan tanda atau
logo lingkaran hitam mengelilingi
lingkaran berwarna hijau.
 Obat ini dapat dibeli tanpa resep
dari dokter dan dapat dijual di
apotek maupun toko obat, Dalam
istilah lain untuk obat bebas
adalah obat Over The Counter
(OTC).
Golongan Obat Bebas Terbatas
 Obat bebas terbatas ialah obat
keras yang dapat diberikan
dalam jumlah terbatas, baik
dosis maupun jumlah unit
sediaannya.
 Misalnya tablet diberikan dalam
jumlah 4 tablet
 Obat bebas dalam jumlah
tertentu masih bisa dibeli di
apotek, tanpa resep dokter.
Obat ini diberikan bersama
dengan peringatan obat
tertulis.
Peringatan Obat Bebas terbatas
Golongan Obat Keras
 Obat keras adalah obat yg
termasuk dalam daftar
obat yg hanya boleh
disertakan oleh apoteker
atau dokter.
 Apoteker hanya
menyerahkan obat keras
tsb hanya berdasarkan
permintaan (resep) dari
dokter.
 Dan dokter hanya
menyerahkan obat tsb, jika
obat tsb diperoleh dari
apotek.
Golongan Obat Narkotika
 Obat Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yg dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
kehilangan rasa, rangsangan semangat
, halusinasi, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dapat
menimbulkan ketergantungan.

 Peredaran produk jadi obat narkotika


dikemas dalam wadah kemasan yg
diberi bulatan berwarna hitam
mengelilingi palang merah dengan
dasar putih.
PROSEDUR
PEMBERIAN MEDIKASI
(OBAT) ORAL

KEPERAWATAN DASAR II
Pemberian Obat Melalui Mulut
 Pengertian : menyiapkan
dan memberikan obat
untuk pasien melalui
mulut selanjutnya di
telan.
 Tujuan : memberikan
obat kepada pasien
melalui mulut secara
tepat dan benar, sesuai
program pengobatan.
Bentuk & Macam Obat
Persiapan Alat :
 Obat Cair :  Meja atau baki
 Obat-obatan yang diperlukan
Larutan,
suspensi, dalam tempatnya
 Gelas obat
emusi
 Sendok obat
 Obat padat
 Gelas ukuran
 Air minum dalam tempatnya
 Lap kerja atau tisu bila mungkin
 Buku catatan dan kartu obat
Pelaksanaan

 Siapkan meja atau baki obat lengkap dengan


obat dan gelas obat sesuai dengan kebutuhan
 Obat-obatan yang telah dipersiapkan bersama
kartunya untuk masing-masing pasien
diperiksa kembali, lalau diberikan langsung
kepada pasien dan ditunggu sampai obat
ditelan habis. Bila perlu petugas membantunya
 Setiap pemberian obat harus dicatat pada
kartu obat.
Cara Kerja

1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan obat sesuai daftar
3. Menyiapkan baki berisi: obat dan air minum di meja
Pasien
4. Chek obat sesuai etiket, bantu Pasien dlm minum obat &
tunggu sampai semua obat masuk
5. Beri tanda chek pada daftar jika obat sdh diberikan.

Perhatian: Salah memberi obat


Alergi
Tersedak
PROSEDUR
PEMBERIAN MEDIKASI
(OBAT) PARENTERAL

KEPERAWATAN DASAR II
Pemberian Obat per Parenteral
 Yaitu pemberian obat melalui
kulit (jaringan otot atau langsung
ke dlm pembuluh sesuai dg jenis
obat). Alat bantu yg digunakan
adalah spuit injeksi.
 Distribusi obat tdk melalui
saluran pencernaan, tetapi
bekerja lebih cepat.

 Yg perlu diperhatikan dalam


pemberian obat per parenteral
adalah dosis yg tepat dan teknik
aseptik dlm pemberianya.
Cara Penyuntikan

 Intracutan
 Subcutan
 Intramuskuler
 Intravena
Intracutan
 Suntikan intracutan Yaitu
memasukan obt ke dlm jaringan
kulit yang dilakukan pada lengan
bawah bagian dalam atau
ditempat lain yang dianggap
perlu.
 Tujuan: untuk mendapatkan
reaksi setempat & kekebalan (uji
coba obat tertentu mis : skin test,
antibiotik.
 Tempat penyutikan: 2/3 dari
pergelangan tangan(Mantoux) &
3 jari bwh sendi bahu ditengah2
(BCG).
Cara kerja
 Memberitahu pasien
 Mendekatkan peralatan
 atur ruangan & pasien (sampiran bila perlu)
 Mencuci tangan
 Bebaskan daerah penyutikan dr pakaian kmd
desinfeksi dg kapas alkhohol
 Injeksikan obat pelan2 kmd cabut jarum dg cepat
 Densinfeksi daerah bekas suntikan
 Merapikan pasien, alat & ruangan
 Mencuci Tangan
 Perhatian: saat menyemprotkan cairan injeksi akan
timbul suatu gelembung kecil pd kulit
intramuskular
 Suntikan intramuskuler Yaitu
memasukan obat ke dalam
jaringan otot.
 Tempat penyuntikan: otot
bokong (gluteus maximum)
kanan/kiri yaitu 1/3 bagian sias
ke os coxygeus; otot paha
bagian luar (m.quadricep
femoris); otot pangkal lengan
(m. deltoideus).
 Perhatian: Tempat penyutikan
harus tepat Jk P mendptkn
suntikan beberapa kali,
lakukan di tempat yg berbeda
 Bila cairn obat mengandung
minyak, gantilah jarum
penghisap dg yg kering
Cara kerja
 Beritahu pasien
 Dekatkan alat
 Mencuci tangan
 Bebaskan dari pakaian pd daerah yg akan disuntik,
kmd didesinfeksi
 Tegangkan kulit kmd tusuksn jarum tegak lurus dg
permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum
 Aspirasikan, bila tidak ada darah, masukan cairan/0bat
perlahan2 kmd tarik jarum dg cepat
 Desinfeksi bekas suntikan
 Rapikan pasien & peralatan
Intravena
 Suntikan intravena Yaitu memasukan
obat ke dlm vena (posisi 25 derajat)
 Tempat penyuntikan:
1. Pada lengan (v. mediana cubiti/v.
cephalika)
2. Pada tungkai (v. saphenous)
3. Pada leher ( v. jugularis) khusus pada
anak
4. Pada kepala ( v. frontalis/v. temporal)
khusus pada anak
 Perhatian:
1. Jangan coba menusukan jarum bila vena
kurang jelas terlihat atau teraba
2. Bila terjadi infiltrat, jarum langsung
dicabut untuk dipindahkan ke vena lain
3. Usahakan jgn smpai terjadi emoli udara
Cara kerja
1. Beritahu pasien
2. Dekatkan peralatan
3. Atur ruangan & Pasien
Bebaskan tempat yg akan disuntik dr pakaian kemudian pasang pengalas
4. Mengikat bagian atas yg akan disuntik dg karet pembendung, anjurkan
Pasien mengepalkan tanganya kemudian desinfeksi daerah yg akan
disuntik.
5. Tegangkan kulit dg tangan kiri kemudian tusukan jarum dg lubang
mengarah ke atas
6. Aspirasikan, bila ada darah mengalir ke dalam spuit berarti penyuntikan
benar, minta pasien melepaskan genggaman tangan & injeksikan pelan2
7. Cabut jarum dg cepat kemudian tekan bekas suntikan dg kapas alkhohol
8. Rapikan alat & pasien
9. Mencuci tangan
subcutan
 Suntikan subcutan Yaitu
menyuntikan obat di
bawah kulit.
 Tempat penyuntikan:
1. Lengan atas luar 1/3
bagian dari bahu
2. Sebelah luar 1/3 bagian
dari sendi panggul
3. Daerah dada
4. Daerah perut sekitar
pusat/umbilikus
Cara kerja

1. Beritahu pasien
2. Dekatkan peralatan
Atur ruangan dan posisi pasien
3. Mencuci tangan
4. Desinfeksi tempat yg akan disuntik
5. Mengangkat kulit sedikit dg jari telunjuk & ibu jari tangan kiri
kemudian tusukan jarum pelan2 dg lubang jarum menghadap
ke atas (jarum & permukaan kulit membentuk sudut 45
derajat)
6. Aspirasi, bila tidak ada darah yg mengalir ke dlm spuit,
semprotkan obat pelan2
7. Cabut jarum kemudian tekan bekas suntikan dg kapas
8. Rapikan pasien & peralatan

Anda mungkin juga menyukai