Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah memberi obat
yang aman dan akurat kepada klien. Obat bekerja menghasilkan efek
terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam
banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat
tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya. Seorang perawat juga
memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping
yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan.
Obat adalah substansi yang berasal dari tumbuhan, hewan,
mineral maupun zat kimia tertentu yang diberikan kepada manusia
sebagai pengobatan ataupun pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi dalam tubuh. ada berbagai cara pemberian
obat yakni melalui oral, parenteral, topikal, rektal, suppositoria.
dalam pemberian obat perlu diperhatikan prinsip 12 benar
pemberian obat sehingga mendukung tercapainya tujuan dari
pemberian obat tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Obat?
2. Apa Tujuan dari Pemberian Obat?
3. Bagaimana Indikasi dan Kontraindikasi Obat?
4. Apa Saja Prinsip 12 Benar?
5. Apa Saja Jenis-jenis Pemberian Obat-obatan?

C. Tujuan dan Manfaat


Makalah ini disebutkan untuk membahas segala tentang konsep pemberian
obat, yang mencakup definisi, tujuan, indikasi kontraindikasi, prinsip 12 benar
dan jenis jenis pemberian obat-obatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Obat
Obat yaitu zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan biologi pada
organ tubuh manusia (Batubara, 2008). Definisi lain menjelaskan obat
merupakan sejenis subtansi yang digunakan dalam proses diagnosis,
pengobatan, penyembuhan dan perbaikan maupun pencegahan terhadap
gangguan kesehatan tubuh. Obat adalah sejenis terapi primer yang memiliki
hubungan erat dengan proses penyembuhan sebuah penyakit (Potter & Perry,
2009).
Jadi, definisi obat merupakan sebuah terapi primer tersusun atas substansi zat
kimia yang digunakan dalam proses diagnosis, penyembuhan atau perbaikan
dan pencegahan terhadap proses penyakit serta berpengaruh terhadap organ
tubuh secara biologis.

B. Tujuan Pemberian Obat


1) Menghilangkan rasa nyeri yang di alami klien
2) Obat topikal pada kulit memiliki efek yang lokal
3) Efek samping yang terjadi minimal
4) Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien.

C. Indikasi dan Kontraindikasi Obat


1. Secara intramuskular
1) Pengertian
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Lokasi
penyuntikan dapat di lakukan pada daerah paha(vastus rateralis) dengan
posisi ventrogluteal (posisi berbaring),gorsogluteal (posisi tengkurap),
atau lengan atas(deltoid)
2) Tujuan
Agar obat di absorbsi tubuh dengan cepat

2
3) Indikasi dan kontraindikasi
 Indikasi :
Bisa di lakukan kepada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk di berikan obat
oral,bebas dari infeksi,lesi kulit,jaringan parut,tonjolan tulang,otot
atau saras besar di bawahnya.
 Kontraindikasi :
Infeksi,lesi kulit,jaringan perut,tonjolan tulang, otot atau syaraf
besar di dawahnya.
2. Secara Intravena
Secara tidak langsung
1) Pengertian
Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau
memasukkan obat ke dalam wadah cairan intra vena.
2) Tujuan
Pemberian obat intra vena secara tidak langsung bertujuan untuk
meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar tereutik dalam
darah.
3) Indikasi dan Kontraindikasi
 Indikasi :
Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja
sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral
dan steril.
 Kontra indikasi :
Tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau
menimbulkan endapan dengan protein atau butiran darah.
3. Secara Subcutan
1) Pengertian
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang
dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau
sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar
unbilicus (abdomen)

3
2) tujuan
Pemberian obat melaui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan
dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat 2 tipe larutan yaitu jernih
dan keruh karena adanyapenambahan pritein sehingga memperlambat
absorbs obat atau juga termasuk tipe lambat.
3) Indikasi atau kontraindikasi
 Indikasi :
Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadaar dan tidak mau
bekerja sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara
oeral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang,
otot atau saras besar di bawahnya, obat dosis kecil yang larut dalam
air.
 Kontra indikasi
Obat yang merangsang, obat dalam dosis besar dan tidak dalam air
atau minyak.
4. Secara Intracutan
1) penegrtian
Merupakan cara memberikan ata memasukkan obat ke dalam jaringan
kulit. Intrakutan biasanya digunakan untuk mengetahui sensivitas tubh
terhadap obat yang disuntikkan.
2) tujuan
Pemberian obat intrakutan bertujuan untuk melakukan skintest atau tes
terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian obat
melaui jaringan intrakutan ini dilakukan dibawah dermis atau
epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian
ventral.
3) Indikasi atau ira indikasi
 Indikasi :
Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja
sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral

4
tidak alergi. Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan
punggung bagian atas.
 Kontraindikasi
Luka,berbulu,alergi,infeksi kulit.

D. Prinsip 12 Benar Obat


Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat
sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama
dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan
mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar
dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan
dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa tentang
pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat dalam
memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus
tepat, hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu
menggunakan prinsip 12 benar, yaitu:
1. Benar Klien
1) Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa
gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.
2) Klien berhak untuk mengetahui alasan obat
3) Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
4) Membedakan klien dengan dua nama yang sama
2. Benar Obat
1) Klien dapat menerima obat yang telah diresepkan
2) Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat
3) Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat
minimal tiga kali:
a. Pada saat melihat botol atau kemasan obat

5
b. Sebelum menuang/menghisap obat
c. Setelah menuang/ mengisap obat
4) Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
5) Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut
6) Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa
3. Benar Dosis Obat
1) Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien.
2) Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat
yang bersangkutan.
3) Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang
akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta, pertimbangan
berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus
dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.
4) Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.
4. Benar Waktu Pemberian
1) Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2) Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya
seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali
sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan.
3) Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ). Obat yang
mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk
obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari
pada selang waktu tertentu.
4) Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah
makan atau bersama makanan
5) Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat
mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.
6) Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah
dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang
merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.

6
5. Benar Cara Pemberian (rute)
1) Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan
memadai.
2) Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum memberikan
obat-obat peroral
3) Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute
parenteral
4) Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan
klien sampai obat oral telah ditelan.
Rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
a.      oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul .
b.      sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena )
c.       bukal (diantara gusi dan pipi)
d.      topikal ( dipakai pada kulit )
e.       inhalasi ( semprot aerosol )
f.       instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina )
g.      parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.
6. Benar Dokumentasikan.
Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah
sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah
diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.
7. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien
Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan
kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang
berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat
yang baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh,
hasil yang diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi
yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dan obat dengan
makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb.

7
8. Hak klien untuk menolak
Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus
memberikan Inform consent dalam pemberian obat.
9. Benar pengkajian
Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian
obat.
10. Benar evaluasi
Perawata selalu melihat/ memantau efek kerja dari obat setelah
pemberiannya.
11. Benar reaksi terhadap makanan
Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat
itu harus diminum sebelum makan (ante cimum atau a.c) untuk
memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan
misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah
makan misalnya indometasin.
12. Benar reaksi dengan obat lain
Pada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan
omeprazol penggunaan pada penyakit kronis.

E. Jenis-jenis Pemberian Obat-obatan


1. Per oral
Diberikan melalui suntikan ke pembuluah darah (intravena) kedalam otot
(intramoskular) kedalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang
(intrarektal) atau di bawah kulit (subcutan), Bentuk sediannya obatnya sirup,
tablet, puyer, kaplet, tablet effervescent. Obat yang cara penggunaannya
masuk melalui mulut. Keuntungannya relatif aman, praktis, ekonomis.
Kerugiannya timbul efek lambat; tidak bermanfaat untuk pasien yang sering
muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif; untuk obat iritatif dan rasa tidak
enak penggunaannya terbatas, obat yang inaktif/terurai oleh cairan
lambung/usus tidak bermanfaat (penisilin

8
2. Suppositoria
Pemberian obat secara melalui rectal bentuknya padat seperti dulcolax,
microlax
3. Parental
Bentuknya obatnya : vaial, ampul, sediaan infuse. Digunakan tanpa melalui
mulut, atau dapat dikatakan obat dimasukkan ke dalam tubuh selain saluran
cerna. Tujuannya tanpa melalui saluran pencernaan dan langsung ke
pembuluh darah. Misalnya suntikan atau insulin. Efeknya biar langsung
sampai sasaran. Keuntungannya yaitu dapat untuk pasien yang tidak sadar,
sering muntah, diare, yang sulit menelan/pasien yang tidak kooperatif, dapat
untuk obat yang mengiritasi lambung, dapat menghindari kerusakan obat di
saluran cerna dan hati, bekerja cepat dan dosis ekonomis. Kelemahannya
yaitu kurang aman, tidak disukai pasien, berbahaya (suntikan-infeksi).
Istilah injeksi termasuk semua bentuk obat yang digunakan secara
parenteral, termasuk infus. Injeksi dapat berupa larutan, suspensi, atau
emulsi. Apabila obatnya tidak stabil dalam cairan, maka dibuat dalam
bentuk kering Bila mau dipakai baru ditambah aqua steril untuk
memperoleh larutan atau suspensi injeksi.
4. Topical / local
Pemebrian obat dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau
membran area mata,hidung,lubang telinga,vagina,dan rectum bentuk
obatnya salep/ointment/cream,jelly,tincture,tetes,plaster.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi
pasien, diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena. Dalam
pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra
indikasi pemberian obat. Sebab ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi
jika diberikan dengan cara yang salah.

B. Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping
yang tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat
menimbulkan kerugian bahkan akibatnya bias fatal. Oleh karena itu, kita sebagai
perawat kiranya harus melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa
menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun
orang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, AAA. Uliyah, Musriful. 2005. Buku Saku Praktikum: Kebutuhan


Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik Edisi 1. Jakarta: EGC
Setyawaty, Nur Falah. 2015. Dasar-dasar Farmakologi Keperawatan. Nafsi
Publisher
Priharto. Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat.
Jakarta:EGC

11

Anda mungkin juga menyukai