Anda di halaman 1dari 4

Pemberian obat

A. Pengertian pemberian obat oral


Pemberian obat secara oral merupakan pemberian obat melalui mulut dengan
tujuan mencegah, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.

B. Tujuan
Tujuan dari pemberian obat adalah
1. Menyediakan obat yang memiliki efek lokal atau sistemik melalui saluran
gastrointestinal
2. Menghindari pemberian obat yang dapat menyebabkan kerusakan kulit damn
jaringan
3. Menghindari pemberian obat dapat menyebabkan nyeri

C. Hal hal yang perlu diperhatikan


Alergi terhadap obat, kemampuan klien untuk menelan obat, adanya muntah dan
diare yang dapat menangganggu absorbsi obat, efek samping obat, interaksi obat,
kebutuhan pembelajaran mengenai obat yang diberikan.

D. Melaksanakan pemberian obat topikal


Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara
mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang
telingan vagina atau rektum.
Pemberian obat topikal pada kulit terbatas hanyta pada obat obat tertentu karena tidak
banyak obat yang dapat menembus kulit yang utuh. Keberhasilan pengobatan topikal
pada kulit tergantung pada : umur, pemilihan agn topikal yang tepat, lokasi dan laus
tubuh yang terkena atau yamg sakit, stadium penyakit, penentuan lama pemakaian obat,
penetrasi obat topical pada kulit.
E. Anatomi Fisiologis kulit
kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu :
1. Epidermis yaitu untuk mencegah atau menghambat kehilangan air dari badan.
Epidermis adalah lapisan paling luar dari kulit
2. Dermis : bertanggung jawab dalam sifat sifat penting dalam kulit
3. Jaringa subkutan berlemak : bekerja sebagai bantalan dan isolator panas
F. Macam cara pemberian obat
Cara pemberian obat obatan dibedakan berdasarkan tiga faktor utama. Faktor tersebut
diantaranya bagian tubuh yang perlu diobati, reaksi obat dalam tubuh serta kandungan
obat. Untuk mengetahui dengan jelas berikut adalah berbagai macam cara pemberian
obat
1. Diminum secara langsung (per oral)
Meminum obat secara oral umumnya ditujukan untuk obat berbentuk cair, tablet,
kapsul atau tablet kunyah. Ini merupakan cara pemberian obat yang paling umum
karena jauh lebih mudah, aman dan murah dibandingkan metode lainnya
Setelah diminum, obat akan diserap oleh dinding usus. Proses ini dapat dipengaruhi
oleh makanan dan obat lainnyayang anda konsumsi. Obat yang telah diserap
kemudian diuraikan oleh hati sebelum akhirnya diedarkan ke seluruh tubuh.
2. Suntikan (parenteral)
Terdapat beberapa cara pemebrian obat menggunakan suntikan. Biasanya, cara ini
dibedakan dari lokasi suntiknya. Beberapa diantaranya
a. Sub kutan : obat ini disuntikkan ke jaringa lemak tepat dibawah kulit. Obat ini
kemudian masuk ke pembuluh darah kecil (kapiler) menuju aliran darah untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Insulin adalah salah satu yang paling sering
menggunakan cara pemebrian obat yang satu ini.
b. Intra muskular : metode ini ditujukan untuk pasien yang membutuhkan obat
dengan dosis yang lebib besar. Obat disuntikkan langsung ke jaringan otot lengan
atas, paha atau pantat menggunakan jarum berukuran besar
c. Intra vena sering disebut sebagai infus, cara pemberian obat melalui intra vena
dilakukan dengan menyuntikkan cairan mengandung obat langsung ke pembuluh
vena. Obat dapat diberikan dalam satu dosis atau berkelanjutan
d. Intra tekal cara ini ditujukan untuk mengobati penyakit pada otak,mtulang
belakang serta lapisan pelindungnya. Obat disuntikkan melalui jarum yang
dimasukkan ke celah antara dua tulang belakang bagian pinggang
3. Topikal
Obat obatan topikal merupakan jenis obat yang diserap secara langsung oleh
permukaan tubuh terutama kulit. Contoh obat topikal adalah salep. Losion, krim, gel,
dan plester yang ditempelkan pada kulit. Kelebihan menggunakan obat topikal
memiliki keunggulan yakni efek obat akan langsung terasa pada bagian tubuh yang
memerlukannya . resiko efek sampingnya pun lebih kecil karena obat obatan tidak
melalui area tubuh lainnya secara langsung
4. Supositoria (rektal)
Supositoria merupakan jenis obat obatan yang dimasukkan melalui dubur. Jenis obat
ini ditujukan bagi pasien yang tidak bisa menelan obat secara langsung, mengalami
mual parah atau harus menjalani puasa sebelum dan setelah operasi
Obat obatan supositoria berbentuk padat dan mengandung sejenis zat lilin yang
mudah terurai begitu berada dalam rektum. Dinding rektum terdiri dari permukaan
tipis dengan banyak pembuluh darah sehingga obat dapat diserap dengan cepat.
5. Cara lainnya
Selain cara diatas, ada juga metode lain sesuai kebutuhan misalnya
a. Tablet yang ditempelkan dibawah lidah (sublingual) atau bagian dalam pipi
b. Tablet, cairan, gel, krim atau cincin obat yang dimasukkan ke dalam vagina
c. Obat tetes mata berebntuk cair
d. Pertikel obat yang dihirup secara langsung atau melalui uap
Cara pemebrian obat berpengaruh besar terhadap kesembuhan pasien, karena dengan
mengkonsumsi obat yang tepat dapat mengurangi resiko efek samping maupun
masalah kesehatan lainnya
G. Prinsip pemberian obat
Pemberian obat harus memperhatikan prinsip 6 benar pemberian obat di rumah sakit agar
aman bagi pasien yaitu :
1. Benar pasien
Dapat dipastikan dengan melihat pada label obat dan mencocokkan dengan nama,
usia, jenis dan kelamin
2. Benar obat
Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep dokter yang merawat, dari nama
obat, bentuk dan warna serta membaca label obat sampai 3 kali yaitu
a. Saat melihat kemasan obat,
b. saat menuangkan obat dan
c. sesudah menuangkan obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidk boleh dipakai
dan harus dikembalikan ke bagian apotek
3. benar dosis
memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan catatan
pemberian obat
4. benar waktu pemberian obat
waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada catatan
pemberian obat, misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka catatan pemberian obat
akan tertera waktu misal jam 6 pagi dan jan 18. Perhatikan juga apakah obat
diberikan sebelum makan atau sesudah makan.
5. Benar cara pemberian obat
Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diinstruksikan dan periksa pada
label cara pemberian obat. Misalnya oral, sublingual(dibawah lidah), inhalasi
(semprot aerosol) dll
6. Benar kadaluarsa obat
Harus diperhatikan expire data / masa kadaluarsa obatyang akan diberikan. Biasanya
pada label botol tertera kapan obat tersebut kadaluarsa. Perhatikan perubahan warna
(dari bening menjadi keruh), tablet menjadi basah/bentuknya rusak

Anda mungkin juga menyukai