Anda di halaman 1dari 25

Penyusunan Diet

Pasien Sehat
Ida Yohana, Amd.,Keb.,SE
Penyusunan Diet Pasien Sehat
Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan
dan minuman yang dikonsumsi seseorang dari hari ke hari.

Pengertian diet sebenarnya adalah pola makan yang diatur


dengan baik, sehat, dan seimbang dalam hal kecukupan zat
gizi yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kondisi tiap
individu, baik berat badan, aktivitas, fisi, kadar lemak dan gula
darah.
Fungsi Diet
Pola diet berfungsi Pola diet diatur dengan
untuk memenuhi enam cara menyesuaikan
nutrisi utama yang porsi makanan sesuai
dibutuhkan dalam dengan kebutuhan dan
tubuh, yaitu jenis makanan yang
karbohidrat, protein, boleh atau tidak boleh
lemak, vitamin, mineral dikonsumsi
dan air.
Menurut Food Guide Pyramid, ada enam group makanan utama yang dapat di
konsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang

1. Roti, sereal, nasi dan


pasta sebagai sumber
utama karbohidrat
2. Sayur – Sayuran
3. Buah – Buahan
4. Susu, yogurt dan keju
5. Daging, unggas, ikan,
telur, kacang – kacangan
sebagai sumber protein
6. Lemak dan minyak
sebagai sumber lemak
Perbedaan Diet dan Diit
Diet dan Diit sebenarnya Istilah diet digunakan
merupakan istilah yang oleh orang awam yang
sama, hanya saja istilah diit
hanya diidentikkan
digunakan oleh orang
orang yang berada di
dengan menurunkan
bidang kesehatan (tenaga berat badan
medis) dalam menyarankan
atau mengatur pola, jenis
dan jumlah makanan yang
dikonsumsi pada klien.
Misal : diit untuk penderita
Diabetes Mellitus (DM)
Diet Sehat
Diet yang baik dapat menjaga kesehatan dan menurunkan risiko
untuk terkena sebagian besar penyakit kronis yang ada, seperti
darah tinggi, kencing manis. Ada banyak pola diet yang telah
digunakan dipelayanan kesehatan selama pasien dirawat untuk
menunjang kesembuhan pasien. Misalnya, diet rendah garam
untuk darah tinggi dan diet rendah gula untuk pasien kencing
manis, dan lain lain.
Pengaturan Pola Makan
Pengaturan pola makan atau diet yang sehat harus mulai di
terapkan sejak dini. Diet disesuaikan dengan usia, jenis kelamin
dan kondisi kesehatan masing masing individu, Jika ingin sehat
maka setiap orang memerlukan diet. Namun perlu di ingat
tentang diet :
a. Semua orang memerlukan diet yang sehat dan tepat untuk
dapat hidup sehat
b. Diet bukan hanya pola makan yang hanya membatasi asupan
makanan untuk menurunkan berat badan
c. Diet merupakan pengaturan pola makan yang bertujuan
menjadikan seseorang lebih sehat. Menjalankan diet dengan pola
makan yang sehat akan menjaga tubuh sehat bugar
d. Melakukan diet jangan melewatkan makanan utama, seperti
sarapan, makan siang dan makan malam. Tentu dengan mengatur
makanan yang ada dalam piring kita.
e. Jangan menetapkan target yang tidak realistis. Misalnya
menargetkan untuk menurunkan berat badan hingga 5 kg dalam
seminggu. Hal ini dapat membuat kalian berniat melakukan segala
cara, termasuk cara tidak sehat untuk mencapainya. Selain itu,
juga bisa menyebabkan stress karena target yang tidak tercapai
justru dapat memicu untuk makan lebih banyak lagi.
Pengaturan Gizi Pasien
Pada umumnya rumah sakit memiliki standar makanan untuk
pasien, yaitu standar makanan secara umum dan standar
makanan secara khusus. Standar makanan ini disesuaikan dengan
pengaturan gizi pada pasien.
a. Pengaturan secara umum
Pengaturan gizi secara umum, biasanya tidak memerlukan diet
khusus. Diet umum hanya berdasarkan pada jenis makanan yang
umum diberikan adalah :
1. Makanan Biasa
Makana biasa sama dengan
makanan sehari hari yang
beraneka ragam, bervariasi
dengan bentuk, tekstur, dan
aroma yang normal.

Tujuan diet makanan biasa


adalah memberikan makanan
sesuai kebutuhan gizi untuk
mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
Makanan biasa
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah :
1. Energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak 10-15% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total
5. Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
6. Makanan tidak merangsang saluran cerna
7. Makanan sehari hari berabeka ragam dan bervariasi
2. Makanan Lunak
Makanan lunak adalah
makanan yang memiliki
tekstur yang mudah
dikunyah, ditelan dan
dicerna dibandingkan
makanan biasa. Makanan
ini mengandung cukup
zat zat gizi, asalkan
pasien mampu
mengonsumsi makanan
dalam jumlah cukup
Makanan Lunak
• Memberikan makanan dalam
bentuk lunak yang mudah di telan
Tujuan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi
dan keadaan penyakit

• Energi, Protein dan zat gizi lain cukup

Syarat diet • Makanan diberikan dalam bentuk cincang


atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit
dan kemampuan makan pasien
makanan • Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu
tiga kali makan lengkap dan dua selingan
• Makanan mudah cerna, rendah serat, dan
lunak tidak mengandung bumbu yang tajam
3. Makanan Saring
Makanan saring adalah
makanan semi padat yang
mempunyai tekstur lebih
halus dari makanan lunak,
sehingga lebih mudah di
telan dan dicerna. Menurut
keadaan penyakit, makanan
saring dapat di berikan
langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan dari
makanan cair kental ke
makanan lunak
Makanan Saring
• Tujuan • Syarat – syarat diet makanan
saring
Tujuan diet untuk a. Hanya diberikan untuk jangka
makanan saring adalah waktu singkat selama 1-3
memberikan makanan hari, karena kurang
dalam bentuk semi padat memenuhi kebutuhan gizi
terutama energi dan vitamin
sejumlah yang mendekati
b. Rendah serat, diberikan
kebutuhan gizi pasien dalam bentuk disaring atau
untuk jangka waktu diblender
pendek sebagai proses c. Diberikan dalam porsi kecil
adaptasi terhadap bentuk dan sering yaitu 6-8 kali
makanan yang lebih padat sehari
Makanan Saring
• Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami
operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi saluran
cerna serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan
menelan, atau sebagai perpindahan dari makanan cair ke
lunak. Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka
sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek, yaitu selama
1-3 hari saja
Makanan Cair
Makanan cair adalah
makanan yang mempunyai
konsistensi cair hingga kental.
Makanan ini diberikan pada
pasien yang mengalami
gangguan mengunyah,
menelan dan mencernakan
makanan yang disebabkan
oleh menurunnya kesadaran,
rasa mual, muntah, pasca
perdarahan saluran cerna,
serta pra dan pasca bedah.
Makanan Cair
• Berdasarkan Konsistensi makanan, makanan cair terdiri atas 3
jenis yaitu, makanan cair jernih, makanan cair jernih, makanan
cair penuh dan makanan cair kental.
Makanan cair jernih
• Tujuan Diet
a) Memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi
kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit
meninggalkan sisa (residu)
b) Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus
• Syarat Diet
a) Diberikan hanya selama 1-2 hari
b) Porsi kecil dan diberikan sering
c) Sangat rendah sisa
d) Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat
e) Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus
pandang
Makanan Cair Jernih
• Indikasi Pemberian
Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu,
keadaan mual maupun muntah, dan sebagai makan tahap awal
pasca perdarahan saluran cerna, nilai gizinya sangat rendah
karena terdiri atas sumber karbohidarat.
• Makanan yang boleh diberikan
Teh, Sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih, serta cairan mudah di
cerna
Makanan Cair Penuh
• Tujuan Diet
a) Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair
yang memenuhi kebutuhan gizi
b) Meringankan kerja saluran cerna
• Syarat Diet
a) Tidak merangsang saluran cerna
b) Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi
kebutuhan energi dan protein
c) Berdasarkan masalah pasien , dapat diberikan formula
rendah atau bebas laktosa
Makanan Cair Kental
Makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semi padat
pada suhu kamar, yang tidak di butuhkan pada proses
mengunyah dan mudah di telan. Menurut keadaan penyakit,
makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan cair penuh ke makanan saring.
Makanan Cair Kental
• Tujuan Diet
Memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses
mengunyah, mudah ditelan.
• Syarat Diet
a) Mudah di telan dan tidak merangsang saluran cerna
b) Cukup energi dan protein
c) Diberikan bertahap menuju makanan lunak
d) Porsi di berikan kecil dan sering (tiap 1 – 3 jam)
Makanan Cair Kental
• Indikasi
Makanan cair diberikan pada pasien yang tidak mampu
mengunyah dan menelan, serta untuk mencegah aspirasi (cairan
masuk ke dalam saluran pernapasan), makanan ini dapat
mempertimbangkan keseimbangan cairan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai