Anda di halaman 1dari 44

PENYUSUNAN DIET

PASIEN SEHAT

By:
Resa Aripani,S.Kep.,Ners
PENYUSUNAN DIET PASIEN SEHAT
 Diet adalah serangkaian
susunan jumlah dan jenis
makanan dan minuman yg
dikonsumsi seseorang dari
hari ke hari.
 Diet dapat berbeda-beda
untuk setiap individu sesuai
dengan kondisi tubuhnya.
 Contoh pada pasien
kegemukan dianjurkan untuk
diet rendah lemak, pada
pasien darah tinggi
dianjurkan untuk diet
rendah garam, dan
sebagainya. .
 Pengertian diet
sebenarnya merupakan
pola makan yg diatur
dgn baik, sehat,&
seimbang dalam hal
kecukupan zat gizi yg
dibutuhkan &
disesuaikan dgn kondisi
tiap individu, baik berat
badan, aktivitas, flsik,
kadar lemak,& gula
darah.
 Namun, diet sering
disalah artikan sbg pola
makan khusus untuk
menurunkan berat
badan.
1. FUNGSI DIET
 Pola diet berfungsi untuk memenuhi
enam nutrisi utama yang dibutuhkan
tubuh, yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air.
 Pola diet diatur dgn cara menyesuaikan
porsi makan sesuai dgn kebutuhan &
jenis makanan yg boleh atau tidak boleh
dikonsumsi.
 Jumlah dan variasi makanan yg tepat
akan memberikan nutrisi yg tepat untuk
pemeliharaan kesehatan tubuh dan
mencapai berat badan yg ideal.
 Dahulu kita sering mendengar slogan
makan 4 sehat 5 sempuma untuk
memenuhi enam nutrisi utama tersebut
di atas.
Menurut ‘’ Food Guide Pyramid
ada enam grup makanan utama yang
dapat dikonsumsi untuk mencapai nutrisi
seimbang. Makanan tersebut adalah
sebagai berikut.
a) Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai
sumber utama karbohidrat;.
b) Daging, unggas, ikan, telur, biji-bijian
kering, dan kacang-kacangan sebagai
sumber protein;
c) Lemak dan minyak sebagai sumber
lemak;
d) Sayur-sayuran;
e) Buah-buahan;
f) Susu, yogurt, dan keju.
2. Perbedaan Diet dengan Diit
 Diet dan diit sebenarnya
merupakan istilah yg sama, hanya
saja istilah diit digunakan oleh
orang-orang yang berada di
bidang kesehatan (tenaga medis)
dalam menyarankan atau
mengatur pola, jenis dan jumlah
makanan yg dikonsumsi pada
klien misal diit untuk penderita
diabetes mellitus (DM),
hipertensi dll.
 Sementara itu, istilah diet
digunakan oleh orang awam yang
hanya diidentikkan dengan
menurunkan berat badan.
3. DIET SEHAT
 Diet yang baik dapat menjaga kesehatan & menurunkan risiko
untuk terkena sebagian besar penyakit kronis yg ada, seperti darah
tinggi, kencing manis, & osteoporosis.
 Ada banyak pola diet yg telah digunakan di pelayanan kesehatan
selama pasien dirawat untuk menunjang kesembuhan pasien.
Misalnya diet rendah garam untuk darah tinggi, diet tinggi kalori
tinggi protein, diet rendah gula untuk pasien kencing manis, dll.
 Pengurangan porsi makan atau bahkan puasa berlebihan
merupakan pengertian diet yg umum di masyarakat.
 Pengurangan porsi makan hanyalah salah satu komponen diet.
 Pengaturan variasi makanan agar sesuai dgn kebutuhan tubuh
merupakan komponen penting yg menentukan keberhasilan diet.
Pengaturan pola makan atau diet yg sehat harus mulai diterapkan sejak
dini. Diet disesuaikan dgn usia, jenis kelamin, & kondisi kesehatan
masing- masing individu. Jika ingin sehat, maka setiap orang
memerlukan diet. Namun, perlu diingat tentang diet:
1. Semua orang memerlukan diet yg sehat dan tepat untuk dapat hidup
sehat
2. Diet bukan hanya pola makan yg hanya membatasi asupan makanan
untuk menurunkan berat badan.
3. Diet merupakan pengaturan pola makan yg bertujuan menjadikan
seseorang lebih sehat. Menjalankan diet dengan pola makan yg sehat
akan menjaga tubuh tetap sehat bugar.
4. Melakukan diet jangan melewatkan makan utama, seperti makan
pagi, siang, dan malam. Tentu dgn mengatur makanan yg ada dalam
piring kita.
5. Jangan menetapkan target yang tidak realitis. Misalnya menargetkan
untuk menurunkan berat badan hingga 5 kilogram seminggu. Hal ini
dapat membuat kalian bemiat melakukan segala cara, termasuk cara
tidak sehat untuk mencapainya. Selain itu, juga bisa menyebabkan
stres karena target yg tidak tercapai justru dapat memicu untuk
makan lebih banyak lagi
4. Pengaturan Gizi Pasien
o Manusia membutuhkan berbagai zat gizi
untuk menjaga kesehatan dan daya tahan
tubuh.
o Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat
dalam bahan pangan yg dibutuhkan tubuh
untuk menghasilkan energi, membangun
dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses kehidupan.
o Tidak hanya orang sehat yg membutuhkan
gizi melainkan juga pasien yg berada di
rumah sakit.
o Kebutuhan gizi pada pasien tersebut
diatur dalam bentuk diet untuk
membantu mempercepat kesembuhan
pasien sehingga masa perawatan dapat
diperpendek.
o .
o Pengaturan gizi pasien tersebut
bertujuan bukan hanya untuk
meningkatkan atau
mempertahankan status nutrisi
pasien
o tetapi juga untuk meningkatkan
atau mempertahankan daya tahan
tubuh dalam menghadapi
penyakit/cedera khususnya infeksi
serta membantu kesembuhan
pasien dari penyakit/cederanya dgn
memperbaiki jaringan yg rusak
serta memulihkan keadaan
homeostasis yaitu keadaan
seimbang dalam lingkungan
internal tubuh yang normal/sehat
Pada umumnya rumah sakit memiliki standar
makanan untuk pasien, yaitu standar makanan
secara umum dan standar makanan secara khusus.
Standar makanan ini disesuaikan dgn pengaturan gizi
pada pasien.
a) Pengaturan secara umum
Pengaturan gizi secara umum, biasanya tidak
memerlukan diet khusus. Diet umum hanya
berdasarkan pada jenis makanan yang diberikan
kepada pasien.
Jenis makanan yg umum diberikan adalah:
1. Makanan Biasa
2. Makanan Lunak
3. Diet Makanan Saring
4. Makanan Cair
1. Makanan Biasa
o Makanan biasa sama dgn
makanan sehari-hari yg
beraneka ragam, bervariasi
dengan bentuk, tekstur, dan
aroma yg normal.
o Makanan biasa diberikan pada
pasien yg berdasarkan
penyakitnya tidak memerlukan
diet khusus
o Makanan biasa bertujuan
memberikan makanan sesuai
kebutuhan gizi untuk
mencegah dan mengurangi
kerusakan tubuh.
o Makanan biasa sama dengan
makanan sehari-hari yang beraneka
ragam, bervariasi dengan bentuk,
tekstur dan aroma yang normal.
o Susunan makanan mengacu pada
Pola Menu Seimbang dan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan bagi orang dewasa
sehat.
o Makanan biasa diberikan kepada
pasien yg berdasarkan penyakitnya
tidak memerlukan makanan khusus
(diet).
o Walau tidak ada pantangan secara
khusus, makanan sebaiknya
diberikan dalam bentuk yg mudah
dicerna dan tidak merangsang pada
saluran cerna.
Tujuan
Tujuan diet makanan biasa adalah memberikan makanan sesuai
kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh.
o Syarat-syarat diet makanan biasa adalah:
1) energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam
keadaan istirahat
2) protein 10-15% dari kebutuhan energi total
3) lemak 10-25% dari kebutuhan energi total
4) karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total
5) cukup mineral, Vitamin dan kaya serat
6) makanan tidak merangsang saluran cerna
7) makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi
Makanan yg tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa adalah
makanan yg merangsang, seperti makanan yg berlemak tinggi,
terlalu manis, terlalu berbumbu, dan minuman yg mengandung
alkohol.
2. Makanan Lunak
o Makanan lunak adalah makanan
yang memiliki tekstur yg mudah
dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan dgn makanan biasa.
o Makanan ini mengandung cukup zat-
zat gizi, asalkan pasien mampu
mengonsumsi makanan dalam
jumlah cukup.
o Makanan lunak bertujuan
memberikan makanan dalam bentuk
lunak yg mudah ditelan dan dicerna
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan
penyakit.
Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan
makanan dalam bentuk lunak yg mudah ditelan
dan dicerna sesuai kebutuhan gizi & keadaan
penyakit.
Syarat-syarat diet makanan lunak :
1. Energi, protein, dan zat gizi lain cukup.
2. Makanan diberikan dalam bentuk cincang
atau lunak, sesuai dgn keadaan penyakit &
kemampuan makan pasien.
3. Makanan diberikan dalam porsi sédang, yaitu
tiga kali makan lengkap dan dua kali selingan.
4. Makanan mudah cerna, rendah serat, dan
tidak mengandung bumbu yang tajam.
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah
operasi tertentu, pasien dgn penyakit infeksi dgn
kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien
dgn kesulitan mengunyah & menelan, serta sbg
perpindahan dari makanan saring ke makanan
biasa.
3. Diet Makanan Saring
o Makanan saring adalah
makanan semi padat yg
mempunyai tekstur lebih
halus dari pada makanan
lunak, sehingga lebih mudah
ditelan & dicerna.
o Menurut keadaan penyakit,
makanan saring dapat
diberikan langsung kepada
pasien atau merupakan
perpindahan dari makanan
cair kental ke makanan lunak.
 Tujuan diet untuk makanan saring adalah memberikan
makanan dalam bentuk semi padat sejumlah yg mendekati
kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai
proses adaptasi terhadap bentuk makanan yg lebih padat.
o Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
1. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari,
karena kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama energi dan
tiamin (vit.b1)
2. Rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender.
3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
 Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami
operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi saluran
cerna, serta kepada pasien dgn kesulitan mengunyah dan
menelan, atau sebagai perpindahan dari makanan cair ke
makanan lunak.
 Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka
sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek, yaitu selama
1-3 hari saja.
4. Makanan Cair
o Makanan cair adalah makanan yang
mempunyai konsistensi cair hingga kental.
o Makanan ini diberikan pada pasien yg
mengalami gangguan mengunyah,
menelan, & mencernakan makanan yg
disebabkan oleh menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, rasa mual, muntah, pasca
perdarahan saluran cerna, serta pra dan
pasca bedah.
o Makanan dapat diberikan secara oral dan
parentral.
Berdasarkan konsistensi makanan, makanan
cair terdiri atas 3 jenis yaitu
1. makanan cair jernih,
2. makanan cair penuh, dan
3. makanan cair kental.
a. Makanan Cair Jernih
Makanan yg disajikan dalam bentuk cairan
jernih pada suhu ruang dgn kandungan sisa
(residu) minimal dan tembus pandang bila
diletakkan dalam wadah bening.
Tujuan diet
a) Memberikan makanan dalam bentuk cair,
yg memenuhi kebutuhan cairan tubuh yg
mudah diserap dan hanya sedikit
meninggalkan sisa (residu).
b) Mencegah dehidrasi dan menghilangkan
rasa haus.
Syarat diet
a. Makan diberikan dalam bentuk cair jemih yg tembus pandang.
b. Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
c. Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap.
d. Sangat rendah sisa.
e. Diberikan hanya selama 1-2 hari.
f. Porsi kecil dan diberikan sering.
Indikasi pemberian
Diberikan kepada pasien sebelum & sesudah operasi tertentu, keadaan mual
maupun muntah,& sbg makan tahap awal pasca perdarahan saluran cema.
Nilai gizinya sangat rendah karena terdiri atas sumber karbohidrat.
Makanan yang boleh diberikan
Teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih, serta cairan mudah cerna seperti
cairan yang mengandung maltodekstrin (serbuk putih yg biasa digunakan utk
makanan sbg pengental) . Makanan dapat ditambahkan dengan suplemen
energi tinggi dan rendah sisa.
b. Makanan Cair Penuh
o Makanan yg berbentuk cair atau
semicair dgn kandungan serat
minimal dan tidak “tembus
pandang” bila diletakkan dalam
wadah bening.
Tujuan diet :
1) Memberikan makanan dalam
bentuk cair dan setengah cair yg
memenuhi kebutuhan gizi.
(b) Meringankan kerja saluran cerna.
Syarat diet
a) Tidak merangsang saluran cerna.
b) Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat
memenuhi kebutuhan energi dan protein.
c) Kandungan energi minimal 1 kkal/ml. Konsentrasi
cairan dapat diberikan secara bertahap 1/4, 3/4,
sampai penuh.
d) Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan
formula rendah atau bebas laktosa, formula tanpa
susu, formula dgn serat, dsbg
e) Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
dapat diberikan tambahan ferosulfat (obat suplemen
zat besi), vitamin B kompleks, dan vitamin C.
Indikasi pemberian
o Dapat diberikan kepada pasien yg
memiliki masalah untuk mengunyah,
menelan, atau mencerna makanan
padat, misalnya pada operasi mulut
atau tenggorokan atau pada kesadaran
menurun, diberikan melalui oral,
enteral (NGT), secara bolus atau drip
(tetes).
C. Makanan Cair Kental
o Makanan yg mempunyai konsistensi kental /semi
padat pada suhu kamar, yg tidak dibutuhkan
proses mengunyah & mudah ditelan. Menurut
keadaan penyakit, makanan cair kental dapat
diberikan langsung kepada pasien / merupakan
perpindahan cair penuh ke makanan saring.
Tujuan diet
Memberikan makanan yg tidak membutuhkan proses
mengunyah, mudah ditelan, & mencegah terjadinya
aspirasi (masuknya benda asing ke saluran
pernafasan) yg memenuhi kebutuhan gizi.
Syarat diet.
a. Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran
cerna.
b. Cukup energi dan protein.
c. Diberikan bertahap menuju makanan lunak.
d. Porsi diberikan kecil dan sering (tiap 1-3 jam).
Indikasi pemberian:
 Makanan cair diberikan pada
pasien yg tidak mampu
mengunyah dan menelan, serta
untuk mencegah aspirasi (cairan
masuk ke dalam saluran napas),
seperti penyakit yang disertai
peradangan, gangguan
struktural (saraf mengalami
kerusakan) atau motorik pada
rongga mulut.
 Makanan ini dapat
mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh.
b. Pengaturan Secara Khusus
 Makanan khusus atau diet khusus umumnya dalam
penyajian dikombinasikan dgn makanan biasa atau
makanan lunak. Terdapat beberapa macam
pengaturan diet khusus yang umum disediakan di
rumah sakit yang disesuaikan dengan penyakit
pasien, di antaranya:
1. Diet Diabetes Melitus
2. Diet Jantung
3. Diet Pascabedah
4. Diet Saluran Cerna
5. Diet Rendah Garam
6. Diet Gout Artritis
7. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
1. Diet Diabetes Mellitus
o Diet ini khusus diberikan kepada penderita Diabetes
Mellitus (DM).
o DM adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yg mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin.
o DM merupakan penyakit turunan tapi dapat juga
disebabkan karena berbagai faktor risiko seperti
umur, kegemukan, kurang aktivitas, dan pola makan
yg tidak sehat.
o Tujuan diet penyakit diabetes mellitus adalah
membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan
dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik
yang lebih baik.
o Diet yang digunakan sebagai bagian dari
penatalaksanaan DM dikontrol berdasarkan
kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat.
o Perencanaan makan bagi penderita diabetes sangat
penting untuk kontrol glukosa darah untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
o Standar diet yang dianjurkan adalah
makanan dengan komposisi
seimbang yang dianjurkan terdiri atas
energi 90-125% karbohidrat 60-70%,
protein 10-1500 dan lemak 20-25%. 
o Pada umumnya, pasien dengan diet
DM dibatasi dalam penggunaan dan
penggunaan gula murni tidak
diperbolehkan serta asupan serat
diutamakan serat larut air yang
terdapat dalam buah dan sayur.
o Pasien DM dengan tekanan darah
normal diperbolehkan mengonsumsi
natrium dalam bentuk garam dapur
seperti pasien biasa, apabila
mengalami hipertensi maka asupan
garam harus dikurangi.
2. Diet Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di
mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya
untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit,
jantung mampu mengompensasi ketidakeflsiensian fungsinya
dan mempenahankan sirkulasi darah normal melalui
pembesaran dan peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan
tidak terkompensasi, sirkulasi darah yang tidak normal
menyebabkan sesak napas, rasa lelah, dan rasa sakit di daerah
jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan
kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah
yang berakibat terjadinya reasorpsi natrium.
Tujuan diet penyakit jantung adalah memberikan
makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung,
menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, mencegah atau
menghilangkan penimbunan garam atau air. Diet ini
diberikan kepada pasien dengan kelainan pada jantungnya.
Diet diberikan dengan syarat cukup energi, rendah protein
dan lemak, cukup Vitamin dan mineral, rendah garam (iika
disertai dengan hipertensi), makanan mudah cema dan tidak
menimbulkan gas, cukup serat untuk menghindari konstipasi,
makanan umumnya juga diberikan dalam porsi kecil dan
jarang menyajikan makanan dengan minyak berlebih dan
bahan makanan yang digoreng.
3. Diet Pascabedah
Diet pascabedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaruh pembedahan terhadap metabolisme
pascabedah tergantung berat ringannya pembedahan, keadaan gizi pasien
prabedah, dan pengaruh pembedahan terhadap kemampuan pasien untuk
mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi. Setelah pembedahan sering terjadi
peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7
hari atau lebih pascabedah. Peningkatan ekskresi kalsium teljadi setelah
operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak
(imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan
pendarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C serta
penggantian cairan yang hilang.
Tujuan diet pascabedah adalah mengupayakan agar status gizi pasien
segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
Makanan yang tidak boleh diberikan untuk diet pascabedah adalah
makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung
karbondioksida (C02).
4. Diet Saluran Cerna
Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencema makanan, mengabsorpsi zat-zat gizi, dan
mengekskresi sisa-sisa pencemaan. Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat teljadi pada proses menelan,
mengosongkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses defekasi. Gangguan ini antara lain teljadi karena
infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis-melena, kondisi saluran cema
pascabedah, dan tumor atau kanker. Diet yang digunakan adalah diet penyakit lambung.
Diet penyakit lambung merupakan pengaturan diet pada pasien penyakit lambung atau gastrointestinal
meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pascaoperasi lambung yang sering diikuti dengan dumping
syndrome dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau
psikoneurosis dan/atau makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok. Tujuan diet
penyakit lambung adalah memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung
serta mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan. Gangguan pada lambung umumnya berupa
sindrom dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrum, kembung, nafsu
makan berkurang, dan rasa cepat kenyang.
Oleh sebab itu, diet yang diberikan umumnya makanan yang cukup energi, protein dan cairan, mudah
cerna, porsi kecil dan sering diberikan, tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, rendah
lemak, serat dan laktosa (umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak), dan tidak menggunakan
bahan makanan yang mengandung serat tinggi, dan menimbulkan gas seperti kol, sawi, kacang panjang,
apel, santan, dan cabai.
5. Diet Rendah Garam
Garam yang dimaksud dalam diet rendah garam adalah
garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (N
aCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat,
dan vetsin (monosodium glutamat). Asupan makanan sehari-
hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada
yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah
natrium yang dikeluarkan sama dengan jumlah yang
dikonsumsi, sehingga terdapat keseimbangan. Asupan
natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium
klorida, dapat menyebabkan edema dan/atau hipertensi.
Dalam keadaan demikian asupan natrium perlu dibatasi.
Tujuan diet rendah garam adalah membantu
menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Pengaturan gizi untuk diet rendah garam yang biasanya
dilakukan adalah dengan mengurangi asupan garam pada
makanan yang dipesan khusus oleh dietisien pada penderita
hipertensi ringan. Sementara itu, pada penderita hipertensi
berat, makanan yang dipesan tidak ditambahkan garam dapur
dan menghindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya seperti asinan, acar, kecap, dan keju.
6. Diet Gout Artritis
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal
purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah yang diikuti dengan
terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang 'menyebabkan
peradangan sendi pada lutut dan/atau jari.
Diet gout artritis merupakan diet rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin, dan
mineral. Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.
Diet gout artritis diberikan kepada pasien dengan gout dan/atau batu asam urat dengan
kadar asam urat 27,5 mg/dl. Tujuan diet gout artritis adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
urin.
Lama pemberian diet adalah sampai kadar asam urat darah dan berat badan menjadi
normal. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau kegemukan,
asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan
energi normal hingga tercapai berat badan normal.
Pengaturan diet pada pasien gout atritis umumnya dengan cukup protein, vitamin
dan mineral; lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total (lemak berlebih
dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urin); mcnghindari bahan
makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/ 100g. Selain itu
dengan cara memberikan makanan yang tidak mengandung kandungan purin tinggi
seperti jeroan, udang, dan membatasi pemberian kangkung dan bayam.
7. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas
kebutuhan normal. Diet TKTP diberikan kepada pasien yang telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat
menerima makanan lengkap. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber
protein tinggi seperti susu, telur, dan daging. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu
makan dan dapat menerima makanan lengkap. Tujuan Tinggi Kalori Tinggi Protein adalah memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh,
serta menambah berat badan hingga mencapai berat badan. Pada umumnya, untuk pasien diet TKTP
diberikan makanan biasa dengan tambahan bahan makanan protein yang lebih dari pasien diet biasa serta
bahan makanan tidak dimasak dengan banyak minyak atau santan kental.
Pemberian terapi diet yang sesuai dengan kebutuhan gizi akan mempercepat kecepatan sembuh
pasien. Pengaturan gizi untuk pasien umumnya dilakukan dengan perkiraan kebutuhan energi yang diberikan
berdasarkan pemeriksaan klinis, antropometri dan hasil pemeriksaan laboratorium pasien. Dokter menghitung
perkiraan kebutuhan dan menuliskan jenis diet yang akan dijalani oleh pasien dan menentukan diet pasien
tersebut. Setelah dokter menentukan diet tersebut, dietisien (ahli gizi) akan mempelajari dan menerjemahkan
ke dalam menu dan porsi makanan serta frekuensi makan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan
dengan memperhatikan zat gizi yang dibutuhkan serta jenis dan jumlah bahan makanan yang digunakan.
Apabila perlu dilakukan penyesuaian, maka dietisien akan mengonsultasikan kepada dokter. Pengaturan diet
bagi pasien rawat inap di rumah sakit bukan merupakan tindakan yang berdiri sendiri dan terpisah dari
perawatan dan pengobatan, melainkan merupakan kesatuan dalam proses penyembuhan penyakit pasien
antara dokter, perawat, dan ahli gizi. Pengaturan diet khusus yang umum disediakan di rumah sakit untuk
pasien penyakit jantung adalah diet jantung, diet diabetes mellitus untuk pasien diabetes mellitus, diet saluran
cema untuk pasien penyakit lambung, diet rendah garam untuk pasien penderita hipertensi, diet pascabedah
untuk pasien setelah menjalani pembedahan, diet tinggi kalori tinggi protein untuk pasien dengan nafsu
makan cukup dan dapat menerima makanan lengkap, serta diet gout artritis untuk pasien penderita asam
urat.
5. Mengatur Diet Makanan
 Diet merupakan makanan yang ditentukan dan dikendalikan
untuk tujuan tertentu. Setiap diet termasuk makanan, tetapi
tidak semua makanan termasuk dalam kategori diet. Dalam diet
jenis dan banyaknya suatu makanan ditentukan,
 Di samping itu dalam diet jumlah asupan dan frekuensi makan
juga dikendalikan sehingga tercapainya tujuan diet tersebut
(Budiyanto, 2001). Menurut Luxboy (2008), diet normal atau diet
yang seimbang terdiri atas semua elemen makanan yang
diperlukan agar tubuh tetap sehat.
Pengertian makanan sehat
 Makanan yang memiliki mengandung gizi yang seimbang,
mengandung serat, dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses
tumbuh kembang. Menu makanan sehat harusnya kaya akan unsur
zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit
lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4
sehat 5 sempurna.
 Banyaknya zat-zat kimia dan hanya memiliki 1 atau 2 kandungan saja,
sehingga tubuh masih kekurangan akan beberapa zat yang sangat
penting, beberapa bahan makanan yang mengandung 4 sehat 5
sempurna

Tujuan diet makan biasa


 Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Syarat Diet
Energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat
dalam keadaan istirahat.
1) Protein 10-15 % dari kebutuhan energi total.
2) Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total.
3) Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
4) Cukup mineral, vitamin, dan kaya serat.
5) Makanan tidak merangsang saluran cerna.
6) Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.
Menu Makanan Biasa
1. Makanan Pokok
Makanan pokok banyak mengandung karbohidrat (zat tepung). Misalnya nasi, jagung, roti, singkong,
dan sagu. Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh sebagai sumber tenaga. Dari sumber tenaga ini, kita bisa
melakukan segala aktivitas atau kegiatan. Jadi, agar tubuh bertenaga maka setiap hari kita harus makan
karbohidrat yang cukup yang bisa diambil dari nasi, roti, jagung, singkong, maupun sagu.
2. Lauk-Pauk
Lauk pauk banyak mengandung protein dan lemak yang digunakan untuk membangun tubuh dan
mengganti sel-sel yang rusak. Contoh yang termasuk dalam lauk-pauk adalah daging, ikan, ayam, telur,
tempe, tahu, dan lain-lain.
3. Sayur dan Buah
Sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral. Vitamin ' dan mineral ini dibutuhkan oleh
tubuh untuk menjaga tubuh dan tidak mudah terserang penyakit. Contoh sayur adalah bayam; kangkung,
wortel, dan lain-lain.
4. Buah-buahan
Misalnya: mangga, jeruk, pepaya, dan pisang. Untuk itu, setiap hari kita perlu makan sayur dan buah
yang cukup.
5. Susu
Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Susu membantu pertumbuhan di usia produktif. Untuk
orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung
nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc. Selain itu,
susu juga mengandung mineral dan lemak.
6. Pedoman Dasar untuk Menu Makanan Biasa Setiap Hari
a) Makan banyak makanan tinggi serat yaitu buah-buahan, sayuran, kacangkacangan,
dan gandum. Ini adalah karbohidrat “baik”, bergizi, mengisi, dan relatif rendah kalori.
Mereka harus menyediakan 20 sampai 30 gram serat makanan yang Anda butuhkan
setiap hari, yang memperlambat penyerapan karbohidrat. Jadi ada efek kurang pada
insulin dan gula darah, serta memberikan manfaat kesehatan lainnya. Makanan
tersebut juga menyediakan vitamin penting, mineral, dan fltokimia.
b) Pastikan untuk menyertakan buah-buahan dan sayuran hijau, oranye, kuning, seperti
brokoli, wortel, melon, dan buah jeruk. Antioksidan dan nutrisi lainnya dalam
makanan dapat membantu melindungi terhadap pengembangan beberapa jenis
kanker dan penyakit lainnya. Makanlah lima atau lebih porsi sehari.
c) Batasi konsumsi makanan manis, produk olahan gandum seperti roti putih, dan
makanan ringan asin. Hanya satu harian 12 ons sekaleng soda (160 kalori) dapat
menambahkan hingga 16 pounds selama setahun Makanan manis banyak juga tinggi
lemak, jadi memiliki kalori yang padat.
d) Kurangi lemak hewan. Ini kaya lemak jenuh, yang meningkatkan kadar kolesterol
darah dan memiliki efek yang merugikan kesehatan lainnya. Pilih daging tanpa lemak,
unggas tanpa kulit, dan produk tanpa lemak atau rendah lemak atau tanpa lemak
susu.
e) Kurangi konsumsi lemak trans, yang disediakan oleh minyak sayur terhidrogenasi
digunakan dalam makanan olahan yang paling sering kita temui di supermarket dan di
banyak makanan cepat saji.
6. Pedoman Dasar untuk Menu Makanan Biasa Setiap Hari
f. Makan lebih banyak ikan dan kacang-kacangan yang mengandung lemak tak jenuh sehat. Pengganti
zaitun atau minyak canola untuk margarin mentega.
g. Jauhkan porsi banyak, terutama makanan berkalori tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir melayani
ukuran telah bertambah banyak porsinya, terutama di restoran. Pilih starter bukan suatu hidangan
utama, hidangan split dengan teman, dan tidak memesan apa saja yang berlebihan.
h. Jaga asupan kolesterol Anda di bawah 300 miligram per hari. Kolesterol hanya ditemukan di produk
hewani, seperti daging, unggas, produk susu, dan kuning telur.
i. Makan berbagai makanan. Jangan mencoba untuk mengisi kebutuhan gizi Anda dengan menu makanan
yang sama pada setiap hari. Ada kemungkinan bahwa tidak semua nutrisi penting telah diidentiflkasi
dan makan berbagai macam makanan membantu untuk memastikan bahwa Anda akan mendapatkan
semua nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, paparan ini akan membatasi Anda untuk setiap pestisida atau
zat beracun yang mungkin ada dalam satu makanan tertentu.
j. Mempertahankan asupan kalsium yang cukup. Kalsium sangat penting untuk tulang dan gigi yang kuat.
Dapatkan kalsium Anda dari sumbersumber rendah lemak, seperti susu skim, dan yogurt rendah lemak.
Jika Anda tidak dapat mendapatkan jumlah yang optimal dari makanan, maka minum suplemen sangat
dianjurkan.
k. Cobalah untuk mendapatkan vitamin dan mineral dari makanan, bukan dari suplemen. Suplemen tidak
dapat menggantikan diet sehat, yang memasok nutrisi dan senyawa lain selain vitamin dan mineral.
Makanan juga menyediakan “sinergi” yang banyak nutrisi perlu efisien digunakan dalam tubuh.
l. Menjaga berat badan yang diinginkan. Neraca energi (kalori) asupan dengan keluaran energi. Olahraga
dan aktivitas flsik lainnya sangat penting untuk melengkapi menu makanan sehat setiap hari yang Anda
konsumsi.
7. Kandungan Makanan Biasa
1. Mengandung 1600-2200 kalori, 60-80 gr protein, lemak
80-100 gr, HA 180-300 gr.
2. Sedangkan untuk pasien yang tidak perlu makanan
khusus sehubungan dengan penyakitnya dapat
ditambahkan minyak, margarin, gula untuk meningkatkan
energi, dan rasa enak makanan.
3. Tidak ada makanan yang dibatasi namun beberapa
rumah sakit menganjurkan mengurangi lemak
jenuh/khol, gula, dan garam sesuai anjuran kepada orang
yang sehat.
“SEMOGA BERMANFAAT”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai