1. PENGANTAR MATERI
Pertolongan positioning pasien disesuaikan dengan kebutuhan
pemeriksaan dan perawatan pasien. Selain itu, juga perlu disadari
bahwa kondisi pasien berbeda-beda. Jadi, pasien harus mendukung
percepatan penyembuhan pasien dan bukannya malah memperburuk
keadaanya. Posisi pasien adalah salah satu aspek yang penting dalam
pemberian pelayanan praktik keperawatan. Mempertahankan
keselarasan tubuh yang baik, mengubah posisi secara teratur dan
sistematis adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat dalam
memposisikan pasien.
b) Posisi supinasi/terlentang
Adalah posisi klien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu
sedikit elevasi dengan menggunakan bantal. Tujuannya yaitu untuk
klien pasca operasi dengan anastesi supinal, dan untuk mengatasi
masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang tidak
tepat.
c) Posisi pronasi/telungkup
g) Posisi Lithotomi
Posisi lithotomi adalah membaringkan klien dengan posisi
telentang dengan kedua paha diangkat dan ditarik ke arah perut,
sedangkan tungkai bawah membentuk sudut 90° terhadap paha.
Tujuan dari posisi ini adalah untuk memudahkan tindakan
pemeriksaan daerah genetalia, untuk memudahkan proses
persalinan, dan untuk memudahkan pemasangan AKDR.
k) Posisi ortopnea
Merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi, klien duduk di atas
tempat tidur atau di tepi tempat tidur dengan meja yang
menyilang di atas tempat tidur. Tujuannya adalah untuk
membantu masalah kesulitan pernapasan dengan memberikan
ekspansi dada maksimum, dan untuk membantu klien yang
memiliki masalah ekshalasi.
Posisi ortopnea