TINJAUAN TEORI
PengaturanPosisi
a) Posisi fowler
Posisi powleradalah posisi setengah duduk atau duduk,dimana bagian kepalatempat
tidur lebih tinggi atau di naikkan.posisi ini di lakukan untuk mempertahankan kenyamanan
dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.
Carapelaksanaan:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan
b. Dudukkan pasien.
c. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur,untuk
d. posisi untuk fowler(900)dan semifowler(30-450).
e. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk.
Gambar 7.1 Cara posisipowler
b) Posisis Sim
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri.Posisi ini dilakukan untuk member
kenyamanan dan memberikan obat(Supositoria)melalui anus.
Cara pelaksanaan:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan .
b. Pasien dalam keadaan berbaring.kemudian apabila dimiringkan kekiri dengan posisi badan
setengah telungkup,maka lutut kaki kiridiluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan ke
dada.Tangankiri dibelakang punggung dan tangan kanan di depan kepala.
c. Bila pasien miring kekanan,posisi badan setengah telungkup dan kaki kanan
lurus,sedangkan lutut dan paha kiri ditekuk dandiarahkan ke dada.tangan kanan di belakang
punggung dan tangankiri di depan kepala.
c) Posisi Trendelenburg
Posisitrendelenburgadalahposisipasienterbaring
ditempattidurdenganbagiankepalalebihrendahdari
padabagiankaki.Posisiinidilakukanuntukmemperlancarperedarandarahkeotak.
Cara pelaksanaan:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. Pasien dalam keadaan berbaring telentang.letakkan bantal dikepala dan ujung tempat
pasien,serta berikan bantal di bawah lipatan lutut.
c. Pada bagian kaki tempat tidur,berikan balok penopang atau atur
tempat tidur secara khusus dengan meninggikan bagian kakipasien.
d.Posisi Dorsal Recumbent
Posisi dorsal recumbent adalah posisi berbaring telentang dengan Kedua lutut
fleksi(ditarik atau di renggangkan)di atas tempat tidur.Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa genitalia sertaProses persalinan.
Cara pelaksanaan:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. Pasien dalam keadaan berbaring telentang,pakaian bawah di buka
c. Tekuk lutut,renggangkan paha,telapak kaki menghadap ketempat tidur dan renggangkan
kedua kaki.
d. Pasang selimut.
d) Posisi Litotomi
Posisi Litotomi adalah posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut.Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses
persalinan,dan memasang alat kontrasepsi.
Cara pelaksanaan:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. pasien dalam keadaan berbaring telentang,kemudian angkat keduapaha dan tarik ke arah
perut.
c. tungkai bawah membentuk sudut 900 terhadap paha.
d. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untukposisilitotomi.
e. Pasang selimut.
e) Posisi Genu Pektoral
Posisi genu oektoral adalah posisi menungging dengan ke dua kakidan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur.posisi iniDilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan
sigmoid.
Cara pelaksanaan:
a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
b. Anjurkan pasien untuk berada dalam posisi menunggingdengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada kasur tempat tidur
c.
Pasang selimut pada pasien.
Gambar 7.6 posisi genu pektoral
a.Pengertiantidur
tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton 1986).Tidur memiliki cirri,yaitu adanya aktivitas
yang minim,memiliki kesadaran yang bervariasi,terhadapnya perubahan proses fasiologis,dan
terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari.luar.
b. FisiologiTidur
fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan
mekanisme serebral secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat
tdur dan bangun. Sistem tersebut mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf
pusat,termasuk pengatiran kewaspadaan dan tidur.Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan
dan tudur terletak dalamn mesensefalon dan bagian atas pons.
3.JenisJenisTidur
Berdasarkan prosesnya ,terdapat dua jenis tidur .Pertama,jenis tidur yang disebabkan
oleh menurunnya kegiatan didalam system pengaktivasi retikularis.Jenis tidur tersebut
disebut dengan tidur gelombang lambat karena gelombang otaknya sangat lambat ,atau
disebut tidur nonrapid eye movement(NREM).
1. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep) /nonrapid eye movement (NREM). Jenis tidur
ini dikenal dengan tidur yang dalam ,istirahat penuh,dengan gelombang otak yang lebih
lambat,atau juga dikenal dengan tidur nyenyak .
Tahapan tidur jenis NREM
a. Tahap 1
Tahap ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri sebagai berikut ;rilek
s,masih sadar dengan lingkungan ,merasa mengantuk ,bola mata bergerak dari samping ke
samping ,frekuensi nadi dan napas sedikit menurun ,serta dapat bangun segera selama tahap
ini berlangsung sekitar 5 menit.
b. Tahap II
Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri sebagai
berikut: mata pada umumnya menetap,denyut jantung dan frekuensi nafas
menurun,temperature tubuh menurun,metabolisme menurun,serta berlangsung pendek dan
berakhir 10-15 menit.
Tahap III
tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi ,frekuensi napas ,dan proses tubuh
lainnya lambat .hal ini disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis sehingga
sulit untuk bangun.
c. Tahap IV
Tahap ini merupakan taahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan pernafasan
turun,jarang bergerak,sulit dibangunkan ,gerak bola mata cepat,sekresi lambung menurun,dan
tonus otot menurun.
Bangun
(pratidur)
NREM IV
4.Fungsi Dan Tujuantidur
Fungsi dan tujuan masih belum diketahui secara jelas.Meskipun demikian,tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental ,emosional,dan kesehatan.Secara umum
terdapat dua efek fisiologis tidur,pertama efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagau susunan saraf. Kedua
,efek pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam
tubuh,karena selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut.
5.Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa factor. Kualitas tersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlahistirahat
sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini merupakan factor yang dapat memengaruhi
pemenuhan kebutuhan tidur, antara lain :
a. Penyakit
Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat
memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama
infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan
lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan
pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.
b. Latihan dan Kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk
menjaga keseimbangan energy yang telah dikeluarkan. Hal tersebut terlihat pada seseorang
yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan. Dengan demikian, orang tersebut
akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya ( NREM )
diperpendek.
c. Stres Psikologis
Kondisi stress psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa.
Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit
untuk tidur.
d. Obat
Obat dapat juga mempengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi
proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretic yang dapat menyebabkan insomnia;
antidepresan yang dapat menekan REM; kafein yang dapat meningkatkan saraf simpatis
sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur; golongan beta bloker dapat berefek pada
timbulnya insomnia; dan golongan narkotik dapat menekan REM sehingga mudah
mengantuk.
e. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein
yang tinggi dapat menyebabkan individu tersebut akan mempercepat proses terjadinya tidur
karena dihasilkan triptofan. Triptofan merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang
dapat membantu kemudahan dalam tidur. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang
dapat juga mempengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.
f. Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur. Sebaliknya, lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat
menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memengaruhi proses tidur.
g. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, sehingga
dapat memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat
menimbulkan gangguan proses tidur.
6.Gangguan / Masalah Kebutuhan Tidur
Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak mampu
mendapatkan tidur yang adekuat, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga individu
tersebut hanya tidur sebentar atau susah tidur. Insomnia terbagi atas tiga jenis, yaitu inisial
insomnia, intermiten insomnia, dan terminal insomnia. Inisial insomnia merupakan
ketidakmampuan individu untuk jatuh tidur atau mengawali tidur. Intermiten insomnia
merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu terbangun pada malam hari sedangkan
terminal insomnia merupakan ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur
pada malam hari. Proses gangguan tidur ini kemungkinan besar disebabkan adanya rasa
khawatir dan tekanan jiwa.
Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan. Pada
umumnya, lebih dari 9 jam pada malam hari, disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah
psikologis, depresi, kecemasan, gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan
metabolisme.
Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola
tidur. Misalnya, somnambulisme ( berjalan-jalan dalam tidur ) yang banyak terjadi pada
anak-anak, yaitu pada tahap III dan IV dari tidur NREM. Somnambulisme ini dapat
menyebabkan cidera.
Enuresis
Enuresis merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur atau disebut
juga dengan istilah mengompol. Enuresis ada dua macam, yaitu enuresis nocturnal dan
enuresis diurnal. Enuresis nocturnal merupakan mengompol pada waktu tidur. Umumnya,
enuresis nocturnal terjadi sebagai gangguan tidur NREM. Sedangkan enuresis diurnal
merupakan mengompol pada saat bangun tidur.
Apnea Tidur dan Mendengkur
Pada umumnya, mendengkur tidak termasuk gangguan dalam tidur, tetapi mendengkur
yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah. Mendengkur disebabkan oleh
adanya rintangan dalam pengaliran udara dihidung dan mulut pada waktu tidur. Rintangan
tersebut seperti adanya adenoid, amandel, atau mengendurnya otot dibelakang mulut.
Terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan bisa menyebabkan henti
napas. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam
darah dapat menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan. Seperti saat
seseorang tidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau ditengah suatu
pembicaraan. Hal ini merupakan suatu gangguan neurologis.
Mengigau
Mengigau merupakan suatu gangguan tidur bila terjadi terlalu sering dan diluar
kebiasaan menyebabkan kualitas dan kebutuhan tidur berkurang sehingga dapat mengganggu
fungsi organ dalam tubuh ( perbaikan sel ) dan dapat mudah menyebabkan masalah
psikologis. Hasil pengamatan dapat menunjukan bahwa hampir semua orang pernah
mengigau dan terjadi sebelum tidur REM.
Gangguan pola tidur secara umum
Suatu keadaan ketika individu mengalami atau mempunyai risiko perubahan
jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau menganggu gaya
hidup yang diinginkan ( carpenito 1995 ). Gangguan ini terlihat pada pasien menunjukkan
perasaan lelah, mudah terangsang, dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di daerah sekitar
mata,kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah – pecah, sakit
kepala, serta sering menguap atau mengantuk. Penyebab dari gangguan pola tidur ini antara
lain adalah kerusakan transport oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi,
pengaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki,takut operasi ,terganggu oleh kawan
sekamar,dan lain-lain.
PENGERTIAN NUTRISI
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan
sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik.
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN NUTRISI
Hidayat & Uliyah (2015). Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori
terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya
sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
1. Saluran Pencernaan
a. Mulut
Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Mulut merupakan bagian awal
dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang
diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.
c. Lambung
Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Lambung merupakan bagian
saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan
bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung
dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi partikel
kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase.
Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi
proteosa dan peptone.
d. Usus halus
Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usus halus terletak di daerah
umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat
dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa,
terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng
absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus,
yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D, serta
vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.
e. Usus besar
Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usur besar (kolon) merupakan
kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya
makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa.
2. Organ aksesori
f. Hati
Hidayat & Uliyah (2015). hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang
terletak di bagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan
memiliki berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua
lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan
bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan
benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis
bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.
g. Kantong empedu
Hidayat & Uliyah (2015). Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk
seperti kantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai
pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm 3. Fungsi kantong
empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang
berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi
garam-garam empedu, mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan
oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh
pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen
fosfolipid, dan sedikit protein.
h. Pankreas
Hidayat & Uliyah (2015). Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama
seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua
fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah
pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli
pankreas.
C. MCAM-MACAM NUTRISI
1. Karbohidrat
Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat
organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-
persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
a. Jenis-jenis karbohidrat
Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah
monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan
polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).
b. Sumber karbohidrat
Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan
hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan karbohidrat
mempunyai dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur
tumbuhan tersebut. Yang merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat
tepuntng (amylum) dan zat gula (mono dan disakarida).
Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu
biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan
pokok.
Proverawati & Kusuma wati (2011) Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi
kesehatan. Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah
selulosa,karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-
tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia,oleh karena tidak ada enzim
untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,selulosa berfungsi sebagai sumber
serat yang dapat memperbesar volume dari feses,sehingga akan memperlancar defekasi.
Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat hewani berbentuk glikogen,terutama terdapat
didalam otot (daging dan hati). Namun demikian jumlahnya terbatas,dan setelah binatang
mati,glikogen mengalami penguraian sehingga didalam daging praktis menjadi nol,ketika
sampai didapur untuk dimasak.
- Proverawati & Kusuma wati (2011) Fungsi karbohidrat didalam tubuh Sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
- Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
- Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan
jika tidak cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan
didalam tubuh,maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.
- Membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis
dan pemecahan protein yang berlebihan.
- Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.
- Bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal lemak,menghemat
protein,meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan
konsumsi protein,mineral,dan vitamin B.
2. Lipid
Hidayat & Uliyah (2015) Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya
sedikit), karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim
lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di
angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk
kemudian tiba di hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak
gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak.
Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap
melewati dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak
dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.
3. Protein
Pudjiadi, 2001 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi. Merupakan zat gizi dasar yang berguna
dalam pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk
keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino
esensial diantaranyathrionin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin
dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus
tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat
menyebabkan kelemahan, edema, dapatkwhashiokor apabila kekurangan protein saja tetapi
jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus.
4. Mineral
https://nutrisisempurnaindonesia.wordpress.com/about/
Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk
pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang
berfungsi seperti enzim, kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan
pembekuan darah. Mineral-mineral utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk
ion. Sodium, potasium, magnesium dan kalsium sebagai ion positif sedangkan klorid dan
fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral terurai dalam cairan tubuh dan membantu mengatur
keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis, keseimbangan asam tubuh.
Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam
amino jenis methionine, cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari
Hemoglobin, dan yodium yang menjadi komponen dari hormon thyroid yang membantu
mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain seperti phosphate menjadi phospolipid
yang menyusun membran sel dan bahan genetik (DNA dan RNA), serta molekul energi tinggi
adenosin trifosfat (ATP).
Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik
sederhana yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6
persen dari berat tubuh. Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan
sepertiganya terdiri dari Fosfor (pospat). Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak hanya menjadi bagian penting dari pembentukan
dan kekuatan gigi dan tulang, tapi juga berfungsi luas dalam metabolisme. Dalam proses
metabolisme, mineral berfungsi sebagai elektrolit yang mengendalikan pergerakan air dari
dan ke dalam sel, sebagai bagian dari sistem enzim dan sebagai konstituen dari berbagai
molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :
a. Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari.
Terdiri dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
b. Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri
dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium
dan Kobalt (sebagai bagian dari molekul vitamin B12).
c. Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat
dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah
arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini
sampai sekarang belum jelas.
Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana
makanan tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan.
Bahkan apabila suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran
makanan tersebut tidak berubah.
5. Vitamin
Triana, 2006 macam-macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia.
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai
fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata
masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi. Vitamin-
vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam
lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam
air, seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut
dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin
yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan
vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI
Hidayat & Uliyah (2015) Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas
kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung
koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis:
a. Berat badan 10-20% dibawah normal.
b. Tinggi badan dibawah ideal.
c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
e. Adanya penurunan albumin serum.
f. Adanya penurunan transferin.
Kemungkinan penyebab:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat penyakit
infeksi atau kanker.
b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau inteloransi laktosa.
d. Nafsu makan menurun.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis:
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
e. Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab:
a. Perubahan pola makan.
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3. Obesitas
obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat
badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan
asupaasupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan
energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
5. Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara
berlebihan.
9. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi,
dan kelebihan energi.
G. FAKTOR YANG MEMPENGARRUHI KEBUTUHAN UTRISI
1. Pengetahuan
Hidayat & Uliyah (2015) Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Hidayat & Uliyah (2015) Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi
tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak
untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Hidayat & Uliyah (2015) Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat
larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut
merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak
karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber
protein yang sangat baik bagi anal-anak.
4. Kesukaan
Hidayat & Uliyah (2015) Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila
nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di
negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti
makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena
tidak memiliki asupan gizi yang baik.
5. Ekonomi
Hidayat & Uliyah (2015) Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap
jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Sistem yang berperan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
aksesori.
Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan vitamin.
Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah Pengetahuan, prasangka, kebiasaan,
kesukaan, ekonomi.
Achmad S. (2010). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa & Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.
Hidayat, Uliyah. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Proverawati, Kusumawati. (2011). Ilmu Gizi untuk keperawatan & Gizi kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Alimuh H. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi, Konsep, dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.
(ed. 4). Jakarta: EGC.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisulastr-5283-2-bab2.pdf.
Hal. 13-14. Diperoleh tanggal 28 mei 2017.
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4440. Hal. 6. Diperoleh tanggal 28 mei 2017.
Vivi T. (2006). Macam-macam Vitamin dan Fungsinya Dalam Tubuh Manusia.
jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/9. Hal. 1-8. Diperoleh tanggal
04 juni 2017.
Lidia L. (2013). Pemberian nutrisi melalui continous feeding untuk Menghindari gejala
gastro-oesophageal reflux padaKlien dengan gastrektomi.
Digital lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351592-PR-Lidia%20Nafratilofa.pdf. Hal. 20.
Diperoleh tanggal 04 juni 2017.
Riezkhy A. (2013). Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.
https://riezkhyamalia.wordpress.com/2013/10/20/makalah-pemenuhan-kebutuhan- n
utrisi/. Hal. 8-9. Diperoleh tanggal 04 juni 2017