Anda di halaman 1dari 19

KEBUTUHAN

KEBUTUHAN DASAR
DASAR MANUSIA
MANUSIA

PENANGANAN NYERI
Oleh:
Ida Yohana, Amd,Keb
PENANGANAN NYERI
APERSEPSI
Nyeri merupakan keluhan yang paling
sering dijumpai ketika perawat sedang
melakukan tugas sebagai bagian dari tim
kesehatan.
Nyeri bukanlah hal yang biasa karena
biasanya sangat mengganggu dan
membuat pasien resah serta gelisah.
Pengertian Nyeri
Nyeri adalah sebuah pengalaman
sensori serta emosional, yang rasanya
sangat tidak enak atau tidak
menyenangkan akibat terjadinya
sebuah kerusakan jaringan di bawah
jaringan di bagian tubuh manusia.
Klasifikasi Nyeri
a. Berdasarkan mekanisme nyeri
1) Nyeri fisiologis, karena stimulus singkat
yang tidak merusak jaringan,
Contoh: dicubit ringan
2) Nyeri inflamasi, karena stimulus yang
kuat shg merusak jaringan, kemudian jaringan
akan mengalami inflamasi/peradangan dan
direspon tubuh
3) Nyeri neuropatik, karena adanya disfungsi
primer atau lesi pada system syaraf yang
diakibatkan oleh trauma, kompresi, keracunan
atau gangguan metabolic.
b. Berdasarkan munculnya nyeri
1) Nyeri akut
berlangsungnya = sementara
mereda = beberapa hari atau beberapa minggu
lamanya = biasanya tidak lebih dari 6 bulan
2) Nyeri Kronis
berlangsungnya = dalam kurun waktu yang lama
penyebab = suatu proses penyakit, atau terjadi
setelah penyembuhan penyakit atau
trauma
lamanya = berlangsung 6 bulan atau lebih
c. Berdasarkan klasifikasi nyeri wajah
1) Nyeri SIMTOMATIK, karena stimulasi
reseptor neural atau syaraf –syaraf perifer.
2) Nyeri NEUROGENIK, berupa nyeri yang
dihasilkan oleh syaraf itu sendiri, reseptor syaraf,
maupun stimulasi serabut syaraf
3) Nyeri PSIKOGENIK, berupa nyeri yang biasa
menimbulkan intensifikasi nyeri somatic atau
neurogenik. Karakteristiknya lokasi nyeri selalu
mempunyai hubungan dengan suatu penyebab yang
mungkin, tanda klinis atau pengobatan
d. Berdasarkan Sumbernya
1) Nyeri kulit, nyeri yang dirasakan di kulit atau
jaringan subkutis, contoh: saat jatuh, tertusuk
jarum, dll
2) Nyeri somatik, nyeri yang timbul serta berasal
dari tulang, sendi, tendon, otot rangka, pembuluh
darah dan tekanan syaraf dalam; sifat nyeri lambat
3) Nyeri viseral;, nyeri yang timbul di rongga
abdomen atau torak terlokasi jelas satu titik
4) Nyeri psikogenik, nyeri yang muncul dari
pikiran tanpa diketahui adanya temuan fisik
5) Nyeri phantom limb pain, nyeri yang timbul
serta dirasakan oleh individu pada salah satu
ekstrimitas yang telah di AMPUTANSI
Fisiologi Nyeri
Faktor penyebab terjadinya nyeri
a. Rangsangan Mekanik
disebabkan oleh pengaruh mekanik,
missal: tekanan, tertusuk
b. Rangsangan Termal
pengaruh suhu yang terlalu dingin, terlalu panas
atau perubahan shu yang drastic,
missal: manusia sakit jk menyentuh suhu diatas
45 0C
c. Rangsangan Kimia
karena bahan kimia
missal: asam, K+
Sifat-Sifat Nyeri
a) Melelahkan dan membutuhkan banyak energy
b) Bersifat subjektif dan individual
c) Tidak dapat dinilai secara objektif
d) Hanya pasien yang dapat mengetahui kapan
nyeri timbul dan seperti apa rasanya
e) Merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
f) Sebagai tanda peringatan adanya kerusakan
jaringan
g) Mengawali ketidakmampuan
Kompone-Komponen Nyeri
a. Resepsi: Proses perjalanan nyeri
b. Persepsi: Kesadaran seseorang terhadap
nyeri
c. Reaksi: Respon fisiologis dan perilaku
setelah mempersiapkan nyeri
Teori Nyeri
a. Teori Pemisahan (Specifity Theory)
Nyeri muncul ketika adanya rangsang sakit masuk
ke medulla spinalis melalui kornudorsalis yang
bersinabsis di daerah posterior kemudian naik ke
tractuslissur dan menyilang di garis median ke sisi
lainnya berakhir di korteksensoris tempat
rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
b. Teori Pola (Patteren Theory)
Rangsangan nyeri masuk melalui akar gangliondorsal
ke medulaspenalis dan merangsang aktifitas sel T.
c. Teori Pengendalian Gerbang (Gate Control
Theory)
Nyeri tergantung dari kerja syaraf besar dan kecil yang keduanya
berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat
syaraf besar akan menningkatkan tertutupnya pintu
mekanisme sehingga aktifitas sel T terhambat dan
menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat.
d. Teori Transmisi dan Inhibisi
Bahwa nyeri muncul dari adanya stimulus pada nociceptor
memulai transmisi impuls impuls syaraf sehingga transmisi
impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmitter yang
spesifik, selanjutnya inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh
impuls impuls pada serabut besar yang mengeblok impuls
pada serabut lamban dan endogen opiate system supersif.
Tingkatan Nyeri
a. Skala Intensitas
10 : sangat dan tidak dapat dikontrol oleh klien
9,8,7 : sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol
oleh klien dengan aktivitas yang bisa dilakukan
6 : nyeri seperti terbakar atau di tusuk-tusuk
5 : nyeri seperti tertekan atau bergerak
4 : nyeri seperti kram atau kaku
3 : nyeri perih atau mules
2 : nyeri seperti melilit atau terpukul
1 : nyeri seperti gatal, tersenyum, atau nyut-nyutan
0 : tidak ada nyeri
b. Tipe Nyeri
10 : tipe nyeri sangat berat
7-9 : tipe nyeri berat
4-6 : tipe nyeri sedang
1-3 : tipe nyeri ringan
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPON NYERI

1. Pengalaman Nyeri Masa lalu


2. Kecemasan
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Sosial Budaya
6. Nilai agama
7. Lingkungan dan Dukungan Orang Terdekat
C. Metode Pengelolaan Nyeri
1. Farmakologis
berupa cara penanganan dengan memakai agen-
agen analgetik atau memakai antirasa sakit
2. Non Farmakologis
a. Terapi Es dan Panas
b. Penggunaan Panas
c. Stimulasi dan Masase Kutanus (Panas dingin)
d. Stimulasi Syaraf Elektris Transkutan (TENS)
e. Distraksi, dengan menstimulasi system control
desenden
f. Tekhnik Relaksasi, misal: nafasa abdomen
g. Imajinasi terbimbing, missal: imajinasi
terbimbing untuk relaksasi dan meredakan nyeri
dapat menggabungkan suatu napas berirama
lambat dengan suatu bayangan mental relaksasi
dan kenyamanan
h. Hipnosis, hypnosis dalam pengobatan disebut
hipnoterapi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai