0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan21 halaman
Proses terjadinya nyeri dimulai dari stimulasi reseptor nyeri yang mengubah rangsangan menjadi impuls saraf menuju pusat sensor nyeri di otak. Impuls ini kemudian dikembalikan ke bagian tubuh untuk menimbulkan persepsi nyeri. Beberapa teori menjelaskan proses transmisi dan inhibisi impuls nyeri di medula spinalis dan sistem saraf pusat. Intensitas nyeri dapat dinilai menggunakan skala angka atau kategori
Proses terjadinya nyeri dimulai dari stimulasi reseptor nyeri yang mengubah rangsangan menjadi impuls saraf menuju pusat sensor nyeri di otak. Impuls ini kemudian dikembalikan ke bagian tubuh untuk menimbulkan persepsi nyeri. Beberapa teori menjelaskan proses transmisi dan inhibisi impuls nyeri di medula spinalis dan sistem saraf pusat. Intensitas nyeri dapat dinilai menggunakan skala angka atau kategori
Proses terjadinya nyeri dimulai dari stimulasi reseptor nyeri yang mengubah rangsangan menjadi impuls saraf menuju pusat sensor nyeri di otak. Impuls ini kemudian dikembalikan ke bagian tubuh untuk menimbulkan persepsi nyeri. Beberapa teori menjelaskan proses transmisi dan inhibisi impuls nyeri di medula spinalis dan sistem saraf pusat. Intensitas nyeri dapat dinilai menggunakan skala angka atau kategori
Pengertian Nyeri Nyeri adalah sebuah pengalaman sensori serta emosional yang rasanya sangat tidak enak atau menyenangkan akibat terjadinya sebuah kerusakan jaringan di bagian tubuh manusia Klasifikasi nyeri Berdasarkan mekanisme nyeri 1) Nyeri fisiologis berupa nyeri yang terjadi karena stimulus singkat yang tidak merusak jaringan. Contoh: dicubit ringat, pukulan ringan yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang ringan 2) Nyeri inflamasi berupa nyeri yang terjadi karena stimulus yang kuat sehingga merusak jaringan kemudian jaringan akan mengalami inflamasi / peradangan dan respon dengan mengeluarkan mediator inflamasi oleh tubuh. 3) Nyeri neuropatik berupa nyeri yang terjadi karena adanya disfungsi primer atau lesi pada sistem saraf yang diakibatkan oleh trauma kompresi, keracunan atau gangguan metabolik Berdasarkan munculnya nyeri 1) Nyeri akut yaitu nyeri yang berlangsung hanya sementara, biasanya mereda pada beberapa hari atau sampai beberapa minggu. Nyeri ini biasanya tidak lebih dari enam bulan. 2) Nyeri kronis yaitu nyeri yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama, biasanya disebabkan oleh suatu proses penyakit atau terjadi setelah penyembuhan penyakit atau trauma, Biasanya tidak terlokalisasi secara jelas. Nyeri kronis umumnya berlangsung enam bulan atau lebih Berdasarkan klasifikasi nyeri wajah 1) Nyeri somatik berupa nyeri yang muncul dan disebabkan karena stimulasi reseptor neural atau saraf-saraf perifer. 2) Nyeri neurogenik berupa nyeri yang dihasilkan di dalam sistem saraf itu sendiri, reseptor saraf maupun stimulasi serabut saraf. 3) Nyeri psikogenik berupa nyeri yang bisa menimbulkan intensifikasi nyeri somatik ataupun neurogenik dan karakteristiknya lokasi nyeri selalu tidak mempunyai hubungan dengan suatu penyebab yang mungkin, tanda klinis atau respon pengobatan. Berdasarkan sumbernya 1) Nyeri kulit yaitu sebuah nyeri yang timbul serta dirasakan di kulit atau jaringan subkutis. Contoh: nyeri ketika tertusuk jarum atau lutut lecet, lokalisasi nyeri jelas di suatu dermatum. 2) Nyeri somatik yaitu sebuah nyeri yang timbul serta berasal dari tulang dan sendi, tendon, otot rangka, pembuluh darahdan tekanan saraf dalam, sifat nyeri lambat. NEXT 3) Nyeri viseral yaitu sebuah nyeri yang timbul di rongga abdomen atau troraks terlokalisasi jelas di suatu titik tetapi dapat di rujuk ke bagian-bagian tubuh lain dan biasanya parah. 4) Nyeri psikogenik yaitu sebuah nyeri yang muncul dari pikiran pasien tanpa diketahui adanya temuan pada fisik 5) Nyeri phantom limb pain yaitu sebuah nyeri yang timbul serta dirasakan oleh individu pada salah satu ekstremitas telah diamputasi. Fisiologi nyeri Proses terjadinya nyeri yaitu nyeri muncul diawali dengan diterimanya rangsangan oleh reseptor nyeri lalu rangsangan tersebut diubah menjadi bentuk impuls yang selanjutnya dihantarkan ke pusat sensor nyeri dibagian korteks otak. Setelah impuls sampai di pusat nyeri, impuls tersebut akan dikembalikan lagi ke bagian perifer dalam bentuk persepsi nyeri. Dalam proses terjadinya nyeri, rangsangan yang diterima oleh reseptor nyeri dapat datang karena berbagai faktor. Sifat-sifat nyeri a. Melelahkan dan membutuhkan banyak energi b. Bersifat subjektif dan individual c. Tidak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah d. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya e. Merupakan mekanisme pertahanan fisiologis f. Sebagai tanda peringatan adanya kerusakan jaringan g. Mengawali ketidakmampuan Komponen – komponen nyeri a. Resepsi: proses perjalanan nyeri b. Persepsi : kesadaran seseorang terhadap nyeri c. Reaksi : respon fisiologis dan perilaku setelah mempersepsikan nyeri TEORI NYERI Teori pemisahan Dalam teori ini dinyatakan bahwa nyeri muncul ketika ada rangsangan sakit masuk ke medulla spinalis melalui kornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut di teruskan. Teori pola Teori pola menyatakan bahwa sebuah rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medulla spinalis dan rangsangan aktifitas sel T. hal ini mengakibatkan suatu respon yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi yaitu korteks serebriserta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi oleh modalitas dan reaksi sel T. Teori pengendalian gerbang Berdasarkan teori pengendalian gerbang nyeri tergantung dari kerja saraf besar dan kecil yang keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat saraf besar akan meningkatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktifitas sel Tterhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat. Teori transmisi dan inhibisi Dalam teori ini dinyatakan bahwa nyeri muncul dari adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls-impuls saraf sehingga transmisi impuls nyeri terjadi efektif oleh neurotransmitter yang spesifik. Selanjutnya inhibisi impuls nyeri menjadi efektif oleh impuls-impuls pada serabut- serabut besar yang mengeblok impuls pada serabut lamban dan endogen opiate system supresif. TINGKATAN NYERI Skala intensitas 10 : sangat dan tidak dapat dikontrol oleh klien 9,8,7 : sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol
oleh klien dengan aktifitas yang bisa dilakukan
6: nyeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk 5: nyeri seperti tertekan atau bergerak 4: nyeri seperti kram atau kaku
3: nyeri seperti perih atau mules
2: nyeri seperti melilit atau terpukul
1: nyeri seperti gatal, tersetrum atau nyut-nyut
0: tidak ada nyeri Tipe nyeri 10:tipe nyeri sangat berat 7-9: tipe nyeri berat 4-6: tipe nyeri sedang 1-3: tipe nyeri ringan SEKIAN... TUGAS Masing-masing siswa membuat beberapa pertanyaan tentang Proses terjadinya nyeri kemudian saling tukar dengan teman sebangku. Mintalah mereka untuk menjawabnya. Apabila ada yang kurang dipahami bertanyalah pada guru