0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hak pasien, kebutuhan rasa nyaman, dan pengertian nyeri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) pasien berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, (2) nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya, dan (3) berbagai faktor seperti persepsi dan toleransi mempengaruhi bag
Dokumen tersebut membahas tentang hak pasien, kebutuhan rasa nyaman, dan pengertian nyeri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) pasien berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, (2) nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya, dan (3) berbagai faktor seperti persepsi dan toleransi mempengaruhi bag
Dokumen tersebut membahas tentang hak pasien, kebutuhan rasa nyaman, dan pengertian nyeri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) pasien berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, (2) nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya, dan (3) berbagai faktor seperti persepsi dan toleransi mempengaruhi bag
Kelompok 1 : Aat Haryati, Dwi Ayu Oktaviani, Evanti Marsin, Eveline Erika Sari, Rani Puspita Sari, Reka Julianti, Siti Almira M, Tantri Nursita Kebutuhan Psikososial
Hak-Hak Pasien
Hak pasien merupakan bagian dari hak manusia,
mengingat hak merupakan tuntutan secara rasional dalam hal tertentu. Setiap manusia mempunyai hak untuk dihargai sebagai manusia. Hak pasien dalam pelayanan kesehatan (PRIHARJO,1995)
1. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil
memadai dan berkualitas 2. Hak untuk diberikan informasi 3. Hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan 4. Hak untuk diberikan informed consent 5. Hak untuk menolak suatu consent 6. Hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong Hak pasien dalam pelayanan kesehatan (PRIHARJO,1995) 7. hak untuk mempunyai pendapat 8. Hak untuk diperlakukan secara hormat 9. hak untuk konfidentialitas memperoleh kerahasiaan termasuk privasi 10. hak untuk memilih integritas tubuh 11. hak untuk kompensasi terhadap cedera yang tidak legal 12. hak untuk mempertahankan kemuliaan (DIGNITAS) Kebutuhan Rasa Nyaman (Bebas Nyeri)
Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak
menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena setiap orang berbeda skala dalam merasakan nyeri. Perasaan nyeri hanya bisa dijelaskan dan dievaluasi oleh orang yang merasakannya. Kebutuhan Rasa Nyaman (Bebas Nyeri)
Pengertian nyeri menurut ahli
a. Mc Clofery (1979) : nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi seseorang, yang keberadaan nyeri dapat diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya. b. Wolf Weisel Feurst (1974) : nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan. Kebutuhan Rasa Nyaman (Bebas Nyeri)
Pengertian nyeri menurut ahli
c. Artur C. Curton (1983) : nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang dirusak sehingga individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri. d. Secara umum : nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rasanya fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional. Fisiologi Nyeri
NYERI BERKAITAN ERAT DENGAN RESEPTOR DAN ADANYA
RANGSANGAN RESEPTOR NYERI = NOCICEPTOR ; ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit mielin yang tersebar pada kulit dan mukosa (pada visera, persendian, dinding arteri, hati dan kantong empedu). Rangsangan : Kimiawi, termal, listrik dan mekanis. Misal ; kimiawi == stimulasi asam dari histamin, prostaglandin, atau Asam lambung yang meningkat pada gastritis. Fisiologi Nyeri Rangsangan dikirim berupa impuls-impuls nyeri ke sumsum tulang belakang oleh dua jenis serabut, yaitu : A. Serabut a (delta) ; bermielin rapat B. serabut Lamban (serabut c) Serabut aferen – akar dorsal – spinal – interneuron –spinal asendens (stt&SRT) ; membawa info sifat dan lokasi nyeri) Dua mekanisme terjadinya nyeri, yaitu : 1. jalur opiate 2. jalur non opiate Klasifikasi Nyeri Merupakan nyeri yang timbul secaea mendadak dan cepat hilang, tidak Akut melebihi 6 bulan, dan ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri Kronis Merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung cukup lama (lebih dari 6 bulan). Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Tabel pembagian nyeri ke dalam beberapa kategori ditinjau dari sifat terjadinya, diantaranya nyeri tertusuk dan nyeri terbakar Selain nyeri akut dan kronis, terdapat jenis nyeri yang spesifik yaitu : nyeri somatis, nyeri viseral, nyeri menjalar, nyeri psikogenik, nyeri phantom dari ekstremitas, nyeri neurologis, dll. Umumnya nyeri somatis dan nyeri visceral bersumber dari kulit dan jaringan dibawah kulih (superfisial), yaoitu pada otot dan tulang. Berikut merupakan table perbedaan nyeri somatis dan viseral : Stimulus Nyeri Seseorang dapat mentoleransi, menahan nyeri (pain tolerance), atau dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat beberapa jenis stimulus nyeri, di antaranya:kerusakan 1. Trauma pada jaringan tubuh. Misalnya karena bedah, akibat terjadi nya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor. 2. Gangguan pada jaringan tubuh. Misalnya karena edema, akibat terjadinya penekanan pada reseptor nyeri. Stimulus Nyeri
3. Tumor, dapat juga menekan reseptor nyeri.
4. Iskemia pada jaringan. Misalnya terjadi blockade pada arteria koronaria yang menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat. 5. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik. Teori Nyeri 1. Teori pemisahan (specificity theory) menurut teori ini rangsangan sakit masuk 3. Tumor, dapat ke medula juga spinalis(spinal menekan cord) melalui cornu dorsalis yg reseptor nyeri. bersinap di daerah posterior. Kemudian naik ke tractus lissur dan 4. Iskemia pada jaringan. Misalnya terjadi blockade pada arteria menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhir di korteks koronaria yang menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan. laktat. 2. Teori pola (pattern theory) Rangsangan nyeri masuk melalui akar 5. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik. ganglion dorsal ke medula spinalis dan merangsang aktivitas sel T. Hal ini mengakibatkan suati respons yg merangsang ke bagian yg lebih tinggi, yaitu korteks serebri, serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. persepsi di pengaruhi oleh modulitas respons dari reaksi sel T. Teori Nyeri 1. Teori pengendalian gerbang(gate control theory) menurut teori ini, nyeri bergantung dari kerja serat saraf besar dan kecil keduanya berada dlm akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat besar akan meningkatkan aktivitas subtansia gelatinosa yg mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan terhambat. Rangsangan serat besar dpt langsung merangsang ke korteks serebri. Hasil persepsi ini akan dikembalikan ke dlm medula spinalis melalui serat eferen dan reaksinya memengaruhi aktivitas subtansia gelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yg selanjutnya akan menghantarkan rangsangan nyeru 2. Teori transmisi dan inhibisi, adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi impuls- impuls saraf,sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh neurotransmiliter yg spesifik. Kemudian inhibisi impuls nyeri menjadi oleh impuls-impuls pada serabut-serabut besar yg memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogen opiate sistem supresif. Faktor Mempengaruhi Nyeri Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah: 1.Arti nyeri Arti nyeri bagi individu memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri tersebut merupakan arti yang negatif,seperti membahayakan,merusak dan lain-lain.keadaan ini di pengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia,jenis kelamin latar belakang sosial kultural,lingkungan dan pengalaman. 2.Persepsi nyeri Persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subjektif,tempatnya pada korteks (pada fungsi evaluatif secara kognitif)persepsi ini di pengaruhi oleh faktor yang dapat memicu stimulasi nociceptor. Faktor Mempengaruhi Nyeri 3.Toleransi nyeri Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang dapat memengaruhi seseorang menahan nyeri,faktor yang dapat memengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alkohol,obat-obatan,hipnotis,gesekan atau gerukan,pengalihan perhatian,kepercayaan yang kuat,dan lain-lain sedangkan faktir yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan,rasa marah,bosan,cemas,nyeri yang tidak kunjung hilang,sakit dan lain-lain. 4.Reaksi terhadap nyeri Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons seseorang terhadap nyeri,seperti ketakutan,gelisah,cemas,menangis,dan menjrit.semua ini merupakan bentuk respons nyeri yang dapat di pengaruhi oleh bebrapa faktor seperti :arti nyeri,tingkat persepsi nyeri,pengalaman masalalu, nilai budaya,harapan sosial,kesehatan fisik dan mental,takut,cemas,usia,dan lain-lain