Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL DAN RASA

NYAMAN (BEBAS NYERI)

DI SUSUN :

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

PRODI KEBIDANAN PEMATANGSIANTAR

T/A 2019/2020
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini pembaca di harapkan dapat:
1. Menjelaskan hak-hak pasien.
2. Menjelaskan pengertian nyer.i
3. Menjelaskan fisiologi nyeri.
4. Menjelaskan klasifikasi nyeri.
5. Menjelaskan stimulus nyeri.
6. Melakukan teori nyeri.
7. Menjelaskan faktor yang memengaruhi nyeri.
HAK – HAK PASIEN
Hak pasien merupakan bagian dari hak manusia, mengingat hak merupakan tuntutan secara
rasional dalam situasi tertentu. Situasi manusia mempunyai hak untuk di hargai sebagai manusia.
Beberapa hak pasien dalam pelayanan kesehatan, adalah sebagai berikut:

1. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil, memadai dan berkualitas.


2. Hak untuk diberikan informasi.
3. Hak untuk di libatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan.
4. Hak untuk di berikan informed consent.
5. Hak menolak suatu consent.
6. Hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong.
7. Hak untuk mempunyai pendapat.
8. Hak untuk diperlakukan secara hormat.
9. Hak untuk konfidentialitas termasuk privasi.
10. Hak untuk memilih integritas tubuh.
11. Hak untuk kompensasi terhadap cedera yang tidak legal.
12. Hak untuk mempertahankan kemuliaan (dignitas) [Prihardjo,Robert,1995].

KEBUTUHAN RASA NYAMAN (BEBAS NYERI)

Pengertian
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
dan hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya. Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian nyeri:
1. Mc, Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi
seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut pernah
mengalaminya.
2. Wolf Weifsel Feurst (1974), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita
secara fisik dan mental atau perasaan yang bias menimbulkan ketegangan.
3. Artur C Curton (1983), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme bagi
tubuh, timbul ketika jaringan sedang di rusak, dan menyebabkan individu tersebut
bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
4. Scrumum , mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuhke otak dan di ikuti
oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional.
Karakteristik Nyeri stomatik
Superfisial Dalam Nyeri viseral
Kualitas Tajam, menusuk , Tajam, tumpul, nyeri Tajam, tumpul, nyeri
membakar terus terus dan kejang.

Menjalar Tidak tidak ya

Stimulasi Torehan, abrasi torehan, distensi, iskemia,


Terlalu panas dan panas, iskemia spasmus, iritasi
dingin pergeseran tempat kimiawi (tidak ada
torehan)

Reaksi autonom tidak ya ya

Refleksi kontraksi tidak ya ya


otot

Nyeri menjalar adalah nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain, umumnya terjadi akibat
ada kerusakan pada cedera organ visceral.
Nyeri psikogenik adalah nyeri yang tidak di ketahui secara fisik biasanya timbul akibat
psikologis.
Nyeri phantom adalah nyeri yang di sebabkan karena salahsatu ekskremitas di amputasi.
Nyeri neurologis adalah bentuk nyeri yang tajam akena adanya spasme di sepanjang atau di
beberapa jalur saraf.

STIMULUS NYERI
Seseorang dapat menoleransi, menahan nyeri (pain tolerance) atau dapat mengenali
jumlah stimulus nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold).
Beberapa jenis stimulus nyeri, si antaranya:
1. Trauma pada jaringan tubuh, biasanya karena bedah , akibat terjadinya kerusakan
jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor.
2. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema, akibat terjadinya penekanan
pada reseptor nyeri.
3. Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri.
4. Iskemia pada jaringan, misalnya terjadi blockade pada arteria koronaria yang
menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat.
5. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik.
TEORI NYERI
Beberapa teori tentang terjadinya rangsangan nyeri:
1. Teori Pemisahan (speciflecity theory). Menurut teori ini rangsangan sakit masuk ke
medulla spinalis (spinal cord) melalui cornu dorsalis yang bersinaps di daerah posterior.
Kemudian naik ke tractus lissur dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan
berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut di teruskan.
2. Teori Pola (pattern theory). Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke
medulan spinalis dan merangsang aktivitas sel T. hal ini mengakibatkan suatu respons
yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu korteks serebri serta kontraksi
menimbulkan persepsi dan otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi di
pengaruhi oleh modalitas respons dari reaksi sel T.
3. Teori Pengendalian Gerbang, (gate control theory). Menurut teori ini , nyeri tergantung
dari kerja serat saraf besar dan kecil. Keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis.
Rangsangan pada serat besar akan meningkatkan aktivitas substansia gelatinosa yang
mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan
menyebabkan hantaran rangsangan terhambat. Rangsangan serat besar dapat langsung
merangsang ke korteks serebri. Hasil persepsi ini akan di kembalikan ke dalam medulla
spinalis melalui serat eferen dan reaksinya memengaruhi aktifitas sel T. rangsangan pada
serat kecil akan menghambat aktivitas substansia gelatinosa dan membuka pintu
mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan menghantarkan
rangsangan nyeri.
4. Teori Transmisi dan Inhibisi. adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi
implus- implus saraf, sehingga transmisi implus nyeri menjadi efektif oleh
neurotransmiter yang spesifik . kemudian inhibisi implus –implus pada serabut –serabut
besar yang memblok impuls-impuls pada serabut lamban dan endogen opiate system
supresif.
(Barbara C Long, 1989).

Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri.


pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Arti Nyeri
Arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hamper sebagian arti nyeri
merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak, dan lain-lain. Keadaan ini
di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang social
kultural, lingkunan dan pengalaman.
2. Persepsi Nyeri.
persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subyektif tempatnya pada korteks (pada fungsi
evaluative kognitif). Persepsi ini di pengaruhi oleh faktor yang dapat memicu stimulasi
nociceptor.
3. Toleransi Nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi
seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat memengaruhi peningkatan toleransi nyeri
antara lain alcohol, obat-obatan, hypnosis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian,
kepercayaan yang kuat dan sebagiannya. Sedangkan faktor yang menurunkan toletransi
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit,
dan lain lain.
4. Reaksi Terhadap Nyeri.
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons seseorang terhadap nyeri, seperti
ketakutan, grlisah, cemas, menagis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respons
nyeri yang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: arti nyeri, tingkat resepsi
nyeri, prngalaman masa lalu, nilai budaya, harapan social, kesehatan fisik dan mental,
takut, cemas, usia dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai