Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“ KONSEP DASAR PENELITIAN DAN RUANG LINGKUP


PENELITIAN KESEHATAN “
Dosen Pengampuh: Besse Aismaria AM,S.ST.,M.Keb

DISUSUN OLEH :

 MUH AYYUB IRSYADULLAH N


 DINA
 WILLEM M. DAJERA

S-1 KEPERAWATAN
STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
nikmat yang diberikanNya kami dapat menyelasaikan makalah tentang konsep
dasar penelitian dan ruang lingkup penelitian kesehatan sebagai tugas pada mata
kuliah metodologi penelitian.
Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang terlibat
dalam pembuatan makalah ini dan kami menyadari terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini, jadi kami mengharapkan kritik dan
saran dari teman-taman semua agar lebih baik untuk kedepanya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan di manfaatkan oleh kita semua.

Makassar, 24 Juni 2022


Kelompok I
DAFTAR ISI

Sampul…………………………………………………………………………
Kata pengantar………………………………………………………………..
Daftar isi……………………………………………………………………….
Bab I Laporan Pendahuluan………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………
B. Tujuan…………………………………………………………………
C. Rumusan Masalah……………………………………………………
Bab II Tinjauan Pustaka…………………………………………………….
A. Konsep Dasar Penelitian……………………………………………..
B. Ruang Lingkup Penelitian Kesehatan………………………………
1. Jenis Penelitian Kesehatan………………………………………
2. Alur Penelitian Kesehatan……………………………………….
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………

Daftar Pustaka………………………………………………………………..
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natural atau
sosial yang dapat berlaku secara umum dan sistematik.. Pada defenisi lain juga
disebutkan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur
menurut urutan dan arti serta menyeluruh (holistik dan sistematik). Ilmu lahir
karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu. Keingintahuan
seseorang terhadap permasalahan disekelilingnya dapat menjurus kepada
keingintahuan ilmiah, sehingga timbul keinginan untuk mengadakan
pengamatan secara sistematis. contoh dalam bidang kesehatan timbul
keinginantahuan manusia untuk mencermati dan mengamati secara sistematik
terhadap fenomena kesehatan seperti epidemiologi lingkungan, kesehatan
lingkungan dan antropologi kesehatan.
Ilmu mencakup substansi yang sangat luas, menjangkau semua aspek
tentang progres manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya
pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematik melalui pengamatan dan
percobaan yang terus menerus yang telah mengahasilkan penemuan kebenaran
yang bersifat umum. Ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan pengetahuan
yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi. Ilmu telah
memberikan metode dan sistem, tanpa ilmu semua itu akan merupakan suatu
kebetulan saja. Nilai dari ilmu tidak saja terletak dalam pengetahuan yang
dikandungnya, sehingga si penuntut ilmu menjadi seorang yang ilmiah baik
dalam keterampilan, dalam pandangan , maupun akhlaknya.
Ilmu membentuk kebiasaan serta meningkatkan keterampilan observasi,
percobaan (eksperimentasi), klasifikasi, analisis yang akan membuat
generalisasi. Dengan adanya keingintahuan manusia yang terus-menerus,
maka ilmu terus berkembang dan membantu kemampuan persepsi serta
kemampuan berpikir secara logis, yang disebut penalaran.
Realitas suatu ilmu, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: proses, produk, dan
paradigma etis. Proses merupakan suatu kegiatan untuk memahami alam
semesta dan isinya didasarkan pada tuntutan metode keilmuan (rasionalistis
dan objektif); produk adalah segala proses keilmuan harus menjadi milik
umum dan selalu terbuka untuk dikaji oleh orang lain; sedangkan paradigma
etis artinya ilmu harus mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat.
Riset atau penelitian adalah proses pencarian kebenaran yang belum
terungkap secara sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi atau
data. Sedangkan riset keperawatan adalah proses pencarian kebenaran secara
sistematis yang didesain untuk meningkatkan pemahaman kita tentang isu-isu
yang terkait dengan keperawatan, antara lain: praktik keperawatan, pendidikan
keperawatan, dan administrasi keperawatan.
Riset keperawatan sangat penting untuk pengembangan praktik
keperawatan. Penemuan yang dihasilkan, yang kemudian diaplikasikan dalam
tindakan keperawatan, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun di pelayanan
kesehatan yang lain, tentu sudah dilakukan kajian ilmiah melalui riset
keperawatan. Akan tetapi, dalam perjalanannya, riset keperawatan menemui
hambatan, baik yang bersifat internal (tidak adanya motivasi dalam diri
perawat) maupun yang bersifat eksternal (belum dikuasainya keilmuan
mengenai riset keperawatan).

B. Tujuan
1. Mampu memahami konsep dasar penelitian
2. Mampu menjelaskan ruang lingkup penelitian kesehatan
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar penelitian?
2. Apa saja ruang lingkup penelitian kesehatan?
a. Apa sajakah jenis-jenis penelitian kesehatan?
b. Bagaimanakah alur penelitian kesehatan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Penelitian
1. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi atau
penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk
menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research
yang berasal dari bahasa inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu
re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari
kembali suatu pengetahuan. Suatu penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah dinamakan sebagai penelitian ilmiah. selain itu terdapat beberapa
pengertian penelitian menurut para ahli yakni
a. Parson : Menurut Parson penelitian adalah pencarian atas sesuatu
(inkuiri) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini
dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan
b. John : Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang
jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil
atau hukum tertentu
c. Woody ; Penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah
pemikiran kritis. Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi
terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban
sementara, membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya
mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan yang
diambil untuk menentukan apakah kesimpulan tersebut cocok dengan
hipotesis
d. Donald Ary: Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada
pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi yang berguna
dan dapat dipertanggungjawabkan
e. Soetrisno Hadi : penelitian adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha
yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Penelitian kesehatan adalah sebuah cara yang sistematis dan prinsip dalam
memperoleh bukti (data dan informasi) untuk memecahkan masalah-
masalah kesehatan dan investigasi isu-isu kesehatan (Polgar and Thomas,
2011)
Penelitian Keperawatan adalah sebuah proses yang sistenatis dari
penyelidikan yang menggunakan panduan yang tepat untuk menghasilkan
sesuatu yang tidak bias, jawaban yang dapat dipercaya terhadap
pertanyaan-pertanyaan tentang praktik keperawatan. Selanjutnya riset
digunakan sebagai evidence dalam evaluasi dan determinasi praktik
keperawatan yang paling baik atau dikenal dengan best nursing practices
(Houser,2011).
Penelitian keperawatan juga didefenisikan sebagai desain
penyelidikan yang sistematis untuk mengembangkan pengetahuan tentang
isu-isu penting terkait profesi keperawatan, termasuk praktik keperawatan,
pendidikan, administrasi dan informasi. Dalam hal ini juga ditekankan
tentang riset keperawatan klinis yang merupakan desain riset untuk
menghasilkan pengetahuan untuk dijadikan sebagai acuan dalam praktik
keperawatan dan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup klien

2. Tujuan Penelitian
a. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan
b. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Dalam
penelitian kesehatan tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka
pendek.
c. Menangkap opportunity atau peluang. Misalnya suatu penelitian
dengan isu peningkatan moral karyawan untuk peningkatan kinerja
mereka
d. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah
ada
e. Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan
suatu teori yang baru
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yangditetapkan
dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang
harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik,
terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih
lanjut. Tidak satu orang pun mampu megajukan semua pertanyaan dan
demikian pula tak seorangpun dapat menemukan semua jawaban. Maka,
kita perlu berupaya untuk membatasi tujuan penelitian. Terdapat
bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini
yaitu :
a. Eksplorasi
Umumnya peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tiga macam
maksud yaitu: 1) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin
lebih memahami. 2) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian
/studi yang lebih mendalam nantinya, dan 3) mengembangkan metode
yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam terhadap
hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan,
maka sering dianggap tidak memuaskan.
b. Deskripsi, penelitian ini berkaitan dengan pengkajian fenomena secara
lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena lain
c. Prediksi; penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan
(keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung)
tentang sesuatu hal (x) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (y)
d. eksplanasi; penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan sebab-akibat
diantara dua fenomena atau lebih.
e. aksi ; Penelitian tindakan dapat meneruskan salah satu tujuan diatas
dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan
bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan
eksperimen tindakan dan mengamati hasilnya.
3. Fungsi Penelitian
Fungsi Penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah.
a. Mendiskripsikan, memberikan data atau informasi
Penelitian dengan tugas mendiskripsikan gejala dan peristiwa yang
terjadi, maupun gejala-gejala yang terjadi disekitar kita perlu mendapat
perhatian dan penanggulangan.
b. Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena. Penelitian dengan tugas menerangkan
berbeda dengan penelitian yang menekankan pengungkapan peristiwa
apa adanya, maka penelitian dengan tugas menerangkan peristiwa jauh
lebih kompleks dan luas.
c. Menyusun teori, penyusunan teori baru memakan waktu yang cukup
panjang karena akan menyangkut pembakuan dalam berbagai
instrumen, prosedur maupun populasi dan sampel
d. Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang
mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan
dikumpulkan, informasi yang didapat akan sangan berarti dalam
memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk melalui masa
berikutnya.
e. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi. fungsi
dari penelitian ini merancang sedemikian rupa bentuk penelitian untuk
mengendalikan peristiwa itu. perlakuannya disusun dalam rancangan
adalah membuat tindakan pengendalian pada vaiabel lain yang
mungkin mempengaruhi peristiwa itu
4. Ragam Penelitian
Banyak ragam penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini bergantung pada
tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat dan sebagainya. Ragam atau jenis
penelitian menurut berbagai kategorinya yaitu sebagai berikut :
a. Penelitian ditinjau dari tujuan.
Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian eksplanasif,
penelitian pengembangan dan penelitian verifikasi
b. Penelitian ditinjau dari pendekatan.
Penelitian ditinjau dari pendekatan meliputi pendekatan longitudinal
(pendekatan bujur) dan pendekatan cross section (pendekatan silang).
penelitian longitudinal adalah penelitian yang meneliti perkembangan
suatu aspek atau hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan
perkembangan yang cukup panjang. penelitian cross section adalah
penelitian dalam suatu tahapan atau satu periode waktu, hanya meneliti
perkembangan dalam tahapan tertentu saja.
c. Penelitian ditinjau dari bidang ilmu
penelitian ditinjau dari bidang ilmu disesuaikan dengan jenis
spesialisasi dan interest. contohnya penelitian dibidang pendidikan,
kedokteran, perbankan, keolahragaan, ruang angkasa, pertanian dan
sebagainya
d. Penelitian ditinjau dati tempatnya
misalnya penelitian laboratorium, penelitian di perpustakaan dan
penelitian lapangan (kancah)
e. Penelitian ditinjau dari hadinya variabel. penelitian variabel masa lalu,
sekarang dan variabel akan datang. penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang adalah
penelitian deskriptif. penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa
yang akan datang adalah penelitian eksperimen
f. Penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif
dan dikaji secara kuantitatif. metode penelitian yang tergolong ke
dalam penelitian kuantitatif bersifat noneksperimental adalah
deskriptif, survei, expostfacto, komparatif, korelasional.
Penelitian kualitatif menekankan bahwa kenyataan itu berdimensi
jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang
diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan
untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif
partisipan. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan
berbagai macam strategi yang bersifat interaktif seperti observasi
langusng, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik
pelengkap. Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama yaitu untuk
menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) dan
tujuan yang kedua yaitu menggambarkan dan menjelaskan (to describe
and explain). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang variabelnya
diidentifikasi dan juga diukur reabilitas dan validitasnya. sedangkan
penelitian kualitatif adalah sebuah pendekatan naturalistik dalam
penelitian dimana fokusnya adalah pemahaman arti pengalaman dari
perspektif individu.
5. Syarat Penelitian
agar penelitian berjalan dengan baik, maka penelitian harus memenuhi
empat hal sebagai berikut :
a. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti. Penelitian itu tidak
mudah sehingga harus ada minat dari peneliti karena dengan adanya
minat akan memotivasi peneliti dalam melakukan penelitian.
b. Penelitian dapat dilaksanakan.
Agar penelitian dapat dilaksanakan maka kriteria yang dipenuhi
adalah:
1) Peneliti memiliki kemampuan dalam meneliti suatu masalah baik
secara teori mapun metode
2) Peneliti mempunyai waktu dari awal hingga akhir penelitian
3) peneliti mempunyai cukup tenaga untuk melakukan penelitian dari
merencanakan, mengumpulkan data, mengolah data dan menulis
laporan
4) peneliti mempunyai dana yang cukup
c. Tersedia faktor pendukung
Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang diperlukan untuk
penelitian selain peneliti, yaitu tersedianya alat dan bahan yang
diperlukan; tersedianya data sekunder yang diperlukan, ada izin untuk
melakukan penelitian dari yang berwenang
d. Hasil penelitian bermanfaat
karena penelitian selalu memerlukan tenaga, waktu, biaya yang besar,
maka penelitian harus menghasilkan manfaat. setiap peneliti harus
selalu siap menjelaskan manfaat dari penelitian yang dilakukan
6. Masalah Penelitian
Agar penelitian berjalan dengan baik, maka penelitian harus memenuhi
empat hal sebagai berikut :
a. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti
Penelitian itu tidak mudah sehingga harus ada minat dari peneliti
karena dengan adanya minat akan memotivasi peneliti dalam
melakukan penelitian.
b. Penelitian dapat dilaksanakan
agar penelitian dapat dilaksanakan maka
1) Peneliti memiliki kemampuan dalam meneliti suatu masalah baik
secara teori mapun metode
2) Peneliti mempunyai waktu dari awal hingga akhir penelitian
3) peneliti mempunyai cukup tenaga untuk melakukan penelitian dari
merencanakan, mengumpulkan data, mengolah data dan menulis
laporan
4) peneliti mempunyai dana yang cukup
c. Tersedia faktor pendukung
Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang diperlukan untuk
penelitian selain peneliti, yaitu tersedianya alat dan bahan yang
diperlukan; tersedianya data sekunder yang diperlukan, ada izin untuk
melakukan penelitian dari yang berwenang
d. Hasil penelitian bermanfaat. Karena penelitian selalu memerlukan
tenaga, waktu, biaya yang besar, maka penelitian harus menghasilkan
manfaat. setiap peneliti harus selalu siap menjelaskan manfaat dari
penelitian yang dilakukan
7. Unsur-unsur penelitian
Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu memiliki
pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang menjadi
dasar penelitian ilmiah adalah; konsep, proporsi, teori, variabel, hipotesis
dan defenisi operasional. Perumusan konsep, proporsi, dan teori,
identifikasi variabel dan perumusan hipotesis merupakan proses teoritis
sedangkan perumusan defenisi operasional, pengumpulan data, perumusan
dan pengujian hipotesis statistik merupakan proses empiris.
a. Konsep
Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan
defenisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara
abstrak suatu fenomena sosial atau fenomena alami. Misalnya, untuk
menggambarkan kapasitas reproduksi manusia dikenal konsep fertilitas
dan fekunditas. konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu, semakin dekat suatu konsep dengan realitas, semakin mudah
konsep tersebut diukur.
b. Proporsi
proporsi adalah pernyataan tentang sifat dari realitas yang dapat diuji
kebenarannya.
c. Teori
Sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematis antara fenomena
sosial maupun alami yang hendak diteliti adalah teori, yaitu rangkaian
yang logis darisatu proporsi atau lebih. Teori merupakan informasi
ilmiah yang diperoleh dengan meningkatkan abstraksi pengertian-
pengertian maupun hubungan-hubungan pada proporsi
d. Variabel
yaitu konsep yang mempunyai variasi nilai. misalnya konsep "Badan"
bukan variabel karena badan tidak mengandung pengertian adanya
nilai yang bervariasi. " berat badan" adalah variabel karena memiliki
nilai yang bervariasi.
e. Hipothesa
Tujuan Penelitian adalah menelaah hubungan sistematis antara
variabel-variabel. Hubungan ini biasanya disajikan dalam bentuk
hipothesis yang merupakan satu unsur penelitian yang amat penting.
Hipothesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentatif tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang baik harus
memenuhi dua kriteria yaitu 1) Hipothesa harus menggambarkan
hubungan antara variabel-variabel dan 2) hipothesa harus memberikan
petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut.
f. Defenisi operasional
Defenisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
varibel diukur
contoh variabel miskin adalah mereka yang mempunyai tingkat
pengeluaran senilai kurang dari 320 kg beras perkapita/tahun di
pedesaan dan kurang dari 480 kg/kapita/tahun di perkotaan.
Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan berstatus kawin berusia
antara 15-44 tahun
8. Etika Dalam Penelitian
Perubahan besar dalam pemahaman tentang etika penelitian terjadi
pada Perang Dunia II hingga awal 1990-an ada konsensus secara bertahap
yang berkembangan tentang prinsip-prinsip etika utama yang harus
mendasari penelitian. Dua peristiwa yang menjadi sinyal tentang etika
penelitian. Kode etik penelitian kedokteran yang diberi nama Numberg
code, pada awalnya dibentuk sebagai akibat dari berbagai percobaan tidak
berperikemanusiaan oleh para ilmuwan NAZI terhadap para tahanan
perang dunia II. Salah satu yang pentik dalam kode ini adalah keharusan
adanya persetujuan Informed consent dari orang sebaia subjek penelitian.
Di Indonesia standar etik penelitian kesehatan yang melibatkan
manusia sebagai subjek didasarkan pada asas perikemanusiaan yang
merupakan salah satu dasar falsafah bangsa indonesia, Pancasila. Hal ini
kemudian diatur dalam UU Kesehatan no. 23/1992 dan lebih lanjut diatur
dalam PP no.39/1995 tentang penelitian dan pengembangan kesehatan.
Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat
prinsip utama yang perlu dipahami antara lain:
a. Menghormati harkat dan martabat manusia ( respect for human
dignity). Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya
penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy).
Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip ini adalah peneliti
mepersiapkan formulir persetujuan subjek (informed consent) yang
terdiri dari:
1) Penjelasan manfaat penelitian
2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat
ditimbulkan
3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan
4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian
5) Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri kapan saja dan
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy and confidentiality)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat
terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat
pribadi. Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai
identitas baik nama mauun alamat asal subjek dalam kuesioner dan alat
ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas
subjek. Peneliti dapat menggunakan koding (initial atau identification
number) sebagai pengganti identitas responden
c. Keadilan dan inklusivitas ( respect for justice and inclusiviness)
Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. lingkungan
penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan, yaitu
kejelasan prosedur penelitian. prinsip keadilan menekankan sejauh
mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara
merata atau menurut kebutuhan, kemampuan , kontribusi dan pilihan
bebas masyarakat.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian
guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi
subjek penelitian dan dapat digeneralisasikan ditingkat populasi
(benficence). peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
subjek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi
mengakibatkan cedera atau stress tambahan, maka subjek dikeluarkan
dari kegitan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan,
stres maupun kematian subjek penelitian. Penelitian yang
membutuhkan Ethical clearence merupakan seluruh penelitian/riset
yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, baik penelitian
yang melakukan pengambilan spesimen, ataupun yang tidak
melakukan peengambilan spesimen. Penelitian/riset yang dimaksud
adalah penelitian biomedik yang mencakup riset pada farmasetik, alat
kesehatan, radiasi dan pemotretan, prosedur bedah, rekam medis,
sampel biologik, serta penelitian epidemiologik, sosial dan psikososial.
B. Ruang Lingkup Penelitian Kesehatan
Penelitian kesehatan adalah sebuah cara yang sistematid dan prinsip dalam
memperoleh bukti (data dan informasi) untuk memecahkan masalah-masalah
kesehatan dan investigasi isu-isu kesehatan (Polgar and Thomas, 2011).
Penelitian kesehatan berorientasi atau memfokuskan kegiatan pada
masalah-masalah yang timbul dibidang kesehatan dan sistem kesehatan.
Penelitian kesehatan memiliki dua sasaran yaitu yang pertama untuk
memecahkan masalah kesehatan individu yang sedang sakit atau mengalami
masalah kesehatan dan yang kedua berorientasi pada kesehatan kelompok atau
masyarakat yang sehat supaya dapat mempertahankan dan memelihara
kesehatannya agar tetap sehat. Secara umum ruang lingkup penelitian
dibidang kesehatan tidak terlepas dari upaya pemecahan masalah dalam
bidang preventif dan promotif serta kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemecahan
masalah kesehatan dilakukan oleh tenaga-tenaga kesehatan yang kompeten di
bidangnya.
Berdasarkan UU nomor 36 tahun 2014 Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Tenaga kesehatan yang dimaksud antara lain; tenaga medis,
psikologi klinis, keperawatan, kebidanan, kefarmasian, kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, gizi, keterapian fisik, keteknisian medis, teknik
biomedika, rekam medis dan tenaga kesehatan lainnya.
Terkait dengan penelitian kesehatan terutama penelitian di bidang
keperawatan misalnya, penelitian digunakan sebagai bukti dalam evaluasi dan
determinasi praktik keperawatan yang baik. Tujuan dari penelitian
keserawatan adalah untuk menghasilkan pengetahuan baru yang nantinya
dapat memberikan informasi tentang praktik keperawatan sehingga semestinya
perawat menggunakan riset keperawatan untuk mensintesa temuan-temuan
sebagai acuan praktik, mengeksplorasi dan menjelaskan fenomena tentang
kesehatan, menemukan solusi terhadap masalah yang sudah ada dan yang akan
datang serta menguji pendekatan tradisional dalam perawatan pasien yang
relevan dan efektif.
Houser (2011) mengatakan dalam hubungannya dengan penelitian, kita
mengenal evidence based practice (EBP) yang merupakan hal penting dalam
praktik keperawatan sebab penelitian telah menunjukkan bahwa pasien
memperlihatkan kondisi yang lebih baik ketika evidence digunakan dasar
dalam praktik, pelayanan keperawatan yang diberikan lebih efisien, kesalahn
dalam pengambilan keputusan akan semakin menurun dan konsumen
menginginkan evidence based information dalam pengambilan keputusan.
Evidence dapat digunakan untuk praktik yang baik dalam pengkajian kondisi
pasien, diagnosa masalah pasien, perencanaan perawatan pasien, intervensi
untuk meningkatkan fungsi dan kondisi pasien atau mencegah komplikasi,
evaluasi respon pasien terhadap intervensi
1. Jenis Penelitian Kesehatan
Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian yang dilakukan terbagi dalam
dua kelompok yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih
menekankan pada hasil berupa angka dengan analisis menggunakan uji
statistik. sementara penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak diperoleh dengan prosedur
statistik.
a. Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian
yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur
dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada
tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, tabel, grafik atau tampilan lainnya. Metode penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis dara bersifat kuantitatif/statistuk dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012).
Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional,
positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode ini disebut
tradisional karena sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian, metode berlandaskan
pada filsafat positivisme. metode ilmiah karena memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, objektif, terukur, rasional dan
sistematis. metode ini disebut metode discovery karena dengan metode
ini dapat ditemukan dan dikembangkan iptek baru. Penelitian
kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free) dengan kata lain penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan
prinsip objektivitas yang diperoleh melalui penggunaan instrumen
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti akan mereduksi
sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat
masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi.
Beberapa metode penelitian kuantitatif yang cukup sering digunakan
adalah survei dan eksperimen
1) Metode survey
Metode survey adalah metode penelitian yang menggunakan
kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.
Desainnya sederhana, prosesnya cepat. Tetapi bila dilakukan
dengan tidak hati-hati temuan survei ini cenderung dangkal
meskipun analisisnya menunggunakan statistik yang rumit.
Penelitian survei memerlukan responden dalam jumlah yang cukup
agar validitas temuan bisa dicapai dengan baik. Misalnya 5 orang
saja tidak cukup untuk memberikan gambaran tentang
kesejahteraan perawat tetapi 250 orang mungkin akan lebih mampu
memberikan gambaran yang lebih baik tentang profil kesejahteraan
pegawai. namun jumlah responden saja belum cukup. tekhnik
memilih responden juga harus ditentukan dengan hati-hati
2) Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara satu
variabel dengan lainnya ( variabel X dan variabel Y). Untuk
menjelaskan hubungan kualitas ini, peneliti harus melakukan
kontrol dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-
variabel penelitiannya. metode eskperimen juga menjelaskan dan
memprediksi gerak atau arah kecenderungan suatu variabel di masa
depan. ini adalah eksperimen yang bertujuan untuk memprediksi.
Perlu diingat dua variabel yang berkorelasi ( misalnya tingkat
pendidikan dan tingkat penghasilan) tidak berarti dua variabel
tersebut mempunyai hubungan sebab akibat. sebaliknya dua
variabel yang tidak berkorelasi bukan berarti sudah tertutup
kemungkinan berhubungan sebab akibat.
b. Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian kualitatif merupakan metode baru karena belum
lama digunakan, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode
artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni(kurang terpola), dan
disebut metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenan
dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.
Penelitiannya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. penelitian ini dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting). sumber data penelitian kualitatif adalah
tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh
peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat
ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen.
Berlandaskan prosedur yang diterapkan, penelitian kesehatan dibagi
menjadi tiga yaitu :
a. Penelitian survei (survei researc methods)
Penelitian survei merupakan penelitian yang
pelaksanaannya tanpa campur tangan terhadap subjek penelitian
(Penduduk), sehingga termasuk ke dalam penelitian non
eksperimen. Pada saat peninjauan peneliti hanya melaksanakan
pengambilan sebagian populasi sebagai sampel, yang mana sampel
tersebut mewakili populasi itu sendiri. Hasil dari penelitian ini
disebut dengan hasil totalitas yang bisa digeneralisasikan pada
populasi.
Penelitian survey dibagi menjadi dua kelompok yakni
survei yang bersifat deskriptif dan survey yang bersifat analitik.
survey deskriptif ditujukan untuk mendefinisikan atau merumuskan
suatu kondisi didalam komunitas atau penduduk, misalnya
distribusi penyakit tertentu, serta yang berkaitan dengan usia, jenis
kelamin, serta ciri lainnya. survey deskriptif biasanya menanggapi
persoalan bagaimana (how) sedangkan survey analitik ditujukan
untuk menerangkan suatu kondisi misalnya mengapa bisa terjadi
penyakit menular di suatu wilayah, survey analitik menanggapi
persoalan kenapa (why). survey analitik dibagi menjadi tiga yaitu:
1) cross-sectional yakni pengumpulan informasi untuk tiap
variable dilakukan beriringan atau bersamaan
2) studi kasus kontrol (case-control)
penelitian kasus kontrol adalah penelitian yang sering
digunakan untuk melihat paparan terhadap suatu fenomena
yang terjadi, sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
yakni sampel kasus dan sampel kontrol. penelitian kasus
kontrol biasanya digunakan untuk mencari faktor risiko
terhadap masalah kesehatan. misalnya penelitian tentang faktor
risiko kejadian stunting pada balita
3) Studi Prospektif (cohort)
penelitian ini merupakan penelitian yang berupaya memandang
ke depan, maksudnya akumulasi informasi diawali dari
penyebab atau paparan kemudian diikuti prospektif sampai
kurun waktu yang sudah ditetapkan kemudian diamati efek atau
dampak yang terjadi. contoh kaitan risiko merokok terhadap
kejadian kanker paru
b. Penelitian eksperimen
Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan intervensi pada
variabel bebas setelah itu menimbang dampak atau konsekuensi
intervensi tersebut pada variabel terikat. tujuan dari penelitian
eksperimen yakni mengevaluasi dugaan sebab akibat dengan
melaksanakan intervensi atau disebut dengan riset intervensi
(intervention studies)
c. Surveilans
Merupakan tipe riset yang melakukan survei atau observasi
secara berkesinambungan dengan tujuan mengamati perkembangan
masalah atau kelainan. contoh dalam memberantas suatu wabah
penyakit tertentu perlu dilakukan riset secara berkesinambungan
dengan tujuan untuk memahami dan melakukan tindakan terhadap
wabah tersebut. Observasi ini bisa dilaksanakan terhadap banyak
hal misalnya riset mengenai bahaya atau tidaknya suatu wabah
penyakit, riset mengenai gizi yang cukup untuk balita, dengan
menggunakan indeks-indeks seperti pola pikir, tercemarnya
lingkungan, keadaan suatu daerah dll.
Data-data dalam surveilans dipergunakan dalam perencanaan
program, ataupun mengevaluasi keberhasilan program kesehatan.
dapat disimpulkan surveilans merupakan pengamatan terhadap
suatu keadaan atau penyakit yang berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan warga masyarakat.
2. Alur Penelitian Kesehatan
Penelitian dimulai dengan menemukan masalah atau
mendefiniskan sebuah masalah yang layak untuk diteliti. selanjutnya
melakukan literatur review, membedah kepustakaan yang terkait dengan
apa yang akan diteliti. Langkah berikutnya memilih teori yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti. Peneliti mendesain penelitian, desain
penelitian harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya rumusan
masalah dan tujuan penelitian, selanjutnya peneliti memilih strategi
sampling lebih lanjut peneliti dapat menentukan strategi pengukuran
termasuk alat ukur apa yang digunakan. Alat ukur dapat berupa kuisioner
ataukah alat lainnya. sedangkan metode pengumpulan data dapat berupa
interview, observasi, kuisioner ataukah merode lainnya. setelah data
terkumpul selanjutnya peneliti melakukan analisa data penelitian sesuai
dengan rencana analisis data yang telah ditetapkan sebelumnya.
Langkah terakhir dari penelitian adalah bagaimana penemuan
sebuah penelitian dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.
dalam hal ini diperlukan kemampuan peneliti untuk mengkomunikasikan
hasil penelitiannya misalnya dengan mempresentasikannya dalam sebuah
seminar atau yang paling umum dilakukan adalah mempublikasikannya ke
dalam sebuah jurnal penelitian ilmiah
Berikut table tahapan penelitian dan penjelasannya
Tabel 2.1. Tahapan penelitian dan penjelasan
Tahap Penjelasan
Tahap 1 Konseptual Berpikir, membaca, teori, berpikir
kembali dan diskusi tentang ide
anda dengan teman, kolega serta
expert di bidang yang akan diteliti
Tahap 2 Pertanyaan/formulasi Pada tahap ini anda sebaiknya
hipotesis membaca literatur terkait untuk
mendapatkan :
 apa yang sudah dilakukan dan
bagaimana mereka
melakukannya
 kaji hasil penelitian dan gap-
nya terhadap literature
 formulasikan pertanyaan
anda/hipotesis yang akan
memberikan arah riset anda
Tahap 3 Formulasikan tujuan umum Tujuan umum : Statement dari apa
dan tujuan khusus penelitian yang ingin diketahui, atau apa yang
ingin anda temukan
Tujuan khusus: seperangkat tujuan
yang dibuat dengan statement
khusus dan harus merupakan
bagian dari tujuan umum, saling
berhubungan dengan tujuan umum,
lebih detail tentang tujuan umum
Tahap 4 Desain dan perencanaan Peneliti memutuskan tentang desain
penelitian, kerangka konsep,
identifikasi populasi, definisi
variabel, sampling plan, lokasi
penelitian
Tahap 5 Empiris dan pengumpulan  Pengumpulan data yang akan
data digunakan untuk menjawab
rumusan masalah/hipotesis
 interview, kuisioner
Tahap 6 Analitik Tahap ini menjelaskan secara
sistematis tentang data meaning,
hubungan , membuat kesimpulan
Tahap 7 Presentasi hasil/temuan Cara mempresentasikan temuan
(pertimbangkan menggunakan
gambar, grafik dan tabel)
Tahap 8 Diseminasi Hasil penelitian harus
dikomunikasikan, sehingga hasil
dapat diterapkan dalam praktik di
lapangan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari
bahasa inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti
kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan.
Suatu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan sebagai
penelitian ilmiah.
Penelitian kesehatan adalah sebuah cara yang sistematid dan prinsip dalam
memperoleh bukti (data dan informasi) untuk memecahkan masalah-masalah
kesehatan dan investigasi isu-isu kesehatan (Polgar and Thomas, 2011).
Secara umum ruang lingkup penelitian dibidang kesehatan tidak terlepas dari
upaya pemecahan masalah dalam bidang preventif dan promotif serta kuratif
dan rehabilitatif. Upaya pemecahan masalah kesehatan dilakukan oleh tenaga-
tenaga kesehatan yang kompeten di bidangnya.
Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian yang dilakukan terbagi dalam
dua kelompok yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih
menekankan pada hasil berupa angka dengan analisis menggunakan uji
statistik. sementara penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak diperoleh dengan prosedur
statistic.Berlandaskan prosedur yang diterapkan, penelitian kesehatan dibagi
menjadi tiga yaitu penelitian survei (survei researc methods), penelitian
eksperimen dan surveilans.
Penelitian dimulai dengan menemukan masalah atau mendefiniskan
sebuah masalah yang layak untuk diteliti, melakukan literatur review, langkah
berikutnya memilih teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
Peneliti mendesain penelitian, peneliti memilih strategi sampling lebih lanjut
peneliti dapat menentukan strategi pengukuran termasuk alat ukur apa yang
digunakan, selanjutnya peneliti melakukan analisa data penelitian sesuai
dengan rencana analisis data yang telah ditetapkan sebelumnya, langkah
terakhir dari penelitian adalah bagaimana penemuan sebuah penelitian dapat
digunakan untuk kepentingan masyarakat luas. dalam hal ini diperlukan
kemampuan peneliti untuk mengkomunikasikan hasil penelitiannya misalnya
dengan mempresentasikannya dalam sebuah seminar atau yang paling umum
dilakukan adalah mempublikasikannya ke dalam sebuah jurnal penelitian
ilmiah

B. Saran
1. Diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan makalah ini
sebagai salah satu bahan referensi tentang konsep penelitian
2. Diharapkan kepada pembaca untuk membaca buku atau referensi lain yang
berkaitan dengan Riset Keperawatan/metodologi penelitian kesehatan
guna menambah wawasan
3. Diharapkan pembaca semangat dan termotivasi untuk membuat sebuah
penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan

Daftar Pustaka
Adiputra S.I Made, Trisnadewi N.W. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jogjakarta : Yayasan Kita Menulis
Ismayani, A. 2019.Metodologi Penelitian. Banda Aceh : Syaih Kuala University
press
Siyoto Sandu, Sodik Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta :
Literasi Media Publishing
Sumantri A.H. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rawamangun. Kencana
Prenada Media Group
Swarjana I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : CV Andi
Offset
Syapitri H, Aritonang J, Amila. 2021. Buku Ajar Metodologi Penelitian
Kesehatan. Malang: Ahlimedia Press

Anda mungkin juga menyukai